Axel baru bangun setelah matahari tampak sudah terang benderang. Sepertinya sudah sangat siang. Dia mengucek matanya yang terasa masih lengket. Butuh waktu beberapa detik untuk dia sadar akan sekitarnya. Saat ini ternyata dia masih di kamar yang dia sewa semalam.
Axel ingat semalam dia baru saja melalui malam yang dasyat. Namun saat ia melihat ke sampingnya sudah tak ada siapapun disana. Kasur yang terasa dingin itu menandakan sudah cukup lama di tinggalkan. Kemana wanita itu pergi? pikirnya . Karena tak biasanya ada seorang wanita yang kabur darinya.
Karena sebelumnya para teman ranjangnya akan sibuk merayu dirinya untuk tetap tinggal. Tapi wanita itu?. Axel tersenyum sedikit karena merasa wanita itu berbeda. Oh bahkan dia baru ingat kalau wanita itu juga baru pertama kali melakukan making love. Dan Axel lah pria yang telah merenggut kesucian wanita yang dia tak tau namanya.
Namun Axel tak mau ambil pusing, toh semalam keduanya sama-sama menikmati. Dia bergegas pergi karena hari ini ada beberapa urusan yang harus dia selesaikan. Tapi dia terdiam menatap bercak darah tampak mengotori sprei yang berwarna putih itu. Selain itu ada sebuah benda yang sepertinya terjatuh karena percintaan panas mereka semalam.
Axel segera mengambilnya, ternyata sebuah kalung dengan bandul berinisal nama. Sepertinya kalung itu milik wanita semalam.
"Bella? Jadi wanita itu bernama Bella?" guman Axel dalam hati.
****
Bella baru saja sampai dirumah, untunglah hari sudah cukup siang jadi kedua orang tuanya sudah pergi ke kantor jadi dia tak perlu repot menjelaskan alasannya yang tidak pulang semalam. Apalagi tubuhnya terasa begitu berat, dia membutuhkan ketenangan saat ini. Namun barusaja dia sampai ada seseorang yang paling tak ingin dia lihat wajahnya sudah dirumahnya.
"Sial! Kenapa si brengsek itu ada disini" Batinya kesal melihat Dio yang sudah ada di rumahnya.
"Bella? Kau darimana saja? Aku semalaman mencarimu tapi nggak ketemu? Apa kau baik-baik saja? Kenapa tak bisa aku hubungi?" Dio langsung memberondong Bella dengan banyak pertanyaan. Karena dia memang begitu khawatir apalagi setelah mengetahui Bella tak berada di rumah semalam.
"Baik-Baik saja?" Bella mengulang pertanyaan Dio dengan nada sinis. "Lo pikir dengan apa yang udah Lo lakuin ke gue, gue masih bisa baik-baik saja?" ucapnya pedas menatap marah pada pria yang membuatnya muak.
"Bella, maafkan aku! Ini semua di luar kendaliku" ucap Dio merasa menyesal.
"Cih, Omong kosong! Mendingan Lo pergi dari rumah gue, karena gue nggak mau denger apapun lagi yang Lo mau omongin" seru Bella hendak meninggalkan Dio. Melihat Dio membuat dirinya semakin merasa sakit hati saja.
"Bella, aku....
"Gue bilang pergi!" Bentak Bella tampak sudah mengakhiri ini semua, karena baginya sekalinya berbohong dia akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan lainnya.
Dio menghela nafas panjang, sepertinya akan sulit jika membujuk Bella di saat dia sedang marah. Lebih baik dia pergi sekarang dari pada memperunyam masalah.
"Oke.. Aku akan pergi, tapi aku nggak akan menyerah ngebuktiin ke kamu kalau cuma kamu wanita yang aku cintai" ucap Dio dengan lembut, dia menatap Bella dengan penuh cinta namun Bella sama sekali bergeming di tempatnya.
Bella langsung masuk ke kamarnya begitu melihat Dio pergi. Bella langsung menyalakan shower kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari jamahan lelaki yang telah mengambil kesuciannya. Air matanya tak henti menetes bersamaan dengan air yang terus mengalir. Dia merasa jijik pada dirinya karena tak bisa menjaga diri.
Kini dia hanya wanita kotor yang telah kehilangan kehormatannya.
"Gue sudah hancur"
"Kenapa semua cowok cuma mikirin nafsunya saja"
"Apa nggak ada cowok yang bisa mencintai gue dengan tulus"
"Tuhan, apa salah gue? Kenapa nasibnya begitu buruk"
***
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Finanda Putri
kamu yg nafsu semalam bela ..
2022-10-09
1
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
kasihan sekali sama nasib y,disalah"in
2022-07-23
3
Tiya
salahmu sendiri Bella kenapa mabok terjadilah yang seharusnya ga terjadi🤦♀️🤣🤭
2022-07-16
1