Keajaiban Buah Surga

Bo Li melihat peri daun hijau kecil itu mulai tampak kebingungan dan terlihat gelisah. Rupanya peri daun hijau kecil itu mulai tergiur dengan bujukan Bo Li untuk melakukan barter dengannya.

"Bagaimana ? Apa kamu setuju barter denganku ?", kata Bo Li seraya mendongakkan kepalanya kearah atas pohon besar itu.

"Hmph !? Bagaimana caranya agar aku yakin jika kamu tidak akan membohongiku ?", kata peri daun hijau kecil itu bimbang.

"Percayalah padaku ! Bukankah aku adalah kawanmu yang paling setia ?", kata Bo Li dengan iba.

"Oh iya ? Kata-katamu sungguh meyakinkan Bo Li!?", sahut peri daun hijau kecil itu serius.

"Kamu bisa membawaku kembali ke pantai untuk membantumu mencarikan hewan laut yang bisa dikonsumsi untuk makan", kata Bo Li sambil berdiri tegak memandang kearah peri daun hijau kecil yang tengah duduk di pohon berbuah Amethyst ungu itu.

"Mmm...!?", gumam peri kecil itu mulai bimbang dengan pendiriannya. "Bagaimana ini !?", ucapnya lanjut.

"Aku juga bisa membantumu belajar cara memasak masakan ikan atau hewan laut itu dengan lezat ! Kamu juga bisa berbagi kepintaran memasak yang aku ajarkan kepada seluruh peri disini !?", kata Bo Li penuh dengan keyakinan penuh dan tatapan mata tajam kearah peri daun hijau kecil itu.

"Mmm...!?", gumam peri daun hijau kecil itu sambil terbang melayang berputar-putar pelan di atas pohon besar berbuah Amethyst ungu itu.

"Apakah kamu masih ragu denganku ? Bukankah aku adalah kawanmu ?", kata Bo Li tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya yang putih.

Peri daun hijau kecil itu hanya melirik kearah Bo Li tanpa bersuara meski ia mulai goyah dengan pendiriannya yang menyarankan agar Bo Li berusaha sendiri untuk mendapatkan buah surga itu tanpa bantuannya. Karena peri daun hijau kecil itu berpikir jika Bo Li dapat memperoleh buah surga itu tanpa bantuannya maka ia mengira hukuman sistem akan segera berakhir cepat dan Bo Li dapat kembali pulang.

Tampak peri daun hijau kecil itu berputar-putar melayang terbang di atas dahan-dahan pohon buah Amethyst ungu yang sangat cantik itu. Jika peri daun hijau kecil itu terbang maka lingkaran cahaya terang akan muncul disekitar peri kecil itu.

"Aku tidak pernah meragukan mu sebagai kawanku Bo Li akan tetapi jika aku menolong mu untuk mendapatkan buah surga itu dengan cara mudah maka aku justru tidak membantumu mengurangi hukuman sistem yang dijatuhkan kepadamu menjadi ringan", kata peri daun hijau kecil itu lalu terbang hinggap disalah satu dahan pohon berbuah Amethyst ungu itu.

"Apa kamu takut ? Takut untuk mendampingiku mencoba hal-hal baru dan menantang denganku ? Lalu bagaimana caranya kamu akan membantuku kelak jika di hatimu penuh dengan ketakutan ?", kata Bo Li seraya menatap tajam kearah peri daun hijau kecil itu ditempatnya berdiri dibawah pohon besar itu.

"Aku tidak takut Bo Li, tapi, tapi...!?", kata peri daun hijau kecil itu kaget.

"Jika kamu tidak takut lalu kenapa kamu ragu ? Seharusnya kamu tidak pernah meragukan ku atau merasa takut jika semuanya akan gagal nantinya !", kata Bo Li.

"Iya ! Aku takut gagal mendampingi mu dan aku takut membawamu dalam kehancuran Bo Li ! Aku tidak berani melawan sistem itu ! Aku takut sistem itu lebih berat menghukum mu !", kata peri daun hijau kecil itu.

Bo Li tertegun mendengar ucapan peri daun hijau kecil itu yang ternyata sangat mengkhawatirkan diriku. Ia menjadi terharu melihat kesungguhan dari peri daun hijau kecil itu untuk membantu dirinya dan bersedia menjadi tim editor peri untuknya.

"Percayalah peri, jangan takut untuk mencobanya meski hal itu sangat berbahaya ! Bukankah sudah tugasmu membantuku menghadapi semua yang akan terjadi nanti, baik itu dalam keadaan bahaya atau tidak !", kata Bo Li teguh.

"Aku tahu itu dan itu sudah menjadi tanggung jawab ku untuk terus mendampingi mu", sahut peri daun hijau kecil itu memandang kearah Bo Li.

