Tunangan Bo Li

Terdengar langkah kaki menuju kearah kamar tidur Bo Li lalu berhenti, suara ketukan sebanyak tiga kali dari arah pintu kamar tidur kemudian suasana kembali sunyi.

Langkah kaki itu lalu terdengar menjauh dari kamar tidur Bo Li tetapi tak lama kemudian langkah kaki itu kembali mendekat kearah pintu kamar Bo Li. Terlihat pintu kamar tidur Bo Li terbuka lebar.

"Bo Li !", suara seorang pria masuk kedalam kamar tidur Bo Li.

Tidak ada jawaban dari dalam kamar tidur Bo Li, hanya terdengar suara mesin pendingin ruangan serta suara lemari es yang mendengung keras yang ada didalam ruangan kamar tidur Bo Li.

Seorang pria berambut pirang berdiri tegap didalam ruangan kamar tidur Bo Li. Pria berwajah sangat tampan dan tegas itu terlihat sangat serius saat ia melihat kedalam ruangan kamar tidur Bo Li yang kosong. Ia tidak mendapati keberadaan Bo Li didalam kamar tidurnya.

"Kemana perginya perempuan itu ?", kata pria berambut pirang itu serius.

Pria tampan itu lalu mendekat kearah kasur tempat tidur Bo Li yang terlihat sangat berantakan.

"Apakah baru saja ada angin topan dikamar tidur Si Menyebalkan itu ? Bagaimana bisa seorang perempuan dewasa seperti dia meninggalkan kamar tidur acak-acakan seperti ini !?", kata pria berwajah tampan itu seraya meraih selimut tidur Bo Li lalu melipatnya dengan rapi seraya meletakkannya di atas sofa yang ada dikamar.

Pria berambut pirang itu kemudian menata rapi kasur tempat tidur Bo Li yang sangat terlihat berantakan sekali. Ia sangat cekatan dan terampil dalam merapikan kamar. Tidak butuh waktu lama bagi pria berwajah tampan itu untuk membuat tempat tidur Bo Li tertata rapi.

Pria tampan itu tidak lupa untuk membersihkan ruangan kamar Bo Li sehingga kamar tidur perempuan cantik itu terlihat sangat bersih sekali. Ia mematikan mesin pembersih ruangan lalu melepaskan kabel dan menggulung kabel mesin dengan rapi seraya meletakkan mesin pembersih itu disamping meja tempat tidur.

"Kemana perempuan itu, apakah ia sedang mandi ?", kata pria berambut pirang itu lalu berjalan menuju kearah kamar mandi yang ada didalam ruangan kamar tidur.

Tiba-tiba langkah kaki pria berambut pirang itu terhenti, ia melihat kearah bawah lantai kamar. Ia melihat sebuah buku harian tergeletak dibawah lantai.

Pria berambut pirang itu kemudian meraih buku harian tersebut dengan membungkukkan badannya kearah bawah lalu mengambil buku harian tersebut.

"Buku harian ? Milik siapa ini ?", kata pria berambut pirang itu sambil menautkan kedua alisnya.

Dilihatnya sampul buku harian itu lalu membukanya tetapi ia kemudian mengurungkan niatnya untuk membuka buku harian itu. Ia hanya sekilas membaca sampul buku harian itu yang tertulis sebuah kata-kata.

"TERUNTUK BO LI ANAKKU SAYANG !", pria itu membaca judul buku harian itu dengan lugas dan jelas. "TERTANDA IBUMU !"

Pria itu lalu membawa buku harian milik Bo Li dengan mengapitnya disela-sela lengan tangannya kemudia ia melanjutkan langkah kakinya menuju kearah kamar mandi.

Lama pria berambut pirang itu berdiri terdiam didepan pintu kamar mandi tersebut.

"Kenapa tidak ada suara air didalam kamar mandi ? Apakah Si Menyebalkan itu mandi tanpa menggunakan air ?", kata pria berambut pirang itu tidak sabaran. "Tetapi jika aku masuk kedalam kamar mandi, perempuan suci itu pasti akan menjerit-jerit keras dan akan menganggapku pria tidak bermoral ?", sambungnya gelisah.

Pria berambut pirang itu terlihat berjalan mondar-mandir didepan kamar mandi dan sesekali memperhatikan suara didalam kamar mandi tetapi ia tidak mendengar suara apapun didalam sana bahkan suara air yang mengalir didalam kamar mandi tidak terdengar dari dalam kamar mandi.

