Chapter 6. Really Beautiful

“Woah!” decakan tak sadar keluar dari mulut Serena saat mobil yang dia tumpangi memasuki pagar besi yang terbuka otomatis dan membawanya jauh melewati jalan yang penuh akan pohon rindang.

Takjub sekaligus speechless dengan apa yang dia lihat. Terutama saat mobil kian jauh melaju hingga netranya menyapa rumah megah berlantai dua.

“Uncle ... ini rumah siapa?” jangan salahkan ketololannya, karena bagi Serena ini terlalu besar untuk ukuran orang yang tinggal sendirian.

“Rumah kita?” Dave tertawa kecil sembari menatap wajah Serena.

“Serius rumah Uncle?” tanya Serena kurang yakin.

“No, Baby. This is our home.”

“Ish! Aku serius tau!” Serena mencebikkan bibir.

“I’m serious too.”

Serena kembali berdecak, enggan lagi bertanya. Namun, diam-diam memperhatikan tiap inci rumah dari luar. Bangunan kokoh berwarna putih dan gold, jendela-jendela besar yang kokoh, juga lampu di mana-mana, cukup membuat Serena Kyntia terkagum-kagum.

Sungguh, ini lebih besar dari rumahnya.

Saat mobil berhenti tepat di depan pintu utama, Serena kian kagum dengan kehadiran pria-pria berjas hitam dengan tubuh besar. Tentu saja Serena tidak goblok, mereka semua adalah pengawal rumah ini.

“Come on down,” ajak Dave.

Serena mengangguk dan membuka pintu mobil, lalu keluar sembari menatap lebih dekat rumah yang membuatnya seperti orang tolol ini. Ternyata, dengan jarak sedekat ini, bangunan bergaya Eropa modern ini benar-benar luar biasa.

“Untuk malam ini, kamu menginap di rumah saya. Besok akan saya antar kembali ke rumah kamu,” tutur Dave sembari menggenggam jemari dingin Serena, membawanya berjalan bersama memasuki rumah.

“Aku tidur di mana?” penasaran, Serena tanya saja langsung. Tubuhnya lelah, dia ingin cepat-cepat mencium kasur.

“Sleep with me, Serena.”

“Hah?” Kaget sekaligus kurang percaya takut dia salah dengar, Serena beri respons kebingungan.

“Rumah ini jarang di tempati, jarang ada tamu juga. Makanya yang bersih cuman kamar saya. Akan memakan banyak waktu untuk bersih-bersih.”

“Jadi ...” uh, seriously? Serena tidak bisa membayangkan tidur dalam satu kamar dengan seseorang yang bahkan tidak dia kenal dengan baik. Yah, walau Dave adalah sahabat ayahnya.

“Kamu takut?” Dave menyunggingkan senyum tipis dan geli saat melihat wajah Serena yang waswas.

“E-enggak!” bantah Serena cepat sembari menggeleng.

“Just calm down, Baby. Saya gak akan ngapa-ngapain kamu. You believe, right?”

Serena akhirnya mengangguk walau banyak keraguan yang tersimpan dalam pikirannya. Serena bukan anak kecil yang harus di temani tidur saat berada di rumah baru. Ia sudah remaja, hal seperti ini bukanlah masalah besar. Namun, penuturan Dave bahwa kamar lain kotor, membuat Serena mau tidak mau tidur bersama Dave di kamar laki-laki itu.

“Ayo.” Genggaman hangat yang di salurkan Dave pada tangan Serena, menciptakan gemercik rasa nyaman saat dengan halus Dave menuntunnya berjalan bersama menuju kamar yang entah di mana.

“Hem ... Uncle tinggal sendirian? Orang tua Uncle ke mana?” tanya Serena penuh penasaran.

“Ada. Tapi mereka nggak tinggal di sini.”

“Berarti bener ya rumah Uncle sendiri?”

Dave mengangguk dan tersenyum simpul. Tangannya yang bebas, terangkat mengusap gemas pucuk kepala Serena.

