Hidden baby 8

Vie memijat kepalanya yang terasa sedikit pusing. Kurang tidur dan kelelahan selama beberapa hari serta harus mengurus Arga membuat daya tubuhnya sedikit menurun.

Perutnya sedari tadi bergejolak merasa mual. Tak kuat menahan akhirnya Vie memutuskan untuk ke toilet sebentar. Di dalam toilet Vie mengeluarkan cairan bening. Tak ada yang keluar lagi dan saat itu Vie baru menyadari bahwa dirinya belum sarapan.

Vie berjalan ke pantry untuk menyeduh kopi tapi gerakannya ditahan oleh seseorang.

"Gak baik perempuan kebanyakan minum kopi. Udah tau punya penyakit maag masih aja tiap hari minum kopi."

Vie mencebik kesal. Ini semua juga karena ulahmu.

"Kamu kenapa? Wajahmu kok pucat gitu? Kamu sakit?" cecar Dirga.

"Aku gak papa."

Vie mengurungkan niatnya untuk menyeduh kopi dan memilih mengambil air hangat. Dirga mengekori Vie hingga ke meja kerjanya. Dari dekat Dirga bisa melihat dengan jelas kantung mata yang terlihat jelas. Itu menandakan bahwa Vie kurang tidur.

Secuil hatinya merasa sedikit kasihan dengan apa yang sudah ia lakukan kepada Vie. Dirga hanya ingin mengerjai Vie saja, sebenarnya bahan untuk proyek Senin besok sudah beres. Entah mengapa Dirga tidak suka jika Vie menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya.

Dering ponsel Dirga berbunyi. Matanya sekilas melirik Vie yang tengah fokus pada komputernya.

"Iya Ma, Dirga pulang." Dirga segera menutup ponselnya lalu menghampiri Vie

Dirga berdehem. "Hmm … ternyata aku ada jadwal meeting dadakan jadi tidak bisa mengawasi mu. Kamu pulang saja kerjakan di rumah. Ingat kerja bukan main-main!" tekan Dirga.

Vie menatap Dirga dengan tatapan tajam. Mendengar penuturan Dirga membuat hatinya dongkol. Jika bisa dikerjakan dari rumah mengapa tidak bilang sedari tadi, kan dirinya tak perlu merepotkan Max hari ini.

"Kamu bener-bener ya, Ga! Kenapa gak bilang dari tadi kalau bisa kerja dari rumah. Kamu bikin orang repot aja." Vie membereskan file-file yang diberikan Dirga tadi kemudian berlalu meninggalkan Dirga yang masih menatap kepergian Vie.

*

*

*

Mobil Dirga sudah berhenti di depan pekarangan yang sangat luas. Ia pun segera mencari ibunya yang menyuruhnya pulang. Padahal Dirga masih ingin di kantor bersama dengan Vie.

"Nah, tuh anaknya Max." Mama Dirga menunjuk ke arah pintu saat Dirga masuk.

"Max," sapa Dirga.

Max dan Dirga saling beradu tos sebelum berpelukkan. Namun, Dirga memicingkan matanya saat melihat bocah yang begitu familiar baginya.

"Bocah ini anakmu, Max?" tanya Dirga cepat.

Max segera melihat Arga yang tengah memainkan Dino di sofa tak kalah terkejut saat melihat Dirga berada di hadapannya.

"Bukan, dia anak sahabatnya kekasihku," ucap Max.

"Om Bos," ucap Dirga.

"Arga kenal sama om ini?" tanya mama Dirga.

Arga menggeleng. "Tidak Oma. Cuma tau kalau dia itu bos-nya bunda. Dia Galang, Oma. Malah-malahin bundanya Alga," oceh Arga.

Mama Dirga dan Max saling berpandangan. "Bener itu, Ga?" tanya mama Dirga.

Dirga merebahkan tubuhnya di sofa. Dia kira ada hal penting apa sehingga mamanya menyuruhnya pulang. Ternyata hanya untuk menemui Max. Lain kali juga bisa. Hancur harapan Dirga bisa bersama Vie untuk hari ini. Ditambah lagi ternyata anaknya Vie disini. Berarti Vie sedang berduaan dengan suaminya dong?