"Aku percaya padamu peri ! Karena aku percaya padamu !", ucap Bo Li berteriak lantang. "Karena aku percaya padamu !"

Tiba-tiba tubuh Bo Li terangkat keatas perlahan-lahan dan muncul lingkaran cahaya terang berbentuk bintang berwarna ungu di seluruh tubuh Bo Li yang melayang-layang di atas.

Bo Li tercengang saat ia melihat kearah tubuhnya yang bergerak terbang melayang naik keatas pohon besar berbuah Amethyst ungu itu.

"Wow ! Ada apa ini !?", pekik Bo Li takjub.

Kedua kaki Bo Li mendarat pelan tepat di atas dahan pohon berbuah Amethyst ungu yang sangat cantik itu.

"Ini benar-benar sebuah keajaiban !", kata Bo Li ketika ia melihat dirinya telah berada naik di atas pohon besar berbuah Amethyst ungu itu.

Wajah Bo Li tampak berseri-seri bahagia saat ia mengetahui dirinya berada di atas pohon besar itu dan ia tidak perlu bersusah payah lagi untuk mendapatkan buah surga itu lagi. Ia lalu tersenyum sangat senang sekali dan tertawa riang gembira.

"Apakah kamu melihatnya peri daun hijau !? Aku terbang naik keatas pohon dengan sendirinya ? Bukankah ini suatu peristiwa yang sangat ajaib ?", kata Bo Li berseru senang.

"Eh, Iya !? Tapi bagaimana bisa kamu naik ke atas pohon besar ini sedangkan aku tidak membantumu naik keatas sini !?", kata peri daun hijau kecil itu keheranan.

Tampak peri daun hijau kecil itu terbang menghampiri Bo Li yang berada di atas dahan pohon berbuah Amethyst ungu yang sangat cantik itu yang rindang serta berkilauan.

"Entahlah !? Tiba-tiba saja aku merasakan tubuhku naik terangkat keatas tanpa aku sadari ?", kata Bo Li takjub.

"Benar, ini sebuah keajaiban dan mungkinkah ini berhubungan dengan pohon besar berbuah Amethyst ungu ini yang terkenal sarat misteri didalam sini !?", kata peri daun hijau kecil itu seraya memandangi pohon besar itu.

"Mungkin saja ! Karena aku merasakan ketenangan saat berada ditempat ini saat pertama datang kemari", kata Bo Li.

"Ini mungkin pengaruh dari buah surga yang memancarkan sinar cahaya ungu yang terang, konon buah surga ini adalah makanan para raja yang memiliki khasiat ghaib yang besar bagi yang memakannya karena itu raja memerintahkan kepada kami para peri untuk menjaga pohon besar berbuah Amethyst ungu yang tumbuh di surga para peri ini", kata peri daun hijau kecil itu.

"Oh Iya ?", pekik Bo Li semakin kagum.

"Iya, itu kisah yang diceritakan oleh leluhur peri", kata peri daun hijau kecil itu.

"Apakah aku boleh memakan buah surga itu sekarang ?", tanya Bo Li dengan mimik wajah serius.

"Emm !?", sahut peri daun hijau kecil itu bergumam.

Peri daun hijau kecil itu tampak sedikit ragu serta bimbang, apakah ia harus mengijinkan Bo Li untuk mengambil buah surga itu atau tidak. Ia masih terlihat tidak yakin dengan kemampuan Bo Li tetapi perempuan cantik itu mampu menunjukkan bahwa ia dapat naik sendiri keatas pohon besar itu berkat keajaiban.

"Apakah sistem akan membaca kemampuanmu mendapatkan keajaiban ini sebagai suatu kemampuan atau tidak, aku sebenarnya tidak mengetahuinya tetapi karena kamu telah berhasil naik keatas pohon besar ini sendiri !?", kata peri daun hijau kecil itu. "Aku rasa itu sudah menunjukkan bahwa kamu bisa bertahan hidup ditempat ini."

Bo Li lalu tersenyum senang saat mendengar ucapan dari peri daun hijau kecil itu padanya. Ia lalu dengan penuh semangat memetik buah surga berwarna ungu yang berkilauan cantik itu. Ia hanya memandangi buah surga Amethyst ungu yang kini telah berada ditangannya.

Seberkas cahaya ungu yang terang memancar dari dalam buah Amethyst ungu itu lalu masuk menjalar ke tubuh Bo Li sehingga tubuhnya menjadi bercahaya terang benderang memancarkan sinar ungu yang teduh serta tenang.

"Ini sungguh luar biasa ! Padahal aku belum memakan buah surga ini tetapi reaksi yang timbul dari buah surga ini sudah terasa ajaib, dan aku hanya memegangnya saja tapi aku merasakan tubuhku menjadi berbeda dari sebelumnya !?", kata Bo Li penuh kekaguman yang luar biasa.

