D&R 03

🍂Happy Reading Makkk...🍂

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Aaa gilaaaa... sial banget hari ini gue"

Pekik Rindu yang beberapa saat yang lalu telah menyeselaikan mata kuliahnya, mengusap wajahnya dengan kasar sambil melangkahkan kakinya menuju kantin kampus.

"Lagian kenapa lu bisa telat sih, kayak bukan loh saja deh"

Ujar Ninda (teman Rindu), meliriknya sekilas sesaat kemudian dia mengerutkan keningnya.

"Apa ada masalah", Lanjutnya lagi.

Rindu hanya diam, terus menyeret langkahnya enggan membahas masalahnya.

Plaakkk

"Aduh.. sakit gila, lu jadi perempuan kasar banget"

Rindu mengusap lengan kirinya yang tadi terkena pukul.

"Cih, benarkan lu ada masalah?.. apa ada hubunganya dengan laki laki tua itu?"

Tuding Ninda yang merasa kalau sahabatnya ini tidak memiliki masalah bersama siapapun beberapa waktu ini kecuali pada sang kekasih.

Kalau gue cerita, apa reaksi lu bakal seperti sebelum sebelumnya?

Tapi kalau gak, iiiishh dia bakal terus ngomel gak berhenti berhenti

Batin Rindu.

"Diih, sok tahu lu, gue sama Dirga baik baik saja"

Rindu membuang muka, agar temanya tidak bisa melihat bagaiman saat ini keadaannya.

Eh, kenapa nih..

Saat tangan Rindu ditarik begitu saja oleh temannya.

"Gue gak percaya sama loh"

Ninda membawah Rindu ke taman kampus, tempat biasa dia dan temannya menghabiskan waktu disela sela jam kuliah.

"Jadi, ada apa?", sarkas Ninda.

Cih, bisakah dia basa basi dulu, kenapa selalu to the point begitu

"Gue gak perlu basa basi dulukan, jadi cepet cerita.. ada apa?"

Menarik ujung bibirnya, seolah Ninda tau apa yang tengah difikirkan oleh Rindu.

Rindu hanya memutar kedua bola matanya.

"Papi tua sudah menetapkan tanggal pertunangan si Dirga"

Ujar lirih Rindu, menundukan kepalanya yang seakan tahu sebentar lagi petir tornado akan meyambar dan melahap dirinya.

"Hah, terus gimana, kamu gak melakukan sesuatu, bagaimana dengan Dirga?"

Pekik Ninda begitu kesal, dengan nafas naik turun dia menatap Rindu yang tidak sabar menanti jawabannya.

Ninda tahu bagaimana hubungan pelik antara Rindu dan Dirga, begitupun dengan kabar kalau Dirga akan bertunangan dengan perempuan pilihan kakek Rindu.

Nah kan..!

"Gue gak tahu, gue sendiri juga gak bisa menebak bagaimana sikap Dirga setelah ini, tapi tadi pagi dia bilang mau ketemu sama perempuan itu untuk membatalkan pertunangannya"

Dengan bola mata yang berkaca kaca, Rindu secara perlahan menyandarkan punggungnya dibangku kursi taman dengan padangan kosong begitu datar.

"Gue heran sama lu, dari awal kenapa maksa banget buat lanjutin hubungan ini?"

Secara perlahan Ninda juga ikut merebahkan punggungnya sembari memejamkan matanya barang sejenak.

Dia fikir bagaimana bisa Rindu menjalani kisah cinta begitu rumit seperti ini, mencintai adik dari papanya sendiri walapun dia hanya anak sambung tapi tetap saja dia menyalahi aturan keluarganya.

"Gue juga gak ngerti lagi Nin, bukankah cinta memang buta dan lu tau sendiri kalau dari awal gue sudah suka sama Dirga"

Ucap Rindu dengan tersenyum tipis sembari menginggat bagaimana kegilaannya saat terus mencari perhatian uncle Dirganya kala itu, tapi sang uncle hanya menganggapnya hal biasa dan wajar sebab Ia adalah keponakannya.

Tapi Rindu seolah tidak mempunyai kata menyerah, dia trus menerus membuat sang uncle bisa jatuh cinta padanya dengan berbagai cara.

Dan pada akhirnya itu berhasil, kurang lebih dua tahun ini dirinya menjalin hubungan dengan sang uncle, walapun harus diam diam dibalik keluarganya karena kesepakatan bersama, tapi dia merasa begitu senang dan bahagia karena perjuangannya selama ini membuahkan hasil.

"Cih, dasar bucin.. oh iya beberapa bulan lagi ada pertukaran pelajar, katanya sih dari Sydney... dan beberapa diantara mereka kebanyakan laki laki"

Ujar Ninda menatap kearah Rindu sembari mengembakan senyumnya dan menaik turunkan alisnya.

