Tiga Hari Menghilang

Tampak seorang pria berambut pirang itu berjalan mondar-mandir disebuah ruangan mewah dengan lampu kristal yang menjuntai indah menghiasai ruangan bergaya klasik nan elegan.

Dua orang pria berpakaian setelan jas lengkap warna hitam serta berdasi tengah berdiri tegak di samping sebuah sofa besar berwarna emas dengan motif bunga mawar dengan ekspresi wajah yang sangat tegang memandang kearah pria berambut pirang yang terlihat gelisah.

"Ini sudah hampir tiga hari ia pergi dari rumah dan menghilang tanpa jejak !? Kemana perginya perempuan itu !?", kata pria berambut pirang itu serius.

"Kami semua sudah mencari Nona Bo Li, tuan tetapi kami belum menemukan tanda-tanda keberadaan nona di rumah, Tuan Ivander Liam", kata pria muda berambut cokelat.

"Saya juga sudah memeriksa secara diam-diam ditempat kerjanya tetapi saya tidak melihat Nona Bo Li di perusahaannya", ucap salah satu pria lainnya.

"Kemana perempuan itu pergi !?", kata pria berambut pirang yang bernama Ivander Liam dengan nada cemas.

"Kami sudah mengamati kamera pengawas dir umah ini tetapi kami tidak melihat jika Nona Bo Li keluar dari rumah anda, tuan !?", kata pria berambut cokelat agak menundukkan pandangannya saat ia berbicara kepada Ivander Liam.

Sikap kedua pria itu sangat hormat kepada pria berambut pirang itu yang mereka panggil dengan sebutan tuan.

Ivander Liam berulangkali berjalan mondar-mandir dengan kedua tangan berada didalam saku celana kainnya yang berwarna hitam. Ia terlihat sangat panik sekali dan perasaan itu tidak bisa ia sembunyikan dari wajahnya yang menegang.

"Apakah kalian ingat jika aku menyuruh kalian untuk merahasiakan masalah hilangnya Bo Li dari kakeknya ?", kata Ivander Liam masih berjalan mondar-mandir dan gelisah.

"Iya, tuan ! Kami merahasiakan hal ini dari kakek Li Sanders dan tidak bertanya tentang Nona Bo Li padanya !", kata pria berambut cokelat.

"Baguslah kalau begitu, karena aku telah berjanji padanya untuk bertanggungjawab menjaga Bo Li", kata Ivander Liam.

Pria berambut pirang serta sangat tampan itu masih saja terlihat berjalan dengan gelisah dan ia berkali-kali menghela nafas panjang.

"Oh, iya ! Apakah kalian sudah menyelidiki tempat kerjanya dan berjaga-jaga di sana ?", kata Ivander Liam lalu menghentikan langkah kakinya dan menatap lurus kearah dua pria dihadapannya.

"Maaf tuan, karena anda memanggil kami kemari maka penyelidikan hari ini terhenti sesaat, tapi kami juga mengamati kediaman Kakek Li Sanders diam-diam", kata salah satu pria yang berdiri didepan Ivander Liam.

"Iya, lakukanlah semampu kalian tetapi jangan sampai kakek Li tahu jika kalian tengah mengamati rumahnya", kata Ivander Liam. "Kalian boleh pergi dan melanjutkan kembali penyelidikan hari ini !", sambungnya lanjut.

"Baik tuan, segera kami laksanakan !", sahut kedua pria itu bersama-sama.

Ivander Liam hanya menganggukkan kepalanya dan melihat kedua pria berpakaian setelan jas lengkap pergi keluar dari ruangan rumahnya.

***

Di tengah lorong ruangan rumah mewah milik Ivander Liam, tampak kedua pria berpakaian setelan jas lengkap warna hitam serta berdasi itu sedang bercakap-cakap serius sambil berjalan tegap.