"Jika aku menerobos masuk kedalam kamar mandi, sudah aku pastikan perempuan itu akan mencabut hak otoritas diriku dari perusahaan dan menendangku jauh-jauh darinya !?", kata pria berambut pirang itu bingung sambil berbicara seorang diri. "Dan mungkin ia akan memutuskan segera tali pertunangan kami malam ini jika aku nekat masuk kedalam kamar mandi kemudian membakar seluruh rumahku !"

Pria berambut pirang itu semakin nampak kebingungan saja karena ia tidak dapat mengambil sebuah keputusan untuk menyelesaikan permasalahan ini yang menurut pria berwajah tegas dan tampan itu adalah masalah yang rumit dan lebih rumit daripada urusan perusahaannya.

"Bo Li, apakah kamu ada didalam sana ? Maaf jika aku mengganggu malammu, aku datang kemari untuk memastikan apakah kamu sudah makan malam ?", ucap pria berambut pirang itu gugup dan tampak jelas keringat menetes dari keningnya.

Tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi ataupun suara air yang mengucur dari dalam kamar mandi. Pria itu hanya berkesimpulan jika Bo Li tidak menjawab perkataannya karena mungkin perempuan cantik itu tidak ingin diganggu.

Lama pria berambut pirang itu menunggu jawaban dari Bo Li yang tidak kunjung terdengar darinya. Ia lalu memutuskan untuk pergi akan tetapi hatinya menjadi gamang dan bimbang serta ia sedikit menaruh rasa curiga yang teramat dalamnya.

Langkah kakinya terhenti cepat lalu tanpa berpikir panjang lagi, ia kemudian berlari mendobrak pintu kamar mandi tersebut.

Alangkah kagetnya saat ia berhasil membuka paksa pintu kamar mandi tersebut, pria berambut pirang itu tidak mendapati perempuan cantik itu didalam kamar mandinya.

***

Pria berambut pirang itu terdiam seraya memandangi kearah dalam kamar mandi. Ia tidak melihat seorangpun didalam sana, kosong.

"Ya Tuhan ! Perempuan itu ternyata tidak ada dikamar tidur ini !?", kata pria berambut pirang itu seraya mengernyitkan keningnya.

Pria tampan itu lalu menolehkan kepalanya kearah sekitar ruangan kamar tidur Bo Li yang telah tertata rapi serta bersih dan wangi karena pria berambut pirang itu telah menyalakan lampu aroma terapi didalam kamar tidur Bo Li.

"Lalu kemana perginya dia ? Aku juga tidak melihatnya turun dari lantai atas karena sedari tadi aku berada dibawah untuk menerima tamu-tamu yang datang diacara pertunangan kami berdua ?", kata pria berambut pirang itu dengan ekspresi wajah serius.

Pria tampan itu hanya dapat berdecak pelan saat ia melihat pintu kamar mandi tersebut rusak akibat ulahnya tadi.

Tiba-tiba raut wajah pria berambut pirang itu berubah sangat tegang sekali dan tidak lama kemudian ia berlari menuju kearah jendela kamar tidur Bo Li.

Saat ia tiba didepan jendela kamar tidur Bo Li, pria berambut pirang itu tidak melihat tanda bahwa perempuan cantik itu melompat kearah bawah kamar tidurnya karena pintu jendela kamar tidur Bo Li masih terkunci sangat rapat sekali.

"Syukurlah ! Aku mengira jika ia akan lompat melarikan diri dari rumah ini dan pergi meninggalkan diriku ternyata ia tidak melakukannya !?", kata pria berambut pirang itu dengan kedua mata sayu sambil memastikan pintu jendela yang terkunci.

Wajah pria berambut pirang itu tampak sedikit lega dan tatapan kedua matanya menjadi melembut teduh.

***

Tanpa berpikir panjang lagi pria itu lalu berjalan melangkah menuju kearah sofa yang ada diruangan kamar tidur Bo Li dan berinisiatif menunggu perempuan cantik itu didalam kamar ini.

Pria berambut pirang itu lalu duduk diatas sofa seraya menyilangkan kedua kakinya keatas meja.

"Aku akan menunggu dia sampai perempuan itu kembali dari luar dan akan menantinya didalam kamarnya", kata pria berambut pirang itu tegas. "Apa ia tidak tahu peraturan didalam rumah Ivander Liam jika dilarang keluar tanpa ijin dariku !?"

Pria berambut pirang itu menghela nafas panjang lalu menyandarkan kepalanya dibahu sofa.

