Waktu Berjalan Sama

Ivander Liam masih memandangi kearah luar rumahnya dari dalam ruangan mewah pribadinya dan ia masih sama bersandar disisi jendela ruangan.

Dia berkali-kali menghela nafas panjang dengan raut wajah yang sangat muram, ia benar-benar tidak mengerti bagaimana caranya perempuan itu bisa lari meninggalkan rumahnya tanpa sepengetahuan siapapun karena rumahnya ini memiliki sistem pengamanan yang sangat ketat sekali.

Ruangan mewah nan nyaman itu nampak terasa sangat kosong dan sunyi, meski Ivander Liam berada disana.

"Sebaiknya aku melihat ruangan kamar tidur Bo Li, mungkin saja ia telah kembali dari luar rumah dan kini tengah tidur dikamarnya !?", kata pria bernama Ivander Liam itu berharap.

Pria berambut pirang itu lalu melangkahkan kedua kakinya menuju kearah pintu ruangan seraya menolehkan kepalanya kearah sekitar ruangan pribadi mewahnya.

"Aku merasa Bo Li telah kembali kerumah ini sekarang dan aku merasakan ia telah datang !", kata Ivander Liam.

Laki-laki berpakaian setelan kemeja hitam serta celana kain panjang warna senada dan mengenakan sepatu kulit cokelat itu nampak tergesa-gesa keluar dari ruangan pribadi mewahnya itu kearah luar menuju keruang kamar tidur Bo Li yang terletak diujung ruangan lantai atas.

Ivander Liam melangkahkan kedua kakinya cepat-cepat menuju kamar tidur Bo Li. Ia tahu meski ini tidaklah sesuai aturan antara pria dan wanita yang harus dijaga kemurniannya sampai pernikahan tetapi ia sudah sangat tidak merasa sabaran untuk segera bertemu dengan tunangannya itu, Bo Li.

Pintu kamar tidur yang sengaja tidak terkunci rapat oleh Ivander Liam dibuka lebar, kemudian ia masuk kedalam ruangan kamar tersebut tanpa mengetuknya lagi.

"Bo Li !? Apakah kamu sudah datang ?", ucap Ivander Liam.

Pelan-pelan ia melangkah masuk keruangan tempat tidur Bo Li. Langkah panjang Ivander Liam terhenti tepat didepan tempat tidur tunangannya itu.

Kosong...

Ruangan tidur perempuan itu benar-benar kosong melompong, tidak ada tanda bahwa Bo Li telah kembali kekamarnya.

Pria berambut pirang itu hanya bisa menghela nafas panjang seraya memejamkan kedua matanya pelan. Tidak ada suara dari ruang kamar ini, dan masih tetap sama seperti pertama ia masuk kedalam kamar ini yang terdengar diruangan ini hanya suara mesin pendingin ruangan serta suara lemari es.

Ivander Liam hanya berdiri mematung.

Ekspresi wajah Ivander Liam serius tetapi sangat muram. Ia tidak mampu untuk marah karena itu tidak ada gunanya bagi dirinya. Seandainya ia harus marah tapi kemana ia akan meluapkan kemarahannya itu lalu untuk apa ia harus marah.

Pada dirinya sendiri atau pada tunangannya. Ia terdiam beberapa saat didepan tempat tidur Bo Li.

Pandangan pria tampan itu sangat sendu, tampak sekali guratan kesedihan terpancar dari wajahnya. Ia merasa bersalah tapi sekaligus ia merasa kecewa.

Sebenarnya hati Ivander Liam sangat hancur serta sakit dengan ulah tunangannya itu yang pergi meninggalkan dirinya tanpa memberikan kata keputusan dalam hubungan mereka berdua. Ia tidak mengerti.

Dia sendiri bertanya-tanya tentang kesalahan apa yang telah dirinya perbuat hingga ia mendapatkan perlakuan yang sungguh menyakitkan ini, bagi pria berwajah tampan itu bahwa hal ini adalah sebuah tamparan keras bagi dirinya sendiri.

Ivander Liam membalikkan badannya lalu berjalan melangkah keluar dari dalam kamar tidur Bo Li tanpa menguncinya kembali seperti semula dan ia hanya membiarkan kamar tidur itu terbuka lebar.

***

Seseorang tengah memperhatikan Ivander Liam dari arah kejauhan dan terlihat jika sosok tersebut tengah berjalan mengikutinya dari arah belakang dan berusaha memangil nama pria berambut pirang itu.

"Ivander Liam ! Tunggu ! Kenapa kamu datang kekamarku ?", kata sosok itu yang ternyata adalah Bo Li.

