Apa Yang Terjadi Disini

Bo Li tidak percaya jika ia harus memanjat naik ke atas pohon besar itu untuk memetik satu buah surga di atas pohon.

Hal ini tentunya sangat memalukan bagi dirinya yang merupakan seorang CEO sebuah perusahaan besar yang sangat terkenal hampir di seluruh belahan dunia dan ia menganggapnya sebagai sebuah tamparan yang keras untuknya dan mungkin ini sedikit meremehkan dirinya sebagai pemimpin tapi ia sadar jika ditempat ini ia bukanlah siapa-siapa dan ia buru-buru menepis semua persepsi buruk dalam pikirannya.

Energi positif dari batu Amethyst ungu memancarkan ketenangan batin ditempat ini bahkan cahaya terang yang memancar dari Amethyst ungu memiliki daya mistis yang sangat kuat.

"Aku tidak percaya jika aku harus memanjat naik keatas pohon besar itu ?", kata Bo Li.

"Bagaimanapun juga kamu harus bisa naik keatas pohon besar ini Bo Li karena untuk mendapatkan buah surga ini maka kamu harus memanjat naik !", kata peri daun hijau kecil itu dari atas pohon.

"Ha...Ha...! Teruslah makan sampai kamu kenyang ! Tidakkah kamu lihat kawanmu ini tengah kesulitan !?", kata Bo Li dari arah bawah pohon besar itu.

"Tenanglah, buah surga di pohon ini tidak akan pernah ada habisnya. Kamu tidak perlu khawatir kehabisan buah surga ini !?", sahut peri daun hijau kecil itu datar.

"Aku tidak mencemaskannya apabila kamu menghabiskan semua buah surga itu tetapi yang aku cemaskan adalah jika kamu terserang diare akut akibat kebanyakan makan buah !", kata Bo Li.

Peri daun hijau kecil itu tertawa kecil sambil memandangi Bo Li dari atas pohon besar berbuah Amethyst ungu yang sangat cantik berkilauan.

Bo Li tampak kesusahan untuk memanjat naik keatas pohon besar itu dan ia terus berusaha keras memanjat meski ia berkali-kali gagal untuk melakukannya. Ia tampak menghela nafas panjang seraya memandangi kearah pohon berbuah Amethyst ungu yang sangat cantik itu tanpa berkedip. "Apa yang harus aku lakukan untuk bisa memanjat naik ke sana dan mengambil buah surga dari atas pohon besar itu !? Sedangkan aku tidak bisa memanjat pohon !? Jangankan memanjat pohon yang sangat besar, pohon yang berukuran kecil saja aku tidak tahu !?", kata Bo Li dalam hatinya.

Tampak peri daun hijau kecil itu sangat menikmati buah surga itu dan melahapnya. Ukuran buah surga itu lebih besar dari ukuran tubuh peri daun hijau kecil itu tapi peri itu sanggup memakannya dengan sangat cepat. "Apakah ia memiliki gigi taring yang kuat dan tajam sehingga mampu melahap buah surga itu cepat ?", batin Bo Li kaget.

Bo Li melihat kearah peri daun hijau kecil itu yang terbang cepat mengelilingi buah surga itu dan memakannya dengan sangat cepat sekali kemudian berpindah kearah buah surga lainnya.

***

Hampir sejam ia menghabiskan waktunya dengan berusaha memanjat naik keatas pohon besar itu tetapi tetap saja usahanya terus tidak berhasil dan ia selalu gagal untuk naik ke atas pohon besar itu.

"Aihhh !? Ternyata susah sekali melakukannya !?", kata Bo Li mendesah pelan.

CEO itu mulai kehilangan energinya dan nampak kelelahan. Ia duduk dibawah pohon besar itu sembari bersandar. Keringat mengalir dari keningnya membasahi wajahnya yang sedikit sendu. Ia lalu mengusap peluhnya dengan kain lengan bajunya.

"Fuihhhh...!?", hela Bo Li lalu memejamkan kedua matanya perlahan seraya menyandarkan kepalanya ke pohon berbuah Amethyst ungu itu.

"Apakah kamu lelah ?", kata peri daun hijau kecil saat melihat kearah Bo Li yang tengah duduk bersandar dibawah pohon berbuah Amethyst ungu itu.

"Tidak ! Aku tidak lelah !?", kata Bo Li dengan kedua mata masih terpejam.

"Iya aku tahu itu, kamu tidak akan berkata yang sebenarnya Bo Li", sahut peri daun hijau kecil itu dengan mulut penuh buah.

"Untuk apa aku membohongi mu ?", kata Bo Li tanpa menoleh. Ia tetap duduk bersandar dibawah pohon berbuah Amethyst ungu itu dengan mata tertutup.

