🍂Happy Reading Maakkk....🍂
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Rindu masuk kedalam rumah dengan tubuh dan perasaan lelahnya, perihal masalah pelik dengan Dirga membuat Rindu tiba dirumah saat menjelang petang.
Dengan cepat Rindu berjalan melesat menuju kedalam kamarnya, dia fikir berendam dengan air panas ditambah dengan aroma terapy adalah pilihan tepat saat ini untuk mengembalikan tenaga akibat beberapa toxic yang bersarang dalam tubuhnya.
Setelah beberapa waktu menyeselaikan sesi berendam dan membersihkan tubuhnya Rindu mulai terlihat keluar
dengan hanya menggunakan handuk kecil berwarna putih Ia berjalan begitu santai kesisi kanan dimana walk in closet berada.
Dia tidak tahu apa yang dilakukannya sejak keluar dari dalam kamar mandi tadi tidak luput dari pandangan seseorang
bahkan dia beberapa kali menelan ludah akan pandangan didepan matanya saat ini.
"Mau aku bantu?"
Suara berat Dirga mengejutkan Rindu yang bergerak ingin membuka handuknya.
Hah.!
Dengan refleks Rindu begerak memundurkan langkahnya sambil melempar pandangannya ke asal suara tersebut.
"Uncle"
Buuuukkk
Aaaaaawwwww
Punggung Rindu terbentur cukup keras kearah lemari pakaian yang berada dibelakangnya, membuat pengangan tangan dihanduknya tidak sengaja dia lepaskan dan.....
Handuk Rindu terlepas begitu saja, membuat keduanya terkejut secara bersamaan.
Yaaaakkk.!!
Seketika Rindu dengan cepat berteriak kearah Dirga.
"Tutup mata kamu dan cepat berbalik?"
Entah sadar atau tidak dengan apa yang di ucapakan Rindu saat ini, Dirga hanya diam dengan mulut terngagah.
Dia fikir kulit putih mulus dengan dada yang sintal begitu ranum, vvkaki jenjang dan....
Surga para laki laki.!
Membuat tubuh Dirga membeku untuk beberapa saat, karena saat ini otaknya sedang berfikiran yang entah berkelana kemana mana.
Bahkan sampai Dirga tidak sadar bagaimana geramnya Rindu yang sejak tadi berteriak kearahnya sambil memakai kembali handuknya.
Buukkk
Lemparan sebuah dress tepat mengenai wajah Dirga, menyadarkan dari lamunan.
"Lain kali kalau masuk izin dulu sama yang punya kamar"
Dengan menghentakan kakinya Rindu berjalan cepat kearah kamar mandi dengan membawah baju ganti dalam dekapanya.
Dirga yang baru sadar itu hanya mengulumkan senyumnya.
Hmmm ada apa dengan kamu Dirga, bisa bisanya memikirkan hal itu
Tapi hari ini kamu begitu beruntung bisa melihatnya bukan
Batin Dirga sambil menggelengkan kepalannya.
...----------------...
Suasana canggung jelas terlihat dimeja makan saat semua orang mendapatkan makan malamnya.
Rindu yang duduk disebelah Dirga hanya bisa menundukan kepalanya sejak tadi
kejadian beberapa saat lalu membuat dirinya begitu kesal.
Bahkan Rindu fikir hal itu sangat memalukan mengingat baru pertama kali ada seseorang yang melihat tubuh polosnya selain mamanya, itupun sudah lama semenjak dirinya beranjak remaja.
Tapi laki laki itu...
Diliriknya Dirga yang bersikap biasa saja sambil melahap makanannya, seolah antara dia dan dirinya tidak terjadi apa apa.
Ish, pasti lah biasa saja.. bahkan aku yakin dia begitu senang dengan kejadian tadi
"Apa makanan nya tidak enak?", tanya mama Rindu tiba tiba.
"Eehh.. enak kok Ma"
Rindu tersenyum tipis saat mendengar ucapan sang mama.
"Oh iya, tapi kenapa sejak tadi hanya diaduk aduk begitu?"
Dilihatnya piring miliknya, masih utuh tapi sudah tidak berbentuk,
Melempar pandanganya kesemua orang yang sedang menatap dirinya.
Gara gara mikirin dia.. jadi gak naf.su makan begini
"Apa ada yang menganggu, perut kamu sakit?"
Tanya Dirga sembari tangannya mengusap lembut punggung Rindu.
"Gak kok.. gak apa apa, hmm Rindu hanya baru ingat kalau hari ini ada tugas yang harus Rindu selesaikan"
Menggeser kursinya kebelakang yang hendak ingin beranjak dari duduknya.
"Aku sedah selesai makannya. Rindu kembali kekamar duluan iya", Lanjutnya lagi.
Alih alih menunggu jawaban dari semua orang, Rindu langsung melangkahkan kakinya pergi begitu saja.
Tanpa dia sadari Dirga mengikutinya dari belakang, karena merasa sejak sepulang kerja tadi dirinya ingin secepatnya berbicara serius dengan Rindu.