Sosok yang mengikuti Ivander Liam ternyata Bo Li yang sudah kembali dari perjalanan waktunya untuk menjalani hukuman sistem keruangan dimensi lain dan ia kini telah pulang kedunia asalnya. Ia mengejar langkah pria berambut pirang itu tetapi saat Bo Li telah sampai didekatnya, pria berwajah tampan itu tidak mendengarkan panggilan suaranya.

"Ivander Liam !", panggil Bo Li.

Pria tampan itu tidak merespon panggilan Bo Li dan tetap melangkah cepat melewati sepanjang jalan dekat jendela lantai atas menuju keruang pribadinya.

Bo Li berusaha menggapai bahu Ivander Liam yang ada didepannya tetapi Bo Li lalu terkejut panik saat ia melihat kearah tangannya yang menembus badan Ivander Liam. Ia melihat tangannya tembus pandang saat dirinya hendak menyentuh tunangannya.

Pandangan Bo Li teralihkan kepada dirinya dan ia melihat tubuhnya berupa bayangan saat cahaya masuk melewati celah-celah jendela yang ada disepanjang jalan ruangan lantai atas ini.

"Apa yang sedang terjadi padaku ? Kenapa aku hanya berupa sesosok bayangan saja ?", kata Bo Li terkejut.

Bo Li lalu menolehkan kepalanya kearah peri daun hijau kecil itu yang berada disisinya terbang. Ia menatap peri itu dengan ekspresi kebingungan.

"Bukankah kita telah kembali pulang kerumah tapi kenapa aku yang berubah? Apakah aku masih disurga para peri atau dihutan pantai ?", kata Bo Li.

"Tidak, kita masih disurga para peri dan kita telah melintasi dua dimensi sekaligus saat ini", sahut peri daun hijau kecil itu.

"Maksudmu ? Kita berada didua ruangan yang berbeda secara bersamaan, itu yang kamu maksudkan ?", kata Bo Li.

"Benar ! Apa yang kamu katakan adalah benar sekali, kini kita berada didua ruangan dimensi yang berbeda secara bersama-sama !?", kata peri daun hijau kecil itu lalu mengepakkan kedua sayapnya yang berwarna hijau pelan.

"Apakah artinya kita hanya melintasi dimensi tapi tidak sepenuhnya kembali pulang ?", kata Bo Li.

"Kita berada didua ruangan dimensi yaitu yang artinya separuh raga kita berada disurga para peri dan separuhnya lagi kita berada dirumah ini", kata peri daun hijau kecil itu.

"Itu artinya kita melewati dua waktu yang sama didua tempat yang berbeda ?", kata Bo Li.

"Benar, ini karena khasiat dari buah surga Amethyst ungu itu yang memberi efek ilusi tetapi sebenarnya kita memang berada ditempat itu hanya saja kita masih harus menemukan cara untuk keluar dari ruang hukuman sistem karena sistem tidak merespon yang telah kamu lakukan", kata peri daun hijau kecil itu.

"Benar juga, aku belum tahu apakah telah berhasil atau tidak melewati hukuman sistem ?", kata Bo Li lalu berjalan melayang mengikuti Ivander Liam. "Eh ? Aku bisa berjalan melayang seperti dirimu peri daun hijau ?", sambungnya terpekik.

"Tentu saja Bo Li, itulah khasiat dari buah surga Amethyst ungu itu yang memiliki banyak khasiat", kata peri daun hijau kecil itu sambil menggerakkan sayapnya yang cantik berkilauan.

"Iya, aku tahu itu ! Buah surga itu langsung memberikan khasiatnya secara nyata tapi aku berharap tidak berubah warna seperti ungu terong dan terbang melayang bagaikan buah terong ungu !?", kata Bo Li lalu tersenyum tipis kepada peri daun hijau kecil itu.

Peri daun hijau kecil itu hanya tertawa kecil saat merespon ucapan Bo Li yang bernada sindiran.

Peri kecil itu tahu jika Bo Li sangat tidak menyukai perubahan yang terjadi pada tubuhnya yang berubah menjadi ungu seperti warna Buah Amethyst ungu saat perempuan itu memakan buah surga para peri itu.

"Kamu tidak nampak mirip seperti buah terong ungu Bo Li, tetapi hampir mirip kilauan Amethyst ungu yang sangat cantik sekali !", kata peri daun hijau kecil itu dengan riangnya.

"Tapi tetap saja tubuhku seluruhnya berwarna keunguan !? Tidakkah kamu melihatnya ? Tubuhku berpendar bercahaya ungu terang yang penuh kilauan, tidakkah aku sekarang ini mirip monster yang berwarna ungu ?", kata Bo Li mengernyitkan keningnya.

