Ternyata Hukuman yang menyenangkan

Bo Li terlihat tertawa gembira bersama dengan peri daun hijau kecil di pantai. Mereka tampak bersenang-senang penuh kegembiraan dan berpesta ria dengan membakar ikan hasil tangkapan mereka di atas pasir putih.

Gelak tawa mereka terdengar membahana memenuhi seluruh pantai pasir putih yang indah ini. Asap ikan tampak mengepul keatas langit. Ia melihat ikan mulai terlihat matang di atas api unggun yang mereka buat dari ranting-ranting pohon di pantai ini.

"Ikan bakar ini wangi sekali, aku tidak menyangka jika harumnya sesedap ini", kata Bo Li.

Bo Li tampak memperhatikan kearah ikan bakar yang ada didepannya itu. Ia lalu meraih ikan di atas api unggun yang sudah matang dan melahapnya dengan nikmat.

"Daging ikan ini gurih serta sangat lezat sekali, aku tidak pernah menyangka jika ikan ini memiliki aroma yang harum", kata Bo Li. "Ikan apakah ini ?", sambungnya setelah menghabiskan ikan bakar yang ada ditangannya.

"Ikan salmon !", sahut peri daun hijau kecil itu.

"Aku baru pertama kalinya memakannya dan ini sungguh lezat sekali", kata Bo Li sambil memperhatikan beberapa ikan salmon yang terpanggang di atas api unggun. "Apakah kamu juga menyukainya peri daun hijau ?"

Bo Li melihat peri daun hijau kecil itu tampak menikmati ikan salmon bakar yang ada di atas daun lebar yang tadi ia letakkan untuk peri daun hijau kecil agar bisa menikmatinya.

Peri daun hijau kecil itu begitu lahapnya saat memakan ikan salmon bakar itu. Sepertinya peri daun hijau kecil itu sangat menikmatinya, Bo Li memandang kearah peri daun hijau kecil itu sambil tersenyum.

"Sepertinya kamu tidak perlu menjawab pertanyaan ku sekarang dan jika melihat dari caramu menikmati ikan salmon bakar itu, aku tahu kamu baru pertama kalinya memakannya", kata Bo Li seraya mengedipkan matanya.

"Ikan salmon ini lezat sekali dan aku tidak tahu jika ada makanan seenak ini di hutan !?", ucap peri daun hijau kecil itu sambil menolehkan kepalanya.

Mulutnya penuh dengan makanan ketika peri daun hijau kecil itu memandang kearah Bo Li yang bertopang dagu dengan ekspresi wajah serius saat melihat kearahnya.

"Aku tahu, aku tahu itu meski kamu tidak mengatakannya kepadaku !", kata Bo Li menganggukkan kepalanya. "Lalu apa yang kamu makan selama ini disini ?"

"Emm, aku memakan daun-daunan serta buah surga ditempat ini", ucap peri daun hijau kecil itu.

"Jadi daun-daun itu bisa dimakan ? Lalu untuk apa kamu mencari ikan salmon di laut ?", tanya Bo Li.

"Karena aku mengira jika kamu tidak dapat memakan daun-daun itu, rasanya sangat hambar sekali", kata peri daun hijau kecil itu.

"Lalu buah surga apakah itu ?", kata Bo Li.

"Itu buah langka yang tumbuh hanya sehari sekali dan terkadang tidak tersedia sama sekali dalam satu hari", kata peri daun hijau kecil itu lalu menghabiskan ikan salmon bakar yang ada ditangannya.

Nampaknya peri daun hijau kecil itu tidak menghabiskan ikan salmon bakar yang ada di daun, padahal Bo Li telah menyiapkannya khusus untuknya.

"Buah langka ? Dan tumbuh satu hari sekali ? Bagaimana rupa dari buah surga itu peri kecil ?", kata Bo Li penasaran.

"Sebenarnya aku tidak boleh mengatakannya kepada manusia sepertimu atau kepada yang lainnya selain dari penghuni hutan dan dari bangsa kami peri daun karena itu sangat rahasia dan merupakan hal yang berbahaya jika ada orang luar mengetahuinya", kata peri daun hijau kecil itu lalu duduk di atas daun yang ada di atas pasir putih.

"Tetapi kamu telah mengatakannya kepada ku peri daun hijau, jadi aku rasa itu sudah bukan sebuah rahasia lagi", kata Bo Li tertawa kecil.

"Benarkah ?", ucap peri daun hijau kecil itu sambil tersenyum senang.