"Akui saja, kamu pasti kelelahan ! Menyerahlah dan katakan yang sejujurnya padaku !", kata peri daun hijau kecil itu sambil melahap buah surga itu dengan lahapnya.

"Terserah padamu peri daun hijau, kamu percaya atau tidak apa yang aku katakan, itu semuanya terserah kepadamu", kata Bo Li dengan santai.

Peri daun hijau kecil itu tampak mengayun-ayunkan kedua kakinya duduk di atas dahan pohon berbuah Amethyst ungu itu sambil mulutnya mengunyah buah surga dan kedua tangannya memegang potongan buah surga itu.

Bo Li hanya menengadahkan kepalanya kearah atas melihat kearah peri daun hijau kecil itu yang terlihat menikmati buah Amethyst ungu itu. Ia berpikir jika buah surga itu sangat lezat karena peri daun hijau kecil itu sangat menyukainya.

"Apa kamu sangat menyukai buah surga Amethyst ungu itu ?", kata Bo Li dari arah bawah tempatnya duduk.

"Hmmm !? Tidak juga !?", sahut peri daun hijau kecil itu hanya melirik kearah Bo Li lalu melanjutkan makan.

"Tidak juga !? Itu artinya kamu tidak menyukai buah surga itu ?", tanya Bo Li keheranan.

"Yah !? Bagaimana lagi !? Hanya makanan ini yang ada di dunia peri, jadi suka tidak suka kami para peri harus memakannya sebagai santapan sehari-hari kami disini", kata peri daun hijau kecil itu.

"Kamu sangat lucu sekali peri daun hijau ! Kamu tidak menyukai buah itu tetapi tetap saja memakannya !? Kenapa kamu tidak memasak ikan yang ada di laut atau hewan laut yang tersedia di dunia peri ?", kata Bo Li.

"Mmm !?", gumam peri daun hijau kecil itu lalu berkata lagi, "Terus terang, aku tidak tahu cara memasak ikan atau hewan laut sejenisnya !?"

"Benarkah ?", kata Bo Li.

"Iya ! Kami para peri tidak tahu hewan laut mana yang bisa kami makan untuk kebutuhan asupan energi kami sehari-hari ! Dan kami sudah terbiasa mengkonsumsi buah surga ini turun temurun dari nenek moyang para peri !", kata peri daun hijau kecil itu seraya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Hmph !?", gumam Bo Li sambil mengusap-usap dagu. "Bagaimana kalau kita barter !?"

Bo Li lalu beranjak berdiri kemudian memandang lurus kearah atas pohon besar berbuah Amethyst ungu itu dengan tatapan serius.

"Barter ?", sahut peri daun hijau kecil itu sambil memiringkan kepalanya kesamping kanan dan menghentikan gerakan kakinya yang berayun. "Apakah itu ?", tanyanya lanjut.

Terbersit didalam benak pikiran Bo Li sebuah ide baru untuk barter dengan peri daun hijau kecil itu setelah ia mengetahui jika para peri di dunia peri ini tidak bisa memasak bahkan memilih ikan di laut untuk dimakan oleh mereka, makhluk ajaib itu tidak tahu. Ia memutuskan untuk melakukan barter dengan peri daun hijau kecil itu supaya ia dapat memperoleh buah surga itu dengan cara mudah.

Bo Li menyunggingkan senyumannya yang sangat manis kepada peri daun hijau kecil yang tengah duduk di atas dahan pohon berbuah Amethyst ungu yang sangat cantik itu. Ia akan melakukan barter dengan peri daun hijau kecil itu.

"Barter ? Apakah kamu tidak tahu artinya dengan barter ?", tanya Bo Li dengan nada berhati-hati.

"Iya !? Aku tidak mengerti ?", sahut peri daun hijau kecil itu sambil mengangkat kedua bahunya keatas.

"Mmm !?", gumam Bo Li.

"Katakanlah Bo Li, apa artinya ?", kata peri daun hijau kecil itu penasaran.

"Aku akan melakukan transaksi denganmu jika aku membantumu belajar memasak serta membantu para peri disini untuk memilih hewan ikan mana yang harus kalian konsumsi untuk makan, apakah kamu bersedia membantuku untuk memberikan buah surga itu padaku ?", kata Bo Li memberikan penawaran kepada peri daun hijau kecil itu.

"Mmm...!? Apa kamu sedang membujukku !? Atau kamu hendak membohongi diriku ?", kata peri daun hijau kecil itu.

