Arwah Cantik

Bara menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Lalu apa yang kamu mau dariku?"

"Aku membutuhkan orang yang mencintaiku dengan tulus agar aku bisa memiliki kekuatan untuk hidup, apa kau bisa mencintaiku?"

Bara menjadi pusing dibuatnya, sepertinya gadis di sampingnya ini benar-benar mabuk, begitu mudahnya dia meminta cinta darinya.

"Aku mohon cintailah aku, hanya kamu yang bisa aku pinta. Kalau bisa aku menawar aku tidak ingin memintanya pada pria sepertimu yang sama sekali bukan tipeku. Tapi ini mendesak. Aku harus hidup! Aku bisa membayarmu berapa pun kamu mau, dan aku bisa mengabulkan apapun keinginananmu setelah aku hidup nanti asal kamu bisa mencintai aku!" Tipe pria yang Karin idamkan memang bukan seperti Bara yang penampilannya sangat rapih walaupun Bara sangat tampan, dia lebih suka pada pria yang penampilannya gaul seperti dirinya.

Bara lama-lama menjadi stress jika terus meladeni gadis yang menurutnya sangat aneh ini, sampai Bara menepuk jidatnya sendiri "Astaga! Apa mungkin aku bukan berurusan dengan gadis pemabuk, tapi gadis gila!"

Bara mengusap kasar wajahnya, "Dengar baik-baik, wanita cantik sekelas artis papan pun tidak mampu membuat aku jatuh cinta, apalagi kamu. Jadi lebih baik kamu pergi!"

"Apa kau pernah dengar tentang arwah penasaran?" Karin kini mencoba untuk mengancam Bara.

Bara menghela nafas "Terus?"

"Akulah itu, aku akan melihatkan wujud seremku jika kau terus mengusirku!"

"Hmm... ya sudah cepat tunjukan!" tantang Bara.

Karin menujukan kaca di mobil itu, "Lihat ke kaca itu! Apa kau melihat ada bayanganku?"

Bara menggaruk kepala, dia terpaksa melihat ke kaca di mobil itu, dia terkejut saat tidak melihat ada bayangan Karin disana. Membuat bulu kuduk nya merinding.

"K-k-kau... " mulut Bara menjadi kaku dan badannya gemetaran. "Ah tidak mungkin!'

Bara membawa ponselnya, dia mencoba untuk memotret Karin, dia semakin gemeteran karna Karin tidak tertangkap kamera.

Karin tertawa lepas melihat Bara ketakutan seperti itu, dia jadi ingin semakin menakuti Bara padahal dia tidak semenakutkan yang dibayangkan oleh Bara. "Karena itu jangan mencoba membuatku marah, aku akan terus menerormu jika kau berusaha untuk mengusirku!"

"J-ja-jadi apa yang kamu mau?" Bara merasa terancam oleh arwah cantik itu, sangat gemeteran.

"Aku hanya ingin memiliki teman yang bisa di ajak bicara, dari tadi aku merasa kesepian tak ada satu orang pun yang melihatku, aku sangat takut hidup sendirian, jika nanti aku bertemu hantu bagaimana?" Karin merinding mengatakn itu.

"Astaga, kau juga hantu nona. Ya walaupun penampilanmu seperti manusia dan terlihat... " Bara tidak melanjutkan perkataannya, dia asalnya mau bilang 'dan terlihat sangat cantik'.

"Oh iya aku lupa!" Karin menepuk jidatnya.

"Jadi apa yang harus aku lakukan?"

"Aku ingin tinggal di rumahmu, aku ingin meminta bantuan padamu, tapi nanti saja aku belum bisa menceritakannya. Yang pasti sekarang ini aku sangat senang karena aku seperti manusia bagimu. Tapi mengapa kau bisa melihatku? Apa aku seorang dukun?"

Bara merasa terhina mendengarnya, "Apa ada dukun serapi dan setampan diriku?"

"Tapi kenapa cuma kamu yang bisa melihatku?"

"Entah lah, yang pasti itu adalah nasib sial untukku. Kau dengar baik-baik, karena kau hantu kau harus bersikap seperti hantu di rumahku. Jangan menyapaku dan mengajak ngobrol padaku ,anggap saja kita tidak saling melihat. Aku tidak nyaman tinggal dengan orang asing."

Karin tak terima dengan permintaan Bara. "Mana bisa begitu? Aku butuh sekali bantuanmu karena itu aku mengikutimu. Hanya kamu yang bisa membantuku!"

"Hanya sementara, sampai terbiasa dengan kehadiranmu itu. Asal jangan pernah menunjukkan wajah serammu!" Bara mengatakannya di dalam hati : Aku harus mencari cari cara untuk mengusir hantu ini nanti agar tidak menggangguku lagi untuk selamanya.

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***