Bo Li lalu memakan buah surga itu dan tiba-tiba ia berteriak keras sambil memegangi mulutnya dan meringis kesakitan.

"Aduh !? Keras sekali buah surga ini !?", kata Bo Li sambil melihat buah surga itu yang ada ditangannya.

Wajah Bo Li tampak berubah berwarna ungu saat ia menggigit buah surga itu. Ia lalu menoleh kearah peri daun hijau kecil yang duduk dengan memandang kearah Bo Li yang ada di atas dahan pohon didepannya.

Peri kecil itu tidak dapat menahan tawanya dan ia terus tertawa ketika melihat wajah Bo Li yang berubah menjadi berwarna ungu terang yang bersinar bercahaya.

"Ha..., Ha..., Ha..., Ha..., Ha...! Kamu sangat lucu sekali Bo Li dan lihatlah wajahmu berubah seperti lampu yang bercahaya terang benderang !", gelak tawa peri daun hijau kecil itu dengan sangat kerasnya.

Tentu saja Bo Li menjadi kebingungan serta merasa malu karena ia sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi pada dirinya sendiri saat ini. Ia hanya terdiam sambil meraba wajahnya tanpa mengetahui bagaimana rupa wajahnya sekarang dan ia melihat peri daun hijau kecil itu tertawa tiada hentinya.