“Nanti akan ada yang ramein kok.”

Serena mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Hingga tak sadar bahwa mereka sudah berhenti di pintu berwarna cokelat tua. Sudah dipastikan bahwa ini kamar Dave.

Saat pintu terbuka, nuansa suram terasa membanjiri tubuh Serena. Serius! Cat dinding penuh warna hitam di poles sedikit warna abu-abu, membuat bulu kuduk Serena merinding karena baru pertama kali memasuki kamar segelap ini.

“Serem, Uncle,” lapornya jujur, tak luput memasang wajah takut-takut.

Dave tertawa, dia mengangguk mengakui perkataan gadisnya. “Yeah, horror.”

Tapi, saat semua lampu di dalam kamar dinyalakan, suasana suram itu berangsur memudar terganti dengan kedamaian yang entah datang dari mana. Jendela besar di samping, membuat Serena terkagum saat hamparan pohon bak lukisan indah tertampak di sana.

“Gak serem lagi, Uncle,” lapornya.

“Bagus kalau gitu.” Dave mengacak rambut Serena sebelum kakinya membawa memasuki walk-in closet lalu tak lama kembali dengan membawa baju tidur berwarna biru.

“Ganti pakaianmu,” suruhnya sambil menaruh baju di atas ranjang.

Serena langsung menggeleng lalu merebahkan diri di atas kasur dengan tampang meledek. “Yah, udah terlanjur rebahan.”

Dave mengulum bibirnya sembari meneguk ludah, netranya menatap lurus gadis manis ini dengan bibir yang mulai menampilkan smirk.

“Mau saya gantikan?”

Serena cemberut, namun enggan juga uantuk menurut. “Serena capek loh, Uncle. Gak ada tenaga buat bangun lagi,” akunya jujur.

Diam cukup lama, Dave memperhatikan wajah Serena yang memelas. Tubuh itu berbaring miring menghadapnya yang tengah berdiri di sisi ranjang. Pakaiannya yang tertutup saja, berhasil menciptakan semua fantasi mengerikan dalam pikiran Dave.

“Iya, tidurlah,” putus Dave memilih mengalah. “Saya mandi dulu.” Buru-buru dia berbalik menuju kamar mandi.

“Asyik, tidur!” Selena mengambil guling lalu memeluknya penuh rasa nyaman.

...💗💗💗...

“Hnggg...” Selena mengeratkan dekapannya pada guling saat rasa dingin mulai menyusup kulitnya. Dia cari posisi hangat dan nyaman, memperbaiki pula posisi selimutnya.

Kicauan burung terdengar samar di telinga Serena, namun karena rasa kantuk masih mengusai, Serena jadi enggan untuk bangun dan memilih tidur entah sampai jam berada nanti.

“Morning Baby Girl. Posisi yang nyaman, ya?”

Sontak saja mata Serena membalak saat mendengar suara bariton yang sangat dekat dengan wajahnya, bahkan embusan nafasnya saja dapat Serena rasakan.

Mata Serena terbuka lalu bergulir ke atas. Persepsi pria dengan wajah hangat, rambut acak-acakan, dan mata sayu, menjadi nilai tambah untuk keterkejutannya.

“Uncle Dave?!” pekiknya heboh.

“Yes, Baby?”

Serena menatap dirinya, di mana tangan melilit tubuh itu erat, dan satu kaki naik ke atas tubuh itu, seperti memeluk guling sungguhan. Serena tersadar lalu menjauh.

“Ya ampun, Uncle! Serena gak sadar, maapin!” katanya super kaget.

Dave tertawa, lantas menarik tengkuk Serena dan beralih memeluknya. “Tetap seperti ini, Serena. Saya kedinginan,” ucapnya sambil memejamkan mata.

“Hemm tapi...” tidak bisa menolak, Serena memilih berdiam dengan mata berkedip-kedip.

