Chapter 10. With Kenneth

Seperti janjinya, Serena menemui Ken di parkiran sekolah. Berbekal chattingnya dengan Ken yang memberitahu bahwa dia menunggu di dekat pos satpam, Serena berjalan ke arah sana dengan jantung berdebar. Takut sekali rasanya saat mengingat kecerobohannya siang tadi. Untung saja orang yang dia tabrak bukan biang onar sekolah.

“Hei! Di sini!” Lambaian tangan seseorang tepat di samping pos satpam, membuat Serena berlari ke arah sana.

“Kamu nunggu lama, Kak? Maaf ya tadi di suruh piket dulu.”

Ken tertawa pelan dan mengangguk. “Santai saja, Ser.”

“Sekarang kita bisa pergi?”

Serena langsung mengangguk, namun langsung bingung saat melihat kendaraan yang Ken gunakan. Sebuah motor besar, yang sering Serena lihat anak-anak muda menggunakannya. Tapi demi apa pun, Serena tidak pernah menaikinya.

“Gak bisa naik?”

Serena mengangguk pelan. “Takut terjungkal.”

Ken tertawa kecil. “Enggak, coba deh naik dulu.” Ken memberikan jaketnya pada Serena, namun melihat gadis itu kebingungan, Ken memilih memasangkannya langsung di pinggang Serena. “Biar roknya gak kenaik.”

“O-ohh, gitu ya, Kak.”

“Iya. Sekarang coba naik.” Menyodorkan tangan meminta Serena memegangnya, Ken menatap Serena penuh keyakinan. “Gak papa, gak bakal terjungkal kok.”

Awalnya ragu-ragu, tapi Serena mulai berani mengangkat kakinya menginjak tempat menaruhnya kaki di motor itu. Lantas dengan genggaman tangan yang Ken berikan padanya, membuat Serena akhirnya naik ke atas motor walau dadanya sedikit bergetar.

“Takut jatuh,” rengeknya.

“Gak bakal. Makanya pegangan.”

Entah modus atau apa, Ken menarik tangan Serena untuk berpegangan pada tubuhnya. Kedua tangan Serena secara otomatis langsung tertarik menjauh, wajahnya menjadi canggung.

“G-gak perlu, Kak. Aku bisa pegangan di sini,” tukas Serena sambil perpegangan pada sisi jaket Ken. “Gak papa kan?” masalahnya, itu juga bagian dari Ken.

Ken lagi-lagi tertawa, lucu melihat reaksi berlebihan dari gadis yang baru saja ia kenal beberapa jam ini. Manis sekali, selayaknya wajahnya yang cantik dan selalu terlihat polos.

“Pegangan erat-erat,” suruh Ken sebelum motor itu keluar dari pekarangan sekolah, melaju dengan kecepatan sedang.

Sepeninggalnya Serena bersama Ken, seseorang menaikkan kembali kaca mobil yang awalnya di turunkan itu. Arah matanya menajam di balik kacamata hitam yang dia kenakan, menatap nyalang penuh ancaman pada seseorang yang berani membawa miliknya pergi.

“Where are you going, Baby Girl?”

...💗💗💗...

Sebuah playstore di pusat kota menjadi tujuan Ken untuk membeli laptop. Sebentar saja dia memilih, barang itu sudah ada di tangannya seakan bukan hal ribet membeli apa yang dia inginkan. Di sampingnya, Serena hanya menjadi peneman, tidak mengatakan apa-apa atau memberi saran warna apa. Dia hanya mengatakan kalau uang ganti rugi sudah ia transfer ke rekening Ken. Tentu saja setelah semua paksaan yang Serena lontarkan agar Ken mau memberikan nomor rekeningnya.

“Mau makan dulu gak?” mereka keluar bersama dari playstore, rasa panas matahari langsung terasa saat tubuh mencapai halaman depan toko.

“Atau mau makan di rumah gue aja?” merasa Serena tidak menyahut, Ken kembali memberi pilihan.

“Makan di kafe depan aja, Kak. Tapi jangan lama-lama, nanti ngerjain tugasnya bakal ngaret. Aku takut kalau pulang kemaleman, pasti di cariin,” tutur Serena panjang dengan perasaan sedikit cemas sebab ia tidak izin dengan benar kepada Dave sebelumnya. Serena hanya mengatakan akan mampir ke rumah Angel sebentar.

