18. Mau kemana kita?

"Selamat pagi." Sapa Putra, saat ia memasuki kelas dimana tempat dirinya mengajar.

"Pagi pak..!" Sahut para mahasiswa dan mahasiswi yang berada di kelas itu.

Putra menyapukan pandangan nya kearah anak didiknya, lalu pandangan nya mendarat pada Alia yang sedang duduk dan menatap dirinya dengan tajam. Putra menghela nafas panjang dan semangat mengajar nya mulai terasa menurun.

"Saya absen terlebih dahulu." Putra mengeluarkan lembar kehadiran yang tertulis kan daftar nama para mahasiswa dan mahasiswi nya.

"Abdurahman."

"Saya pak!" Seorang mahasiswa mengangkat tangan nya.

"Agustinus."

"Saya pak!"

"Al... Alia." Bahkan Putra tercekat saat menyebut nama Alia.

"Saya pak." Sahut Alia seraya tersenyum manis menatap Putra.

Putra membalas tatapan Alia yang terkesan licik di matanya.

"Bedebah kecil!" Teriak nya di dalam hati.

Putra pun melanjutkan mengabsen anak didiknya, hingga nama terakhir ia sebutkan.

"Zulkarnaen!"

"Saya pak!"

Putra menatap Zulkarnaen dan memberikan tanda kehadiran di kertas yang sedang ia pegang. Lalu ia menaruh kertas itu dan beranjak dari duduknya. Sebelum ia memulai mengajar, tatapan nya kembali mendarat pada Alia yang terus menerus menatap dirinya dengan tatapan misterius. Hal itu tentu saja membuat Putra menjadi tidak konsentrasi saat mengajar.

"Kumpulkan tugas dari saya."

"Maaf pak, tugas yang mana?" Tanya salah satu mahasiswi nya yang bernama Sasa.

"Saya berikan kemarin kan?"

"Tidak ada pak."

"Masa?" Putra mengerutkan keningnya, lalu ia terlihat canggung dengan seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang berada di kelas itu.

"Beneran gak ada? Perasaan ada deh." Putra bersikeras bila dirinya memberikan anak didiknya tugas, pada pertemuan kemarin.

"Tidak ada pak!" Sahut seluruh anak didiknya, kecuali Alia.

"Konsentrasi dong pak.. jangan tidak ada tapi di bilang ada. Kita semua kan jadi bingung," Ucap Alia dengan nada yang sinis.

"Saya minta maaf," Ucap Putra seraya memasang mimik wajah yang tampak kesal kepada Alia. Ia tahu, bila Alia sedang menyindir hubungan dirinya dengan mahasiswi nya itu.

"Ya sudah, buka halaman seratus dua."

Dengan serentak, para mahasiswa dan mahasiswi nya membuka buku mata kuliah yang di pegang oleh Putra.

Selama mengajar, konsentrasi Putra terus terpecah, karena Alia seperti sedang mengawasi dirinya dan menertawakan dirinya yang terancam karirnya akan hancur, bila mahasiswi nya itu berani membuka suara Kepada seluruh mahasiswi dan mahasiswa di Universitas itu. Bahkan, Alia juga mengancam akan melaporkan skandal dirinya dan Putra kepada dekan kampus tersebut.

"Sial! Aku menyesal melayani dirinya! Harus dengan apa aku menyingkirkan bedebah ini!" Batin Putra.

.

.

.

.

"Kami sudah selesai. Apakah bisa di belikan tiket mbak?" Tanya Tasya kepada Riyanti, sekretaris bos di perusahaan dimana Tasya bekerja.

"Duh Tas! Kamu ini buru-buru banget sih. Saya sedang mendampingi Boss di acara penting. Kamu sabar kenapa sih!"

"Tapi mbak.."

"Gak ada tapi-tapi ya Tas! Saya sedang sibuk! Kamu tunggu sampai besok saja!"

Tasya terdiam saat Riyanti menutup sambungan telepon darinya.

"Nasib, kalau kerja sama orang begini banget sih! Aku lebih suka membuka toko kue. Walaupun sedikit, tetapi aku merasa bebas tanpa harus ada tekanan dari orang lain." Keluhnya.

"Kamu bisa bikin kue?" Tasya tersentak dan menoleh kebelakang nya. Terlihat Banyu sudah berdiri tepat di belakang nya dengan tatapan yang begitu teduh.

"Eh.. ma-mas Banyu." Tasya tersenyum canggung dan mengantongi ponsel nya.

"Serius kamu bisa membuat kue? Kue seperti apa?" Tanya Banyu seraya beranjak ke samping Tasya.

"Iya mas, aku bisa bikin kue, cake, dan bolu."

"Memang berbeda ya antara kue, cake dan bolu? Kayak nya sama."

