Hidden Baby 4

Siapa tidak bahagia jika dijemput lebih awal dari biasanya. Jika biasanya harus bosan menunggu, tapi kali ini Arga bahagia luar biasa bisa pulang lebih awal. 

Berada dalam rumah kontrakan seadanya, tak membuat Arga minder. Bocah kecil itu masih bisa bersenandung ria saat naik turun tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

"Bunda, Alga bahagia kalena Bunda jemput Alga cepat."

Vie memaksakan senyumnya saat melihat raut wajah anaknya yang tak bisa dibohongi. Wajah polos yang selalu ia tatap saat sedang terlelap.

"Iya. Kebetulan hari ini Bunda ada waktu, Sayang. Maafkan Bunda, ya." Vie memeluk tubuh malaikat kecilnya.

Setelah bertemu dengan Dirga tadi, Vie menjadi ragu  untuk memberitahu hasil dari cinta satu malam ya yang kini telah tumbuh dewasa, bahkan bisa dikatakan lebih dewasa dari usianya.

"Iya, Bunda. Alga sayang Bunda."

Vie tengah membuat cemilan khas rumahan untuk Arga. Selama ini Vie sangat ketat dalam urusan makanan untuk Arga. Vie tak pernah memperbolehkan Arga membeli jajanan bebas di luar, karena dianggap tidak sehat.

Beruntung saja saat ini Arga tengah tidur siang, sehingga pekerjaan Vie bisa siap lebih cepat tanpa ada yang merusuhinya.

Saat Vie hendak membangunkan Arga untuk mandi, Vie mendengar suara ketukan pintu, ia pun mengurungkan niatnya membangunkan sang anak.

"Jane."

"Vie, ada kabar baik." Jane langsung masuk ke dalam. Setelah melahirkan, Vie memilih mencari tempat tinggal sendiri karena tak ingin menambah beban Jane.

"Jangan keras-keras, nanti Arga bangun."

"Vie, aku sudah memohon kepada pak Dirga untuk mencabut ucapan memecat kamu, dan seperti dugaan ku dia setuju memberikan kamu kesempatan untuk tetap bekerja."

Diluar dugaan Jane, ternyata tak ada ekspresi bahagia dari wajah Vie, malah muka datar yang kusut 

"Vie, kamu gak senang dengan kabar ini?" Jane heran. Biasa Vie akan selalu heboh jika mendengar kabar baik namun, kali ini ia berbeda.

"Kamu kenapa?" sambung Jane lagi.

Vie men.de.sah pelan membuang nafas kasarnya. "Sepertinya aku berniat mencari pekerjaan lain, Jane."

"Lho … kenapa, Vie? Ini pekerjaan yang bagus, gaji juga lumayan besar. Susah mencari pekerjaan yang seperti ini."

"Semua sudah berbeda, Jane. Dibawah kepemimpinan yang baru ini, belum tentu akan memikirkan nasib karyawan rendah sepertiku ini. Kamu paham 'kan?"

Saat ini Jane tak bisa menebak apa isi hati Vie. Meskipun sudah lama berteman, Vie masih saja menutup diri bahkan sampai sekarang Vie tak pernah mengatakan siapa sosok dari ayahnya Arga.

"Aunty …." Arga yang melihat Jane duduk di sofa segera menghampirinya.

"Aunty, hari ini Alga bahagia kalena Bunda jemput Alga cepat. Besok bilang lagi sama pak bos ya, bial Bunda jemput Alga cepat lagi."

*

*

*

Arga terus merengek saat Jane hendak pulang. Arga belum puas bermain dengan Jane dan Jane tidak bisa menginap karena ia harus mempersiapkan presentasi untuk besok.

"Besok Aunty kesini lagi ya, Sayang. Sekarang Aunty pulang dulu. Arga 'kan anak pintar dan ganteng, mana boleh merengek," bujuk Vie.

"Bunda bohong. Kemalen-kemalen juga bilang sepelti itu, tapi Aunty gak kesini "

"Gak, Sayang. Aunty janji besok kalau pekerjaan Aunty udah kelar, Aunty kesini, bobok sini dan kita jalan-jalan. Gimana?" tawar Jane.

