Waktu Emas

Satu jam sebelum Revan datang ke kantor K Grup...

Setelah Bara melihat kondisi Karin di rumah sakit, dia segera pergi ke kantor K Grup untuk menemui Pak Tian.

"Sayang sekali ya proyek kita dipending dulu soalnya Karin kecelakaan, tadinya om ingin proyek di kota D itu proyek pertama Karin menjadi direktur di K Grup. Dia memang belum mau bekerja, dia lebih mementingkan hobbynya, tapi hari itu sebelum kecelakaan Karin bilang ini adalah terakhir dia mengikuti trek motor dan akan fokus belajar tentang perusahaan, sayangnya hal yng tak diinginkan terjadi!" ucap Pak Tian dengan panjang lebar. Dari sorot matanya tersirat kesedihan yang begitu mendalam.

"Tadinya om ingin mencoba untuk mendekatkan kamu lagi dengan Karin melalui proyek itu, siapa tau kalau kalian saling melihat satu sama lain bisa membuat kalian saling tertarik. Kamu belum bertemu Karin kan?" Pak Tian menambahkan perkataannya.

"Saya sudah bertemu dengannya." jawab Bara, dia memang tidak berbohong dia bertemu dengan arwahnya Karin.

Pak Tian tercengang mendengarnya "Sudah? Kapan? Ko baru cerita? Karin juga tidak bercerita sama om."

"Sudah lama sih om, dan kita juga berteman dekat karena itu aku datang kesini ingin menyampaikan pesan Karin sama om." Kali ini Bara terpaksa berbohong karena harus menyampaikan pesan dari Karin.

"Pesan dari Karin?" Pak Tian mengernyitkan keningnya.

"Iya, om. Karin pernah bilang kalau misalkan terjadi sesuatu padanya tolong sampaikan pada om kalau Karin sangat menyayangi om dan Karin ingin minta maaf karena tidak bisa menjadi anak yang baik buat om."

Mata Pak Tian berkaca-kaca mendengarnya, "Karin bilang begitu padamu?" sampai dia menyeka air matanya yang menetes perlahan. Dia memegang dadanya yang terasa sangat sesak.

"Iya om."

"Sepertinya kalian dekat sekali sampai Karin bisa berpesan itu padamu." Ada rasa senang juga dihatinya karena baru mengetahui kedekatan Karin dan Bara.

Bara menanggukan Kepala, dia berpikir sejenak. "Emmm... Karin juga bilang agar om tidak mempercayai siapapun." Bara tidak mungkin langsung menyudutkan saudara tiri Karin tanpa ada bukti, yang ada dia akan bermasalah dengan Om Tian.

Pak Tian terdiam sebentar begitu mendengar ucapan Bara, "Mengapa Karin berpesan begitu padamu? Apa terjadi sesuatu tanpa sepengetahuan om?"

"Entah lah, aku juga ingin mencari tau tapi aku tidak memiliki hak untuk itu, karena itu boleh kah aku minta izin untuk menikahi Karin?" Bara mengucapkannya dengan sungguh-sungguh.

Pak Tian pasti mengizinkannya tapi masalahnya Karin sedang koma, "Tapi saat ini Karin sedang koma.... "

"Tidak apa-apa, aku akan tetap menikahinya. Aku tau om sedang sakit, biar sekarang Karin menjadi tanggung jawabku. Biar aku yang cari tau sendiri dengan ucapan Karin itu, bahkan aku curiga kecelakaan Karin itu di sengaja. Tapi aku ingin kita merahasiakan ini dari siapapun. Hanya aku dan om yang tau."

Pak Tian sebenarnya tidak mengerti sama sekali dengan pesan Karin itu, siapa yang harus tidak dipercayai olehnya? Dan apakah benar kecelakaan Karin itu disengaja? Tapi saat itu kecelakaan Karin sudah resmi dinyatakan kecelakaan biasa.

Tapi ada rasa kagum juga pada Bara yang begitu mempedulikan Karin.