Tasya mengerutkan keningnya, perlahan dia tersenyum geli.

"Dasar lelaki, membedakan hal yang jelas berbeda saja tidak tahu."

"Ya, memang tidak tahu. Maukah kamu memberitahu aku? Misalnya kamu membuat kue dan memberikan contohnya ke saya."

Tasya terpaku saat Banyu mengatakan hal seperti itu kepada dirinya.

"Pasti enak." Sambung Banyu.

Tasya tertunduk malu dan sejenak kemudian ia kembali menatap Banyu yang masih menampilkan wajah datarnya saat berbicara kepada Tasya.

"Insya Allah ya mas. Kalau saya libur, saya buatkan untuk mas dan Putra."

Seketika air muka Banyu pun berubah, saat nama Putra di sematkan Tasya.

"Hari sabtu dan minggu saya libur. Mungkin saya akan mengantarkan pada hari minggu. Gak apa kan mas?"

"Ah, tidak apa-apa. Kalau kamu tidak sempat, kamu tidak usah membuat nya. Maaf, saya terlalu memaksa."

"Tidak kok mas." Tasya tersenyum manis saat mencoba meyakinkan Banyu, bila dirinya sama sekali tidak merasa direpotkan oleh lelaki itu.

"Hmmm.. jadi, kita langsung kembali ke hotel?" Banyu berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan.

"Hmmmm, saya lapar mas. Belum makan siang. Kalau mas mau kembali lebih dahulu, tidak apa."

"Tidak, saya akan menemani kamu." Ucap Banyu, tanpa ada keraguan sedikitpun.

Tasya terpana, sekaligus tak percaya dengan apa yang baru saja Banyu katakan kepada dirinya.

"Mau kemana kita? Mumpung masih ada waktu satu malam lagi di sini. Bagaimana bila kita jalan-jalan sambil mencari makanan?"

"Sungguh tidak bisa di percaya!" Batin Tasya.

"Bagaimana?" Tanya Banyu lagi.

"Bo-boleh mas." Ucap Tasya, dengan sikap nya yang salah tingkah.

"Oh iya, pernah ke Lawang Sewu?" Tanya Banyu saat dirinya dan Tasya beranjak menuju ke jalan raya di depan kantor tersebut.

"Oh.. yang horor itu mas?"

"Ya.. ceritanya begitu. Tapi sebenarnya sih, gak begitu juga. Apa lagi siang begini. Biasa saja sih menurut saya."

"Mas pernah ke sana? Mas berani?" Tanya Tasya dengan ekspresi wajah polos nya.

Banyu terdiam sejenak. Angan nya kembali ke lima tahun yang lalu, dimana dirinya sedang menjelajahi Kota Semarang dengan almarhumah Tika. Saat itulah pertama kali Banyu mendatangi gedung bersejarah, milik PT. Kereta Api Indonesia tersebut.

"Mas, aku bosen di kosan terus!" Keluh Tika saat Banyu mendatangi Tika ke rumah kos tempat Tika tinggal sementara di Kota Jakarta.

"Terus?"

"Kemana kek..." Tika mengerutkan dagunya.

Banyu tersenyum geli saat melihat gadis yang ia cintai itu cemberut.

"Ya sudah, mau kemana? Mall? Waterpark? atau....

"Semarang!" Celetuk Tika.

Banyu mengerutkan keningnya dan menatap gadis yang duduk di depan nya itu dengan seksama.

"Kamu yakin? Mau naik apa ke sana?"

"Kereta api atau bis saja. Siang sampai sana kan malam. Nanti kita menginap di hotel, nah.. siang nya baru ke mana itu mas... yang gedung tua itu.. apa ya namanya.. lupa aku."

"Lawang Sewu?"

"Nah iya!" Seru Tika dengan wajah yang semringah.

"Ya sudah. Ayo berangkat."

"Lah, mas gak packing baju?"

"Beli saja di sana. Kamu tuh, mau packing apa enggak?"

"Emang ya.. jadi laki-laki itu enak banget! Gak ribet kayak cewek!" Keluh Tika.

"Mas.. itu ada taksi."

Lamunan Banyu buyar begitu saja saat Tasya menyentuh tangan nya seraya menunjuk sebuah taksi yang beranjak mendekati mereka berdua.

"Ah iya." Banyu melambaikan tangan nya, agar taksi tersebut berhenti dan membawa dirinya dan Tasya ke Lawang Sewu.

Taksi berwarna biru itu pun berhenti tepat di depan mereka berdua. Banyu pun beranjak membukakan pintu taksi itu dan mempersilahkan Tasya untuk terlebih dahulu masuk kedalam taksi itu. Dengan canggung, Tasya mengucapkan terima kasih kepada Banyu. Setelah Tasya duduk, ia pun menatap Banyu yang masih berdiri seraya menatap dirinya dengan seksama.