“Oke, gak akan lama. Ayo.”

Sebenarnya Serena sudah makan di jam istirahat kedua tadi, tapi takut Ken kelaparan, alhasil Serena mengiyakan saja. Serena juga tidak mau jika di tawari makan di rumah Ken, ia merasa malu.

“Sambil nunggu pesanan, kita coba kerjakan aja dulu kali ya?” ucap Ken memberi saran, yang langsung membuat Serena setuju.

“Bener! Biar cepat selesai.”

Laptop baru itu mulai di setel, cukup memakan waktu beberapa menit. Lantas saat semuanya sudah siap, Ken mengeluarkan buku dan mulai mengerjakannya bersama Serena.

Cukup lama sebelum pesanan mereka datang.

“Makan dulu, gih. Nanti aja di lanjutinnya,” ucap Ken menyingkirkan laptopnya.

“Oke!” ternyata Serena jadi kelaparan saat mengerjakan tugas, spageti yang ia pikir akan mengisi sedikit perutnya, kini terasa kurang.

“Enak spagetinya,” aku Serena jujur, dia sampai menjilati garpu saat makanan itu sudah habis.

“Mau punya gue?” Ken menyodorkan steak miliknya. “Lo gak masalah kan makan punya gue? Takutnya lo gak mau makan bekas gue.”

“Seharusnya aku yang bilang gitu. Serius kasih ke aku, Kak?” Serena meneguk ludah, semakin lapar melihat steak daging yang hanya Ken makan sedikit saja.

“Of course!”

Dengan antusias, Serena mengambil alih piring Ken dan memakan isinya dengan lahap. Bersama sendok yang sama, Serena bahkan tidak sadar. Hal itu tentu membuat atensi Ken terganggu, matanya tak lepas memandangi gadis yang menikmati hidangannya dengan serius.

Semua gerakan yang Serena lakukan, tidak lepas dari perhatian Ken. Saat saos steak itu belepotan disisi wajah Serena, tangan Ken secara otomatis bergerak dan membersihkan menggunakan jempolnya.

Ken mengisap jempolnya. “Enak?” tanyanya dengan tatapan intens.

Serena mengangguk cepat. “Nanti biar aku yang bayar. Soalnya aku yang habiskan,” ucapnya sambil terkekeh.

“Santai saja.”

Detik berlalu demi detik, menit berubah menjadi jam, hingga sampai pada waktu mentari mulai terlihat redup. Karena itu, Serena dan menyadari bahwa hari sudah hampir malam.

“Keterusan ngerjain tugasnya sampai lupa sama waktu,” lontar Ken sembari terkekeh pelan.

Tadi sehabis makan, mereka memutuskan untuk mengerjakan tugasnya di kafe ini saja. Lantaran akan memakan waktu untuk menuju ke rumah Ken lagi, jadi mereka putuskan saja mengerjakannya di sini.

“Capek banget ngerjainnya huhuhu,” rengek Serena dengan bibir sedikit manyun.

Jujur saja, Serena itu tidak pintar mata pelajaran selain bahasa inggris. Apalagi sekarang mereka mengerjakan tugas matematika dan IPA, yang jelas di luar batas Serena. Alhasil, hanya Ken yang mengerjakan paling banyak, Serena kadang hanya membantu mengetik, kadang juga hanya minum.

“Yaudah yuk pulang.” Ken merapikan barang-barangnya di bantu Serena.

Matahari mulai kian terbenam, cahaya perlahan menghilang. Untung saja toko yang mereka datangi saat ini tutup hanya pada saat malam hari, sehingga tidak perlu ada drama di usir karena terlalu lama.

Kedua remaja yang masih menggunakan seragam sekolah ini keluar dari kafe bersama-sama. Asap kendaraan membuat Serena bergegas mengambil sesuatu di dalam tasnya. Sebuah masker, yang langsung di kenakan oleh Serena saat itu juga.

“Dust,” ucapnya sambil menggerakkan tangan di depan wajahnya menyingkirkan polusi.

“Lo alergi?” tanya Ken.

“Enggak. Tapi itu kotor, bahaya juga masuk ke paru-paru. Kamu mau masker?” Serena hendak mengambil masker lagi, tapi tangan Ken menahannya.