Mendengar tawaran Jane, Arga sangat tergiur untuk jalan-jalan. Tapi, tidak semudah itu mengatakan kata iya. Arga harus jual mahal terlebih dahulu.

"Gak pelcaya." Dengan bibir manyun serta tangan yang melipat di depan dada Arga pura-pura tidak terima.

"Ih, anak kamu maunya apa sih, Vie?" gerutu Jane.

"Aku maunya Aunty gak bohong lagi," sahut Arga.

"Iya, Aunty  gak bohong. Lain kali Aunty bobok sini ya, sekarang Aunty pulang dulu. Sekarang Arga mandi terus ajak Bunda jalan-jalan ke taman deket sini," bujuk Jane. Semoga saja bujukan Jane kali ini berhasil. 

"Emang Bunda mau?" tanya Arga.

Dengan berat  Vie mengiyakan keinginan anaknya yang ingin jalan-jalan ke taman. Padahal setiap akhir pekan Vie selalu mengajak Arga jalan-jalan tapi sepertinya anaknya ini terlalu menyukai outdoor.

Jane berlalu ke rumahnya, sementara itu Vie dan Arga berjalan kaki melewati trotoar kompleks, karena letak taman tak begitu jauh dari tempat tinggal mereka.

Sambil bergandengan tangan, Agra tak hentinya menyanyikan lagu balonku ada lima yang diakhiri dengan sebuah teriakan dor, membuat Vie terkejut.

Arga tertawa. "Bunda kaget, ya?"

Tanpa keduanya sadari, sebuah mobil hitam mengikuti hingga sampai ke taman. Sang pemilik mobil merasa sangat marah dan kecewa saat seorang anak yang bersama dengan Vie memanggilnya bunda. Sudah tak salah lagi jika itu adalah anak Vie.

"Tega kamu Vi, mengkhianati cintaku." Diam-diam Dirga juga mengikuti Vie hingga taman.

Namun, karena kondisi taman yang semakin ramai, Dirga kehilangan jejak Vie. Membuat amarah Dirga memuncak.

"Aku tidak akan tinggal diam, Vie. Kamu harus menanggung rasa sakit ini. Selama lima tahun aku berjuang mempertahankan cinta kita, tapi ini yang aku dapatkan."

Dirga memilih berlalu dan melakukan mobilnya dengan kecepatan tinggi membuatnya beberapa kali mobilnya hampir mencium mobil orang di depannya.

"Sial!" umpat Dirga.

Arga tertawa lepas saat bermain jungkat-jungkit bersama dengan Vie. Banyak yang mengira hubungan anak dan ibu ini adalah kakak beradik lantaran wajah Vie yang terlihat masih sangat muda. Hampir satu setengah jam, Vie menemani Arga bermain hingga puas kini saatnya mereka pulang.

"Bunda, kapan ayah Alga pulang? Alga kangen, telus pengen peluk ayah."

Vie menghentikan langkahnya saat tatapan mata Arga menatap kearah bocah yang tengah di gendong oleh ayahnya. 

"Apa ayah Alga udah meninggal ya, Bunda? Kata  Loli kalau ayahnya gak pulang-pulang berarti udah meninggal, Bunda."

"Ayah Arga belum meninggal, Sayang. Dia kerjanya jauh. Suatu saat ayah pasti pulang dan kumpul bersama kita."

*

*

*

Pagi ini Vie tak serepot seperti hari biasanya yang harus mengejar waktu. Dalam diam Arga mengamati bundanya yang terlalu santai pagi ini.

"Bunda gak siap-siap kelja? Alga bisa kok pakai baju sendiri, kan Alga udah besal," celoteh Arga saat Vie membantu Arga memasang kancing bajunya.

Arga yang cepat menangkap membuat Vie bangga terhadapnya. Vie hanya mengajari Arga cara mengancingkan baju, menyisir rambut setra memakai sepatu yang bener hanya satu kali saja, setelah itu Arga sudah bisa mempraktekkannya sendiri.