"Tidak ! Tidak ! Aku tidak berbohong padamu kawanku !? Untuk apa aku menghabiskan waktu hanya untuk membohongi dirimu !?", jawab Bo Li seraya mengerlingkan matanya.

"Oh iya ???", ucap peri daun hijau kecil itu ragu-ragu dan terlihat berpikir.

"Baiklah ! Baiklah ! Aku tidak akan memaksa dirimu untuk melakukannya ! Yah, itu terserah padamu saja peri daun hijau yang terhormat !", kata Bo Li lalu merentangkan kedua tangannya.

Bo Li melihat keraguan yang mulai merambat kedalam hati peri daun hijau kecil itu dan peri itu tampaknya mulai terbujuk dengan tawaran yang sangat menggiurkan yang ditawarkan oleh Bo Li kepada peri daun hijau kecil itu.

Selangkah lagi ia yakin akan mendapatkan buah surga Amethyst ungu itu dengan sangat mudah dan peri daun hijau kecil itu akan setuju dan mengiyakan ucapannya serta menerima tawaran barter yang Bo Li tawarkan sebagai bentuk transaksi bertukar barang. Ia memberikan pelajaran memasak ikan kepada peri daun hijau kecil itu sedangkan peri itu akan memberikan buah surga Amethyst ungu itu padanya tanpa ia harus bersusah payah memanjat naik keatas pohon besar berbuah Amethyst ungu itu.

