Dring..
Dring..
Dring..
Suara telepon Burhan berbunyi.
"Burhan, sini bro! Nyusul Kita lagi ngumpul di Cafe Brownis." Ajak Udin.
"Oke. Ntar lagi. Aku lagi bantu ibu bentar bro." Ujar Burhan yang lagi membantu ibu nya.
"Yoi, Bro.
Seperti biasa, Burhan memang sedikit berbeda dengan teman temannya. Teman Burhan memang tidak ada kegiatan rutin untuk membantu orang tua membuat Burhan minder untuk berteman.
Setelah selesai membantu ibu nya. Tak lama Burhan pun menyusul. Dan mencari di mana tempat teman temannya duduk santai.
"Hai Han. Kami disini bro!"
Burhan pun mendekati teman temannya.
Tos
Tos
Tos
Seperti biasa TOS tangan tidak pernah ketinggalan kalau mereka bertemu, itu tanda keakraban mereka.
"Pa Khabar Bro." Tanya Udin.
"Baik, Kalian semua?"
"Baik juga bro."
"Gimana kalian sudah daftar semua kuliah?"
"Udah."
"Semangat ya bro, kelak kalau sukses jangan lupain aku ya." Ujar Burhan sedikit sedih. Tapi dia tidak menampakkan kesedihannya dengan ketiga temannya.
"Pasti bro." Jawab temannya kompak.
"Bro, pesan minum sana?" Tawar Anton.
"Mbak"
"Mbak"
Panggil Anton.
Pelayan itu mendekat. Kemudian menawarkan menu.
"Ya mas. Mau pesan apa?
"Kopi Gula Aren".
"Makan nya?"
"Minum aja, mbak."
"Oke.. Pesan nya cuma kopi gula aren ya, mas. Ujar pelayan menuliskan catatan nota.
"Kok, nggak pesan makan bro."
"Apa mau diet."
"Nggak usah udah kenyang kok, biasa makan gado gado nyokap." Jelas Burhan
"Iya ya lupa kita." Memang gado gado ibu mantap.
"Bro... cewek bro.... cewek." mulai mata Anton jelalatan kalau ada cewek.
"Sikaat bro.." sambut Budi.
Anton dan Budi mulai melajukan aksi mereka.
"Dasar buaya, hahahaha.." Ujar Udin
"Hahaha.." Burhan ikut tertawa geli melihat kelakuan dua orang teman nya.
Anton dan Budi mulai bergaya dengan aksi mereka mendekati cewek cantik yang lagi duduk sendirian.
"Hai, cantik.. Nungguin Abang ya?" Ganggu Anton.
"Boleh kenalan dong." Seru Budi
"Hmmmmm..." cewek cantik berkacamata itu tersenyum lucu.
"Kok malah tersenyum, manis!" Rayu Budi.
"Pasti lama ya nungguin nya.".
Cewek itu hanya tersenyum melihat tingkah dua orang lelaki yang sedang mengganggunya. Karena bagi nya lucu saja.
"Gubrak."
"Hahahaha..."
Tawa Anton, Udin dan Burhan ketika Budi mau duduk ternyata salah. Pikirnya kursi ada tepat di belakangnya, ternyata Budi kurang ke kiri duduk nya.
Cewek tadi tambah tersenyum dan tertawa kecil.
"Aduuhhh...Sakit banget pantat ku. Keluh Budi.
"Kamu nya nggak hati hati. Maka nya duduk tuh lihat dulu posisi kursi." Tukas Anton menahan tawa.
Tak lama dari Budi terjatuh. Datang lah cowok ganteng. Sama ganteng seperti mereka berempat.
"Sayang. Sudah lama nunggu ya!". Ujar cowok yang baru datang tadi.
"Iya sayang. Nee..aku digangguin mereka yank."Aduh cewek tadi.
Anton dan Budi pun jalan pelan mundur meninggalkan si cewek tadi, karena takut melihat pacar nya si cewek tadi datang. Anton dan Budi mendekati Burhan dan Udin lagi.
Burhan dan Udin masih menahan tawanya dengan menutup mulut mereka.
"Lucu...lucu ya!" Budi sedikit ngambek.
"Hahahaha." Udin tak bisa menahan tawanya.
"Makanya jangan jelalatan kalau liat cewek cantik." Ujar Udin.
"Ini lihat sedikit, mulai." Udin Sambil tersenyum meledek.
"Aku tonjok lho. Baru tau nanti." Budi marah..
"Ayo tonjok..tonjok kalau berani." Tukas Udin.
"Udah bro..bro. Kok kalian jadi saling emosi." Sela Burhan melerai.
