Hidden Baby 5

Sesampainya di kantor, Vie langsung diarahkan oleh pak Haikal untuk menuju ruangan Direktur karena Vie sudah ditunggu sejak tadi.

Pak Haikal membukakan pintu untuk Vie.

"Silahkan, Vie. Pak Dirga sudah menunggu. Tolong pikirkan baik-baik sebelum kamu mengambil keputusan. Ingat masa depan Arga. Oke."

Vie mengangguk, ia mengerti akan kekhawatiran Haikal yang sangat memikirkan masa depan Arga.

"Aku tau."

Vie telah berdiri tepat di hadapan Dirga yang tengah sibuk dengan laptopnya.

"Maaf, apa maksud bapak memanggil saya kesini lagi, bukankah bapak telah memecat saya?"

Dirga mendongak lalu menghentikan kegiatan sambil tersenyum sinis.

"Setelah aku pikir kembali, aku tidak jadi memecat mu begitu saja. Aku bahkan tidak tahu jika kamu memiliki isi kontrak kerja yang istimewa dari perusahaan. Saat ini masa kerjamu masih lima tahun. Aku tidak sudi memberikan tunjangan setiap bulan kepada orang yang tidak bekerja. Pantes saja kamu pasrah saat aku pecat. Ternyata kamu memiliki kontrak istimewa." Dirga melemparkan lembaran kertas ke wajah Vie.

"Kamu dengar 'kan kalau kamu tidak jadi dipecat? Jadi sekarang kembalilah ke tempat kerjamu, persiapkan dirimu untuk proyek baru, karena proyek kali ini kamu yang akan menangani. Jangan sampai gagal."

*

*

*

Sebenarnya jika Vie dipecat begitu saja, Vie masih bisa mendapatkan tunjangan selama masa kontrak yang tersisa tetapi Vie tidak ingin membuat kecemburuan sosial terhadap para karyawan lainnya. Hanya Vie seorang yang mendapatkan kontrak istimewa dari perusahaan, tetapi selama ini tidak ada yang mengetahui perjanjian kerja Vie.

Beberapa kali Vie melihat ponselnya untuk melihat pukul berapa sekarang. Pekerjaan yang diberikan Dirga hari ini sangat banyak dan menguras waktunya. Bahkan waktu istirahatnya pun, Vie tetap stay di ruang kerjanya.

Vie semakin gusar saat melihat ponselnya sudah menunjukkan angka 17.00 dan dirinya masih berada di kantor. Bagaimana dengan Arga.

Vie pun langsung mengirimkan pesan untuk Miss Queen yang mengatakan bahwa dirinya akan terlambat untuk menjemput Arga.

"Kenapa, sudah ditunggu suami tercinta?" Suara serak-serak basah yang khas di pendengaran Vie.

"Kerja yang bagus. Ini tolong periksa lagi." Dirga meletakkan tumpukan map di meja Vie.

Vie langsung melebarkan matanya.

"Maksud kamu apa sih, Ga?" Namun, seketika Vie menutup mulutnya.

"Maaf." Vie menyadari kecerobohan.

Lagi-lagi Dirga tersenyum sinis mengingat semua rencana yang telah ia persiapkan jauh hari harus pupus saat mengetahui kenyataan bahwa Vie telah menikah.

"Kamu yang sopan dong, Vie!" tegur Jane yang baru saja masuk kedalam ruang kerja Vie. Jane pun mendengar saat Vie setengah membentak bosnya.

Saat Jane berhasil menghampiri Vie, tanpa sepatah kata pun, Dirga nyelonong pergi. Namun, langkahnya tertahan saat Vie menyebutkan nama Arga.

Dirga sebenarnya merasa penasaran dengan nama tersebut, apakah itu suami dari Vie.

"Makasih ya, Jane. Kamu sahabat paling pengertian."

"Tenang saja aku bisa urus semua. Kamu kerja yang bagus ya, biar cepat selesai terus pulang. Arga pasti sudah merindukanmu."