"Hah dasar bit.che... gue tahu apa isi dalam otak lu yaa", pekik Rindu.

"Biarin.. jomblo ini, lagian siapa tahu nanti ada yang klik hmmm"

Jiwa jomblo seorang Ninda sudah mulai memancarkan auranya.

Aaaaaahhh.. udah gak sabar iihh.. ganteng ganteng gak yaa mereka, hmmm bule ma pasti ganteng, ganteng atas bawah hehehe

Batin Ninda.

Bisa bisanya nih anak ngehalu, idiihh sampai senyum senyum begitu

Batin Rindu saat melihat sang teman.

Plaaakkk.!

"Yaaakk... di fitrahin nih sama mak gue main toyor toyor aja, apaan sih?"

Pekik Ninda sembari mengusap kepalanya.

"Istighfar lu istighfar... bulan puasa bentar lagi"

"Cih, apa hubungannya? lu ma aneh, lagian sejak kapan lu tahu bentar lagi bulan puasa?"

"Mata lu rabun apa? Noh, lihat.. baliho minuman rasa cocopandan segede gaban depan kampus, yang munculnya musiman"

Tunjuk Rindu kearah depan gerbang kampus.

"Anjaaiii.. gue fikir lu ada niatan pindah agama makanya tahu hahaha?"

"Waahh nih anak ngeselin, belum perna otaknya dimasukin kaleng biskuit rupanya"

"Idiihh.. mau dong kaleng biskuit yang isinya rengginang hahaha"

"Kerupuk puli"

"Kerupuk ikan"

"Kembang matahari"

"Kembang tahu"

"Yaakk.. mana ada kembang tahu nyasar dikaleng kong ghucu"

Hahahaha

Dan keduanya tertawa bersamaan dengan ucapan mereka sendiri.

...----------------...

Restoran sefood xxxxx

Jakarta

Dirga menatap perempuan yang berada didepannya saat ini, beberapa waktu lalu dirinya meminta bertemu dengan perempuan ini untuk membahas perihal masalah pertunangannya.

Dia ingin mengatakan bahwa dirinya tidak mau melanjutkan perjodohan yang papinya buat dan mau tidak mau rencana pertunangan minggu depan harus bisa dibatalkan.

Dan saat ini Dirga tengah menantikan jawaban dari perempuan itu, yang sejak lima menit yang lalu hanya diam belum membuka suaranya.

"Jujur aku kecewa, kamu tahukan hubungan ini bukan hanya masalah perusahaan saja tapi melainkan janji antara sesama laki laki, aku fikir kamu paham kalau seorang laki laki yang bisa dipegang adalah ucapannya"

Akhirnya Vita membuka suaranya, walau terlihat sedikit kesal dengan keinginan Dirga saat ini.

Dia pikir cuma ucapan saja yang bisa dipengang, yang lain juga ada yang bisa dipengang, malah bisa bikin enak

Batin Dirga, seraya menghela pelan nafasnya dia fikir pasti akan susah membujuk Vita, sebab dari awal perempuan ini nampak tidak menolak saat dijodohkan dengan dirinya.

"Aku sudah memiliki kekasih dan aku begitu mencintainya maaf kalau aku harus membatalkan pertunangan ini", kata Dirga.

"Bukan masalah, kamu tinggal putusin dia dan kita akan tetap bertunangan, toh belum tentu juga Papi kamu merestui hubungan kalian bukan", jawab Vita dengan mudahnya

Mendengar ucapan Vita membuat Dirga membulatkan matanya, tidak bisa dipercaya.

Perempuan ini memang tidak bisa diajak kerjasama, begitu inginkah menikah dengan dirinya, Dirga harus memutar otaknya segera.

"Itu tidak mungkin Vit ka.."

"Kenapa? karena uang.. cih perempuan matrei begitu kamu pertahanin"

Oh astaga.. kenapa dia jadi mengerikan seperti ini, belum juga jadi istri

"No, bukan itu tapi.."

"Apa, kenapa?", pekik Vita tidak terima.

Dirga hanya menggeram sambil sesekali menghela pelan nafasnya.

"Sudah lah Dirga tidak perlu membatalkan pertunangan, kita lanjutkan saja..."

"Karena dia hamil Vit.. hamil anak aku.. jadi aku harus segera bertanggung jawab padanya"

Sela lantang Dirga sambil menatap tajam kearah perempuan tersebut.

Apa.?!

Terpopuler

Comments

Inyhhlstryyy

Inyhhlstryyy

Marjan??🤔😂

2022-05-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!