"Apakah nona itu tidak ingin bersama dengan tuan sehingga kabur dari rumah ini ?", kata pria berambut cokelat itu.

"Aku tidak tahu, tapi jika kita melihat semua hasil penyelidikan kita mengenai nona Bo Li, aku tidak melihat nona itu berniat lari meninggalkan tuan kita", sahut pria berwajah tirus itu.

"Benar sekali perkataan mu, aku juga merasa nona itu masih di rumah ini tetapi ia bersembunyi dimana ?", kata pria berambut cokelat seraya mengedarkan pandangannya kearah sekeliling rumah mewah ini.

"Iya, mungkin saja ia bersembunyi didalam rumah ini tanpa sepengetahuan siapapun karena sangat mencurigakan ia tidak ditemukan ditempat manapun meski kita telah menyelidiki semua tempat yang biasa nona itu kunjungi !?", sahut pria berwajah tirus itu.

"Mungkin kita kurang teliti untuk mencarinya !?", kata pria berambut cokelat.

"Menurutku ucapan mu ada benarnya, sebaiknya kita selidiki lebih teliti lagi keberadaan nona tersebut di setiap tempat hari ini !", kata pria berwajah tirus itu.

"Apakah kita harus menyebar yang lainnya untuk membantu penyelidikan kita ?", kata pria berambut cokelat.

"Jangan ! Ini adalah penyelidikan secara rahasia dan tuan tidak menginginkan siapapun mengetahui perihal hilangnya nona dari rumah ini !", kata pria berwajah tirus itu.

"Ini cukup merepotkan karena jika kita menyebar yang lainnya untuk membantu kita maka penyelidikan mengenai nona akan lebih cepat", kata pria berambut cokelat itu.

"Ini adalah tugas teman, bagaimanapun kita bekerja pada Tuan Ivander Liam maka kita harus menuruti perintahnya dan kita hanya bisa memberi saran saja bukan mengaturnya !", kata pria berwajah tirus itu.

"Iya, aku mengerti dan aku tidak akan mengecewakanmu", kata pria berambut cokelat itu.

"Syukurlah kamu mengerti, mari kita segera pergi dari sini dan bekerja sebaik mungkin !", kata pria berwajah tirus itu.

"Baik, aku akan bergerak ketempat kerja Nona Bo Li lagi dan mengawasi tempat itu dan mungkin aku akan menyamar di sana !", kata pria berambut cokelat.

"Aku sarankan kamu lebih berhati-hati untuk menyelidiki tempat itu dan jangan sampai orang-orang di sana mengetahuinya !", kata pria berwajah tirus itu. "Aku akan pergi ke rumah Kakek Li untuk mengawasi pergerakan di sana."

"Aku telah menghubungkan komputer mobil kita lewat sistem supaya kita bisa berkomunikasi satu sama lainnya", kata pria berambut cokelat itu.

"Kerjamu sangat cepat sekali dan itu sangat membantu kita lebih mudah dalam penyelidikan kita", kata pria berwajah tirus itu.

Tampak kedua pria berpakaian setelan jas lengkap dengan dasi warna hitam berjalan menuruni anak-anak tangga kediaman Ivander Liam dengan langkah cepat dan tergesa-gesa.

Mereka setengah berlari kecil menuju dua mobil sedan dan kedua pria itu menaiki masing-masing mobil sedan hitam yang terparkir didepan rumah mewah Ivander Liam. Kedua mobil itu terlihat bergegas pergi dengan cepat meninggalkan kediaman rumah mewah itu menuju ketempat penyelidikan.

***

Ivander Liam memandang kearah luar ruangan rumahnya dengan tatapan sayu. Ia terlihat tidak bersemangat seraya berdiri bersandar ditepi jendela ruangan rumah mewahnya.

Pemandangan di luar rumah Ivander Liam terhampar taman bunga mawar merah yang tertata dengan rapi serta indah. Terlihat sepasang merpati terbang melayang diantara rimbunan taman bunga mawar merah lalu hinggap tepat di atas patung yang ada ditengah-tengah air mancur taman.

