Alceena berdiri tegak di panggung kecil yang ada dalam aula perusahaannya. Wajah tegas ditambah mata menusuk sudah menyusuri seluruh ruangan tersebut. Masih ada beberapa kursi yang kosong.
Alceena pun meminta microphone agar karyawan yang masih berada di luar segera masuk. “Lima detik lagi pintu ditutup, siapa saja yang belum berada di dalam, maka siap-siap untuk mendapatkan surat peringatan!” tegasnya memberikan informasi.
Alceena sungguh menghitung satu sampai lima. Dan beruntunglah tidak ada yang terlambat.
Alceena segera duduk di kursi depan, seorang diri. Dia yang akan menilai dan mengevaluasi secara langsung kinerja karyawannya. Bahkan sekretaris pribadi pun ikut duduk bersama yang lain.
“Mari kita mulai!” ucap Alceena langsung membuka evaluasi dadakan itu. Dia memang suka membuat hati karyawan berdebar karena selalu melakukan hal tersebut sesukanya, serta tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Menurut Alceena, evaluasi lebih baik dan efektif jika tanpa ada rencana. Sehingga, seluruh karyawannya tidak bisa mempersiapkan materi apa pun, dan akan menunjukkan kinerja asli sesuai yang sudah mereka lakukan.
Evaluasi karyawan pun dimulai dengan metode yang dibuat oleh Alceena sendiri. Dia meminta satu persatu mempresentasikan kontribusi yang sudah dilakukan untuk perusahaan yang bergerak di bidang industri hiburan itu. Alceena akan memadukan apa yang diucapkan dengan data asli, serta rekamanan CCTV di setiap ruangan dan kamera yang tertempel pada setiap komputer masing-masing karyawan. Jika ada yang ketahuan berbohong, maka dia akan langsung memecat.
Terdengar sangat mengerikan bagi karyawan. Tapi itu adalah resiko yang harus didapatkan jika bekerja dengan Alceena. Kalau tak suka dengan aturan yang dibuat oleh suatu perusahaan, maka jangan menjadi budak corporate. Alceena juga tak mau rugi dengan menggaji karyawan yang tidak kompeten.
Ada kurang lebih dua ratus lima puluh orang di dalam ruangan itu. Masing-masing hanya diberi waktu lima menit untuk memaparkan kinerja selama satu bulan terakhir.
Dan satu sudut bibir Alceena ditarik sinis saat mendapati orang yang dia ingat betul tadi pagi menggunjing di belakangnya itu. Tiga orang wanita bersumbu pendek, atau mudah percaya dengan berita yang belum tentu benar. Ternyata kinerjanya di bawah kriteria.
“Orang-orang bermulut besar selalu saja tak sepadan dengan pekerjaannya,” gumam Alceena mengejek tiga wanita yang tak lancar saat presentasi serta terlihat dari kamera komputer bahwa mereka sering bergosip.
Alceena menghentikan evaluasi tersebut untuk langsung memecat karyawannya yang tidak sesuai kriteria. Dia menunjuk tiga karyawan itu. “Mulai hari ini, kalian tidak perlu bekerja lagi karena jelas kinerja di bawah standar kerjaku. Aku tidak senang memiliki karyawan yang banyak bicara tapi sedikit action, sering memerintah yang lain untuk mengerjakan tugasmu seolah kalian adalah bosnya. Pesangon akan aku kirimkan pada rekening masing-masing,” ucapnya dengan tegas dan lantang.
Alceena tidak menerima sanggahan. Dia langsung meminta HRD yang sudah melakukan presentasi paling awal untuk mengurus setiap karyawan yang dia pecat.
Dan evaluasi itu terus bergulir hingga waktu mulai mendekati siang hari. Tiba-tiba sekretaris Alceena mendekat dan membisikkan sesuatu. “Nona, ponsel Anda berdering, ada orang yang menelepon.” Jocelyn memberikan alat komunikasi pintar itu pada atasannya.
Alceena memberikan isyarat pertanda evaluasi dijeda sebentar. Dia mengangkat telepon. “Ya?”
“Nona, saya dari Hakanimen Grand Luxury Hospital ingin menginformasikan bahwa satu jam lagi dokter obgyn akan datang, dan Anda adalah antrian nomor dua, kemungkinan tidak akan menunggu lama.”
...*****...
...Ada yang punya bos kaya Alceena gatuh?...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
putia salim
mantap ceena ,cantik,pintar,tegas dan disiplin👍👍
2022-11-11
0
Andirahmawatiabidin
seketika karyawan penggosip disingkirkan yaa Alceena 👍.
2022-10-08
2
Sew8Nj Janah
wiidyiiiih aqyu pxk bos ke' acleen seneng bgt.
2022-10-02
0