Siang itu, Pak Mirza, Bu Kania, Amar, Aulia dan Amira tiba di rumah Raffi. Raffi sekeluarga menyambut kedatangan mereka dengan senang hati. Mereka pun saling berjabat tangan, saling berpelukan dan saling menanyakan kabar masing-masing. Setelah itu, Raffi, Esha dan bu Debby mempersilahkan tamu-tamu mereka untuk masuk dan duduk di ruang tamu.
Zayn dan Willy senang sekali bertemu dengan Amira. Amira kini sudah berumur empat setengah tahun dan sudah bersekolah di TK. Mereka bertiga pun bermain bersama dengan gembira di halaman belakang. Esha dan Aulia memperhatikan anak-anak mereka bermain sambil duduk di sebuah bangku kayu.
"Oh ya Lia, waktu itu kamu bilang kamu dan Amira mendapat tawaran menjadi brand ambassador produk multivitamin untuk anak-anak kan?" tanya Esha mengawali obrolan.
"Iya Sha, insyaallah lusa kami akan mulai syuting iklan," sahut Aulia.
"Alhamdulillah ... Amira benar-benar memiliki bakat sepertimu, Lia. Aku benar-benar salut sama anak itu. Masih kecil saja bakatnya sudah luar biasa dan sudah bisa menghasilkan banyak uang. Bila besar nanti, aku yakin dia pasti jadi artis terkenal seperti dirimu."
"Tapi aku nggak yakin Sha. Amar nggak setuju kalau Mira mengikuti jejakku."
"Memangnya kenapa Lia? Amira kan sangat berbakat."
"Amar ingin Mira sekolah yang tinggi dan jadi wanita karir seperti dirinya, Sha."
Esha tersenyum mendengar jawaban Aulia. "Kamu turuti saja apa keinginan suami kamu, Lia. Mungkin semua itu demi kebaikan Amira."
"Kamu benar Sha. Amar pasti memikirkan masa depan Mira dengan baik. Dia sangat menyayangi Mira melebihi apa pun di dunia ini."
Mereka berdua asyik mengobrol sampai lupa waktu. Mereka baru berhenti mengobrol saat Raffi datang memanggil mereka untuk makan siang.
"Ma, ajak Lia sama anak-anak makan siang! Semuanya sudah menunggu di meja makan," titah Raffi kepada istrinya.
"Iya Pa, kami akan segera menyusul," sahut Esha.
Esha dan Aulia pun berdiri dari duduknya lalu menghampiri anak-anak mereka yang sedang bermain di taman.
"Anak-anak ayo sudah mainnya, kita makan siang dulu!" seru Esha.
Zayn, Willy dan Amira pun berlarian menghampiri ibunya.
"Sini sayang, kita cuci tangan dulu yuk!" seru Aulia kepada Amira.
Esha dan Aulia membantu anak-anak mereka mencuci tangan dan kaki di kran yang ada di belakang rumah. Setelah itu, mereka pun menggiring anak-anak mereka masuk ke dalam rumah. Zayn, Amira dan Willy berlarian menuju meja makan. Esha dan Aulia geleng-geleng kepala melihat tingkah anak-anak mereka.
Zayn sampai duluan dan langsung duduk di kursi yang biasa ia tempati. Amira pun menempati kursi yang ada di sebelah Zayn. Karena paling kecil, Willy terakhir sampai. Anak itu pun memanyunkan bibirnya saat melihat kursinya diduduki oleh Amira.
"Mira minggir! Ini tempat dudukku!" seru Willy sambil berusaha mendorong tubuh Amira dari samping.
"Mira, kamu pindah sini deket Mama, Sayang!" seru Aulia kepada putrinya.
"Tapi Mira kan pengen duduk deket Kak Zayn, Ma," sahut Amira.
"Mira!" seru Amar sambil menatap tajam putrinya itu. Amira akhirnya mengalah dan pindah ke kursi yang ada di sebelah mamanya.
"Ayo kita berdoa dulu sebelum makan! Zayn kamu yang pimpin doa ya!" titah Raffi kepada anak sulungnya.
"Iya Pa." Zayn mulai membacakan doa sebelum makan dengan baik.
Dulu Esha yang mengajari Zayn sejak dia masih berusia dua tahun. Sejak saat itu, Zayn selalu memimpin doa sebelum makan di meja makan.
***
Setelah selesai makan siang, mereka semua berkumpul di ruang keluarga sambil berbincang-bincang.
"Ma, Mira boleh nyanyi nggak Ma?" tanya Amira berbisik ke telinga ibunya.
"Tentu saja, Sayang. Memangnya Mira mau nyanyi lagu apa?"
"Aisyah Istri Rasulullah."
"Oke Sayang."