"Kemana perginya perempuan itu ?", kata Ivander Liam bergumam pelan. "Bo Li, ya...? Sungguh nama yang sangat unik dan seunik perempuan bernama Bo Li !?", sambungnya sambil menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya cepat.

Suara pintu ruangan mewah diketuk dari luar sebanyak tiga kali, seorang lelaki tua berambut putih masuk kedalam ruangan seraya menatap tajam kearah Ivander Liam.

Pria berambut pirang itu terlihat terkejut saat melihat kedatangan lelaki tua itu kedalam ruangan pribadinya yang mewah serta elegan ini. Mulutnya terasa terkunci saat pria tua itu berjalan mendekat kearah dirinya tanpa senyuman.

"Apa kabarmu hari ini ?", sapa lelaki berambut putih itu masih dengan tatapan tajamnya. "Apa kamu tidak mempersilahkan kakek mu untuk duduk atau menghidangkan minuman ?"

Ivander Liam hanya berdiri terdiam dan memandangi lelaki tua berambut putih itu yang berjalan berbalik arah menuju ke sofa berukuran besar yang ada di ruangan itu lalu duduk di sana dengan santainya.

"Sepertinya sudah menjadi kebiasaan mu untuk membiarkan kakek mu ini tanpa sambutan yang hangat di rumahmu", kata lelaki tua berambut putih itu seraya melirik kearah pria berambut pirang yang masih berdiri diam di samping jendela ruangan pribadinya yang sangat mewah.

Ivander Liam lalu berjalan menghampiri sofa dan duduk di sana tepat dihadapan lelaki tua berambut putih itu.

"Kapan kakek datang ? Kenapa tidak memberitahukan kepadaku jika akan berkunjung ke rumahku ?", kata Ivander Liam.

"Apakah aku harus menghubungimu dulu jika akan kemari ? Apakah aku harus menunjukkan sikap formal dan hormat kepada cucuku sendiri ?", sahut lelaki tua berambut putih itu seraya menyandarkan badannya di sofa berwarna emas motif bunga mawar.

"Tidak seperti itu, hanya saja aku akan menyiapkan acara penyambutan yang lebih baik untuk kakek dan seharusnya kakek tahu jika aku ini laki-laki yang sangat sibuk", ucap Ivander Liam.

"Iya, ya, kakek paham ! Kenapa acara pertunangan mu diadakan sangat cepat sekali dan terkesan sangat mendadak ?", kata lelaki tua berambut putih itu serius.

"Aku hanya merasa jika mengadakan acara pertunangan lebih cepat itu lebih baik daripada menundanya", kata Ivander Liam.

"Ha, Ha, Ha, Ha ! Ternyata seorang Ivander Liam juga bisa sangat serius dalam menghadapi seorang wanita !?", ucap lelaki tua berambut putih itu lalu tertawa sangat senang sekali.

"Kakek nampaknya sangat senang sekali hari ini ? Apakah kakek begitu senangnya melihatku segera melepas masa lajang ku ?", kata Ivander Liam. "Aku mempercepat acara pertunangan ku karena aku menginginkannya, dan itu pastinya membuat kakek sangat bahagia, dan bukankah ini bagian rencana kakek juga yang telah menjodohkan aku dengan Bo Li !?"

Lelaki tua berambut putih itu lalu terdiam tanpa mampu membalas perkataan Ivander Liam yang sedikit menyindir dirinya. Ia hanya memandangi cucu laki-lakinya itu dengan wajah serius.