Dirga meremas kasar rambutnya. "Arrrghh."

"Kamu ini kenapa sih, Ga? Di tanya bukannya di jawab malah kayak orang kesurupan," oceh mamanya.

"Lagian ngapain sih mama nyuruh aku pulang segala hanya untuk menemui Max. Lain kali kan bisa ketemuan," gerutu Dirga.

"Kamu tuh ya, baru pulang dari luar negeri bukannya menyapa saudara malah langsung gila kerja. Lagian ini kan weekend, ngapain kamu di kantor?" Mama Dirga tak kalah emosinya dari Dirga.

Max yang melihat Dirga seperti sedang frustasi berkata, "Kamu kenapa? Ada masalah? Jangan-jangan kamu bilangnya di kantor tapi ternyata lagi di hotel."

Mata mama Dirga langsung membulat. Seakan lupa jika saat ini ada anak balita yang tengah berada disisinya.

"Apa? Kamu jangan macam-macam ya, Ga! Mama aduin papa biar ditarik jabatanmu sekarang juga!"

Dirga membuang kasar nafasnya. "Kamu kalau bicara jangan ngasal napa, Max. Tuh lihat ibu negara jadi salah paham," protes Dirga.

Kedatangan Max bukan tanpa tujuan. Saat ia mendengar bahwa Dirga telah kembali dan telah menggantikan posisi papanya, Max berniat untuk melakukan kerja sama antara perusahaan. Max mengira bahwa weekend seperti ini Dirga berada di rumah, tak tahunya ia di kantor.

Saat ini mama Dirga tengah menyiapkan makan siang di bantu para pelayan di rumahnya. Max sibuk melakukan video call bersama kekasihnya, sedangkan Arga dan Dirga masih stay di ruang tengah sambil menonton acara kartun kesukaan Arga.

Jika dilihat-lihat lebih jelas, sekilas Arga mirip dengan Dirga tetapi hanya sekilas saja.

"Kamu gak mau pulang?" tanya Dirga tiba-tiba.

Arga masih fokus pada layar televisi yang menyala. "Tidak, Om. Lagian bunda lagi kelja."

"Tapi kan ada ayah kamu di rumah yang bisa jagain kamu. Ayah kamu sakit ya, makanya gak bisa jagain kamu?"

Lagi-lagi Arga menggeleng kepalanya. "Tidak, Om. Ayah Alga juga kelja, tapi keljanya jauh jadi gak pulang-pulang. Om, bos tau gak dimana ayah Alga kelja. Alga pengen ketemu sama ayah Alga, Om." Kini wajah yang tadi datar berubah sendu. Raut wajah sedih dapat Dirga tangkap. Apakah Arga sangat merindukan sosok ayahnya. Sebenarnya apa yang sedang Vie tutupi dari sang anak. Tidak mungkin jika Vie telah bercerai.

"Mana Om tahu. Tapi kamu tahu nama ayah kamu siapa? Nanti Om bantuin kamu biar bisa ketemu sama ayah kamu."

Arga menggeleng pelan. "Tidak tau, Om. Bunda tidak pernah bercelita seperti ayah Alga. Apa ayah Alga udah meninggal ya? Kata temen Alga kalau ayahnya gak pulang-pulang, belalti udah meninggal," celoteh Arga dengan polos.

Dirga membuang nafas beratnya. Dirinya harus segera mempertanyakan dimana ayah Arga berada. Jujur dalam relung hatinya Dirga juga ikut merasa sedih saat Arga mengatakan merindukan sosok ayah dalam hidupnya. Tetapi jika apa yang dikatakan Arga bener, ayahnya meninggal maka ini adalah kesempatan emas untuk Dirga untuk bisa menikahi perempuan yang masih mengunci hatinya.

*

*

*

Dirga dan Arga sudah terlihat sangat akrab. Jika biasanya Arga akan susah untuk beradaptasi dengan orang asing, maka kali ini hanya hitungan jam saja Arga sudah sangat akrab dengan Dirga.

"Max, kamu pulang aja. Nanti Arga aku yang mengantarnya pulang."

Max mengernyit heran. "Memangnya kamu tahu dia tinggal dimana?"

"Kamu meragukan seorang Dirgantara Wiraguna?"