Budi mungkin karena dia jatuh dan malu, makanya jadi sedikit emosi di ledek Udin. Biasanya mau dikatain apapun dia tidak pernah ambil hati. Hari ini mungkin suasana hati Budi lagi gak mute. Makanya tak bisa mengendalikan emosinya.
"Ayo baikan sana.
"Maaf bro. Aku cuma canda tadi." Udin Sambil mengulurkan tangannya ke Budi.
"Maafin aku juga ya bro." Budi pun menyambut tangan Udin.
Mereka bertiga memang selalu nurut kalau Burhan sudah bersuara. Burhan bisa mengendalikan ketiga temannya. karena itu lah teman mereka suka dengan Burhan. Burhan bisa meredahkan emosi temannya.
"Han. Kamu mau kemana kalau tidak kuliah, mau kerjakah?" Tanya Anton.
"Nggak tau lah aku pun bingung sekarang. Aku harus kemana?" Ujar Burhan.
"Semangat Bro. Kalau bisa kita bisa sukses semua. Walau pun kau tak kuliah."Semangat Budi.
"Burhan pun tersenyum kembali"
"Yuk, Jalan jalan guys!" Ajak Anton.
"Let' go."
Mereka pun mengangguk. Dan Anton membayar dulu bil tagihan cafenya.
"Bil." Jerit Anton ke pelayan.
Pelayan pun mendekat memberikan bil.
Anton memang sering duluan suka membayar makanan dan minuman teman temannya.
Pelayan menyodorkan bil. Dan yang menyambutnya Budi.
"Berapa?"Tanya Anton.
"Rp. 320.000" Sahut Budi
Anton pun membayar nya.
Bagi Anton uang itu buat dia sekali jajan sendiri. Jadi biasa saja kalau dia membayar tagihan sebesar itu.
Karena rasa persahabatan mereka yang dalam. Tidak ada rasa saling keberatan. Mereka seperti saudara.
"Yuk. Berangkat." Ajak Anton.
Merekapun akhirnya berangkat dan menikmati kebersamaan persahabatan mereka. Mungkin akan lama mereka bisa berkumpul kembali karena kesibukan mereka nanti karena kuliah.
Kuliah mereka pun akan berbeda beda tempat, apalagi Burhan, yang belum tau kemana arah nya.
"Bro, kita kemana sekarang." Ujar Anton sambil membawa mobil.
"Ke pantai saja, gimana?"
Let's go.
Mereka pun menuju pantai. Dengan perjalanan mereka mendengar kan musik musik
"Hidup ku kan damai kan hatimu. Diriku kan selalu menjagamu. Ijinkan selalu bersamamu. Kasih ku padamu." Serentak mereka menikmati lagu.
Dengan bahagia mereka menikmati perjalanan.
" Pantai mana kita, guys."
"Pantai Marina saja."
"Oke, meluncur."
"Stop Anton bentar." Pinta Budi.
*srttttt*
Anton pun memberhentikan mobilnya.
"Ada apa bro?"
"Mau beli minum."
"Hemmmm...kirain apa." Semua mengetok Budi.
"Hahahaha."
"Iya saya haus."
"Cepatan.. Iya ya, kalian mau minum apa?" Tanya Budi.
"Apa saja yang kau beli kami minum."
Mereka pun menunggu Budi yang beli minum.
Budi pun membelikan bekal yang akan di bawa ke pantai.
Mulai dari minuman, coklat, kacang kacangan dan makanan lainnya. Budi persiapkan untuk mereka di pantai.
Ketika keluar dari Indomarket Budi membawa kantong plastik yang sangat besar isi makanan mereka.
Teman teman mereka tertawa dan geleng geleng melihat tingkah Budi.
"Bro, kita mau jalan jalan, apa mau piknik ini." Ujar Anton.
"Hahahaha." Sontak tertawa semua.
"Dua dua nya bro." Sahut Budi.
"Oke, lanjut lagi bro.
Anton pun melaju kan mobil nya.
"Jangan bilang ada yang mau belanja lagi ya." Tukas Anton sambil seraya tertawa.
"Oke deh."
Setelah mereka menikmati perjalanan selama 2 jam. Tiba lah mereka di pantai Marina.
"Haaaaiiii...I 'm coming." Teriak Udin
"Hemm...Bikin kaget aja lho bro." Ujar Anton.
"Kirain ada yang nyambut lho di sana."
"Hahahaha." Mereka semua tertawa lucu.
Dan mereka menikmati indah nya suasana pantai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Buna Seta
Hadir kak
2022-10-07
0
Inru
Mampir thor...
2022-09-20
0
Mommy QieS
sabar ya Burhan,aku dulu pun tidak sempat mengenyam bangku kuliah. Hanya sampai bangku SMA, sepertinya kita senasib 😁😁
2022-09-18
0