Keputusan

Di kediaman keluarga Galeyandra, tengah duduk di ruang santai bersama sang istri yang bernama Holena.

"Papa beneran sudah yakin nih, mau menikahkan Edwin dengan putrinya Tuan Gentaram."

"Tidak punya cara lain selain menikahkan Edwin dengan putrinya Gentaram. Muka kita mau ditaruh dimana, Ma? memangnya Mama mau nama baik keluarga kita menjadi buruk? tidak, 'kan? aku sendiri tak mau reputasi ku hancur." Jawab Tuan Topan yang tetap pada rencananya ketika bukti itu benar-benar tidak ada yang salah apapun.

"Kalau Edwin tidak mau, bagaimana?"

Lagi-lagi Bunda Holena kembali bertanya pada sang suami. Takut, jika putranya akan menolak keras atas keputusan serta permintaan dari ayahnya.

"Aku akan tetap memaksanya. Mau tidak mau, Edwin harus menerima pernikahannya yang kedua. Lagian juga, Edwin man*dul dan sudah dinyatakan tidak akan bisa mempunyai keturunan. Lagi pula anak yang dikandung putrinya Gentaram adalah be*nih dari Erwan, keluarga Galeyandra. Tidak hanya itu saja, nama Edwin akan kembali bersinar setelah bayi itu lahir." Ucap Tuan Topan dengan percaya dirinya dengan apa yang dibayangkan.

Saat itu juga, terdengar jelas suara langkah kaki menuju anak tangga.

"Edwin, kemari sebentar Nak." Panggil Tuan Topan saat putranya sampai di rumah.

"Ya Pa, ada apa?" sahut Edwin sambil melepas sepatunya serta kaos kakinya dibawah anak tangga.

"Papa ingin berbicara denganmu, duduklah." Ucap Tuan Topan dan meminta kepada putranya untuk ikut duduk bersama.

"Ma, ambilkan minum untuk Edwin." Perintah Tuan Topan pada istrinya, Bunda Holena hanya bisa nurut dengan apa yang diperintahkan oleh suaminya.

Edwin duduk dengan santai, seakan hanya akan diajaknya mengobrol dan membahas pekerjaannya saja, tidak lebih.

"Bagaimana dengan pekerjaan kamu di kantor?" tanya sang ayah basa basi.

"Biasa aja, tidak ada masalah apapun di kantor. Papa ada perlu apa memanggilku, apakah ada hal yang penting lainnya?" jawab Edwin dan balik bertanya.

Edwin paling tidak suka jika waktunya hanya terbuang sia-sia dan tidak menghasilkan apapun. Makanya, ia langsung bertanya pokok intinya pada sang ayah.

"Syukurlah kalau tidak ada masalah didalam kantor. Papa memanggilmu, ada sesuatu yang ingin Papa sampaikan padamu. Tentunya, masalah pribadimu." Jawab Tuan Topan yang membuat putranya penasaran dengan apa yang akan disampaikan dari ayahnya sendiri.

"Kenapa dengan masalah pribadi ku, Pa?" tanya Edwin yang mulai tidak sabar untuk berdialog lebih serius lagi.

Tidak lama kemudian, datanglah sang ibu sambil membawakan segelas air putih dan meletakkannya di hadapan putranya.

"Minumlah Nak, supaya pikiranmu lebih tenang." Ucap sang ibu, Edwin mengangguk dan meminumnya hingga tandas dan tak tersisa dalam gelas.

Karena merasa gerah, Edwin melepaskan jasnya.

"Aku sudah siap, katakan saja apa yang ingin Papa sampaikan padaku." Ucap Edwin yang langsung membuka suara, karena dirinya tidak menyukai basa-basi.

"Papa ingin menikahkan kamu." Jawab Tuan Topan padat dan sangat jelas.

Edwin langsung menajamkan pandangannya pada sang ayah, sungguh kalimat yang sangat panas untuk ia dengar.

"Menikah?" tanya Edwin seperti mendengar lelucon saja, pikirnya.

Edwin mengulang satu kalimat yang di ucapkan oleh sang ayah. Tuan Topan mengangguk pelan.

"Benar, kamu akan Papa nikahkan dengan seorang perempuan yang sedang hamil." Jawab Tuan Topan tegas.

"Apa! Aku sedang tidak salah mendengar kan, Pa?"

Benar-benar sangat terkejut ketika mendengar jawaban dari sang ayah. Menikah dengan perempuan yang sedang hamil, yang benar saja, pikir Edwin dengan nalarnya.

"Benar, Edwin. Kamu akan Papa nikahkan dengan perempuan yang sedang mengandung anaknya Erwan, mendiang adik kamu sendiri." Jawab sang ayah dengan tegas dan juga dengan tatapan yang sangat serius.

Edwin menatap ayahnya dengan tajam. Seakan dirinya kembali diperbudak oleh Beliau.

"Apa Papa sudah gil*a, menikahi perempuan yang sedang hamil. Yang benar saja, apa untungnya." Ucap Edwin dengan perasaan yang sangat dongkol.

Bahkan, yang tadinya Edwin terlihat santai, kini berubah seperti orang yang kese*tanan.