“Hangat sekali, Serena.” Nafas Dave menerpa pucuk kepala Serena, tangannya kian mengerat memeluk tubuh mungil Serena posesif.

“Serena sesak, Uncle,” lapor Serena yang tidak di gubris, malah laki-laki itu kian mengeratkan pelukannya. “Ish! Nyebelin!” sungutnya mencebik.

Dave tertawa, diam-diam dia kecup pucuk kepala gadis ini berulang kali. “Ahh, you smell so good, Serena,” desahnya tak kuasa menahan rasa harum di rambut Serena.

“Shampo rasa stroberi. Serena pakai itu,” beritahunya yang di balas anggukan oleh Dave. “Uncle mau pakai juga, ya?” Serena mendongak menatap wajah Dave.

“Kamu saja yang pakai, saya tinggal cium aja,” seloroh Dave dengan netra sejurus menatap Serena. Pahatan maha indah yang pernah Dave lihat dengan sempurna selayaknya sebuah patung buatan manusia. Bibir tipis merah muda, alis tebal dengan netra cokelat, hidung mancung, dan pipi bulat putih bersih. Semua terlihat begitu sempurna, tidak ada yang kurang sama sekali.

“Serena, you know? You are very beautiful.” Entah kenapa, Dave Charles bisa sejujur ini sekarang.

...💗💗💗...

