Chapter 9. Bandage

Dalam keadaan sedikit murung, Serena turun dari lantai atas lengkap dengan sepatu dan tas sekolahnya. Seragam hari Senin melekat dengan rapi di tubuhnya, gelang berwarna hitam di lengan sebelah kirinya terlihat sangat cantik di tangannya yang putih. Tak luput juga, jam tangan berwarna putih di tangan kanannya.

Rumah sebesar ini, membuat Serena sedikit bingung di mana ruang makannya. Untung saja ada banyak ART yang berlalu lalang, mereka juga ada yang menunggu Serena, seakan memang di perintahkan untuk membawa Serena ke meja makan.

Setia inci rumah ini sangat sulit untuk Serena ingat. Begitu luas dan juga mewah. Serena bertanya-tanya, apa pekerjaan Dave hingga memiliki rumah sebesar ini. Daddynya saja memiliki perusahaan dimana-mana, tapi tidak memiliki tempat tinggal utama sebesar ini.

“Silahkan duduk Non, Ser.”

Serena tersadar saat mendengar suara bibi yang membawanya kemari. Dan saat itu juga, Serena menyadari bahwa Dave sudah duduk tenang di kursinya, menikmati roti tanpa selai di hadapannya.

“Morning Uncle Dave!” sapa Serena riang, namun tidak menampik rasa takut karena terakhir kali Dave terlihat marah padanya.

“Morning too baby girl.” Dave mendongak, bibirnya tersungging senyum manis.

Serena lantas duduk di kursinya, mulai merasa lega saat Dave mau merespons sapaannya.

“Uncle ... tentang semalam ...”

“I’m sorry, Serena. Saya tidak seharusnya membuat kamu bingung.” Dave menatap Serena tak enak hati, memancarkan aura menyesal di netra gelapnya.

“It’s okay, Uncle! But, It is my fault. Serena minta maaf ya kalau ada salah. Jangan usir aku, ya, Uncle? Nanti aku tinggal sama siapa?”

Secepat itu membuat mood pagi Dave kembali naik dan terasa bahagia. Hanya dengan melihat wajah lugu dan sedih gadisnya, membuat bibir Dave melengkung penuh gemas.

“Cute!” seru Dave dengan tangan terkepal di udara, gemas sekali.

“Hehe, Uncle gak ma—EEEHHH WAIT!!” Serena menggapai tangan Dave, menariknya mendekat lalu melotot saat melihat luka di tangan Dave. “OH MY GOD!” terlalu lebay, tapi begitulah Serena.

“Gak papa, Serena. Cuman luka kecil.”

“Luka kecil???!!” Serena memekik tak percaya, dia juga menunjuk-nunjuk luka Dave. “Ini super besar dan banyak! Serena aja kalau udah luka gini, pasti di bawa ke rumah sakit sama Mommy,” ucapnya bercerita.

Dave tertawa. “Itu karena kamu sering terluka.”

Serena menjentikkan jarinya, mengapresiasi ucapan Dave yang sangat relate dengan dirinya.

“Bentar, Serena obatin.” Buru-buru, Serena membuka tas sekolahnya lalu mengeluarkan kotak P3K berukuran kecil dan menaruhnya di atas meja makan.

Dave terkekeh pelan melihat kotak obat itu, tapi segera ia tarik tangannya. “Sarapan dulu. Nanti gak sempat.”

Serena keras kepala. Dia rampas tangan Dave kembali, lalu memegangnya penuh hati-hati. “Sakit banget gak, Uncle?” tanyanya dengan wajah meringis.

“Lebih sakit dicuekin kamu, Serena.”

“Ish! Gak lagi becanda!” Serena mendengkus.

Dave tergelak.

Kemudian, dengan ringkas ia ambil kasa dan obat merah, menyentuhkan ke luka di punggung tangan Dave sembari meringis-ringis. Dave tertawa melihat itu, juga menikmati saat gadisnya dengan serius mengobati luka yang ia ciptakan karena lepas kontrol tadi malam.

Cantik sekali. Begitulah yang selalu Dave pikirkan setiap melihat wajah Serena.

“Wait, Serena ...” Dave menahan tangan Serena yang hendak melilitkan kasa lebih tebal di tangannya. Jika tidak Dave tahan, mungkin balutan lukanya bisa menjadi sarung tinju.

“Udah cukup,” ucap Dave.

