Aku Bisa Melihat Dan Menyentuhmu

Karin terus mengikuti mereka yang masuk ke dalam apartemen Revan.

"Kak Elsa, mengapa kau masuk ke apartemen Revan? Jangan biarkan aku salah paham padamu, kak." Karin tak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika Elsa dan Revan mengkhianatinya.

"Revan... "

Ucapan Karin terhenti saat Revan mencium bibir Elsa dengan ganas.

Mereka berciuman begitu naf su, bahkan Revan membuka pakaian Elsa dengan brutal bahkan Elsa melepaskan kancing Revan satu persatu.

Karin sangat shock melihatnya, dia hanya bisa menangis, padahal dia gadis yang tomboy dan susah di atur, tapi hatinya begitu rapuh malam ini karena menyaksikan sendiri di depannya kekasih yang begitu dia cintai kini tega berkhianat dengan saudara tirinya.

Revan yang sudah telanjnag dada membawa Elsa yang sudah tak berpakaian sehelai pun ke dalam kamar.

Sementara Karin hanya duduk bersandar di lantai ruang tengah dengan menangis terisak-isak, dia tidak ingin menyaksikan secara langsung pergulatan mereka di kamar sana. Ingin rasanya dia mengajar kedua orang itu namun sayangnya dia tidak bisa menyentuhnya.

Hanya terdengar de sa han demi de sa han di kamar sana.

"Bahkan aku sanggup memberikan sesuatu yang berharga padamu, sementara Karin, dia tidak berani memberikannya!" ucap Elsa di sela-sela aksi ranjangnya.

"Karena itu setelah kami menikah nanti aku ingin kau tetap menjadi patner ranjangku, Elsa. " Revan mengatakan itu sambil mengerang memompa tubuh Elsa yang ada dibawahnya.

Sayangnya aku akan membuatnya mati agar aku bisa memiliki kamu sepenuhnya, Revan. ucap hati Elsa.

"Ah Elsa kau selalu membuatku puas, terimakasih sayang." Revan yang tubuhnya bercucuran keringat terus saja mencium bibir Elsa dan terus menggerakkan pinggulnya.

Elsa memegang erat punggung itu karena telah mencapai pelepasannya. "Akhh... Revan."

Hingga akhirnya mereka sama-sama mengerang.

Sementara itu Karin sudah tidak ada di sana, dia berjalan sendirian di tepi jalan. Rasanya sangat sesak menerima semua kenyataan ini. Ingin rasanya dia meminjam raga seseorang untuk menghajar mereka.

"Revan, mengapa kamu tega melakukan ini?" Padahal Karin sudah mati-matian untuk mempertahankan Revan walaupun papanya tidak menyetujuinya, Karin sudah di jodohkan dengan beberapa pengusaha muda, termasuk yang bernama Bara, sebelum Bara di jodohkan dengan Jesika, ayah Bara terlebih dulu menjodohkan Bara dengan Karin 3 tahun yang lalu.Namun Karena mereka sama-sama menolak untuk bertemu , akhirnya Pak Ferry menjodohkan Bara dengan Jesika, wanita yang dari dulu mencintai Bara.

Malam itu, langit kelam menyimpan gemuruh guntur yang meledak menggelegar di angkasa. Kilat melesat-lesat merobek langit .

Karin tampak ketakutan sekali di tengah kesendiriannya. Lalu muncul asap hitam yang membuat Karin ketakutan.

"Jangan ambil nyawaku, aku belum siap untuk mati. Aku harus balas dendam pada mereka." Karin memohon-mohon.

Asap hitam itu bisa bersuara, "Waktumu tidak akan lama lagi, kau sudah tidak memiliki energi untuk bertahan hidup. Jika kamu menemukan pria yang mencintaimu dengan tulus, waktumu hanya 30 hari." Asap itupun menghilang bersamaan dengan kilat dan suara guntur tadi.

"Mencintaiku dengan tulus? " Karin nampak kebingungan karena Revan sudah tidak masuk kriteria.

Karin teringat dengan David yang dari dulu menolaknya, dia berjalan beberapa jam agar bisa datang ke klub tempat biasa David minum disana.

Karin nampak senang saat melihat ada David disana yang sedang berkumpul dengan teman-temannya. Namun langkahnya berhenti saat mendengar ucapan David.

"Gue nyesel bro, gue udah bunuh Karin. Gue terpaksa melakukannya karena gue sakit hati Karin selalu saja menolak gue, apalagi dia akan di lamar kekasihnya." David mengatakan itu sambil terus meneguk segelas vodka.

"Lu dari darimana Karin punya pacar?" tanya temannya David.

"Dari Elsa, bahkan Elsa bayar gue buat mencelakai Karin. Gue memang tidak rela jika Karin jadi milik orang lain makanya mending Karin mati aja dari pada harus menjadi istri orang."

Karin sangat terkejut mendengarnya, malam ini dia di beri kejutan beberapa kali , dia benar-benar tidak menyangka Elsa akan berbuat nekad seperti itu padanya.

"Mengapa kak Elsa tega melakukannya." Karin keluar dari Klub itu, dia terus menagis walaupun tak pernah ada air mata yang keluar membuatnya lebih sesak.

Sampai dia terus saja menyebrangi jalan raya, tak peduli jika ada mobil yang menabraknya lagian dia hanya arwah yang tak akan terlihat oleh mereka. "Bahkan rasanya aku ingin bunuh diri tapi tidak bisa. Tidak ada yang mencintaiku sama sekali!"

Dia dikejutkan dengan seseorang yang menarik tangannya dan membawanya ke tepi jalan, "Kau gila ya, kalau mau bunuh diri jangan disini. Bagaimana kalau orang lain kecelakaan gara-gara kamu?"

Ternyata pria itu Bara, Bara tidak sengaja melihat Karin yang hampir tertabrak mobil.

Karin menganga, dia tak percaya ada yang bisa menyentuh dan melihatnya, "Kau bisa melihat aku? Bahkan menyentuhku?"

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***