... Warning!!!...
Ruangan gelap dengan secercah cahaya dari lilin yang menyala di sudut ruangan. Suara biola masih terdengar dengan jelas. Harum dari aroma terapi yang sejak tadi dinyalakan. Semua itu seakan hadir menjadi saksi sebuah kerjasama yang akan mereka lakukan.
Setelah menutup mata, Aishe bisa merasakan gerakan tangan Diego yang tiba-tiba berada di leher. Jemarinya terasa dingin, mungkin itu karena suhu AC yang terlalu rendah, pikir Aishe.
Jemari itu perlahan naik ke atas, membelai pelipis beberapa kali lalu turun ke bawah. Dia seperti sedang mengikuti setiap lengkuk wajah Aishe. Dari kening, turun ke hidung, lalu ke bibir.
Rasa takut yang sejak tadi menghantui Aishe, entah kenapa tiba-tiba lenyap, saat hembus napas Diego mampir di lehernya. Setiap napas yang dia hembuskan, seperti terserap oleh pori-pori dan masuk ke dalam, memicu salah satu hormon yang memacu gairah.
Jemarinya mengusap-usap bibir Aishe, sedangkan bibirnya menyesap leher kuat-kuat, membuat beberapa lelungan gadis itu keluar dengan bebas.
"Aahh, Tuan."
Bibir dan tangannya berpindah pada waktu yang bersamaan. Kini, tangan besar itu berusaha membuka tali dress yang dia kenakan. Sedangkan bibirnya, berhasil menerobos masuk ke dalam mulut.
Harum wangi dari wine yang berkualitas tinggi, dapat tercium dan terasa begitu memikat. Entah kenapa, Aishe yang sejak dulu tidak pernah melakukan hal seperti ini, seakan bisa melakukannya dengan sangat baik.
Mungkin, wine yang masih tersisa di lidahnya membantu melakukan ini dengan baik.
"Tuan, apa yang baru saja Anda minum?" tanyaku saat dia melepaskan bibirnya.
"Kenapa, kamu mau?"
Aishe mengangguk dengan cepat dan dia langsung menyuruhnya turun dan berdiri di tempat. Beberapa detik kemudian, dia mengambil tangan Aishe, dan membuatnya memegang gelas dengan benar.
"Domaine de la Romanee Conti, tahun sembilan puluh. Ini salah satu wine kesukaanku. Cobalah!"
Pada saat dia memberikan gelas itu, Aishe sudah dapat mencium wangi aromanya. Sekarang dia tau, alasan Diego menyukai wine ini pada saat Aishe menyesapnya perlahan.
Harapan Aishe pada saat itu hanya satu. Semoga dengan meminum wine itu, dia bisa memuaskan pria itu entah bagaimana caranya.
Kesempatan kali ini aku tidak boleh gagal.
Setelah menghabiskan satu gelas. Diego meraih tangan Aishe lagi dan membawanya ke pinggir ranjang.
"Apa Anda butuh bantuan untuk melepas baju?" tanya Aishe.
"Tidak perlu!" Nadanya terdengar tinggi, dan hampir membuat jantung Aishe lepas.
Beberapa saat berlalu. Aishe tiba-tiba merasa seseorang menarik tangan hingga dirinya jatuh ke belakang. Lalu, tangan itu tanpa kendali meraba dan melepas pakaianku dengan cepat.
Aishe bahkan tidak menyadari bagaimana semua baju di tubuhnya menghilang dan tidak menyisakan sehelai pun.
Setelah semuanya terlepas, Diego lagi-lagi menarik tangannya. Membuat Aishe berubah posisi berlutut dengan dua kaki yang sedikit melebar. Aishe tidak berani bertanya apa pun, terutama saat tangan besar itu mulai beraksi.
Meremas, memelintir, memasukkannya ke bagian tersensitif. Serta, entah sejak kapan, lidah tak bertulang itu masuk ke dalam mulut.