Bukankah ini kesempatan nya?!.
Sebelum gadis itu meraih hendle pintunya, secepat kilat Dirga menarik tangan Rindu membawahnya masuk kedalam kamar miliknya.
"Uncle"
Gadis itu panik karena tiba tiba ditarik begitu saja masuk kedalam kamar Dirga.
"Uncle lepas, jangan seperti ini ada Mama Papa dan Papi tua dibawah", Lanjut Rindu lagi dengan sesikit gelisah.
Seolah tidak peduli Dirga terus bergerak mengunci pintu kamarnya dan setelah itu menghempaskan tubuhnya di atas kursi sofa disamping kanan ranjang.
"Kemarilah.. "
Menatap wajah Rindu sambil menepuk tempat kosong disisi kirinya.
Melihat itu Rindu hanya menelan kasar ludahnya setelah itu menggelengkan kepalanya pelan.
"Uncle mau apa?"
Tanyanya bingung, Dia fikir apa jangan jangan Dirga mau berbuat macam macam mengingat mereka berdua tadi terlibat suatu kejadian yang kurang menguntungkan.
iihh kalau dia ma diuntungkan sedangkan aku, kurang beruntung sekali
Dirga yang sejak tadi menatap Rindu seketika mengerutkan keningnya saat melihat reaksi berlebih yang ditunjukan gadis tersebut.
Tapi sepersekian detik berikutnya Dirga mengulumkan senyum nya seraya menggelengkan kepalanya.
"Mamang saya mau apa, cepat duduk disini?", kata Dirga dengan seringai tipis.
Dengan ragu Rindu mulai berjalan mendekat dan secara pelahan dia mendudukan bokongnya disisi sebelah kiri Dirga.
Dirga membawa tanganya merengkuh posesif pundak Rindu dan membawanya dalam pelukannya.
"Uncle jang..."
"Diam, biarkan aku memeluk kamu sebentar"
Titah Dirga membuat Rindu menutup mulutnya rapat rapat membiarkan Dirga berbuat semaunya.
"Bukankah aku sudah janji akan memberi jawaban masalah pertunangan itu"
Ah iya, Rindu baru ingat tentang masalah itu, dia mendongakan kepalanya pelan menatap wajah laki laki itu.
Cup
Ish, aku bukan minta cium, ayo lanjutkan ucapan kamu tadi
Dengan mulut mengerucut, Rindu menatap sebal kearah Dirga
Cup, cup, cup..
Yaaa.. dia ini kenapa sih, ditungguin bukannya bicara malah cium cium
Dengan kesal Rindu memukul dada Dirga begitu keras.
Tapi Dirga hanya tergelak melihanya.
Dukkk... Dukkk... Dukkk
Tiga kali pukulan dihadiahkan Rindu.
"Sayang.. ini sakit"
Dengan menggenggam kedua tangan Rindu, menghentikan pukulan selanjutnya yang akan Dirga terima.
"Cih, dasar payah"
Mendengar kata payah membuat Dirga dengan kasar meraih tengkuk gadis itu, dan menyatuhkan bibir mereka berdua.
"Yaa.. uncle ingin membunuhku"
Dengan nafas terengah engah.
Tanpa perduli pekikan gadis itu, Dirga melesatkan ciuman kembali.
Teruslah panggil aku Uncle, aku akan membuat bibir ini basah semalaman
Batin Dirga disela sela ciumannya.
"Uncle stop", Lagi lagi Dirga tidak perduli.
Oh god.. dia ini kenapa sih? kenapa jadi begitu buas seperti ini
Oh shi.t bibir ku panas sekali
"Sayang sudah.. hmmm"
Rindu menyerukan kepalanya dileher Dirga, dia fikir dia harus menghentikan kegilaan laki laki ini yang sejak tadi menguasai bibirnya.
Bahkan membuat penampilannya begitu berantakan hingga pakaiannya sudah tidak berbentuk lagi karena ulah laki laki tersebut.
"Ingat.. aku ijinkan kamu memanggilku Uncle saat didepan orang, tapi tidak saat kita sedang berdua hmm"
Ucap Dirga seraya tangannya terulur meraih wajah Rindu.
Gadis itu hanya menganggukan kepalanya.
Hah, kenapa begitu menggemaskan begini..
Hahaha apa ini?.. apa aku tadi segila itu, sampai kamu berantakan seperti ini
Tangan Dirga membantu mengancingkan baju Rindu yang terbuka bagian atasnya, bisa dia lihat wajah Rindu begitu kesal menatap dirinya dengan bibir bengkak yang mengerucut itu.
Cup
"Jangan seperti itu lagi.. aku akan membuatnya bertambah basah dan bengkak lagi nanti"
Dirga mengusap lembut bibir bengkak karena ulahnya itu.
Seketika mata Rindu membulat dengan sempurna mendengar ucapan Dirga.
...----------------...
JANGAN LUPA LIKE, KOMENT, VOTE DAN FAVORITKAN YAA MAAKKK...
Terima kasih 🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Alghifari Abidzar
suka suka
2022-04-06
0