“Belum selesai, Uncle. Nanti makin sakit.” Dia kembali melanjutkan.

“No, Serena. Sudah, ini sudah cukup.” Dengan lembut, Dave menarik tangannya lalu mengambil plester untuk merekatkan kasanya. “Ini sudah cukup.”

Serena akhirnya berhenti, dia mengangguk dan membersihkan kotak obat. “Gak di bawa ke rumah sakit aja, Uncle?”

Dave menggeleng, ia usap surai Serena melepas semua kerisauan di wajah cantik itu. “Hanya luka kecil. Bukan masalah besar sayang. Sekarang sarapan, nanti kamu terlambat.”

“Oke deh!”

Usai itu, Dave hanya menjadi penikmat wajah serius Serena saat makan makanannya. Rasa lapar yang masih ada tadi, kini berubah menjadi kenyang saat melihat gadisnya makan. Terlebih, ada rasa gemas melihat tangannya yang di perban sedikit tebal, seperti luka patah tulang saja.

Gadisnya ini, memang luar biasa menggemaskannya.

...💗💗💗...

“Angelaaaaa!” Serena merengek dengan bibir mencebik saat Angela meninggalkannya di toilet sendirian. Terlihat juga Angela berlari ke koridor menuju kantin, sengaja menjahili Serena.

“Awas aja kamu!” Serena berlari mengejar Angela yang tertawa di depan saja, melewati banyaknya siswa yang berlalu lalang di koridor.

“Serena ih! Tungguin!!” sebal, Serena mengerucutkan bibirnya.

“Buruan lelet! Entar gak kebagian nasi goreng Mbok Minah gue!” teriak Angela tanpa menghentikan larinya, dia hanya sedikit menoleh.

“Ish! Angela nyebelin!” dengan begitu, Serena tetap berlari mengejar laju kaki Angela.

Bruk!

Prang!

“Ya ampun maaf!” pekik Serena super kaget saat dirinya menyenggol bahu seseorang sehingga menimbulkan suara jatuh yang kencang. Dengan mata membalak, Serena menutup mulutnya melihat laptop yang terlihat kacau di lantai.

“Ya ampun, maafin aku ...! Serius gak sengaja,” ucapnya super panik nyaris menangis. Buru-buru Serena berjongkok, mengambil laptop yang pecah itu dengan tangan bergetar.

“Gak papa,” ucap sosok yang Serena tabrak itu dengan santai, seakan memang bukan hal yang besar.

Serena mendongak dengan mata berkaca-kaca, tidak sengaja juga dia melihat lambang di sisi lengan baju laki-laki itu, yang menandai bahwa dia kelas dua belas. Sungguh! Serena makin gemetar.

“Kak ... serius aku gak sengaja. Berapa harga laptopnya, Kak? Aku ganti.” Serena mengeluarkan uang di dalam saku seragamnya, namun meringis nyaris kian menangis saat tersodor uang lima puluh ribu saja.

“Hahaha, gak papa. Simpan aja uang kamu.” Laki-laki itu mendorong tangan Serena dengan pelan.

“Kak, maafin...” rasanya Serena hendak menghilang saja dari bumi ini saat ia menyodorkan uang lima puluh ribu itu. “Di rumah aku ada uang, kok. Nanti aku kasih buat beli laptopnya. Jangan marah, Kak.”

“Hei ...calm down pretty!” laki-laki itu terkekeh menenangkan. “Gue gak marah, salah gue juga bawa barang gini gak pake tas. Udah, santai aja.”

“Gak ada yang penting kan di sana? Aku minta nomor kakak deh, atau nomor rekeningnya buat aku transfer nanti.”

“Cuman tugas aja sih di dalamnya,” jawab cowok itu. “Nomor hp aja kayaknya gue kasih.” Dia terkekeh.

“Ya Tuhan, Siren! Lo kenapaaaa?!” Angela dengan semua kehebohannya, berlari menghampiri Serena yang masih berjongkok di hadapan laptop yang berserakan.

“Aku nyenggol orang, Angel. Terus, jatuhin laptopnya dia,” adu Serena penuh rasa sesal dan takut.

“Gila! Bisanya lo, Siren, ya ampun!” ikut cemas juga, Angela berjongkok di samping Serena. “Rusak parah gak, Kak? Kalau bisa di baikin, mending di bawa aja.”

