07. Aku akan menunggu

Hai, lagi apa?

Satu pesan di terima oleh Tasya, saat dirinya baru saja sampai di rumah, setelah seharian berada di pesta pernikahan Queen. Tasya tercenung, saat membaca pesan tersebut. Ia terus membaca pesan itu berulang kali dengan wajah yang tampak tak percaya.

"Putra?" Gumam nya.

Teringat jelas di benaknya senyum Putra yang sempat membuat jantung nya berdegup kencang tadi sore. Dengan ragu, ia pun mulai membalas pesan dari lelaki itu.

Hai, aku baru saja sampai di rumah.

Tasya yang baru saja mengirim balasan pesan dari Putra, tampak terus menunggu lelaki itu membalas pesan darinya.

Memang rumahnya dimana? Bolehkah aku mampir kapan-kapan?

Tasya tersipu malu, saat membaca balasan pesan dari Putra. Lalu ia mulai tampak salah tingkah.

Rumah ku di daerah Jakarta Selatan. Balas Tasya.

Seketika Tasya terlihat gelisah, ia merasa menyesal karena memberitahukan daerah tempat tinggalnya kepada lelaki yang baru saja ia kenal itu.

"Apa tidak terlalu lebay bila aku menyebutkan alamat rumahku? Ahhhh.. aku jadi malu.." Batin nya.

Bisa di kirimkan saja lokasi nya? Mungkin besok aku mampir ke sana untuk bersilaturahmi. Itu juga bila kamu tidak keberatan.

Jantung Tasya berdegup kencang saat ia mendapat balasan seperti itu dari Putra. Wajar saja, setelah perpisahan nya dengan Antoni, Tasya tidak sama sekali dekat dengan pria manapun. Hal itu karena Tasya langsung disibukan dengan urusan perceraian yang di persulit oleh keluarga Antoni yang kini kehilangan akal sehatnya dan sedang dirawat di sebuah rumah sakit khusus penderita gangguan kejiwaan.

Setelah surat perceraian di genggaman, Tasya mulai sibuk dengan menata masa depan nya dengan Rafis. Tasya mencari pekerjaan dan sibuk dengan dunia pekerjaan, setelah dirinya di terima di perusahaan yang merekrut dirinya. Bila ia merasa kesepian, ia memiliki Queen untuk berkeluh kesah selama ini. Namun kini, tidak mungkin ia selalu mengandalkan Queen untuk menjadi pendengar nya lagi. Karena Queen sudah berumah tangga dan pasti memiliki kesibukan nya sendiri. Tasya menghela nafas panjang, lalu ia kembali menatap pesan dari Putra yang meminta dirinya untuk memberikan alamat diaplikasi chat yang ia gunakan untuk berkomunikasi dengan banyak kenalan nya.

Nanti saja ya mas, kalau memang waktu nya cocok dan kebetulan mas nya mau mampir kesini, baru saya share lokasinya. Balas Tasya.

Memang besok ada acara ya? Baik lah kalau begitu. Balas Putra.

Sebenarnya besok tidak ada acara. Hanya saja, saya mau menemani Rafis ikut lomba mewarnai. Karena besok saya libur kerja, jadi waktunya untuk dia. Balas Tasya.

Rafis? Siapa? Balas Putra.

Rafis, dia putra saya mas. Balas Tasya.

Lama tidak ada balasan dari Putra. Hal itu membuat Tasya mulai merasa tidak percaya diri. Ia hanya ingin jujur dengan siapa pun, bila dirinya sudah memiliki satu orang anak dari pernikahan nya sebelumnya. Bagi Tasya, ia harus jujur dengan orang baru atau siapa pun yang ingin dekat dengan nya. Karena sebagai seorang ibu, Rafis adalah prioritas utamanya. Bila ada lelaki yang ingin mendekati dirinya, namun tidak menerima bila dirinya mempunyai buah hati, maka Tasya bertekad untuk tidak akan memulai hubungan dengan dengan lelaki itu.

"Apa dia terkejut kalau aku sudah memiliki anak?" Batin Tasya.

.

Putra terdiam saat membaca balasan pesan dari Tasya. Ia yang sedang duduk di ruang keluarga tersentak saat tiba-tiba saja Banyu duduk di samping nya dengan memegang segelas cappucino panas di tangan nya.

"Kaget gitu?" Tanya Banyu yang menyadari bila Putra terkejut dengan kehadiran nya.

"Eh, A'." Putra tersenyum canggung dan menggeser duduk nya.

"Ada apa?" Tanya Banyu seraya menaruh gelas nya di atas meja, lalu meraih remote televisi dan mulai menyalakan televisi untuk menonton berita yang biasa ia tonton setiap ia pulang dari bekerja.