"Kok tidak di tutup pintunya mas?"

"Bisa geser sedikit?"

"Hah?" Tasya menatap Banyu dengan tak percaya.

"Saya mau duduk." Tegas Banyu.

"Oh.. ku kira mas Banyu mau duduk di depan. Soal nya biasanya begitu kan?" Ucap Tasya dengan canggung.

"Oh, kamu mau saya duduk di depan?"

"Bu-bukan begitu!" Tasya langsung menggeser duduknya dan menatap Banyu dengan tatapan yang bersalah.

Banyu tersenyum jahil, lalu ia beranjak masuk kedalam taksi itu dan lalu menutup pintu. Sejurus kemudian ia menatap Tasya yang masih terlihat bersalah, sekaligus merasa canggung kepada dirinya.

Terpopuler

Comments

Kafie73

Kafie73

lha Sedikit2 jahilnya mas Banyu mulai muncul 😄

2022-08-06

2

Muh. Yahya Adiputra

Muh. Yahya Adiputra

mas banyu mulai nih terusss mau menempel sama tasya dan sikap dinginnya mulai mencair. 😂😂😂

2022-05-12

4

EsterEka.

EsterEka.

tasya salting

2022-05-04

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 01. Kisah
3 02. Pertemuan
4 03. Nasihat untuk Putra
5 04. Pertemuan kembali
6 05. Sang pemilik senyuman manis
7 06. Ingin tahu
8 07. Aku akan menunggu
9 08. Perkenalan
10 09. Indah, namun pilu
11 10. Cepatlah menikah
12 11. Sangat berbeda
13 12. Suami istri?
14 13. Ancaman
15 14. Perasaan apa ini?
16 15. Bayang-bayang ilusi
17 16. Ini hari pertama ku
18 17. Canggung
19 18. Mau kemana kita?
20 19. Tahu Gimbal
21 20. Rasa yang aneh
22 21. Ancaman mengintai
23 22. POV Alia
24 23. Debaran yang sama
25 24. Undangan
26 25. Lantas?
27 26. Apakah mungkin?
28 27. Memenuhi undangan
29 28. Kabar buruk
30 29. Kamu kenapa?
31 30. Pesan Banyu
32 31. Rasa iri
33 32. Pengakuan Anton
34 33. Pilih yang mana?
35 34. Untuk sementara
36 35. Apa yang aku lakukan?
37 36. Risau
38 37. Panggilan dari Solo
39 38. Permintaan Rafis
40 39. Apakah ini pertanda?
41 40. Calon istri
42 41. Jadi?
43 42. Berita baik
44 43. Jati diri Banyu
45 44. Andaikan..
46 45. Mencari Tahu
47 46. Come to mama
48 47. Terpesona
49 48. Kembali Risau
50 49. Ini Gawattt..!
51 50. Mengapa?
52 51. Pupus
53 52. Bunga-bunga yang membuat berbunga-bunga
54 53. Dilema
55 54. Video
56 55. Ekspektasi
57 56. Undangan keruangan meeting
58 57. Teror mental
59 58. Ultimatum dari Putra
60 59. Menyewa mata-mata
61 60. Pengakuan Bohong
62 61. Malam ini
63 62. Curhat Anton
64 63. Malam tersakit
65 64. Buah pikir dari banyak hati
66 65. Meninggalkan rumah Alia
67 66. Keraguan yang mulai muncul
68 67. Salah paham
69 68. Daun?
70 69. Angan-angan atau Takdir?
71 70. POV keluarga Banyu
72 71. Hentikan!
73 72. Kehadiran Banyu
74 73. Sidang Keluarga
75 74. Penyesalan
76 75. Saya Bersedia
77 76. Harapan yang pupus
78 77. Sah!
79 78. Bodohnya aku!
80 79. Roller coaster
81 80. Kebahagiaan
82 81. Kekecewaan Ambu
83 82. Lembaran baru
84 83. Selamat tinggal masa lalu
85 84. Maafkan ibu
86 85. Memaafkan masa lalu
87 86. Berakhirnya persahabatan
88 87. Kami sudah menikah..
89 88. Tasya!
90 89. Restu
91 90. Buah dari kesabaran
92 91. Malam yang indah
93 92. Sampai berjumpa lagi
94 93. Doa yang terkabul
95 94. Dua opsi
96 95. Wanita adalah Ratu
97 96. Aroma kebebasan
98 97. Nadira Samudera Banyu Biru
99 98. Rasa Syukur
100 99. Eijaz anakku
101 100. Dimana kamu sekarang?
102 101. Dua puluh sembilan Jam perjalanan
103 102. Apakah anda ayah dari Eijaz?
104 103. Saatnya meratukan istriku!
105 104. Aku berjanji..
106 105. Pertemuan
107 106. Bencilah aku, sampai rasa benci itu hilang