Untuk pertama kalinya, Serena merasa bahwa Angela adalah seorang penyelamat untuknya.

“Kayaknya gak bisa deh.” Cowok itu membolak-balik laptopnya, melihat tiap inci benda itu yang sudah hancur. “Udah parah banget.”

“Terus gimana sama tugasnya, Kak?” Serena menatapnya sedih.

“Bisa di kerjain lagi. Kesalahan gue juga gak naruh di plasdist.”

Serena menggeleng kuat. “Salahnya aku Kak karena udah ceroboh.”

“Terus gimana? Kita ganti aja, Kak, atau gimana nih?” Angela mode serius, benar-benar menggetarkan dada Serena.

“Lo bisa bantuin gue ngerjain tugasnya? Karena gak cuman satu, ada tugas kelompoknya juga yang gak mungkin gue minta temen gue ngerjain balik. Gimana, lo mau?”

“Iya, Kak, mauuu!!” Serena langsung mengangguk kuat, menerima apa pun konsekuensinya.

“Kalau gitu, pulang sekolah ini, mau nemenin gue beli laptop lagi? Sekalian kalau lo mau juga, kita kerjain di rumah gue.”

Lagi-lagi Serena mengangguk dengan mudah, setuju dengan apa pun yang cowok itu inginkan. Sebab Serena juga ingat cowok ini, dia adalah ketua OSIS sekaligus orang yang selalu mendapat peringkat pertama paralel. Maka dari itu Serena tidak terlalu takut mengiyakan semua permintaannya.

“Kalau gitu, pulang ini bisa kita ketemu?”

“Iya, Kak, bisa. Hemm boleh aku tau nama kakak?” tanya Serena canggung. Walaupun kenal sosok ini, tapi Serena tidak ingat namanya.

“Kenneth,” jawabnya dengan seulas senyum tipis.

...^^^💗💗💗^^^...