"Baiklah aku tidak akan melanjutkan bertanya lagi, tapi bolehkah aku bertanya tentang bagaimana cara kita untuk keluar dari sini ?", kata Bo Li sambil menautkan dahinya.

"Setelah kamu bisa membuktikan bahwa kamu dapat bertahan hidup ditempat ini maka kamu akan kembali pulang setelah melewati hukuman sistem", kata peri daun hijau kecil itu.

"Nah, kita sudah berhasil melewati bagaimana cara bertahan hidup tetapi kenapa aku masih berada di pantai hutan ini ? Apa ada yang salah dari sistem itu ?", kata Bo Li.

"Mungkin kamu harus mencari buah surga itu dan sistem mungkin juga menginginkan aku membantumu mendapatkan buah surga itu", kata peri daun hijau kecil itu.

"Oh Iya ? Aku rasa kita perlu mempercepat gerakan kita untuk segera mendapatkan buah surga itu ! Ayo !", kata Bo Li bersemangat.

"Itu juga tidak mudah Bo Li karena buah surga itu masih belum tumbuh hari ini dan kemarin aku baru memakannya, jika kita menunggu buah itu untuk berbuah sekarang maka kamu harus menunggu disini lagi", ucap peri daun hijau kecil itu. "Buah langka itu memang agak susah untuk berbuah kadang hari ini berbuah kadang besok tidak berbuah."

"Hmm, baiklah ! Bagaimana kalau kita segera mencari buah surga itu !", kata Bo Li lalu beranjak dari tempatnya kemudian berdiri. "Dimana tempatnya ?"

"Di surga para peri !", sahut peri daun hijau kecil itu sambil terbang melayang pelan.

"Surga ?", kata Bo Li terbelalak kaget.

"Benar, buah itu di surga !", sahut peri daun hijau kecil itu sambil mengangkat kedua bahunya keatas.

"Surga ? Apakah kamu tahu jika aku ke surga maka aku sebagai manusia harus bertemu malaikat maut lalu bisa pergi ke sana setelah menjadi roh !?", kata Bo Li. "Tidak ! Aku tidak mau harus menjadi roh dan meninggalkan ragaku secepat itu ! Tunangan ku pasti akan sangat bahagia jika mendengar aku telah pergi ke surga !"

Bo Li lalu menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tidak setuju dengan saran dari peri daun hijau kecil itu padanya.

"Tapi jika kamu tidak mencari buah surga itu maka kamu tidak dapat kembali pulang Bo Li !", sahut peri daun hijau kecil itu.

"Tidak ! Tidak ! Tidak ! Aku tidak mau ke sana !", kata Bo Li lalu duduk berjongkok sambil memegangi kepalanya. "Aku lebih baik tinggal disini daripada harus menjadi roh ! Aku masih sangat muda untuk meninggalkan ragaku menuju nirwana !"

"Kamu tidak perlu pergi secepat itu meninggalkan ragamu Bo Li karena itu tidak perlu kamu lakukan !", kata peri daun hijau kecil itu terbang mendekat kearahnya yang tengah duduk berjongkok agak jauh dari api unggun.

"Lalu bagaimana caranya kita ke surga untuk mencari buah surga itu ?", kata Bo Li.

"Kita hanya perlu terbang ke sana saja !", kata peri daun hijau kecil itu.

"Alangkah baiknya jika kamu saja yang pergi mencari buah surga itu peri daun hijau dan aku akan menunggumu disini di pantai hutan ini saja ! Bagaimana ?", kata Bo Li.

"Ayolah Bo Li ! Lebih bersemangatlah ! Jangan berputus asa seperti itu !", kata peri daun hijau kecil itu lalu meraih tangan Bo Li untuk berdiri.

"Aduh ! Aku benar-benar tidak menginginkan buah surga itu peri daun hijau !? Biarkan saja aku melewati hidupku disini selamanya !", kata Bo Li malas.

"Aku adalah peri daun hijau yang telah memilih sebagai tim editor mu maka aku harus terus menemanimu Bo Li ! Jika tidak aku akan menghilang lenyap dari tempat ini selamanya !", kata peri daun hijau kecil itu.

Bo Li menjadi tersentak mendengar perkataan dari peri daun hijau kecil itu padanya. Ia tidak benar-benar menginginkan peri daun hijau kecil itu menghilang dari tempat ini atau pergi meninggalkan dirinya selamanya.

Perempuan muda itu lalu beranjak cepat dan berdiri dengan sikap tegap serta bersiap setelah mendengar ucapan dari peri daun hijau kecil itu padanya.

"Mari kita berangkat ke surga abadi !", kata Bo Li dengan ekspresi wajah serius.