"Hmmm.. aku sedang chat dengan Tasya." Putra berusaha untuk jujur.

Banyu menatap Putra beberapa detik, lalu matanya kembali menatap layar televisi di depan nya.

"Terus, kenapa kamu kayak begitu wajahnya?" Tanya Banyu.

"Ternyata dia sudah memiliki anak A'."

Banyu kembali menatap Putra dengan kerut di kening nya.

"Oh.." Sahut nya dengan mimik wajah yang berusaha terlihat acuh.

"Ku kira masih perawan," Ucap Putra lagi.

Banyu hanya tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya.

"Lantas, kalau dia sudah memiliki anak, menangnya kenapa? Apakah dia tidak cantik lagi di matamu itu?" Tanya Banyu tanpa menoleh sekalipun kepada Putra.

"Bukan begitu A', masa iya saya mendekati istri orang?"

Banyu kembali menatap Putra, lalu ia tertawa kecil dan tampak tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh adik kandung nya itu.

"Kamu itu dosen, tapi kok bego." Celetuk Banyu.

"Kok gitu sih A'..." Putra mengerutkan keningnya. Ia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Banyu.

"Kalau dia memiliki suami, sudah pasti dia tidak berada di deretan para single saat memperebutkan buket bunga di pernikahan Queen."

Putra terdiam, perlahan ia mulai tersenyum malu.

"Eh, iya juga ya.." Ucap nya seraya menggaruk kepadanya yang tidak gatal.

"Tapi, dia sudah memiliki anak. Sedangkan yang naksir dengan ku para perawan. Rasanya gimana gitu ya A'."

Banyu menatap Putra dengan seksama. Lalu ia menggelengkan kepala nya, tanda ia tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh adik nya tersebut.

"Yang menyuruh kamu mendekati dia siapa? Kalau perawan lebih menarik bagimu, ya sudah.. kamu dekati saja para perawan itu." Ucap Banyu dengan ketus.

"Tapi dia cantik, daya tariknya itu loh A'.. Buat aku jadi memikirkan dia."

"Kalau kamu tidak terima dengan masa lalu seseorang, jangan sekali-kali mampir ke kehidupan nya dan memberikan harapan. Apalagi kamu memberikan kekecewaan. Bersikaplah seperti seorang Pria, dan berhentilah seperti ABG. Kamu sudah bukan ABG lagi. Tidak ada waktu bermain-main."

Putra terdiam saat Banyu mengatakan pendapat kakak nya itu tentang dirinya.

"Satu lagi, seorang janda juga manusia. Dia memiliki perasaan. Dia pasti mencari sosok seorang ayah untuk anak nya. Jadi, bila kamu mendekati dia, ada dua perasaan yang harus kamu jaga, yaitu perasaan dia dan anak nya. Dekati, atau tidak sama sekali," Ucap Banyu, sebelum ia menyeruput cappucino miliknya.

Putra terdiam membisu. Lalu ia kembali menatap pesan dari Tasya. Wanita cantik yang memiliki senyuman yang luar biasa menarik hatinya.

"Apa yang harus aku lakukan?" Batin Putra.

.

.

.

Tring!

Tasya yang baru saja selesai berpakaian setelah mandi, meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja rias di kamarnya. Lalu ia membaca pesan dari Putra yang sempat tidak lagi ia nantikan.

Bolehkah aku ikut serta mengantarkan Rafis ke lomba mewarnai?

Dag dig dug..!

Jantung Tasya berdebar tak terkendali.

"Hah?" Gumam nya dengan wajah tak percaya.

"Apa dia sadar dengan apa yang dia tulis?" Batin nya.

Apakah boleh? atau kita berjumpa di lokasi? Besok kan? Dimana lokasinya?

Tasya kembali tampak tak percaya dengan pesan dari Putra yang kembali ia terima.

Kali ini Tasya yang terdiam tak percaya. Ia tercenung di tepi ranjang dengan mata yang terus tertuju kepada pesan dari Putra.

"Apa dia sudah gila? Apakah dia serius dengan apa yang dia tulis?" Batin Tasya.

Sekalian aku ingin mengajak kamu dan Rafis makan siang. Apakah kamu tidak keberatan?

Satu pesan kembali Tasya terima. Jantung nya semakin berdebar tak terkendali.

"Ya Allah.. Apa yang harus aku lakukan?" Batin Tasya.

Kenapa diam saja? Apakah aku tidak boleh mengenal kamu lebih dekat?

Pesan baru dari Putra semakin membuat Tasya merasa tidak percaya.

Ya.. besok aku kabari ya... Balas Tasya dengan tangan yang gemetar.