Terpopuler

Comments

Siti Fatonah

Siti Fatonah

ssya hdir thorrr seru ceritanya

2022-09-30

1

Wisu Mmhwilman Ilham

Wisu Mmhwilman Ilham

y ampun serena jngn polos" amt x...nnti dimangfaatin orng lain

2022-06-16

0

Mak.lind

Mak.lind

bagus ceritanya. knp masih sepi

2022-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Dave Charles
2 Chapter 2 - Cutie Baby
3 Chapter 3. Satnight
4 Chapter 4. Girl In The Night
5 Chapter 5. Go Home
6 Chapter 6. Really Beautiful
7 Chapter 7. Live Together
8 Chapter 8. ILY
9 Chapter 9. Bandage
10 Chapter 10. With Kenneth
11 Chapter 11. A Hug
12 Chapter 12. Terrible Night
13 Chapter 13. Birthday
14 Chapter 14. Special Night
15 Chapter 15. Dave's Anger
16 Chapter 16. June 24th
17 Chapter 17. Having Fun With ...
18 Chapter 18. Lie
19 Chapter 19. Horrible
20 Chapter 20. Villa
21 Chapter 21. Destroy
22 Chapter 22. AX Company Is Destroyed.
23 Chapter 23. Serena Skips
24 Chapter 24. Hug Me
25 Chapter 25. Promise
26 Chapter 26. Fine
27 Chapter 27. Dinner?
28 Chapter 28. Hotel
29 Chapter 29. Obsession
30 Chapter 30. Dave's Gone
31 Chapter 31. Good Bye, Uncle!
32 Chapter 32. Berlin
33 Chapter 33. My Name is Arles
34 Chapter 34. Last Day
35 Chapter 35. Gift's
36 Chapter 36. Swim with u
37 Chapter 37. Deisya Charles
38 Chapter 38. Dave Is Always Jealous
39 Chapter 39. Bad Day!
40 Chapter 40. It's Okay, Right?
41 Chapter 41. Without Serena
42 Chapter 42. Rain
43 Chapter 43. Sick
44 Chapter 44. Karma
45 Chapter 45. Kiss
46 Chapter 46. Chaotic
47 Chapter 47. Erlan
48 Chapter 48. Bad Feeling
49 Chapter 49. Love u too, Uncle
50 Chapter 50. Good Bye-End Season 1
51 Chapter 51-S2. Bad Routine
52 Chapter 52-S2. Tired
53 Chapter 53-S2. Serena's Story
54 Chapter 54-S2. Break
55 Chapter 55-S2. Good Bye, Serena
56 Chapter 56-S2. Twenty Years
57 Chapter 57-S2. Miss Someone
58 Chapter 58-S2. Determination
59 Chapter 59-S2. Dave Comeback
60 Chapter 60-S2. Wait For Me
61 Chapter 61-S2. Feyra
62 Chapter 62.S2. Get Rid Of
63 Chapter 63-S2. I Hate Rainy
64 Chapter 64-S2. Hurtful
65 Chapter 65-S2. Get Well Son, Dave
66 Chapter 66-S2. True Love
67 Chapter 67-S2. It's Not Dream
68 Chapter 68-S2. Wake Up
69 Chapter 69-S2. Worry
70 Chapter 70-S2. Good Day
71 Chapter 71-S2. Cute Couple
72 Chapter 72-S2. Hot Situation
73 Chapter 73-S2. Is Love Wrong?
74 Chapter 74-S2. Secrets
75 Chapter 75-S2. Who Is Rey?
76 Chapter 76-S2. Back Home
77 Chapter 77-S2. Night With You
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Chapter 1 - Dave Charles
2
Chapter 2 - Cutie Baby
3
Chapter 3. Satnight
4
Chapter 4. Girl In The Night
5
Chapter 5. Go Home
6
Chapter 6. Really Beautiful
7
Chapter 7. Live Together
8
Chapter 8. ILY
9
Chapter 9. Bandage
10
Chapter 10. With Kenneth
11
Chapter 11. A Hug
12
Chapter 12. Terrible Night
13
Chapter 13. Birthday
14
Chapter 14. Special Night
15
Chapter 15. Dave's Anger
16
Chapter 16. June 24th
17
Chapter 17. Having Fun With ...
18
Chapter 18. Lie
19
Chapter 19. Horrible
20
Chapter 20. Villa
21
Chapter 21. Destroy
22
Chapter 22. AX Company Is Destroyed.
23
Chapter 23. Serena Skips
24
Chapter 24. Hug Me
25
Chapter 25. Promise
26
Chapter 26. Fine
27
Chapter 27. Dinner?
28
Chapter 28. Hotel
29
Chapter 29. Obsession
30
Chapter 30. Dave's Gone
31
Chapter 31. Good Bye, Uncle!
32
Chapter 32. Berlin
33
Chapter 33. My Name is Arles
34
Chapter 34. Last Day
35
Chapter 35. Gift's
36
Chapter 36. Swim with u
37
Chapter 37. Deisya Charles
38
Chapter 38. Dave Is Always Jealous
39
Chapter 39. Bad Day!
40
Chapter 40. It's Okay, Right?
41
Chapter 41. Without Serena
42
Chapter 42. Rain
43
Chapter 43. Sick
44
Chapter 44. Karma
45
Chapter 45. Kiss
46
Chapter 46. Chaotic
47
Chapter 47. Erlan
48
Chapter 48. Bad Feeling
49
Chapter 49. Love u too, Uncle
50
Chapter 50. Good Bye-End Season 1
51
Chapter 51-S2. Bad Routine
52
Chapter 52-S2. Tired
53
Chapter 53-S2. Serena's Story
54
Chapter 54-S2. Break
55
Chapter 55-S2. Good Bye, Serena
56
Chapter 56-S2. Twenty Years
57
Chapter 57-S2. Miss Someone
58
Chapter 58-S2. Determination
59
Chapter 59-S2. Dave Comeback
60
Chapter 60-S2. Wait For Me
61
Chapter 61-S2. Feyra
62
Chapter 62.S2. Get Rid Of
63
Chapter 63-S2. I Hate Rainy
64
Chapter 64-S2. Hurtful
65
Chapter 65-S2. Get Well Son, Dave
66
Chapter 66-S2. True Love
67
Chapter 67-S2. It's Not Dream
68
Chapter 68-S2. Wake Up
69
Chapter 69-S2. Worry
70
Chapter 70-S2. Good Day
71
Chapter 71-S2. Cute Couple
72
Chapter 72-S2. Hot Situation
73
Chapter 73-S2. Is Love Wrong?
74
Chapter 74-S2. Secrets
75
Chapter 75-S2. Who Is Rey?
76
Chapter 76-S2. Back Home
77
Chapter 77-S2. Night With You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!