"Kamu mudah sekali berubah pikiran Bo Li !?", kata peri daun hijau kecil itu lalu tertawa gembira.

"Karena, karena aku tidak menginginkan kamu menghilang lenyap ditelan bumi dan meninggalkan diriku ditempat ini seorang diri !", kata Bo Li. "Aku sempat berpikir jika kamu ada di sisiku maka aku dapat bertahan hidup ditempat ini dan tidak perlu bersusah payah lagi mendapatkan makanan atau minuman disini ! Tapi berhubung kamu akan lenyap aku mengubah pikiranku !", sambungnya panjang lebar.

"Baiklah ! Baiklah ! Aku sangat mengerti ! Bagaimana kalau kita segera melanjutkan perjalanan kita untuk mencari buah surga itu di surga !", kata peri daun hijau kecil itu.

"Ayo ! Kita berangkat ke sana !", kata Bo Li bersemangat.

Bo Li beserta peri daun hijau kecil itu lalu pergi meninggalkan pantai yang terdapat hutan didalamnya. Ia segera pergi untuk mencari buah surga itu agar Bo Li dapat segera kembali pulang ke asalnya lagi.

Episodes
1 Bo Li
2 Musim Panas
3 Hari Istimewa
4 Sistem Bo Li 115 telah diaktifkan
5 Hukuman dari Sistem
6 Tunangan Bo Li
7 Terdampar di Pantai
8 Munculnya Peri Cantik
9 Selamat Datang Bo Li
10 Ternyata Hukuman yang menyenangkan
11 Surga Para Peri
12 Buah Amethyst Ungu
13 Apa Yang Terjadi Disini
14 Keajaiban Buah Surga
15 Tiga Hari Menghilang
16 Percakapan antara pria
17 Hampir Ketahuan
18 Waktu Berjalan Sama
19 Berubah Menjadi Ungu
20 Tembus Pandang
21 Identitas Tersembunyi
22 Kerongsang Ajaib
23 Percakapan Dengan Zaban
24 Menulis Buku Kisah Diumur Sepuluh Tahun
25 Kematian Yang Memilukan
26 Gadis Kecil
27 Janji 1001 Zaban
28 Bangkit dari Kematian
29 Waktu mulai berjalan cepat
30 Reinkarnasi
31 Efek dari memakan Buah Surga
32 Mengingat
33 Pohon Hutan
34 Kembali Pulang
35 Kesabaran Ivander Liam
36 Apakah dia menyadarinya
37 Buku Harian
38 Undangan Makan Malam
39 Mulai Mencair Gunung Es itu
40 MURDHUACHA
41 Penyebab Munculnya Murdhuacha
42 Pagi Yang Sibuk Untuk Bo Li
43 Pertemuan Itu
44 Musuh Itu Datang
45 REBECCA MENFEZ
46 Makam Gantung
47 Pembicaraan Di Api Unggun
48 Selendang Pelangi
49 IVANDER LIAM
50 Gaun Malam Sang Puteri
51 Mahkota Yang Dapat Berubah Fungsi
52 Kemampuan Senjata Api Milik Bo Li
53 Pistol Revolver
54 BONUS Dari Sistem Bo Li 115
55 Membeli Dengan Poin
56 Tugas Misi Dari Sistem Bo Li 115
57 Terpesona
58 Pembicaraan Dalam Mobil
59 Bersikap
60 Mata Iblis
61 Menggunakan Pistol Revolver M&W 500M
62 KILATAN MATA MERAH
63 Onggokan Tubuh Yang Mengering
64 PANCASONA
65 Pria Dengan Biola Emasnya
66 Menjadi Dekat
67 Liburan Musim Panas
68 Wife Carrying Festival
69 Ciuman Mesra Itu
70 Betapa Beruntungnya Menikah Denganmu
71 Di Kamar Itu
72 Modifikasi Senjata
73 BERPERGIAN
74 Ke Lokasi lomba menembak
75 PRIA BERTOPENG
76 Bertemu Kembali Dengan Mata Iblis
77 Mencari Selendang Pelangi
78 Danau Sunyi
79 Pria Misterius
80 Bidadari Roh Selendang Pelangi
81 Selendang Pelangi Yang Sangat Unik
82 Keanehan Yang Disadari oleh Ivander Liam
83 Rencana Keberangkatan Bo Li
84 Bandara
85 Pohon Ajaib Amethyst Ungu
86 Selamat Tinggal Liburan Musim Panas
87 Kembali Ke Kota B-One
88 Pembicaraan Hangat