Episodes
1 Bo Li
2 Musim Panas
3 Hari Istimewa
4 Sistem Bo Li 115 telah diaktifkan
5 Hukuman dari Sistem
6 Tunangan Bo Li
7 Terdampar di Pantai
8 Munculnya Peri Cantik
9 Selamat Datang Bo Li
10 Ternyata Hukuman yang menyenangkan
11 Surga Para Peri
12 Buah Amethyst Ungu
13 Apa Yang Terjadi Disini
14 Keajaiban Buah Surga
15 Tiga Hari Menghilang
16 Percakapan antara pria
17 Hampir Ketahuan
18 Waktu Berjalan Sama
19 Berubah Menjadi Ungu
20 Tembus Pandang
21 Identitas Tersembunyi
22 Kerongsang Ajaib
23 Percakapan Dengan Zaban
24 Menulis Buku Kisah Diumur Sepuluh Tahun
25 Kematian Yang Memilukan
26 Gadis Kecil
27 Janji 1001 Zaban
28 Bangkit dari Kematian
29 Waktu mulai berjalan cepat
30 Reinkarnasi
31 Efek dari memakan Buah Surga
32 Mengingat
33 Pohon Hutan
34 Kembali Pulang
35 Kesabaran Ivander Liam
36 Apakah dia menyadarinya
37 Buku Harian
38 Undangan Makan Malam
39 Mulai Mencair Gunung Es itu
40 MURDHUACHA
41 Penyebab Munculnya Murdhuacha
42 Pagi Yang Sibuk Untuk Bo Li
43 Pertemuan Itu
44 Musuh Itu Datang
45 REBECCA MENFEZ
46 Makam Gantung
47 Pembicaraan Di Api Unggun
48 Selendang Pelangi
49 IVANDER LIAM
50 Gaun Malam Sang Puteri
51 Mahkota Yang Dapat Berubah Fungsi
52 Kemampuan Senjata Api Milik Bo Li
53 Pistol Revolver
54 BONUS Dari Sistem Bo Li 115
55 Membeli Dengan Poin
56 Tugas Misi Dari Sistem Bo Li 115
57 Terpesona
58 Pembicaraan Dalam Mobil
59 Bersikap
60 Mata Iblis
61 Menggunakan Pistol Revolver M&W 500M
62 KILATAN MATA MERAH
63 Onggokan Tubuh Yang Mengering
64 PANCASONA
65 Pria Dengan Biola Emasnya
66 Menjadi Dekat
67 Liburan Musim Panas
68 Wife Carrying Festival
69 Ciuman Mesra Itu
70 Betapa Beruntungnya Menikah Denganmu
71 Di Kamar Itu
72 Modifikasi Senjata
73 BERPERGIAN
74 Ke Lokasi lomba menembak
75 PRIA BERTOPENG
76 Bertemu Kembali Dengan Mata Iblis
77 Mencari Selendang Pelangi
78 Danau Sunyi
79 Pria Misterius
80 Bidadari Roh Selendang Pelangi
81 Selendang Pelangi Yang Sangat Unik
82 Keanehan Yang Disadari oleh Ivander Liam
83 Rencana Keberangkatan Bo Li
84 Bandara
85 Pohon Ajaib Amethyst Ungu
86 Selamat Tinggal Liburan Musim Panas
87 Kembali Ke Kota B-One
88 Pembicaraan Hangat
89 Senyuman Lembutnya
90 Anting-Anting Cantik
91 Acara Makan Malam
92 Kejanggalan Di Restoran
93 Murdhuaca Yang Menyamar
94 Pria Dengan Biola Emas Datang
95 Pertempuran Kecil Di Sebuah Restoran
96 Terasa Sepi
97 Cerita Bo Li
98 Kedatangan Ivander Liam
99 Menemui Kakek Li Sanders
100 Pasangan Romantis
101 Kakek Li Sanders
102 Perbincangan Singkat
103 Mengungkap Cerita
104 Hadiah Kecil Untuk Kakek
105 Waktu Bersama
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bo Li
2
Musim Panas
3
Hari Istimewa
4
Sistem Bo Li 115 telah diaktifkan
5
Hukuman dari Sistem
6
Tunangan Bo Li
7
Terdampar di Pantai
8
Munculnya Peri Cantik
9
Selamat Datang Bo Li
10
Ternyata Hukuman yang menyenangkan
11
Surga Para Peri
12
Buah Amethyst Ungu
13
Apa Yang Terjadi Disini
14
Keajaiban Buah Surga
15
Tiga Hari Menghilang
16
Percakapan antara pria
17
Hampir Ketahuan
18
Waktu Berjalan Sama
19
Berubah Menjadi Ungu
20
Tembus Pandang
21
Identitas Tersembunyi
22
Kerongsang Ajaib
23
Percakapan Dengan Zaban
24
Menulis Buku Kisah Diumur Sepuluh Tahun
25
Kematian Yang Memilukan
26
Gadis Kecil
27
Janji 1001 Zaban
28
Bangkit dari Kematian
29
Waktu mulai berjalan cepat
30
Reinkarnasi
31
Efek dari memakan Buah Surga
32
Mengingat
33
Pohon Hutan
34
Kembali Pulang
35
Kesabaran Ivander Liam
36
Apakah dia menyadarinya
37
Buku Harian
38
Undangan Makan Malam
39
Mulai Mencair Gunung Es itu
40
MURDHUACHA
41
Penyebab Munculnya Murdhuacha
42
Pagi Yang Sibuk Untuk Bo Li
43
Pertemuan Itu
44
Musuh Itu Datang
45
REBECCA MENFEZ
46
Makam Gantung
47
Pembicaraan Di Api Unggun
48
Selendang Pelangi
49
IVANDER LIAM
50
Gaun Malam Sang Puteri
51
Mahkota Yang Dapat Berubah Fungsi
52
Kemampuan Senjata Api Milik Bo Li
53
Pistol Revolver
54
BONUS Dari Sistem Bo Li 115
55
Membeli Dengan Poin
56
Tugas Misi Dari Sistem Bo Li 115
57
Terpesona
58
Pembicaraan Dalam Mobil
59
Bersikap
60
Mata Iblis
61
Menggunakan Pistol Revolver M&W 500M
62
KILATAN MATA MERAH
63
Onggokan Tubuh Yang Mengering
64
PANCASONA
65
Pria Dengan Biola Emasnya
66
Menjadi Dekat
67
Liburan Musim Panas
68
Wife Carrying Festival
69
Ciuman Mesra Itu
70
Betapa Beruntungnya Menikah Denganmu
71
Di Kamar Itu
72
Modifikasi Senjata
73
BERPERGIAN
74
Ke Lokasi lomba menembak
75
PRIA BERTOPENG
76
Bertemu Kembali Dengan Mata Iblis
77
Mencari Selendang Pelangi
78
Danau Sunyi
79
Pria Misterius
80
Bidadari Roh Selendang Pelangi
81
Selendang Pelangi Yang Sangat Unik
82
Keanehan Yang Disadari oleh Ivander Liam
83
Rencana Keberangkatan Bo Li
84
Bandara
85
Pohon Ajaib Amethyst Ungu
86
Selamat Tinggal Liburan Musim Panas
87
Kembali Ke Kota B-One
88
Pembicaraan Hangat
89
Senyuman Lembutnya
90
Anting-Anting Cantik
91
Acara Makan Malam
92
Kejanggalan Di Restoran
93
Murdhuaca Yang Menyamar
94
Pria Dengan Biola Emas Datang
95
Pertempuran Kecil Di Sebuah Restoran
96
Terasa Sepi
97
Cerita Bo Li
98
Kedatangan Ivander Liam
99
Menemui Kakek Li Sanders
100
Pasangan Romantis
101
Kakek Li Sanders
102
Perbincangan Singkat
103
Mengungkap Cerita
104
Hadiah Kecil Untuk Kakek
105
Waktu Bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!