Dirga semakin mengeratkan telapak tangannya. Ia benar-benar merasa sangat terbakar.

Vie merasa lebih tenang saat melihat wajah menggemaskan malaikat kecilnya lewat panggilan video call. Saat ini Arga sedang berada di rumah Jane. Wajah bahagia jelas saja terpancar, sebab memang Arga menginginkan tidur dengan dibacakan dongeng oleh Jane.

"Bunda kenapa belum pulang? Ini kan udah malam? Apa Bunda lagi Cali uang banyak sepelti ayah?"

"Iya, Sayang. Bunda cari uang banyak seperti ayah. Kita 'kan mau liburan bulan depan."

"Oh iya, Alga lupa. Ya udah, Bunda semangat ya. Alga sayang Bunda muach."

Bibir Arga memenuhi layar ponsel Vie, membuat Vie tertawa sendiri.

"Bunda juga sayang Arga. Da … Sayang, muach."

Tak kalah dari Arga, Vie juga menempelkan bibirnya di layar ponselnya sebelum mengakhiri obrolan mereka. Tiba-tiba saja suara deheman membuat Vie tersentak lalu segera matikan ponselnya.

"Bagus ya, kerjaan belum siap udah cium-ciuman lewat telepon. Gak sabaran banget sih," sindir Dirga

Vie merapikan posisi duduknya dan kembali dengan tumpukan kertas di depannya.

"Coba aja kamu sabar nungguin aku, terus nikah sama aku pasti aku tidak akan mengizinkan mu untuk bekerja lagi. Suami kamu gak pengertian banget sih, Vie. Perempuan itu tulang rusuk, bukan tulang punggung," cibir Dirga.

Vie masih tetap fokus pada pekerjaan, seakan ia menganggap bahwa ocehan Dirga adalah radio yang sedang rusak.

Satu sisi lain, Vie tidak merasa ketakutan berada di ruang kerja sendiri tanpa siapapun hingga, akhirnya Vie telah siap dengan tumpukan pekerjaan. Ia merentangkan tangannya untuk merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku.

"Eh …." Vie baru menyadari bahwa tangannya mengenai wajah Dirga yang duduk di sampingnya tanpa ia sadari sedari tadi.

"Kamu ngapain disini?" Vie terkejut.

Dirga yang melipatkan tangan di depan dada serta menyilang kan kakinya acuh tersenyum sinis.

"Aku sengaja menunggu karyawan yang sedang lembur, takutnya kamu telpon-telponan terus dengan suamimu dan membuat pekerjaan ini terbengkalai."

Vie membuang kasar nafasnya. Cukup untuk hari ini Dirga membuatnya kesal dengan alasan pekerjaan. Vie tahu jika Dirga hanya ingin mencari alasan saja untuk mengerjai dirinya.

Vie berlalu meninggalkan kantor. Malam juga sudah menunjukkan pukul 9 malam membuat busway sudah tidak ada yang beroperasi lagi. Terpaksa Vie harus memesan taksi online

Saat sedang menunggu taksi pesannya, tiba-tiba mobil hitam berhenti di depannya.

"Naik!" titah Dirga.

Vie mengernyit. "Saya?"

"Bukan! Ya iyalah jadi siapa lagi."

"Terimakasih, saya sudah pesan taksi online," tolak Vie.

*

*

*

Vie hanya terdiam sambil membuang wajahnya ke samping. Melihat jalanan yang sudah mulai melenggang.

"Vie, kita perlu bicara."

Hening tak ada jawaban dari Vie. Sedari tadi pun Dirga terus melirik Vie yang acuh kepada dirinya.

"Jawab aku! Kenapa kamu khianati aku dan lebih memilih menikah dengan orang lain? Bukankah kamu sudah berjanji akan setia dengan cinta kita? Tapi kenapa kamu tega lakukan hal ini kepada ku Vie, kenapa?" Dirga setengah berteriak membuat jantung Vie semakin berdebar.