Aishe hampir dibuat tak yakin tentang siapa yang menjamah tubuhnya. Merasa Diego seperti orang pria yang berbeda dengan dia yang tadi duduk di kursi sore dan memangkunya. Namun saat dua lidah saling beradu keahlian, dia sedikit yakin akan sisa wine yang terasa di mulutnya.
"Ahh … Tuan." Lelungan demi lelungan keluar, saat jari tangan yang sejak tadi ada di dalam, mulai bergerak maju dan mundur. Semakin lama, semakin kuat dan itens. Ada perasaan aneh yang tiba-tiba membuat seluruh tubuh Aishe menjadi panas.
Gejolak gairah yang selama ini tidak pernah dia rasakan, secara harfiah mengalir dari gerakan jari dan sesapan lembutnya pada salah satu gumpalan kenyal milik Aishe.
"Aaahhh … aku tidak tahan lagi, Tuan. Aaghh,"
Tarikan dan dorongan semakin kuat, memberikan kesan yang begitu … sulit untuk dijelaskan. Hingga pada akhirnya, Aishe berhasil mencapai satu titik yang entah apa itu. Titik dimana perasaan geli, perih, namun nikmat, bercampur menjadi satu.
Aishe remas kuat punggung yang terasa keras. "Aaahh … aaahh - huh," dessahnya. Kakinya seakan bergerak dengan sendiri, mengapit dua paha yang sejak tadi berada dibawahnya.
Setelah dessahan yang menurut Aishe terlalu memalukan. Diego meraih pinggul Aishe, dan menariknya ke bawah. Hingga sesuatu yang mirip seperti pisang, dengan garis lengkung cukup besar, perlahan masuk ke dalam.
Kali ini terasa cukup tidak mengenakkan, perih, dan menyakitkan.
"Tu-tuan - - aahhh, sakit." Aishe menancapkan kuku-kuku yang baru diukir ke pundak Diego
Semakin masuk, semakin menembus bagian terdalam, semakin kuat sakit yang Aishe rasakan.
"Kenapa, sudah menyerah?"
Diingat-ingat, sudah sejak tadi Diego hanya diam membisu tidak bersuara. Namun saat Aishe merintih sakit, dia mulai memberi respon. Iya, respon suara saja, tidak dengan tindakan.
Beberapa helai rambut yang berada di dada, tiba-tiba di singkap ke belakang. Aishe kembali merasakan napas Diego yang terasa hangat dan masih tercium bau wine, tepat saat bulu-bulu tipis itu tergesek di pundak. Bersamaan dengan itu, dia kembali menarik pinggulku ke bawah, hingga benda miliknya masuk sepenuhnya.
"Aahh … Tuan." Aishe mengalihkan satu tangannya dan mencengkram kuat rambut Diego. Mendekap kepala pria itu diantara dua belahan gunung fuji yang dingin dan basah.
Sakit, sakit sekali. Aku pikir, ini adalah permainan yang tidak terlalu menyakitkan bagi orang dewasa. Namun aku salah, salah besar.
"Relax, jangan tegang. Sakitnya hanya diawal saja."
Entah sihir apa yang ada di setiap ucapan pria itu. Setiap katanya mampu membuat perasaan Aishe jauh lebih baik, bahkan sakit di bagian sensitif juga berkurang.
"Jauh lebih baik?" tanya Diego yang di jawab dengan beberapa anggukan dari Aishe.
...||...
...☆TBC☆...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
𖤍ᴹᴿˢ᭄°Riyantiʰⁱᵃᵗ 🦋ιиɑ͜͡✦ᴳ᯳ᷢ
apa Diego nggak lumpuh ya , makin penasaran padahal baru awal nih 😁
2024-12-05
1
enur .⚘🍀
loh loh loh , jadi Diego selama ini tidak lumpuh dong ,, 🤔 pertinyiin nyi ,, kenapa Diego melakukan kebohongan public ?? apa kamu tau @Thea Luna Robert❤Jared KingS apa alasan Diego pura2 lumpuh ..🤧
2024-11-20
0
Lala_lela067
sepertinya readers punya pemikiran yg sama ya, diego itu gk lumpuh kyknya
2024-08-31
0