"Bunda libur, Sayang. Makanya bunda punya waktu untuk Arga," kilah Vie.

"Hore … Bunda libul kelja, jadi hari ini Alga pulang cepat lagi bisa main lama-lama sama bunda.

Namun, saat Vie hendak mengambil tas milik Arga, ponselnya berdering dan itu panggilan dari Jane. Vie segera mengangkat panggilan tersebut. 

Vie membulatkan matanya saat mendengar setiap kata yang terucap dari seberang telepon. Vie benar-benar tak habis pikir dengan semua ini.

"Arga, sayang. Maafkan Bunda ya, hari ini bisa tidak jadi libur. Gak papa kan sayang?"

Arga mengangguk pelan. "Iya Bunda, gak papa, kan Bunda keljan juga buat sekolahnya Alga bial Alga jadi tentala."

🌼 Bersambung 🌼

Arga anak yang pinter, sabar ya sayang 😊

Terpopuler

Comments

Juragan Jengqol

Juragan Jengqol

selidiki dong, situ kan punya kuasa, punya uang, punya sumber daya. jangan asal main tuduh aja

2023-06-15

2

Santi Liana

Santi Liana

duh ko jd gemes ya sm Arga dan ayah nya,blm tau apa2 aja udh soijin duluan,dia blm tau gmn perjuangan Vie,hrs di usir dan kehilangan Ms depan,geram aku