"Untungnya, nama baik keluarga kita tidak akan menjadi buruk. Tidak hanya itu saja, rumor yang mengatakan bahwa kamu tidak bisa memberi keturunan pada keluarga Galeyandra akan pudar dan nama kamu akan kembali bersinar. Setelah bayi itu lahir, Papa dapat menjaminnya jika kamu akan semakin sukses dalam berkarir." Jawab Tuan Topan menjelaskan panjang lebar pada putranya.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus semangAt

2023-06-20

0

yatun divia

yatun divia

Sang Papa egois bgt 🙈

2022-04-30

1

yatun divia

yatun divia

Sang papa egois bgt.. 🙈

2022-04-30

1

lihat semua
Episodes
1 Sangat Terkejut
2 Meminta Tanggung Jawab
3 Keputusan
4 Berusaha Menolak
5 Berdebat
6 Ingin Tahu
7 Terkejut
8 Tuduhan
9 Di Rumah Sakit
10 Merasa lapar
11 Keputusan Sudah Final
12 Mengantarkan Bukti
13 Bukti Yang Akurat
14 Seperti mimpi
15 Ketakutan
16 Memikirkan sesuatu
17 Bersiap-siap
18 Diacara pernikahan
19 Tidak menyangka
20 Mertua Dengan Menantu
21 Masih di acara pernikahan
22 Sampai di rumah keluarga suami
23 Keputusan Edwin
24 Menerima keputusan
25 Sangat beruntung
26 Penuh Perhatian
27 Hampir saja
28 Merindukan
29 Menyiapkan sarapan pagi untuk suami
30 Pura-pura gengsi
31 Kedatangan seseorang
32 Terkejut
33 Tidak disangka
34 Akhirnya
35 Merasa lega
36 Kerja sama
37 Takut menolak
38 Bertemu
39 Jawaban penuh penyesalan
40 Merasa kesal
41 Merasa bersalah besar
42 Mencoba menenangkan
43 Berusaha untuk kuat
44 Menyetujui
45 Membicarakan sesuatu
46 Mengiyakan
47 Sesuatu yang ditakutkan
48 Khawatir
49 Kaget
50 Sebuah Perhatian
51 Ada yang cemburu
52 Penjelasan
53 Gugup
54 Masih gugup
55 Penasaran
56 Meminta keputusan
57 Diperhatikan
58 Meyakinkan
59 Mogok di jalan
60 Ungkapan
61 Cemburu
62 Menuduh
63 Merasa malu
64 Khawatir
65 Tidak berhenti merayu
66 Disangka ingkar janji
67 Merasa dikerjain istri
68 Panik
69 Kehadiran bayi
70 Meminta maaf
71 Berusaha meyakinkan
72 Kedatangan seseorang
73 Kejutan bikin jengkel
74 Penuh harap
75 Mencari penjelasan yang benar
76 Menerima kenyataan
77 Menjelaskan
78 Sudah datang
79 Pertemuan
80 Menyetujui
81 Tidak ingin gagal
82 Ungkapan
83 Panik
84 Khawatir
85 Benar-benar terkejut
86 Tidak di sangka.
87 Penasaran karena ingin tahu
88 Cemburu total
89 Ucapan Selamat #End
90 Bonus Chapter #Keputusan dari kedua belah pihak
91 Kaget
92 Merasa malu
93 Resmi
94 Sesuka hati
95 Mengerjai
96 Merasa kesal
97 Berdebat
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Sangat Terkejut
2
Meminta Tanggung Jawab
3
Keputusan
4
Berusaha Menolak
5
Berdebat
6
Ingin Tahu
7
Terkejut
8
Tuduhan
9
Di Rumah Sakit
10
Merasa lapar
11
Keputusan Sudah Final
12
Mengantarkan Bukti
13
Bukti Yang Akurat
14
Seperti mimpi
15
Ketakutan
16
Memikirkan sesuatu
17
Bersiap-siap
18
Diacara pernikahan
19
Tidak menyangka
20
Mertua Dengan Menantu
21
Masih di acara pernikahan
22
Sampai di rumah keluarga suami
23
Keputusan Edwin
24
Menerima keputusan
25
Sangat beruntung
26
Penuh Perhatian
27
Hampir saja
28
Merindukan
29
Menyiapkan sarapan pagi untuk suami
30
Pura-pura gengsi
31
Kedatangan seseorang
32
Terkejut
33
Tidak disangka
34
Akhirnya
35
Merasa lega
36
Kerja sama
37
Takut menolak
38
Bertemu
39
Jawaban penuh penyesalan
40
Merasa kesal
41
Merasa bersalah besar
42
Mencoba menenangkan
43
Berusaha untuk kuat
44
Menyetujui
45
Membicarakan sesuatu
46
Mengiyakan
47
Sesuatu yang ditakutkan
48
Khawatir
49
Kaget
50
Sebuah Perhatian
51
Ada yang cemburu
52
Penjelasan
53
Gugup
54
Masih gugup
55
Penasaran
56
Meminta keputusan
57
Diperhatikan
58
Meyakinkan
59
Mogok di jalan
60
Ungkapan
61
Cemburu
62
Menuduh
63
Merasa malu
64
Khawatir
65
Tidak berhenti merayu
66
Disangka ingkar janji
67
Merasa dikerjain istri
68
Panik
69
Kehadiran bayi
70
Meminta maaf
71
Berusaha meyakinkan
72
Kedatangan seseorang
73
Kejutan bikin jengkel
74
Penuh harap
75
Mencari penjelasan yang benar
76
Menerima kenyataan
77
Menjelaskan
78
Sudah datang
79
Pertemuan
80
Menyetujui
81
Tidak ingin gagal
82
Ungkapan
83
Panik
84
Khawatir
85
Benar-benar terkejut
86
Tidak di sangka.
87
Penasaran karena ingin tahu
88
Cemburu total
89
Ucapan Selamat #End
90
Bonus Chapter #Keputusan dari kedua belah pihak
91
Kaget
92
Merasa malu
93
Resmi
94
Sesuka hati
95
Mengerjai
96
Merasa kesal
97
Berdebat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!