Ok, aku akan menunggu. Balas Putra.

Perlahan pipi Tasya merona merah. Sebagai wanita, ia mulai merasa ada seseorang yang mulai ingin mendekati dirinya dengan serius. Tidak bisa di pungkiri juga, dirinya sangat membutuhkan pasangan untuk berbagi keluh kesah nya selama dirinya menjadi single parent.

"Tuhan.. apakah dia orangnya?" Gumam Tasya seraya tersenyum menatap cermin di depan nya.

Terpopuler

Comments

Sugiyanto Samsung

Sugiyanto Samsung

hm

2022-10-15

2

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

HEIII PUTRA DAJJAL,, TASYA SDH PRNAH TRLUKA DGN GAGALNYA RMH TNGG DGN ANTONI IBLIS GILA, JGN U DEKATI TASYA HNY UNTUK KAU CICIPI TUBUHNYA MENTANG2 DIA JANDA...😡😡😡😡😡😡😡😡

2022-09-04

2

Banyubiru

Banyubiru

duh .. putra jangan main2 looh

2022-04-15

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 01. Kisah
3 02. Pertemuan
4 03. Nasihat untuk Putra
5 04. Pertemuan kembali
6 05. Sang pemilik senyuman manis
7 06. Ingin tahu
8 07. Aku akan menunggu
9 08. Perkenalan
10 09. Indah, namun pilu
11 10. Cepatlah menikah
12 11. Sangat berbeda
13 12. Suami istri?
14 13. Ancaman
15 14. Perasaan apa ini?
16 15. Bayang-bayang ilusi
17 16. Ini hari pertama ku
18 17. Canggung
19 18. Mau kemana kita?
20 19. Tahu Gimbal
21 20. Rasa yang aneh
22 21. Ancaman mengintai
23 22. POV Alia
24 23. Debaran yang sama
25 24. Undangan
26 25. Lantas?
27 26. Apakah mungkin?
28 27. Memenuhi undangan
29 28. Kabar buruk
30 29. Kamu kenapa?
31 30. Pesan Banyu
32 31. Rasa iri
33 32. Pengakuan Anton
34 33. Pilih yang mana?
35 34. Untuk sementara
36 35. Apa yang aku lakukan?
37 36. Risau
38 37. Panggilan dari Solo
39 38. Permintaan Rafis
40 39. Apakah ini pertanda?
41 40. Calon istri
42 41. Jadi?
43 42. Berita baik
44 43. Jati diri Banyu
45 44. Andaikan..
46 45. Mencari Tahu
47 46. Come to mama
48 47. Terpesona
49 48. Kembali Risau
50 49. Ini Gawattt..!
51 50. Mengapa?
52 51. Pupus
53 52. Bunga-bunga yang membuat berbunga-bunga
54 53. Dilema
55 54. Video
56 55. Ekspektasi
57 56. Undangan keruangan meeting
58 57. Teror mental
59 58. Ultimatum dari Putra
60 59. Menyewa mata-mata
61 60. Pengakuan Bohong
62 61. Malam ini
63 62. Curhat Anton
64 63. Malam tersakit
65 64. Buah pikir dari banyak hati
66 65. Meninggalkan rumah Alia
67 66. Keraguan yang mulai muncul
68 67. Salah paham
69 68. Daun?
70 69. Angan-angan atau Takdir?
71 70. POV keluarga Banyu
72 71. Hentikan!
73 72. Kehadiran Banyu
74 73. Sidang Keluarga
75 74. Penyesalan
76 75. Saya Bersedia
77 76. Harapan yang pupus
78 77. Sah!
79 78. Bodohnya aku!
80 79. Roller coaster
81 80. Kebahagiaan
82 81. Kekecewaan Ambu
83 82. Lembaran baru
84 83. Selamat tinggal masa lalu
85 84. Maafkan ibu
86 85. Memaafkan masa lalu
87 86. Berakhirnya persahabatan
88 87. Kami sudah menikah..
89 88. Tasya!
90 89. Restu
91 90. Buah dari kesabaran
92 91. Malam yang indah
93 92. Sampai berjumpa lagi
94 93. Doa yang terkabul
95 94. Dua opsi
96 95. Wanita adalah Ratu
97 96. Aroma kebebasan
98 97. Nadira Samudera Banyu Biru
99 98. Rasa Syukur
100 99. Eijaz anakku
101 100. Dimana kamu sekarang?
102 101. Dua puluh sembilan Jam perjalanan
103 102. Apakah anda ayah dari Eijaz?
104 103. Saatnya meratukan istriku!
105 104. Aku berjanji..
106 105. Pertemuan
107 106. Bencilah aku, sampai rasa benci itu hilang
108 107. Kita adalah seorang ibu