2023-01-04

1

aurel chantika

aurel chantika

lanjuut

2022-06-08

3

lihat semua
Episodes
1 Hidden Baby 1
2 Hidden Baby 2
3 Hideen Baby 3
4 Hidden Baby 4
5 Hidden Baby 5
6 Hidden Baby 6
7 Hidden baby 7
8 Hidden baby 8
9 Hidden Baby 9
10 Hidden Baby 10
11 Hidden Baby 11
12 Hidden Baby 12
13 Hidden Baby 13
14 Hidden Baby 14
15 Hidden Baby 15
16 Hidden Baby 16
17 Hideen Baby 17
18 Hidden Baby 18
19 Hidden Baby 19
20 Hidden Baby 20
21 Hidden Baby 21
22 Hidden Baby 22
23 Hidden Baby 23
24 Hidden Baby 24
25 Hidden Baby 25
26 Hidden Baby 26
27 Hidden Baby 27
28 Hidden Baby 28
29 Hidden Baby 29
30 Hidden Baby 30
31 Hidden Baby 31
32 Hidden Baby 32
33 Hidden Baby 33
34 Hidden Baby 34
35 Hidden Baby 35
36 Hidden Baby 36
37 Hidden Baby 37
38 Hidden Baby 38
39 Hidden Baby 39
40 Hidden Baby 40
41 Hidden Baby 41
42 Hidden Baby 42
43 Hidden Baby 43
44 Hidden Baby 44
45 Hidden Baby 45
46 Hidden Baby 46
47 Gairah Duda Perjaka
48 Hidden Baby 47
49 Hidden Baby 48
50 Hidden Baby 49
51 Hidden Baby 50
52 Hidden Baby 51
53 Hidden Baby 52
54 Hidden Baby 53
55 Hidden Baby 54
56 Hidden Baby 55
57 Hidden Baby 56
58 Hidden Baby 57
59 Hidden Baby 58
60 Hidden Baby 59
61 Hidden Baby 60
62 Hidden Baby 61
63 Hidden Baby 62
64 Hidden Baby 63
65 Hidden Baby 64
66 Hidden Baby 65
67 Hidden Baby 66
68 Hidden Baby 67
69 Hidden Baby 68
70 Hidden Baby 69
71 Hidden Baby 70
72 Hidden Baby 71
73 Hidden Baby 72
74 Hidden Baby 73
75 Hidden Baby 74
76 Hidden Baby 75
77 Hidden Baby 76
78 Hidden Baby 77
79 Cuplikan Jerat Hasrat Sang CEO
80 Hidden Baby 78
81 Hidden Baby 79
82 Hidden Baby 80
83 Hidden Baby 81
84 Hidden Baby 82
85 Hidden Baby 83
86 Hidden Baby 84
87 Hidden Baby 85
88 Hidden Baby 86
89 Hidden Baby 87
90 Hidden Baby 88
91 Hidden Baby 89
92 Hidden Baby 90
93 Hidden Baby 91
94 Hidden Baby 92
95 Pengumuman
96 Istri Buta Yang Malang ( Novel baru Teh Ijo )
97 Separuh Hati Untuk Nafisya
98 Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
99 Promo Novel Mengejar Cinta Pak Duda
100 Menikahi Ketua Osis | teh ijo
101 HIDDEN BABY 2
102 MENGEJAR CINTA CEO AROGAN
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Hidden Baby 1
2
Hidden Baby 2
3
Hideen Baby 3
4
Hidden Baby 4
5
Hidden Baby 5
6
Hidden Baby 6
7
Hidden baby 7
8
Hidden baby 8
9
Hidden Baby 9
10
Hidden Baby 10
11
Hidden Baby 11
12
Hidden Baby 12
13
Hidden Baby 13
14
Hidden Baby 14
15
Hidden Baby 15
16
Hidden Baby 16
17
Hideen Baby 17
18
Hidden Baby 18
19
Hidden Baby 19
20
Hidden Baby 20
21
Hidden Baby 21
22
Hidden Baby 22
23
Hidden Baby 23
24
Hidden Baby 24
25
Hidden Baby 25
26
Hidden Baby 26
27
Hidden Baby 27
28
Hidden Baby 28
29
Hidden Baby 29
30
Hidden Baby 30
31
Hidden Baby 31
32
Hidden Baby 32
33
Hidden Baby 33
34
Hidden Baby 34
35
Hidden Baby 35
36
Hidden Baby 36
37
Hidden Baby 37
38
Hidden Baby 38
39
Hidden Baby 39
40
Hidden Baby 40
41
Hidden Baby 41
42
Hidden Baby 42
43
Hidden Baby 43
44
Hidden Baby 44
45
Hidden Baby 45
46
Hidden Baby 46
47
Gairah Duda Perjaka
48
Hidden Baby 47
49
Hidden Baby 48
50
Hidden Baby 49
51
Hidden Baby 50
52
Hidden Baby 51
53
Hidden Baby 52
54
Hidden Baby 53
55
Hidden Baby 54
56
Hidden Baby 55
57
Hidden Baby 56
58
Hidden Baby 57
59
Hidden Baby 58
60
Hidden Baby 59
61
Hidden Baby 60
62
Hidden Baby 61
63
Hidden Baby 62
64
Hidden Baby 63
65
Hidden Baby 64
66
Hidden Baby 65
67
Hidden Baby 66
68
Hidden Baby 67
69
Hidden Baby 68
70
Hidden Baby 69
71
Hidden Baby 70
72
Hidden Baby 71
73
Hidden Baby 72
74
Hidden Baby 73
75
Hidden Baby 74
76
Hidden Baby 75
77
Hidden Baby 76
78
Hidden Baby 77
79
Cuplikan Jerat Hasrat Sang CEO
80
Hidden Baby 78
81
Hidden Baby 79
82
Hidden Baby 80
83
Hidden Baby 81
84
Hidden Baby 82
85
Hidden Baby 83
86
Hidden Baby 84
87
Hidden Baby 85
88
Hidden Baby 86
89
Hidden Baby 87
90
Hidden Baby 88
91
Hidden Baby 89
92
Hidden Baby 90
93
Hidden Baby 91
94
Hidden Baby 92
95
Pengumuman
96
Istri Buta Yang Malang ( Novel baru Teh Ijo )
97
Separuh Hati Untuk Nafisya
98
Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
99
Promo Novel Mengejar Cinta Pak Duda
100
Menikahi Ketua Osis | teh ijo
101
HIDDEN BABY 2
102
MENGEJAR CINTA CEO AROGAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!