"Om tidak akan mengampuni siapapun yang berani mencelakai Karin!" Pak Tian mengelapalkan tangannya "Apa kau yakin akan menikahinya sementara mungkin bisa saja Karin tidak bangun lagi atau mungkin juga... "

"Aku akan tetap menikahinya om!" Bara mengatakannya dengan mantap.

"Sejujurnya om selalu memikirkan hal ini jika om sudah tidak ada, siapa yang akan menjaga Karin, om terlalu sangat mengkhawatirkannya makanya ingin segera dia menikah, walaupun dia pernah menyebutkan nama seorang pria tapi om tidak menyukai pria itu, om masih berharap kamu yang menjadi suami Karin nanti karena om sudah lama memperhatikan kamu, Bara."

Pembicaraan mereka terhenti saat Doni masuk, "Maaf Tuan, ada Pak Revan datang kesini, dia sedang menunggu di luar."

"Suruh saja dia masuk!" ucap Pak Tian.

"Tapi disini masih ada tamu anda." Doni melirik sang tamu yang sedang duduk santai disana sambil meyeruput kopi cappucino kesukaannya.

"Karena itu saya menyuruhnya masuk!" ucap Pak Tuan dengan nada tegas.

Asisten Doni nampak kebingungan, tapi bagaimana pun dia harus menuruti perintah tuannya. "Baik, Tuan." Dia segera pergi ke luar dari ruangan itu dan menyuruh Revan untuk masuk ke dalam.

"Anda disuruh masuk oleh Direktur!" ucap Asisten Doni.

Revan pun masuk ke dalam ruang Dirut, diikuti oleh Karin.

Revan tercengang saat melihat siapa tamu yang ada di ruangan papanya Karin itu, "Pak Bara?"

Bara menyambut kedatangan Revan dengan ramah, "Oh Pak Revan!"

Revan berpikir mungkin Bara sedang ada meeting juga dengan Pak Tian karena dia tau kedua perusahaan itu bekerjasama juga.

Sementara Karin langsung duduk disamping Pak Tian, ingin sekali dia memeluk papanya tapi tidak bisa, "Aku sangat merindukan papa makanya aku sedang berusaha untuk bangun lagi, mencari pria yang tulus mencintai aku itu sangat susah sekali!" Ucap Karin dengan nada sedih.

Lalu Karin duduk di dekat Bara "Bagaimana? Kamu sudah menyampaikan pesanku pada papa?"

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...