Apakah aku katakan saja jika aku belum menikah dan mengatakan jika Arga adalah anak kami berdua? Tapi … apakah Dirga akan percaya begitu saja? Tidak Vie, mustahil Dirga akan percaya begitu saja.

"Kenapa kamu diam Vie?"

"Sebenarnya …." ucapan Vie menggantung saat dering ponsel Dirga berbunyi..

Vie hanya melihat Dirga yang mengabaikan panggilan tersebut.

"Kenapa tidak diangkat?"

"Bukan urusanmu," ketus Dirga.

Tak terasa mobil Dirga sudah berhenti didepan rumah kontrak yang Vie tinggali membuat Dirga terus mencibir dan seolah merendahkan suami Vie yang nyatanya tidak ada.

"Kayaknya aku belum kasih tau alamat rumahku, deh." Vie bergumam.

"Kamu lupa kalau perusahaan memiliki identitas pribadimu? Sayangnya tidak terlampir jenis pekerjaan suamimu. Tapi … melihat kalian tinggal di tempat ini aku yakin jika suamimu adalah kuli bangunan. Sudah lah Vie, tinggalkan saja lelaki seperti itu."

🌼 Bersambung 🌼

Baby Alga Yan comel

Terpopuler

Comments

Ratna Ningsih

Ratna Ningsih

disinih peran vie sama arga sama"egois anak jdi korban padahal vie ngalah dn terus terang

2025-01-10

0

Dwi Fitri Lestari

Dwi Fitri Lestari

busway masih operasi ampe jam 11an.