“Gue udah biasa. Sekarang ayo pulang aja, gue takut ortu lo bakal cemas.”

Serena mengangguk setuju. Kali ini ia dengan mudah naik ke atas motor tidak seperti sebelumnya, tapi tentu saja dengan bantuan tangan Ken.

“Rumah lo di mana?” tanya Ken di sela motornya yang menyalip kendaraan lain.

“Terus aja, Kak, nanti kalau udah keluar dari jalan besar, aku kasih tau jalannya.”

“Oke.”

Motor melesat membelah jalan di sela kemacetan, Ken dengan lihai menerobos kemacetan dan juga melewati jalan tikus. Untuk pertama kalinya Serena menaiki motor dan pulang selarut ini bersama seorang laki-laki yang baru ia kenal. Di tambah lagi, Serena berbohong.

...💗💗💗...

Saat sampai di mansion Dave, hari sudah petang. Penjagaan yang selalu saja ketat, membuat Serena sedikit tidak nyaman karena pulang terlalu sore dengan baju yang masih menggunakan seragam sekolah. Apalagi tadi saat hendak melewati gerbang, Ken tidak bisa masuk lantaran tidak memiliki akses. Lantas dengan panik Serena menghubungi orang di dalam untuk menjemputnya.

Masalahnya, jalan menuju rumah itu terlalu jauh jika harus jalan kaki. Dan lagi-lagi Serena harus merepotkan orang.

“Hemm bibi. Ada makanan gak?” tanya Serena malu-malu saat memasuki dapur masih dengan seragam sekolahnya. Perutnya keroncongan lagi, efek mengerjakan tugas memang seberat ini.

“Hei, girl.”

“Astaga!” hampir saja Serena melemparkan ponselnya saat mendengar suara bariton tepat di samping telinganya. Serena menoleh dengan wajah cemberut.

“Uncle ngagetin! Nyebelin!”

Dave tertawa, dia berjalan lalu duduk di atas meja makan. “Where are you from, honey?" tanyanya dengan smirk.

...💗💗💗...