Episodes
1 Bo Li
2 Musim Panas
3 Hari Istimewa
4 Sistem Bo Li 115 telah diaktifkan
5 Hukuman dari Sistem
6 Tunangan Bo Li
7 Terdampar di Pantai
8 Munculnya Peri Cantik
9 Selamat Datang Bo Li
10 Ternyata Hukuman yang menyenangkan
11 Surga Para Peri
12 Buah Amethyst Ungu
13 Apa Yang Terjadi Disini
14 Keajaiban Buah Surga
15 Tiga Hari Menghilang
16 Percakapan antara pria
17 Hampir Ketahuan
18 Waktu Berjalan Sama
19 Berubah Menjadi Ungu
20 Tembus Pandang
21 Identitas Tersembunyi
22 Kerongsang Ajaib
23 Percakapan Dengan Zaban
24 Menulis Buku Kisah Diumur Sepuluh Tahun
25 Kematian Yang Memilukan
26 Gadis Kecil
27 Janji 1001 Zaban
28 Bangkit dari Kematian
29 Waktu mulai berjalan cepat
30 Reinkarnasi
31 Efek dari memakan Buah Surga
32 Mengingat
33 Pohon Hutan
34 Kembali Pulang
35 Kesabaran Ivander Liam
36 Apakah dia menyadarinya
37 Buku Harian
38 Undangan Makan Malam
39 Mulai Mencair Gunung Es itu
40 MURDHUACHA
41 Penyebab Munculnya Murdhuacha
42 Pagi Yang Sibuk Untuk Bo Li
43 Pertemuan Itu
44 Musuh Itu Datang
45 REBECCA MENFEZ
46 Makam Gantung
47 Pembicaraan Di Api Unggun
48 Selendang Pelangi
49 IVANDER LIAM
50 Gaun Malam Sang Puteri
51 Mahkota Yang Dapat Berubah Fungsi
52 Kemampuan Senjata Api Milik Bo Li
53 Pistol Revolver
54 BONUS Dari Sistem Bo Li 115
55 Membeli Dengan Poin
56 Tugas Misi Dari Sistem Bo Li 115
57 Terpesona
58 Pembicaraan Dalam Mobil
59 Bersikap
60 Mata Iblis
61 Menggunakan Pistol Revolver M&W 500M
62 KILATAN MATA MERAH
63 Onggokan Tubuh Yang Mengering
64 PANCASONA
65 Pria Dengan Biola Emasnya
66 Menjadi Dekat
67 Liburan Musim Panas
68 Wife Carrying Festival
69 Ciuman Mesra Itu
70 Betapa Beruntungnya Menikah Denganmu
71 Di Kamar Itu
72 Modifikasi Senjata
73 BERPERGIAN
74 Ke Lokasi lomba menembak
75 PRIA BERTOPENG
76 Bertemu Kembali Dengan Mata Iblis
77 Mencari Selendang Pelangi
78 Danau Sunyi
79 Pria Misterius
80 Bidadari Roh Selendang Pelangi
81 Selendang Pelangi Yang Sangat Unik
82 Keanehan Yang Disadari oleh Ivander Liam
83 Rencana Keberangkatan Bo Li
84 Bandara
85 Pohon Ajaib Amethyst Ungu
86 Selamat Tinggal Liburan Musim Panas
87 Kembali Ke Kota B-One
88 Pembicaraan Hangat
89 Senyuman Lembutnya
90 Anting-Anting Cantik
91 Acara Makan Malam
92 Kejanggalan Di Restoran
93 Murdhuaca Yang Menyamar
94 Pria Dengan Biola Emas Datang
95 Pertempuran Kecil Di Sebuah Restoran
96 Terasa Sepi
97 Cerita Bo Li
98 Kedatangan Ivander Liam
99 Menemui Kakek Li Sanders
100 Pasangan Romantis
101 Kakek Li Sanders
102 Perbincangan Singkat
103 Mengungkap Cerita
104 Hadiah Kecil Untuk Kakek
105 Waktu Bersama
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bo Li