2025-03-24

1

Ds Phone

Ds Phone

comel nya garam

2025-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Hidden Baby 1
2 Hidden Baby 2
3 Hideen Baby 3
4 Hidden Baby 4
5 Hidden Baby 5
6 Hidden Baby 6
7 Hidden baby 7
8 Hidden baby 8
9 Hidden Baby 9
10 Hidden Baby 10
11 Hidden Baby 11
12 Hidden Baby 12
13 Hidden Baby 13
14 Hidden Baby 14
15 Hidden Baby 15
16 Hidden Baby 16
17 Hideen Baby 17
18 Hidden Baby 18
19 Hidden Baby 19
20 Hidden Baby 20
21 Hidden Baby 21
22 Hidden Baby 22
23 Hidden Baby 23
24 Hidden Baby 24
25 Hidden Baby 25
26 Hidden Baby 26
27 Hidden Baby 27
28 Hidden Baby 28
29 Hidden Baby 29
30 Hidden Baby 30
31 Hidden Baby 31
32 Hidden Baby 32
33 Hidden Baby 33
34 Hidden Baby 34
35 Hidden Baby 35
36 Hidden Baby 36
37 Hidden Baby 37
38 Hidden Baby 38
39 Hidden Baby 39
40 Hidden Baby 40
41 Hidden Baby 41
42 Hidden Baby 42
43 Hidden Baby 43
44 Hidden Baby 44
45 Hidden Baby 45
46 Hidden Baby 46
47 Gairah Duda Perjaka
48 Hidden Baby 47
49 Hidden Baby 48
50 Hidden Baby 49
51 Hidden Baby 50
52 Hidden Baby 51
53 Hidden Baby 52
54 Hidden Baby 53
55 Hidden Baby 54
56 Hidden Baby 55
57 Hidden Baby 56
58 Hidden Baby 57
59 Hidden Baby 58
60 Hidden Baby 59
61 Hidden Baby 60
62 Hidden Baby 61
63 Hidden Baby 62
64 Hidden Baby 63
65 Hidden Baby 64
66 Hidden Baby 65
67 Hidden Baby 66
68 Hidden Baby 67
69 Hidden Baby 68
70 Hidden Baby 69
71 Hidden Baby 70
72 Hidden Baby 71
73 Hidden Baby 72
74 Hidden Baby 73
75 Hidden Baby 74
76 Hidden Baby 75
77 Hidden Baby 76
78 Hidden Baby 77
79 Cuplikan Jerat Hasrat Sang CEO
80 Hidden Baby 78
81 Hidden Baby 79
82 Hidden Baby 80
83 Hidden Baby 81
84 Hidden Baby 82
85 Hidden Baby 83
86 Hidden Baby 84
87 Hidden Baby 85
88 Hidden Baby 86
89 Hidden Baby 87
90 Hidden Baby 88
91 Hidden Baby 89
92 Hidden Baby 90
93 Hidden Baby 91
94 Hidden Baby 92
95 Pengumuman
96 Istri Buta Yang Malang ( Novel baru Teh Ijo )
97 Separuh Hati Untuk Nafisya
98 Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
99 Promo Novel Mengejar Cinta Pak Duda
100 Menikahi Ketua Osis | teh ijo
101 HIDDEN BABY 2
102 MENGEJAR CINTA CEO AROGAN
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Hidden Baby 1
2
Hidden Baby 2
3
Hideen Baby 3
4
Hidden Baby 4
5
Hidden Baby 5
6
Hidden Baby 6
7
Hidden baby 7
8
Hidden baby 8
9
Hidden Baby 9
10
Hidden Baby 10
11
Hidden Baby 11
12
Hidden Baby 12
13
Hidden Baby 13
14
Hidden Baby 14
15
Hidden Baby 15
16
Hidden Baby 16
17
Hideen Baby 17
18
Hidden Baby 18
19
Hidden Baby 19
20
Hidden Baby 20
21
Hidden Baby 21
22
Hidden Baby 22
23
Hidden Baby 23
24
Hidden Baby 24
25
Hidden Baby 25
26
Hidden Baby 26
27
Hidden Baby 27
28
Hidden Baby 28
29
Hidden Baby 29
30
Hidden Baby 30
31
Hidden Baby 31
32
Hidden Baby 32
33
Hidden Baby 33
34
Hidden Baby 34
35
Hidden Baby 35
36
Hidden Baby 36
37
Hidden Baby 37
38
Hidden Baby 38
39
Hidden Baby 39
40
Hidden Baby 40
41
Hidden Baby 41
42
Hidden Baby 42
43
Hidden Baby 43
44
Hidden Baby 44
45
Hidden Baby 45
46
Hidden Baby 46
47
Gairah Duda Perjaka
48
Hidden Baby 47
49
Hidden Baby 48
50
Hidden Baby 49
51
Hidden Baby 50
52
Hidden Baby 51
53
Hidden Baby 52
54
Hidden Baby 53
55
Hidden Baby 54
56
Hidden Baby 55
57
Hidden Baby 56
58
Hidden Baby 57
59
Hidden Baby 58
60
Hidden Baby 59
61
Hidden Baby 60
62
Hidden Baby 61
63
Hidden Baby 62
64
Hidden Baby 63
65
Hidden Baby 64
66
Hidden Baby 65
67
Hidden Baby 66
68
Hidden Baby 67
69
Hidden Baby 68
70
Hidden Baby 69
71
Hidden Baby 70
72
Hidden Baby 71
73
Hidden Baby 72
74
Hidden Baby 73
75
Hidden Baby 74
76
Hidden Baby 75
77
Hidden Baby 76
78
Hidden Baby 77
79
Cuplikan Jerat Hasrat Sang CEO
80
Hidden Baby 78
81
Hidden Baby 79
82
Hidden Baby 80
83
Hidden Baby 81
84
Hidden Baby 82
85
Hidden Baby 83
86
Hidden Baby 84
87
Hidden Baby 85
88
Hidden Baby 86
89
Hidden Baby 87
90
Hidden Baby 88
91
Hidden Baby 89
92
Hidden Baby 90
93
Hidden Baby 91
94
Hidden Baby 92
95
Pengumuman
96
Istri Buta Yang Malang ( Novel baru Teh Ijo )
97
Separuh Hati Untuk Nafisya
98
Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
99
Promo Novel Mengejar Cinta Pak Duda
100
Menikahi Ketua Osis | teh ijo
101
HIDDEN BABY 2
102
MENGEJAR CINTA CEO AROGAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!