Max menggeleng pelan. "Baiklah, awas ya jika sampai Arga kenapa-kenapa. Bisa-bisa aku langsung digantung sama ibunya."

Setelah Max berlalu, tinggal Dirga dan mamanya yang berada di rumah itu karena sang ayah yang sedang melakukan perjalanan bisnis keluar kota.

Mama Dirga bahagia dengan kedatangan Arga yang dianggap versi Dirga kecil. Melihat potongan Arga, mama Dirga menjadi teringat akan Dirga saat seusia Arga.

"Arga bobok siang dulu ya, nanti baru om Dirga antar pulang," bujuk mama Dirga.

"Iya Oma. Tapi …. " Arga celingukan mencari keberadaan Dirga.

"Kenapa, sayang?"

"Alga mau bobok sama om Bos, Oma. Bial Alga bisa melasakan bobok sama ayah Alga."

Mama Dirga terdiam sejenak. "Memangnya ayah Arga kemana, sayang?"

"Ayah Alga kelja jauh, Oma. Gak pelnah pulang, Alga lindu," celoteh Arga dengan polos, membuat jiwa keibuan mamanya Dirga terkoyak. Kasihan sekali anak seusia Arga harus kehilangan sosok ayah yang sangat dirindukan.

"Baiklah, Oma panggil om Dirga dulu ya."