Terpopuler

Comments

Wisu Mmhwilman Ilham

Wisu Mmhwilman Ilham

kutunggu kelanjutanmu thor

2022-06-16

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Dave Charles
2 Chapter 2 - Cutie Baby
3 Chapter 3. Satnight
4 Chapter 4. Girl In The Night
5 Chapter 5. Go Home
6 Chapter 6. Really Beautiful
7 Chapter 7. Live Together
8 Chapter 8. ILY
9 Chapter 9. Bandage
10 Chapter 10. With Kenneth
11 Chapter 11. A Hug
12 Chapter 12. Terrible Night
13 Chapter 13. Birthday
14 Chapter 14. Special Night
15 Chapter 15. Dave's Anger
16 Chapter 16. June 24th
17 Chapter 17. Having Fun With ...
18 Chapter 18. Lie
19 Chapter 19. Horrible
20 Chapter 20. Villa
21 Chapter 21. Destroy
22 Chapter 22. AX Company Is Destroyed.
23 Chapter 23. Serena Skips
24 Chapter 24. Hug Me
25 Chapter 25. Promise
26 Chapter 26. Fine
27 Chapter 27. Dinner?
28 Chapter 28. Hotel
29 Chapter 29. Obsession
30 Chapter 30. Dave's Gone
31 Chapter 31. Good Bye, Uncle!
32 Chapter 32. Berlin
33 Chapter 33. My Name is Arles
34 Chapter 34. Last Day
35 Chapter 35. Gift's
36 Chapter 36. Swim with u
37 Chapter 37. Deisya Charles
38 Chapter 38. Dave Is Always Jealous
39 Chapter 39. Bad Day!
40 Chapter 40. It's Okay, Right?
41 Chapter 41. Without Serena
42 Chapter 42. Rain
43 Chapter 43. Sick
44 Chapter 44. Karma
45 Chapter 45. Kiss
46 Chapter 46. Chaotic
47 Chapter 47. Erlan
48 Chapter 48. Bad Feeling
49 Chapter 49. Love u too, Uncle
50 Chapter 50. Good Bye-End Season 1
51 Chapter 51-S2. Bad Routine
52 Chapter 52-S2. Tired
53 Chapter 53-S2. Serena's Story
54 Chapter 54-S2. Break
55 Chapter 55-S2. Good Bye, Serena
56 Chapter 56-S2. Twenty Years
57 Chapter 57-S2. Miss Someone
58 Chapter 58-S2. Determination
59 Chapter 59-S2. Dave Comeback
60 Chapter 60-S2. Wait For Me
61 Chapter 61-S2. Feyra
62 Chapter 62.S2. Get Rid Of
63 Chapter 63-S2. I Hate Rainy
64 Chapter 64-S2. Hurtful
65 Chapter 65-S2. Get Well Son, Dave
66 Chapter 66-S2. True Love
67 Chapter 67-S2. It's Not Dream
68 Chapter 68-S2. Wake Up
69 Chapter 69-S2. Worry
70 Chapter 70-S2. Good Day
71 Chapter 71-S2. Cute Couple
72 Chapter 72-S2. Hot Situation
73 Chapter 73-S2. Is Love Wrong?
74 Chapter 74-S2. Secrets
75 Chapter 75-S2. Who Is Rey?
76 Chapter 76-S2. Back Home
77 Chapter 77-S2. Night With You
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Chapter 1 - Dave Charles
2
Chapter 2 - Cutie Baby
3
Chapter 3. Satnight
4
Chapter 4. Girl In The Night
5
Chapter 5. Go Home
6
Chapter 6. Really Beautiful
7
Chapter 7. Live Together
8
Chapter 8. ILY
9
Chapter 9. Bandage
10
Chapter 10. With Kenneth
11
Chapter 11. A Hug
12
Chapter 12. Terrible Night
13
Chapter 13. Birthday
14
Chapter 14. Special Night
15
Chapter 15. Dave's Anger
16
Chapter 16. June 24th
17
Chapter 17. Having Fun With ...
18
Chapter 18. Lie
19
Chapter 19. Horrible
20
Chapter 20. Villa
21
Chapter 21. Destroy
22
Chapter 22. AX Company Is Destroyed.
23
Chapter 23. Serena Skips
24
Chapter 24. Hug Me
25
Chapter 25. Promise
26
Chapter 26. Fine
27
Chapter 27. Dinner?
28
Chapter 28. Hotel
29
Chapter 29. Obsession
30
Chapter 30. Dave's Gone
31
Chapter 31. Good Bye, Uncle!
32
Chapter 32. Berlin
33
Chapter 33. My Name is Arles
34
Chapter 34. Last Day
35
Chapter 35. Gift's
36
Chapter 36. Swim with u
37
Chapter 37. Deisya Charles
38
Chapter 38. Dave Is Always Jealous
39
Chapter 39. Bad Day!
40
Chapter 40. It's Okay, Right?
41
Chapter 41. Without Serena
42
Chapter 42. Rain
43
Chapter 43. Sick
44
Chapter 44. Karma
45
Chapter 45. Kiss
46
Chapter 46. Chaotic
47
Chapter 47. Erlan
48
Chapter 48. Bad Feeling
49
Chapter 49. Love u too, Uncle
50
Chapter 50. Good Bye-End Season 1
51
Chapter 51-S2. Bad Routine
52
Chapter 52-S2. Tired
53
Chapter 53-S2. Serena's Story
54
Chapter 54-S2. Break
55
Chapter 55-S2. Good Bye, Serena
56
Chapter 56-S2. Twenty Years
57
Chapter 57-S2. Miss Someone
58
Chapter 58-S2. Determination
59
Chapter 59-S2. Dave Comeback
60
Chapter 60-S2. Wait For Me
61
Chapter 61-S2. Feyra
62
Chapter 62.S2. Get Rid Of
63
Chapter 63-S2. I Hate Rainy
64
Chapter 64-S2. Hurtful
65
Chapter 65-S2. Get Well Son, Dave
66
Chapter 66-S2. True Love
67
Chapter 67-S2. It's Not Dream
68
Chapter 68-S2. Wake Up
69
Chapter 69-S2. Worry
70
Chapter 70-S2. Good Day
71
Chapter 71-S2. Cute Couple
72
Chapter 72-S2. Hot Situation
73
Chapter 73-S2. Is Love Wrong?
74
Chapter 74-S2. Secrets
75
Chapter 75-S2. Who Is Rey?
76
Chapter 76-S2. Back Home
77
Chapter 77-S2. Night With You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!