Episodes
1 Bo Li
2 Musim Panas
3 Hari Istimewa
4 Sistem Bo Li 115 telah diaktifkan
5 Hukuman dari Sistem
6 Tunangan Bo Li
7 Terdampar di Pantai
8 Munculnya Peri Cantik
9 Selamat Datang Bo Li
10 Ternyata Hukuman yang menyenangkan
11 Surga Para Peri
12 Buah Amethyst Ungu
13 Apa Yang Terjadi Disini
14 Keajaiban Buah Surga
15 Tiga Hari Menghilang
16 Percakapan antara pria
17 Hampir Ketahuan
18 Waktu Berjalan Sama
19 Berubah Menjadi Ungu
20 Tembus Pandang
21 Identitas Tersembunyi
22 Kerongsang Ajaib
23 Percakapan Dengan Zaban
24 Menulis Buku Kisah Diumur Sepuluh Tahun
25 Kematian Yang Memilukan
26 Gadis Kecil
27 Janji 1001 Zaban
28 Bangkit dari Kematian
29 Waktu mulai berjalan cepat
30 Reinkarnasi
31 Efek dari memakan Buah Surga
32 Mengingat
33 Pohon Hutan
34 Kembali Pulang
35 Kesabaran Ivander Liam
36 Apakah dia menyadarinya
37 Buku Harian
38 Undangan Makan Malam
39 Mulai Mencair Gunung Es itu
40 MURDHUACHA
41 Penyebab Munculnya Murdhuacha
42 Pagi Yang Sibuk Untuk Bo Li
43 Pertemuan Itu
44 Musuh Itu Datang
45 REBECCA MENFEZ
46 Makam Gantung
47 Pembicaraan Di Api Unggun
48 Selendang Pelangi
49 IVANDER LIAM
50 Gaun Malam Sang Puteri
51 Mahkota Yang Dapat Berubah Fungsi
52 Kemampuan Senjata Api Milik Bo Li
53 Pistol Revolver
54 BONUS Dari Sistem Bo Li 115
55 Membeli Dengan Poin
56 Tugas Misi Dari Sistem Bo Li 115
57 Terpesona
58 Pembicaraan Dalam Mobil
59 Bersikap
60 Mata Iblis
61 Menggunakan Pistol Revolver M&W 500M
62 KILATAN MATA MERAH
63 Onggokan Tubuh Yang Mengering
64 PANCASONA
65 Pria Dengan Biola Emasnya
66 Menjadi Dekat
67 Liburan Musim Panas
68 Wife Carrying Festival
69 Ciuman Mesra Itu
70 Betapa Beruntungnya Menikah Denganmu
71 Di Kamar Itu
72 Modifikasi Senjata
73 BERPERGIAN
74 Ke Lokasi lomba menembak
75 PRIA BERTOPENG
76 Bertemu Kembali Dengan Mata Iblis
77 Mencari Selendang Pelangi
78 Danau Sunyi
79 Pria Misterius
80 Bidadari Roh Selendang Pelangi
81 Selendang Pelangi Yang Sangat Unik
82 Keanehan Yang Disadari oleh Ivander Liam
83 Rencana Keberangkatan Bo Li
84 Bandara
85 Pohon Ajaib Amethyst Ungu
86 Selamat Tinggal Liburan Musim Panas
87 Kembali Ke Kota B-One
88 Pembicaraan Hangat
89 Senyuman Lembutnya
90 Anting-Anting Cantik
91 Acara Makan Malam
92 Kejanggalan Di Restoran
93 Murdhuaca Yang Menyamar
94 Pria Dengan Biola Emas Datang
95 Pertempuran Kecil Di Sebuah Restoran
96 Terasa Sepi
97 Cerita Bo Li
98 Kedatangan Ivander Liam
99 Menemui Kakek Li Sanders
100 Pasangan Romantis
101 Kakek Li Sanders
102 Perbincangan Singkat
103 Mengungkap Cerita
104 Hadiah Kecil Untuk Kakek
105 Waktu Bersama
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bo Li
2
Musim Panas
3
Hari Istimewa
4
Sistem Bo Li 115 telah diaktifkan
5
Hukuman dari Sistem
6
Tunangan Bo Li
7
Terdampar di Pantai
8
Munculnya Peri Cantik
9
Selamat Datang Bo Li
10
Ternyata Hukuman yang menyenangkan
11
Surga Para Peri
12
Buah Amethyst Ungu
13
Apa Yang Terjadi Disini
14
Keajaiban Buah Surga
15
Tiga Hari Menghilang
16
Percakapan antara pria
17
Hampir Ketahuan
18
Waktu Berjalan Sama
19
Berubah Menjadi Ungu
20
Tembus Pandang
21
Identitas Tersembunyi
22
Kerongsang Ajaib
23
Percakapan Dengan Zaban
24
Menulis Buku Kisah Diumur Sepuluh Tahun
25
Kematian Yang Memilukan
26
Gadis Kecil
27
Janji 1001 Zaban
28
Bangkit dari Kematian
29
Waktu mulai berjalan cepat
30
Reinkarnasi
31
Efek dari memakan Buah Surga
32
Mengingat
33
Pohon Hutan
34
Kembali Pulang
35
Kesabaran Ivander Liam
36
Apakah dia menyadarinya
37
Buku Harian
38
Undangan Makan Malam
39
Mulai Mencair Gunung Es itu
40
MURDHUACHA
41
Penyebab Munculnya Murdhuacha
42
Pagi Yang Sibuk Untuk Bo Li
43
Pertemuan Itu
44
Musuh Itu Datang
45
REBECCA MENFEZ
46
Makam Gantung
47
Pembicaraan Di Api Unggun
48
Selendang Pelangi
49
IVANDER LIAM
50
Gaun Malam Sang Puteri
51
Mahkota Yang Dapat Berubah Fungsi
52
Kemampuan Senjata Api Milik Bo Li
53
Pistol Revolver
54
BONUS Dari Sistem Bo Li 115
55
Membeli Dengan Poin
56
Tugas Misi Dari Sistem Bo Li 115
57
Terpesona
58
Pembicaraan Dalam Mobil
59
Bersikap
60
Mata Iblis
61
Menggunakan Pistol Revolver M&W 500M
62
KILATAN MATA MERAH
63
Onggokan Tubuh Yang Mengering
64
PANCASONA
65
Pria Dengan Biola Emasnya
66
Menjadi Dekat
67
Liburan Musim Panas
68
Wife Carrying Festival
69
Ciuman Mesra Itu
70
Betapa Beruntungnya Menikah Denganmu
71
Di Kamar Itu
72
Modifikasi Senjata
73
BERPERGIAN
74
Ke Lokasi lomba menembak
75
PRIA BERTOPENG
76
Bertemu Kembali Dengan Mata Iblis
77
Mencari Selendang Pelangi
78
Danau Sunyi
79
Pria Misterius
80
Bidadari Roh Selendang Pelangi
81
Selendang Pelangi Yang Sangat Unik
82
Keanehan Yang Disadari oleh Ivander Liam
83
Rencana Keberangkatan Bo Li
84
Bandara
85
Pohon Ajaib Amethyst Ungu
86
Selamat Tinggal Liburan Musim Panas
87
Kembali Ke Kota B-One
88
Pembicaraan Hangat
89
Senyuman Lembutnya
90
Anting-Anting Cantik
91
Acara Makan Malam
92
Kejanggalan Di Restoran
93
Murdhuaca Yang Menyamar
94
Pria Dengan Biola Emas Datang
95
Pertempuran Kecil Di Sebuah Restoran
96
Terasa Sepi
97
Cerita Bo Li
98
Kedatangan Ivander Liam
99
Menemui Kakek Li Sanders
100
Pasangan Romantis
101
Kakek Li Sanders
102
Perbincangan Singkat
103
Mengungkap Cerita
104
Hadiah Kecil Untuk Kakek
105
Waktu Bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!