"Minta perhatian kepada semuanya! Amira mau menyanyikan sebuah lagu yang berjudul 'Aisyah Istri Rasulullah'. Dengerin ya semuanya!" seru Aulia kepada semua yang ada di ruangan itu.
Amira pun berdiri di hadapan semua orang, lalu mulai bernyanyi. Semua mata tertuju padanya. Aulia membuat rekaman video Amira menggunakan kamera ponselnya.
🎼🎶🎼🎶🎼🎶🎼🎶🎼🎶🎼🎶
"Mulia, indah, cantik berseri,
kulit putih, bersih, merah di pipimu,
dia Aisyah, putri Abu bakar,
istri Rasulullah ...."
"Sungguh sweet Nabi mencintamu,
hingga Nabi minum di bekas bibirmu,
bila marah, Nabi 'kan bermanja,
mencubit hidungnya ...."
"Aisyah, romantisnya cintamu dengan Nabi,
dengan baginda kau pernah main lari-lari,
selalu bersama,
hingga ujung nyawa kau di samping Rasulullah ...."
"Aisyah, sungguh manis, oh sirah kasih cintamu,
bukan persis novel mula benci jadi rindu,
kau istri tercinta, ya Aisyah ya Humairah,
Rasul sayang Rasul cintamu ...."
🎼🎶🎼🎶🎼🎶🎼🎶🎼🎶🎼🎶
Prok prok prok ....
Semua orang memberikan tepuk tangan dengan meriah setelah Amira selesai bernyanyi. Mereka semua merasa kagum dengan bakat yang dimiliki Amira. Di usianya yang masih balita, Amira bisa menyanyikan lagu 'Aisyah Istri Rasulullah' dengan sangat lancar. Suaranya juga terdengar sangat merdu.
"Masyaallah ... pinter banget sih kamu Mira," puji Esha.
"Makasih Tante Echa," sahut Amira.
"Siapa yang ngajarin sayang?"
"Mira lihat di YouTube, Tante."
Sejak umur dua tahun, Amira memang suka menyanyi. Tiap hari dia menyanyi menirukan lagu-lagu yang dia lihat di YouTube. Dan dia paling suka dengan lagu-lagu yang berbau Islami.
Aulia sering membuat vlog ketika Amira sedang menyanyi dan mengunggahnya ke YouTube channel-nya. Video Amira selalu viral dan menuai banyak pujian dari para netizen.
"Lia, Amira benar-benar sangat berbakat. Jika sudah besar nanti, dia pasti akan jadi artis terkenal sepertimu," Raffi menimpali.
"Amin ...." sahut semua orang yang ada di ruangan itu kecuali Amar.
Aulia sontak menatap ke arah suaminya. Aulia tau kalau Amar tidak akan setuju kalau Amira jadi seorang artis, padahal Amira mempunyai bakat luar biasa yang berbeda dengan anak-anak seusianya.
Di usianya yang masih balita, Amira tumbuh menjadi gadis kecil yang sangat lincah, cerdas dan pintar bergaya di depan kamera. Dia pernah tampil menyanyi di pentas sekolahnya. Semua guru sangat mengagumi bakatnya. Mereka berharap kelak Amira akan menjadi seorang artis terkenal mengikuti jejak ibunya.
"Zayn juga mau nyanyi Ma," ucap Zayn kepada ibunya.
"Willy juga Ma," sahut Willy tak mau kalah.
"Ya sudah, kalian berdua nyanyi sama-sama ya! Kalian mau nyanyi lagu apa?" tanya Esha kepada anak-anaknya.
"Naik Kereta Api, Ma," sahut Zayn.
"Oke Sayang."
"Mira ikut ya Tante." Amira pun tak mau ketinggalan.
"Iya Sayang."
Amira, Zayn dan Willy pun berdiri berjajar lalu mulai menyanyi sama-sama. Esha dan Aulia mengambil video mereka menggunakan kamera ponsel masing-masing. Semua orang tertawa melihat tingkah mereka bertiga yang begitu lucu dan menggemaskan.
Saat hari menjelang sore, pak Mirza sekeluarga pun pamit pulang. Tidak lupa mereka mengucapkan terima kasih kepada Raffi sekeluarga atas undangan makan siangnya.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.................
Untuk semua pembaca, wajib tekan LIKE, favorit dan jangan lupa berikan vote dan komentarnya ya! Terima kasih... 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦📴
sorry thor,,, aku baru mampir,,,bagus ceritanya lucu banget anak2 echa sama aulia,,,
aku dah like,, coment,,,vote and rate bintang 5
2020-09-14
1
Fatma Yanti
si othor pilih kasih ya, giliran lagu naik kereta apai kaga di nyayiin
2020-08-08
1
🏕V⃝🌟🍾ᚻᎥ∂ ᶢᵉˢʳᵉᵏ 💃V@X💃
bagus cerita nya maaf baru mampir
2020-08-07
1