Terpopuler

Comments

Okta Rina

Okta Rina

makin seru ni

2025-01-03

0

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Gercep juga si Bara😅😅

2024-08-04

1

Ila Lee

Ila Lee

terbaik bara🥰🥰🥰🥰

2024-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Harus Menikah
3 Tak Bisa Menyentuh
4 Dikhianati
5 Aku Bisa Melihat Dan Menyentuhmu
6 Bukan Pesulap
7 Arwah Cantik
8 Sampai Disini
9 Selalu Menjadi Penghalang
10 Bagaimana Jika Tidak Mengingatku
11 Halusinasi?
12 Pernahkah Aku Jatuh Cinta?
13 Mendapatkan Restu
14 Tak Dihargai
15 Kau Gadis Itu?
16 Kau Dimana?
17 Tamu Spesial
18 Waktu Emas
19 Menantu Pilihan
20 Buat Aku Jatuh Cinta
21 First Kiss
22 Edelweis
23 Wanita Special
24 Apa ini Dinamakan Cinta?
25 Tak Terduga
26 Kita Harus Saling Mencintai
27 Bukti CCTV
28 Tidak Pantas Untukmu
29 Mengenalmu Lebih Jauh
30 Siapa Cinta Pertamamu?
31 Harus Move On
32 Aku Mencintaimu
33 Harus Menemuimu
34 Bara VS Revan
35 Menghilang
36 Obat Mematikan
37 Berduka
38 Karin Terbangun
39 Hancurnya Impian
40 Siapa Dia?
41 Aku Pria Normal
42 Pria Asing
43 Mencari David
44 Memory Ingatan Yang Hilang
45 Merasa Mengkhianati
46 Jo Terluka
47 Mengetahui Semua Kenyataan
48 Ancaman Elsa
49 Melakukanya Dengan Cinta
50 Pengantin Baru Yang Unik
51 Bertemu Revan
52 Maaf Terlambat Mengingatmu
53 Target Berikutnya
54 Tidur Bersama
55 Kamu Melihatnya?
56 Mengajarimu
57 Masih Gadis?
58 Menemui David
59 Racun Untuk Karin
60 Tidak Mencintaimu
61 Godaan Elsa
62 Tergoda
63 Kamu milikku
64 Hilang Kendali
65 Tidak Polos Lagi
66 Rencana Membunuh Bara
67 Pengakuan David
68 Kamu Cinta Pertamaku
69 Tentang David
70 Merindukanmu
71 Dua lawan Delapan
72 Jadilah Ibu Dari Anakku
73 Pelukan Hangat
74 Pembalasan
75 Menjaga Jarak
76 Menerima Hukuman
77 Bonchap - Menjaga Jodoh Orang
78 Bonchap - Gagal Berkencan
79 Bonchap - Malam Perpisahan
80 Bonchap - Jesika Koma
81 Bonchap - Flashback
82 Bonchap - Karin Hamil
83 Bonchap - End
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Kecelakaan
2
Harus Menikah
3
Tak Bisa Menyentuh
4
Dikhianati
5
Aku Bisa Melihat Dan Menyentuhmu
6
Bukan Pesulap
7
Arwah Cantik
8
Sampai Disini
9
Selalu Menjadi Penghalang
10
Bagaimana Jika Tidak Mengingatku
11
Halusinasi?
12
Pernahkah Aku Jatuh Cinta?
13
Mendapatkan Restu
14
Tak Dihargai
15
Kau Gadis Itu?
16
Kau Dimana?
17
Tamu Spesial
18
Waktu Emas
19
Menantu Pilihan
20
Buat Aku Jatuh Cinta
21
First Kiss
22
Edelweis
23
Wanita Special
24
Apa ini Dinamakan Cinta?
25
Tak Terduga
26
Kita Harus Saling Mencintai
27
Bukti CCTV
28
Tidak Pantas Untukmu
29
Mengenalmu Lebih Jauh
30
Siapa Cinta Pertamamu?
31
Harus Move On
32
Aku Mencintaimu
33
Harus Menemuimu
34
Bara VS Revan
35
Menghilang
36
Obat Mematikan
37
Berduka
38
Karin Terbangun
39
Hancurnya Impian
40
Siapa Dia?
41
Aku Pria Normal
42
Pria Asing
43
Mencari David
44
Memory Ingatan Yang Hilang
45
Merasa Mengkhianati
46
Jo Terluka
47
Mengetahui Semua Kenyataan
48
Ancaman Elsa
49
Melakukanya Dengan Cinta
50
Pengantin Baru Yang Unik
51
Bertemu Revan
52
Maaf Terlambat Mengingatmu
53
Target Berikutnya
54
Tidur Bersama
55
Kamu Melihatnya?
56
Mengajarimu
57
Masih Gadis?
58
Menemui David
59
Racun Untuk Karin
60
Tidak Mencintaimu
61
Godaan Elsa
62
Tergoda
63
Kamu milikku
64
Hilang Kendali
65
Tidak Polos Lagi
66
Rencana Membunuh Bara
67
Pengakuan David
68
Kamu Cinta Pertamaku
69
Tentang David
70
Merindukanmu
71
Dua lawan Delapan
72
Jadilah Ibu Dari Anakku
73
Pelukan Hangat
74
Pembalasan
75
Menjaga Jarak
76
Menerima Hukuman
77
Bonchap - Menjaga Jodoh Orang
78
Bonchap - Gagal Berkencan
79
Bonchap - Malam Perpisahan
80
Bonchap - Jesika Koma
81
Bonchap - Flashback
82
Bonchap - Karin Hamil
83
Bonchap - End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!