89 Senyuman Lembutnya
90 Anting-Anting Cantik
91 Acara Makan Malam
92 Kejanggalan Di Restoran
93 Murdhuaca Yang Menyamar
94 Pria Dengan Biola Emas Datang
95 Pertempuran Kecil Di Sebuah Restoran
96 Terasa Sepi
97 Cerita Bo Li
98 Kedatangan Ivander Liam
99 Menemui Kakek Li Sanders
100 Pasangan Romantis
101 Kakek Li Sanders
102 Perbincangan Singkat
103 Mengungkap Cerita
104 Hadiah Kecil Untuk Kakek
105 Waktu Bersama
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bo Li
2
Musim Panas
3
Hari Istimewa
4
Sistem Bo Li 115 telah diaktifkan
5
Hukuman dari Sistem
6
Tunangan Bo Li
7
Terdampar di Pantai
8
Munculnya Peri Cantik
9
Selamat Datang Bo Li
10
Ternyata Hukuman yang menyenangkan
11
Surga Para Peri
12
Buah Amethyst Ungu
13
Apa Yang Terjadi Disini
14
Keajaiban Buah Surga
15
Tiga Hari Menghilang
16
Percakapan antara pria
17
Hampir Ketahuan
18
Waktu Berjalan Sama
19
Berubah Menjadi Ungu
20
Tembus Pandang
21
Identitas Tersembunyi
22
Kerongsang Ajaib
23
Percakapan Dengan Zaban
24
Menulis Buku Kisah Diumur Sepuluh Tahun
25
Kematian Yang Memilukan
26
Gadis Kecil
27
Janji 1001 Zaban
28
Bangkit dari Kematian
29
Waktu mulai berjalan cepat
30
Reinkarnasi
31
Efek dari memakan Buah Surga
32
Mengingat
33
Pohon Hutan
34
Kembali Pulang
35
Kesabaran Ivander Liam
36
Apakah dia menyadarinya
37
Buku Harian
38
Undangan Makan Malam
39
Mulai Mencair Gunung Es itu
40
MURDHUACHA
41
Penyebab Munculnya Murdhuacha
42
Pagi Yang Sibuk Untuk Bo Li
43
Pertemuan Itu
44
Musuh Itu Datang
45
REBECCA MENFEZ
46
Makam Gantung
47
Pembicaraan Di Api Unggun
48
Selendang Pelangi
49
IVANDER LIAM
50
Gaun Malam Sang Puteri
51
Mahkota Yang Dapat Berubah Fungsi
52
Kemampuan Senjata Api Milik Bo Li
53
Pistol Revolver
54
BONUS Dari Sistem Bo Li 115
55
Membeli Dengan Poin
56
Tugas Misi Dari Sistem Bo Li 115
57
Terpesona
58
Pembicaraan Dalam Mobil
59
Bersikap
60
Mata Iblis
61
Menggunakan Pistol Revolver M&W 500M
62
KILATAN MATA MERAH
63
Onggokan Tubuh Yang Mengering
64
PANCASONA
65
Pria Dengan Biola Emasnya
66
Menjadi Dekat
67
Liburan Musim Panas
68
Wife Carrying Festival
69
Ciuman Mesra Itu
70
Betapa Beruntungnya Menikah Denganmu
71
Di Kamar Itu
72
Modifikasi Senjata
73
BERPERGIAN
74
Ke Lokasi lomba menembak
75
PRIA BERTOPENG
76
Bertemu Kembali Dengan Mata Iblis
77
Mencari Selendang Pelangi
78
Danau Sunyi
79
Pria Misterius
80
Bidadari Roh Selendang Pelangi
81
Selendang Pelangi Yang Sangat Unik
82
Keanehan Yang Disadari oleh Ivander Liam
83
Rencana Keberangkatan Bo Li
84
Bandara
85
Pohon Ajaib Amethyst Ungu
86
Selamat Tinggal Liburan Musim Panas
87
Kembali Ke Kota B-One
88
Pembicaraan Hangat
89
Senyuman Lembutnya
90
Anting-Anting Cantik
91
Acara Makan Malam
92
Kejanggalan Di Restoran
93
Murdhuaca Yang Menyamar
94
Pria Dengan Biola Emas Datang
95
Pertempuran Kecil Di Sebuah Restoran
96
Terasa Sepi
97
Cerita Bo Li
98
Kedatangan Ivander Liam
99
Menemui Kakek Li Sanders
100
Pasangan Romantis
101
Kakek Li Sanders
102
Perbincangan Singkat
103
Mengungkap Cerita
104
Hadiah Kecil Untuk Kakek
105
Waktu Bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!