Terpopuler

Comments

Eva Karmita

Eva Karmita

waduh ni si uncle Dave udah terkena virus cinta ni ❤️😍

2022-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Dave Charles
2 Chapter 2 - Cutie Baby
3 Chapter 3. Satnight
4 Chapter 4. Girl In The Night
5 Chapter 5. Go Home
6 Chapter 6. Really Beautiful
7 Chapter 7. Live Together
8 Chapter 8. ILY
9 Chapter 9. Bandage
10 Chapter 10. With Kenneth
11 Chapter 11. A Hug
12 Chapter 12. Terrible Night
13 Chapter 13. Birthday
14 Chapter 14. Special Night
15 Chapter 15. Dave's Anger
16 Chapter 16. June 24th
17 Chapter 17. Having Fun With ...
18 Chapter 18. Lie
19 Chapter 19. Horrible
20 Chapter 20. Villa
21 Chapter 21. Destroy
22 Chapter 22. AX Company Is Destroyed.
23 Chapter 23. Serena Skips
24 Chapter 24. Hug Me
25 Chapter 25. Promise
26 Chapter 26. Fine
27 Chapter 27. Dinner?
28 Chapter 28. Hotel
29 Chapter 29. Obsession
30 Chapter 30. Dave's Gone
31 Chapter 31. Good Bye, Uncle!
32 Chapter 32. Berlin
33 Chapter 33. My Name is Arles
34 Chapter 34. Last Day
35 Chapter 35. Gift's
36 Chapter 36. Swim with u
37 Chapter 37. Deisya Charles
38 Chapter 38. Dave Is Always Jealous
39 Chapter 39. Bad Day!
40 Chapter 40. It's Okay, Right?
41 Chapter 41. Without Serena
42 Chapter 42. Rain
43 Chapter 43. Sick
44 Chapter 44. Karma
45 Chapter 45. Kiss
46 Chapter 46. Chaotic
47 Chapter 47. Erlan
48 Chapter 48. Bad Feeling
49 Chapter 49. Love u too, Uncle
50 Chapter 50. Good Bye-End Season 1
51 Chapter 51-S2. Bad Routine
52 Chapter 52-S2. Tired
53 Chapter 53-S2. Serena's Story
54 Chapter 54-S2. Break
55 Chapter 55-S2. Good Bye, Serena
56 Chapter 56-S2. Twenty Years
57 Chapter 57-S2. Miss Someone
58 Chapter 58-S2. Determination
59 Chapter 59-S2. Dave Comeback
60 Chapter 60-S2. Wait For Me
61 Chapter 61-S2. Feyra
62 Chapter 62.S2. Get Rid Of
63 Chapter 63-S2. I Hate Rainy
64 Chapter 64-S2. Hurtful
65 Chapter 65-S2. Get Well Son, Dave
66 Chapter 66-S2. True Love
67 Chapter 67-S2. It's Not Dream
68 Chapter 68-S2. Wake Up
69 Chapter 69-S2. Worry
70 Chapter 70-S2. Good Day
71 Chapter 71-S2. Cute Couple
72 Chapter 72-S2. Hot Situation
73 Chapter 73-S2. Is Love Wrong?
74 Chapter 74-S2. Secrets
75 Chapter 75-S2. Who Is Rey?
76 Chapter 76-S2. Back Home
77 Chapter 77-S2. Night With You
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Chapter 1 - Dave Charles
2
Chapter 2 - Cutie Baby
3
Chapter 3. Satnight
4
Chapter 4. Girl In The Night
5
Chapter 5. Go Home
6
Chapter 6. Really Beautiful
7
Chapter 7. Live Together
8
Chapter 8. ILY
9
Chapter 9. Bandage
10
Chapter 10. With Kenneth
11
Chapter 11. A Hug
12
Chapter 12. Terrible Night
13
Chapter 13. Birthday
14
Chapter 14. Special Night
15
Chapter 15. Dave's Anger
16
Chapter 16. June 24th
17
Chapter 17. Having Fun With ...
18
Chapter 18. Lie
19
Chapter 19. Horrible
20
Chapter 20. Villa
21
Chapter 21. Destroy
22
Chapter 22. AX Company Is Destroyed.
23
Chapter 23. Serena Skips
24
Chapter 24. Hug Me
25
Chapter 25. Promise
26
Chapter 26. Fine
27
Chapter 27. Dinner?
28
Chapter 28. Hotel
29
Chapter 29. Obsession
30
Chapter 30. Dave's Gone
31
Chapter 31. Good Bye, Uncle!
32
Chapter 32. Berlin
33
Chapter 33. My Name is Arles
34
Chapter 34. Last Day
35
Chapter 35. Gift's
36
Chapter 36. Swim with u
37
Chapter 37. Deisya Charles
38
Chapter 38. Dave Is Always Jealous
39
Chapter 39. Bad Day!
40
Chapter 40. It's Okay, Right?
41
Chapter 41. Without Serena
42
Chapter 42. Rain
43
Chapter 43. Sick
44
Chapter 44. Karma
45
Chapter 45. Kiss
46
Chapter 46. Chaotic
47
Chapter 47. Erlan
48
Chapter 48. Bad Feeling
49
Chapter 49. Love u too, Uncle
50
Chapter 50. Good Bye-End Season 1
51
Chapter 51-S2. Bad Routine
52
Chapter 52-S2. Tired
53
Chapter 53-S2. Serena's Story
54
Chapter 54-S2. Break
55
Chapter 55-S2. Good Bye, Serena
56
Chapter 56-S2. Twenty Years
57
Chapter 57-S2. Miss Someone
58
Chapter 58-S2. Determination
59
Chapter 59-S2. Dave Comeback
60
Chapter 60-S2. Wait For Me
61
Chapter 61-S2. Feyra
62
Chapter 62.S2. Get Rid Of
63
Chapter 63-S2. I Hate Rainy
64
Chapter 64-S2. Hurtful
65
Chapter 65-S2. Get Well Son, Dave
66
Chapter 66-S2. True Love
67
Chapter 67-S2. It's Not Dream
68
Chapter 68-S2. Wake Up
69
Chapter 69-S2. Worry
70
Chapter 70-S2. Good Day
71
Chapter 71-S2. Cute Couple
72
Chapter 72-S2. Hot Situation
73
Chapter 73-S2. Is Love Wrong?
74
Chapter 74-S2. Secrets
75
Chapter 75-S2. Who Is Rey?
76
Chapter 76-S2. Back Home
77
Chapter 77-S2. Night With You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!