Bo Li lalu melayang pelan kearah sebuah cermin yang terpajang didinding ruangan lantai atas rumah milik Ivander Liam.

Cermin itu berukuran besar berbentuk oval dengan hiasan kristal yang memenuhi pinggiran cermin dan letaknya menempel ditengah-tengah dinding ruangan rumah mewah ini.

Bo Li lalu mematut lama didepan cermin dan betapa terkejutnya dirinya saat melihat seluruh tubuhnya berwarna ungu.

"Oh Tuhan ! Lihatlah kawan ! Tubuhku semuanya hampir berkilauan ! Astaga, lihatlah tubuhku berubah menjadi ungu seperti ini !?", kata Bo Li terpekik kaget seraya membelalakkan kedua matanya ketika ia berdiri didepan cermin berbentuk oval tersebut.

Sebenarnya ia tidak mempercayai sepenuhnya ucapan dari peri daun hijau kecil itu mengenai perubahan tubuhnya yang berwarna ungu tetapi sekarang Bo Li melihatnya sendiri jika ia memang berubah menjadi ungu dan secara keseluruhan kulit tubuhnya benar-benar ungu.

"Uhk !? Bagaimana ini ? Kenapa aku seperti buah terong ungu ? Tidakkah ini sangat menyeramkan ?", ucap Bo Li terisak.

Perempuan berparas cantik itu menutup kedua matanya dengan tangannya dan tersedu-sedu menangis.

"Buah surga itu telah membuatku seperti monster ungu !? Ini sungguh sangat menyeramkan !? Uhu..., hu..., hu...,hu...!?", tangis Bo Li didepan cermin oval lalu berlari melayang cepat menuju kearah ruangan kamar tidurnya yang terbuka lebar lalu ia menutup pintu kamar tidurnya itu rapat-rapat.

Peri daun hijau kecil itu hanya terdiam tertegun melihat Bo Li yang tengah menangis itu.