109 108. Undangan makan malam
110 109. Saling memaafkan
111 111. Ungkapan Hati
112 113. Pamit
113 112. Berita buruk
114 113. Ruang operasi
115 114. Dia adalah bapak dari anakku!
116 115. Kedatangan Banyu
117 116. Kesepakatan dan perdamaian
118 117. Doa Eijaz
119 118. Keluhan Banyu
120 119. Haru membiru
121 120.Pertemuan keluarga
122 121. Pernikahan (End)
123 Epilog
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Prolog
2
01. Kisah
3
02. Pertemuan
4
03. Nasihat untuk Putra
5
04. Pertemuan kembali
6
05. Sang pemilik senyuman manis
7
06. Ingin tahu
8
07. Aku akan menunggu
9
08. Perkenalan
10
09. Indah, namun pilu
11
10. Cepatlah menikah
12
11. Sangat berbeda
13
12. Suami istri?
14
13. Ancaman
15
14. Perasaan apa ini?
16
15. Bayang-bayang ilusi
17
16. Ini hari pertama ku
18
17. Canggung
19
18. Mau kemana kita?
20
19. Tahu Gimbal
21
20. Rasa yang aneh
22
21. Ancaman mengintai
23
22. POV Alia
24
23. Debaran yang sama
25
24. Undangan
26
25. Lantas?
27
26. Apakah mungkin?
28
27. Memenuhi undangan
29
28. Kabar buruk
30
29. Kamu kenapa?
31
30. Pesan Banyu
32
31. Rasa iri
33
32. Pengakuan Anton
34
33. Pilih yang mana?
35
34. Untuk sementara
36
35. Apa yang aku lakukan?
37
36. Risau
38
37. Panggilan dari Solo
39
38. Permintaan Rafis
40
39. Apakah ini pertanda?
41
40. Calon istri
42
41. Jadi?
43
42. Berita baik
44
43. Jati diri Banyu
45
44. Andaikan..
46
45. Mencari Tahu
47
46. Come to mama
48
47. Terpesona
49
48. Kembali Risau
50
49. Ini Gawattt..!
51
50. Mengapa?
52
51. Pupus
53
52. Bunga-bunga yang membuat berbunga-bunga
54
53. Dilema
55
54. Video
56
55. Ekspektasi
57
56. Undangan keruangan meeting
58
57. Teror mental
59
58. Ultimatum dari Putra
60
59. Menyewa mata-mata
61
60. Pengakuan Bohong
62
61. Malam ini
63
62. Curhat Anton
64
63. Malam tersakit
65
64. Buah pikir dari banyak hati
66
65. Meninggalkan rumah Alia
67
66. Keraguan yang mulai muncul
68
67. Salah paham
69
68. Daun?
70
69. Angan-angan atau Takdir?
71
70. POV keluarga Banyu
72
71. Hentikan!
73
72. Kehadiran Banyu
74
73. Sidang Keluarga
75
74. Penyesalan
76
75. Saya Bersedia
77
76. Harapan yang pupus
78
77. Sah!
79
78. Bodohnya aku!
80
79. Roller coaster
81
80. Kebahagiaan
82
81. Kekecewaan Ambu
83
82. Lembaran baru
84
83. Selamat tinggal masa lalu
85
84. Maafkan ibu
86
85. Memaafkan masa lalu
87
86. Berakhirnya persahabatan
88
87. Kami sudah menikah..
89
88. Tasya!
90
89. Restu
91
90. Buah dari kesabaran
92
91. Malam yang indah
93
92. Sampai berjumpa lagi
94
93. Doa yang terkabul
95
94. Dua opsi
96
95. Wanita adalah Ratu
97
96. Aroma kebebasan
98
97. Nadira Samudera Banyu Biru
99
98. Rasa Syukur
100
99. Eijaz anakku
101
100. Dimana kamu sekarang?
102
101. Dua puluh sembilan Jam perjalanan
103
102. Apakah anda ayah dari Eijaz?
104
103. Saatnya meratukan istriku!
105
104. Aku berjanji..
106
105. Pertemuan
107
106. Bencilah aku, sampai rasa benci itu hilang
108
107. Kita adalah seorang ibu
109
108. Undangan makan malam
110
109. Saling memaafkan
111
111. Ungkapan Hati
112
113. Pamit
113
112. Berita buruk
114
113. Ruang operasi
115
114. Dia adalah bapak dari anakku!
116
115. Kedatangan Banyu
117
116. Kesepakatan dan perdamaian
118
117. Doa Eijaz
119
118. Keluhan Banyu
120
119. Haru membiru
121
120.Pertemuan keluarga
122
121. Pernikahan (End)
123
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!