🌼 Bersambung 🌼

Bantu dukung novel baru Teh ijo dong. 🙏

Taburi hadiah, Vote dan like syukur-syukur kalian beri komentar 😊

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

tu ayah nya tentu lah dia rindu

2025-01-16

0

Santi Liana

Santi Liana

😭😭jd sedih bayangin nasip arga

2023-01-04

0

De'Ran7

De'Ran7

wahh.. ngerjain orang lucu amat ya...kenapa gak sekalian 24 jam aja kerja nya🙄

2022-09-23

2

lihat semua
Episodes
1 Hidden Baby 1
2 Hidden Baby 2
3 Hideen Baby 3
4 Hidden Baby 4
5 Hidden Baby 5
6 Hidden Baby 6
7 Hidden baby 7
8 Hidden baby 8
9 Hidden Baby 9
10 Hidden Baby 10
11 Hidden Baby 11
12 Hidden Baby 12
13 Hidden Baby 13
14 Hidden Baby 14
15 Hidden Baby 15
16 Hidden Baby 16
17 Hideen Baby 17
18 Hidden Baby 18
19 Hidden Baby 19
20 Hidden Baby 20
21 Hidden Baby 21
22 Hidden Baby 22
23 Hidden Baby 23
24 Hidden Baby 24
25 Hidden Baby 25
26 Hidden Baby 26
27 Hidden Baby 27
28 Hidden Baby 28
29 Hidden Baby 29
30 Hidden Baby 30
31 Hidden Baby 31
32 Hidden Baby 32
33 Hidden Baby 33
34 Hidden Baby 34
35 Hidden Baby 35
36 Hidden Baby 36
37 Hidden Baby 37
38 Hidden Baby 38
39 Hidden Baby 39
40 Hidden Baby 40
41 Hidden Baby 41
42 Hidden Baby 42
43 Hidden Baby 43
44 Hidden Baby 44
45 Hidden Baby 45
46 Hidden Baby 46
47 Gairah Duda Perjaka
48 Hidden Baby 47
49 Hidden Baby 48
50 Hidden Baby 49
51 Hidden Baby 50
52 Hidden Baby 51
53 Hidden Baby 52
54 Hidden Baby 53
55 Hidden Baby 54
56 Hidden Baby 55
57 Hidden Baby 56
58 Hidden Baby 57
59 Hidden Baby 58
60 Hidden Baby 59
61 Hidden Baby 60
62 Hidden Baby 61
63 Hidden Baby 62
64 Hidden Baby 63
65 Hidden Baby 64
66 Hidden Baby 65
67 Hidden Baby 66
68 Hidden Baby 67
69 Hidden Baby 68
70 Hidden Baby 69
71 Hidden Baby 70
72 Hidden Baby 71
73 Hidden Baby 72
74 Hidden Baby 73
75 Hidden Baby 74
76 Hidden Baby 75
77 Hidden Baby 76
78 Hidden Baby 77
79 Cuplikan Jerat Hasrat Sang CEO
80 Hidden Baby 78
81 Hidden Baby 79
82 Hidden Baby 80
83 Hidden Baby 81
84 Hidden Baby 82
85 Hidden Baby 83
86 Hidden Baby 84
87 Hidden Baby 85
88 Hidden Baby 86
89 Hidden Baby 87
90 Hidden Baby 88
91 Hidden Baby 89
92 Hidden Baby 90
93 Hidden Baby 91
94 Hidden Baby 92
95 Pengumuman
96 Istri Buta Yang Malang ( Novel baru Teh Ijo )
97 Separuh Hati Untuk Nafisya
98 Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
99 Promo Novel Mengejar Cinta Pak Duda
100 Menikahi Ketua Osis | teh ijo
101 HIDDEN BABY 2
102 MENGEJAR CINTA CEO AROGAN
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Hidden Baby 1
2
Hidden Baby 2
3
Hideen Baby 3
4
Hidden Baby 4
5
Hidden Baby 5
6
Hidden Baby 6
7
Hidden baby 7
8
Hidden baby 8
9
Hidden Baby 9
10
Hidden Baby 10
11
Hidden Baby 11
12
Hidden Baby 12
13
Hidden Baby 13
14
Hidden Baby 14
15
Hidden Baby 15
16
Hidden Baby 16
17
Hideen Baby 17
18
Hidden Baby 18
19
Hidden Baby 19
20
Hidden Baby 20
21
Hidden Baby 21
22
Hidden Baby 22
23
Hidden Baby 23
24
Hidden Baby 24
25
Hidden Baby 25
26
Hidden Baby 26
27
Hidden Baby 27
28
Hidden Baby 28
29
Hidden Baby 29
30
Hidden Baby 30
31
Hidden Baby 31
32
Hidden Baby 32
33
Hidden Baby 33
34
Hidden Baby 34
35
Hidden Baby 35
36
Hidden Baby 36
37
Hidden Baby 37
38
Hidden Baby 38
39
Hidden Baby 39
40
Hidden Baby 40
41
Hidden Baby 41
42
Hidden Baby 42
43
Hidden Baby 43
44
Hidden Baby 44
45
Hidden Baby 45
46
Hidden Baby 46
47
Gairah Duda Perjaka
48
Hidden Baby 47
49
Hidden Baby 48
50
Hidden Baby 49
51
Hidden Baby 50
52
Hidden Baby 51
53
Hidden Baby 52
54
Hidden Baby 53
55
Hidden Baby 54
56
Hidden Baby 55
57
Hidden Baby 56
58
Hidden Baby 57
59
Hidden Baby 58
60
Hidden Baby 59
61
Hidden Baby 60
62
Hidden Baby 61
63
Hidden Baby 62
64
Hidden Baby 63
65
Hidden Baby 64
66
Hidden Baby 65
67
Hidden Baby 66
68
Hidden Baby 67
69
Hidden Baby 68
70
Hidden Baby 69
71
Hidden Baby 70
72
Hidden Baby 71
73
Hidden Baby 72
74
Hidden Baby 73
75
Hidden Baby 74
76
Hidden Baby 75
77
Hidden Baby 76
78
Hidden Baby 77
79
Cuplikan Jerat Hasrat Sang CEO
80
Hidden Baby 78
81
Hidden Baby 79
82
Hidden Baby 80
83
Hidden Baby 81
84
Hidden Baby 82
85
Hidden Baby 83
86
Hidden Baby 84
87
Hidden Baby 85
88
Hidden Baby 86
89
Hidden Baby 87
90
Hidden Baby 88
91
Hidden Baby 89
92
Hidden Baby 90
93
Hidden Baby 91
94
Hidden Baby 92
95
Pengumuman
96
Istri Buta Yang Malang ( Novel baru Teh Ijo )
97
Separuh Hati Untuk Nafisya
98
Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
99
Promo Novel Mengejar Cinta Pak Duda
100
Menikahi Ketua Osis | teh ijo
101
HIDDEN BABY 2
102
MENGEJAR CINTA CEO AROGAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!