2
Musim Panas
3
Hari Istimewa
4
Sistem Bo Li 115 telah diaktifkan
5
Hukuman dari Sistem
6
Tunangan Bo Li
7
Terdampar di Pantai
8
Munculnya Peri Cantik
9
Selamat Datang Bo Li
10
Ternyata Hukuman yang menyenangkan
11
Surga Para Peri
12
Buah Amethyst Ungu
13
Apa Yang Terjadi Disini
14
Keajaiban Buah Surga
15
Tiga Hari Menghilang
16
Percakapan antara pria
17
Hampir Ketahuan
18
Waktu Berjalan Sama
19
Berubah Menjadi Ungu
20
Tembus Pandang
21
Identitas Tersembunyi
22
Kerongsang Ajaib
23
Percakapan Dengan Zaban
24
Menulis Buku Kisah Diumur Sepuluh Tahun
25
Kematian Yang Memilukan
26
Gadis Kecil
27
Janji 1001 Zaban
28
Bangkit dari Kematian
29
Waktu mulai berjalan cepat
30
Reinkarnasi
31
Efek dari memakan Buah Surga
32
Mengingat
33
Pohon Hutan
34
Kembali Pulang
35
Kesabaran Ivander Liam
36
Apakah dia menyadarinya
37
Buku Harian
38
Undangan Makan Malam
39
Mulai Mencair Gunung Es itu
40
MURDHUACHA
41
Penyebab Munculnya Murdhuacha
42
Pagi Yang Sibuk Untuk Bo Li
43
Pertemuan Itu
44
Musuh Itu Datang
45
REBECCA MENFEZ
46
Makam Gantung
47
Pembicaraan Di Api Unggun
48
Selendang Pelangi
49
IVANDER LIAM
50
Gaun Malam Sang Puteri
51
Mahkota Yang Dapat Berubah Fungsi
52
Kemampuan Senjata Api Milik Bo Li
53
Pistol Revolver
54
BONUS Dari Sistem Bo Li 115
55
Membeli Dengan Poin
56
Tugas Misi Dari Sistem Bo Li 115
57
Terpesona
58
Pembicaraan Dalam Mobil
59
Bersikap
60
Mata Iblis
61
Menggunakan Pistol Revolver M&W 500M
62
KILATAN MATA MERAH
63
Onggokan Tubuh Yang Mengering
64
PANCASONA
65
Pria Dengan Biola Emasnya
66
Menjadi Dekat
67
Liburan Musim Panas
68
Wife Carrying Festival
69
Ciuman Mesra Itu
70
Betapa Beruntungnya Menikah Denganmu
71
Di Kamar Itu
72
Modifikasi Senjata
73
BERPERGIAN
74
Ke Lokasi lomba menembak
75
PRIA BERTOPENG
76
Bertemu Kembali Dengan Mata Iblis
77
Mencari Selendang Pelangi
78
Danau Sunyi
79
Pria Misterius
80
Bidadari Roh Selendang Pelangi
81
Selendang Pelangi Yang Sangat Unik
82
Keanehan Yang Disadari oleh Ivander Liam
83
Rencana Keberangkatan Bo Li
84
Bandara
85
Pohon Ajaib Amethyst Ungu
86
Selamat Tinggal Liburan Musim Panas
87
Kembali Ke Kota B-One
88
Pembicaraan Hangat
89
Senyuman Lembutnya
90
Anting-Anting Cantik
91
Acara Makan Malam
92
Kejanggalan Di Restoran
93
Murdhuaca Yang Menyamar
94
Pria Dengan Biola Emas Datang
95
Pertempuran Kecil Di Sebuah Restoran
96
Terasa Sepi
97
Cerita Bo Li
98
Kedatangan Ivander Liam
99
Menemui Kakek Li Sanders
100
Pasangan Romantis
101
Kakek Li Sanders
102
Perbincangan Singkat
103
Mengungkap Cerita
104
Hadiah Kecil Untuk Kakek
105
Waktu Bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!