108 107. Kita adalah seorang ibu
109 108. Undangan makan malam
110 109. Saling memaafkan
111 111. Ungkapan Hati
112 113. Pamit
113 112. Berita buruk
114 113. Ruang operasi
115 114. Dia adalah bapak dari anakku!
116 115. Kedatangan Banyu
117 116. Kesepakatan dan perdamaian
118 117. Doa Eijaz
119 118. Keluhan Banyu
120 119. Haru membiru
121 120.Pertemuan keluarga
122 121. Pernikahan (End)
123 Epilog
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Prolog
2
01. Kisah
3
02. Pertemuan
4
03. Nasihat untuk Putra
5
04. Pertemuan kembali
6
05. Sang pemilik senyuman manis
7
06. Ingin tahu
8
07. Aku akan menunggu
9
08. Perkenalan
10
09. Indah, namun pilu
11
10. Cepatlah menikah
12
11. Sangat berbeda
13
12. Suami istri?
14
13. Ancaman
15
14. Perasaan apa ini?
16
15. Bayang-bayang ilusi
17
16. Ini hari pertama ku
18
17. Canggung
19
18. Mau kemana kita?
20
19. Tahu Gimbal
21
20. Rasa yang aneh
22
21. Ancaman mengintai
23
22. POV Alia
24
23. Debaran yang sama
25
24. Undangan
26
25. Lantas?
27
26. Apakah mungkin?
28
27. Memenuhi undangan
29
28. Kabar buruk
30
29. Kamu kenapa?
31
30. Pesan Banyu
32
31. Rasa iri
33
32. Pengakuan Anton
34
33. Pilih yang mana?
35
34. Untuk sementara
36
35. Apa yang aku lakukan?
37
36. Risau
38
37. Panggilan dari Solo
39
38. Permintaan Rafis
40
39. Apakah ini pertanda?
41
40. Calon istri
42
41. Jadi?
43
42. Berita baik
44
43. Jati diri Banyu
45
44. Andaikan..
46
45. Mencari Tahu
47
46. Come to mama
48
47. Terpesona
49
48. Kembali Risau
50
49. Ini Gawattt..!
51
50. Mengapa?
52
51. Pupus
53
52. Bunga-bunga yang membuat berbunga-bunga
54
53. Dilema
55
54. Video
56
55. Ekspektasi
57
56. Undangan keruangan meeting
58
57. Teror mental
59
58. Ultimatum dari Putra
60
59. Menyewa mata-mata
61
60. Pengakuan Bohong
62
61. Malam ini
63
62. Curhat Anton
64
63. Malam tersakit
65
64. Buah pikir dari banyak hati
66
65. Meninggalkan rumah Alia
67
66. Keraguan yang mulai muncul
68
67. Salah paham
69
68. Daun?
70
69. Angan-angan atau Takdir?
71
70. POV keluarga Banyu
72
71. Hentikan!
73
72. Kehadiran Banyu
74
73. Sidang Keluarga
75
74. Penyesalan
76
75. Saya Bersedia
77
76. Harapan yang pupus
78
77. Sah!
79
78. Bodohnya aku!
80
79. Roller coaster
81
80. Kebahagiaan
82
81. Kekecewaan Ambu
83
82. Lembaran baru
84
83. Selamat tinggal masa lalu
85
84. Maafkan ibu
86
85. Memaafkan masa lalu
87
86. Berakhirnya persahabatan
88
87. Kami sudah menikah..
89
88. Tasya!
90
89. Restu
91
90. Buah dari kesabaran
92
91. Malam yang indah
93
92. Sampai berjumpa lagi
94
93. Doa yang terkabul
95
94. Dua opsi
96
95. Wanita adalah Ratu
97
96. Aroma kebebasan
98
97. Nadira Samudera Banyu Biru
99
98. Rasa Syukur
100
99. Eijaz anakku
101
100. Dimana kamu sekarang?
102
101. Dua puluh sembilan Jam perjalanan
103
102. Apakah anda ayah dari Eijaz?
104
103. Saatnya meratukan istriku!
105
104. Aku berjanji..
106
105. Pertemuan
107
106. Bencilah aku, sampai rasa benci itu hilang
108
107. Kita adalah seorang ibu
109
108. Undangan makan malam
110
109. Saling memaafkan
111
111. Ungkapan Hati
112
113. Pamit
113
112. Berita buruk
114
113. Ruang operasi
115
114. Dia adalah bapak dari anakku!
116
115. Kedatangan Banyu
117
116. Kesepakatan dan perdamaian
118
117. Doa Eijaz
119
118. Keluhan Banyu
120
119. Haru membiru
121
120.Pertemuan keluarga
122
121. Pernikahan (End)
123
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!