Episodes
1 Bo Li
2 Musim Panas
3 Hari Istimewa
4 Sistem Bo Li 115 telah diaktifkan
5 Hukuman dari Sistem
6 Tunangan Bo Li
7 Terdampar di Pantai
8 Munculnya Peri Cantik
9 Selamat Datang Bo Li
10 Ternyata Hukuman yang menyenangkan
11 Surga Para Peri
12 Buah Amethyst Ungu
13 Apa Yang Terjadi Disini
14 Keajaiban Buah Surga
15 Tiga Hari Menghilang
16 Percakapan antara pria
17 Hampir Ketahuan
18 Waktu Berjalan Sama
19 Berubah Menjadi Ungu
20 Tembus Pandang
21 Identitas Tersembunyi
22 Kerongsang Ajaib
23 Percakapan Dengan Zaban
24 Menulis Buku Kisah Diumur Sepuluh Tahun
25 Kematian Yang Memilukan
26 Gadis Kecil
27 Janji 1001 Zaban
28 Bangkit dari Kematian
29 Waktu mulai berjalan cepat
30 Reinkarnasi
31 Efek dari memakan Buah Surga
32 Mengingat
33 Pohon Hutan
34 Kembali Pulang
35 Kesabaran Ivander Liam
36 Apakah dia menyadarinya
37 Buku Harian
38 Undangan Makan Malam
39 Mulai Mencair Gunung Es itu
40 MURDHUACHA
41 Penyebab Munculnya Murdhuacha
42 Pagi Yang Sibuk Untuk Bo Li
43 Pertemuan Itu
44 Musuh Itu Datang
45 REBECCA MENFEZ
46 Makam Gantung
47 Pembicaraan Di Api Unggun
48 Selendang Pelangi
49 IVANDER LIAM
50 Gaun Malam Sang Puteri
51 Mahkota Yang Dapat Berubah Fungsi
52 Kemampuan Senjata Api Milik Bo Li
53 Pistol Revolver
54 BONUS Dari Sistem Bo Li 115
55 Membeli Dengan Poin
56 Tugas Misi Dari Sistem Bo Li 115
57 Terpesona
58 Pembicaraan Dalam Mobil
59 Bersikap
60 Mata Iblis
61 Menggunakan Pistol Revolver M&W 500M
62 KILATAN MATA MERAH
63 Onggokan Tubuh Yang Mengering
64 PANCASONA
65 Pria Dengan Biola Emasnya
66 Menjadi Dekat
67 Liburan Musim Panas
68 Wife Carrying Festival
69 Ciuman Mesra Itu
70 Betapa Beruntungnya Menikah Denganmu
71 Di Kamar Itu
72 Modifikasi Senjata
73 BERPERGIAN
74 Ke Lokasi lomba menembak
75 PRIA BERTOPENG
76 Bertemu Kembali Dengan Mata Iblis
77 Mencari Selendang Pelangi
78 Danau Sunyi
79 Pria Misterius
80 Bidadari Roh Selendang Pelangi
81 Selendang Pelangi Yang Sangat Unik
82 Keanehan Yang Disadari oleh Ivander Liam
83 Rencana Keberangkatan Bo Li
84 Bandara
85 Pohon Ajaib Amethyst Ungu
86 Selamat Tinggal Liburan Musim Panas
87 Kembali Ke Kota B-One
88 Pembicaraan Hangat
89 Senyuman Lembutnya
90 Anting-Anting Cantik
91 Acara Makan Malam
92 Kejanggalan Di Restoran
93 Murdhuaca Yang Menyamar
94 Pria Dengan Biola Emas Datang
95 Pertempuran Kecil Di Sebuah Restoran
96 Terasa Sepi
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bo Li
2
Musim Panas
3
Hari Istimewa
4
Sistem Bo Li 115 telah diaktifkan
5
Hukuman dari Sistem
6
Tunangan Bo Li
7
Terdampar di Pantai
8
Munculnya Peri Cantik
9
Selamat Datang Bo Li
10
Ternyata Hukuman yang menyenangkan
11
Surga Para Peri
12
Buah Amethyst Ungu
13
Apa Yang Terjadi Disini
14
Keajaiban Buah Surga
15
Tiga Hari Menghilang
16
Percakapan antara pria
17
Hampir Ketahuan
18
Waktu Berjalan Sama
19
Berubah Menjadi Ungu
20
Tembus Pandang
21
Identitas Tersembunyi
22
Kerongsang Ajaib
23
Percakapan Dengan Zaban
24
Menulis Buku Kisah Diumur Sepuluh Tahun
25
Kematian Yang Memilukan
26
Gadis Kecil
27
Janji 1001 Zaban
28
Bangkit dari Kematian
29
Waktu mulai berjalan cepat
30
Reinkarnasi
31
Efek dari memakan Buah Surga
32
Mengingat
33
Pohon Hutan
34
Kembali Pulang
35
Kesabaran Ivander Liam
36
Apakah dia menyadarinya
37
Buku Harian
38
Undangan Makan Malam
39
Mulai Mencair Gunung Es itu
40
MURDHUACHA
41
Penyebab Munculnya Murdhuacha
42
Pagi Yang Sibuk Untuk Bo Li
43
Pertemuan Itu
44
Musuh Itu Datang
45
REBECCA MENFEZ
46
Makam Gantung
47
Pembicaraan Di Api Unggun
48
Selendang Pelangi
49
IVANDER LIAM
50
Gaun Malam Sang Puteri
51
Mahkota Yang Dapat Berubah Fungsi
52
Kemampuan Senjata Api Milik Bo Li
53
Pistol Revolver
54
BONUS Dari Sistem Bo Li 115
55
Membeli Dengan Poin
56
Tugas Misi Dari Sistem Bo Li 115
57
Terpesona
58
Pembicaraan Dalam Mobil
59
Bersikap
60
Mata Iblis
61
Menggunakan Pistol Revolver M&W 500M
62
KILATAN MATA MERAH
63
Onggokan Tubuh Yang Mengering
64
PANCASONA
65
Pria Dengan Biola Emasnya
66
Menjadi Dekat
67
Liburan Musim Panas
68
Wife Carrying Festival
69
Ciuman Mesra Itu
70
Betapa Beruntungnya Menikah Denganmu
71
Di Kamar Itu
72
Modifikasi Senjata
73
BERPERGIAN
74
Ke Lokasi lomba menembak
75
PRIA BERTOPENG
76
Bertemu Kembali Dengan Mata Iblis
77
Mencari Selendang Pelangi
78
Danau Sunyi
79
Pria Misterius
80
Bidadari Roh Selendang Pelangi
81
Selendang Pelangi Yang Sangat Unik
82
Keanehan Yang Disadari oleh Ivander Liam
83
Rencana Keberangkatan Bo Li
84
Bandara
85
Pohon Ajaib Amethyst Ungu
86
Selamat Tinggal Liburan Musim Panas
87
Kembali Ke Kota B-One
88
Pembicaraan Hangat
89
Senyuman Lembutnya
90
Anting-Anting Cantik
91
Acara Makan Malam
92
Kejanggalan Di Restoran
93
Murdhuaca Yang Menyamar
94
Pria Dengan Biola Emas Datang
95
Pertempuran Kecil Di Sebuah Restoran
96
Terasa Sepi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!