"Sepertinya aku harus sedikit bersikap keras dan tegas lagi kepada orang-orang didalam rumah ini terutama perempuan itu ! Ia harus lebih dibimbing ekstra spesial !", kata pria berambut pirang itu sambil mendengus pelan.

Pria itu memutuskan untuk menunggu Bo Li didalam kamar sambil duduk disofa, ia tidak pernah menyangka jika perempuan cantik itu akan menghilang dari rumahnya tanpa sepengetahuan darinya bahkan perempuan cantik itu tidak ijin kepadanya.

Kedua mata pria berambut pirang itu tampak mengerjap pelan dan kedua alis yang ditautkan menandakan bahwa dirinya merasa lelah malam ini, sesekali ia tampak memijit keningnya dengan tangannya lembut.

"Hmmm..., perempuan itu benar-benar membuatku sangat kelelahan !?", kata pria berambut pirang itu seraya bergumam pelan. "Apakah ia tidak mengerti jika aku ini adalah tunangannya bukan musuhnya atau lawannya yang harus ia hindari ? Hah !? Apakah wajahku ini begitu sangat menyeramkan sekali ?", sambungnya gelisah serta sangat lelah sekali.

Bayangkan saja ia tidak beristirahat selama beberapa hari karena terlalu sibuk mempersiapkan acara pertunangan antara dirinya dengan Bo Li dan ditambah lagi sekarang ini Bo Li yang merupakan tunangannya menghilang dari rumahnya, entah kemana.

Ivander Liam, pria berambut pirang itu benar-benar terlihat sangat kacau sekali hari ini.

Episodes
1 Bo Li
2 Musim Panas
3 Hari Istimewa
4 Sistem Bo Li 115 telah diaktifkan
5 Hukuman dari Sistem
6 Tunangan Bo Li
7 Terdampar di Pantai
8 Munculnya Peri Cantik
9 Selamat Datang Bo Li
10 Ternyata Hukuman yang menyenangkan
11 Surga Para Peri
12 Buah Amethyst Ungu
13 Apa Yang Terjadi Disini
14 Keajaiban Buah Surga
15 Tiga Hari Menghilang
16 Percakapan antara pria
17 Hampir Ketahuan
18 Waktu Berjalan Sama
19 Berubah Menjadi Ungu
20 Tembus Pandang
21 Identitas Tersembunyi
22 Kerongsang Ajaib
23 Percakapan Dengan Zaban
24 Menulis Buku Kisah Diumur Sepuluh Tahun
25 Kematian Yang Memilukan
26 Gadis Kecil
27 Janji 1001 Zaban
28 Bangkit dari Kematian
29 Waktu mulai berjalan cepat
30 Reinkarnasi
31 Efek dari memakan Buah Surga
32 Mengingat
33 Pohon Hutan
34 Kembali Pulang
35 Kesabaran Ivander Liam
36 Apakah dia menyadarinya
37 Buku Harian
38 Undangan Makan Malam
39 Mulai Mencair Gunung Es itu
40 MURDHUACHA
41 Penyebab Munculnya Murdhuacha
42 Pagi Yang Sibuk Untuk Bo Li
43 Pertemuan Itu
44 Musuh Itu Datang
45 REBECCA MENFEZ
46 Makam Gantung
47 Pembicaraan Di Api Unggun
48 Selendang Pelangi
49 IVANDER LIAM
50 Gaun Malam Sang Puteri
51 Mahkota Yang Dapat Berubah Fungsi
52 Kemampuan Senjata Api Milik Bo Li
53 Pistol Revolver
54 BONUS Dari Sistem Bo Li 115
55 Membeli Dengan Poin
56 Tugas Misi Dari Sistem Bo Li 115
57 Terpesona
58 Pembicaraan Dalam Mobil
59 Bersikap
60 Mata Iblis
61 Menggunakan Pistol Revolver M&W 500M
62 KILATAN MATA MERAH
63 Onggokan Tubuh Yang Mengering
64 PANCASONA
65 Pria Dengan Biola Emasnya
66 Menjadi Dekat
67 Liburan Musim Panas
68 Wife Carrying Festival
69 Ciuman Mesra Itu
70 Betapa Beruntungnya Menikah Denganmu
71 Di Kamar Itu
72 Modifikasi Senjata
73 BERPERGIAN
74 Ke Lokasi lomba menembak
75 PRIA BERTOPENG
76 Bertemu Kembali Dengan Mata Iblis
77 Mencari Selendang Pelangi
78 Danau Sunyi
79 Pria Misterius
80 Bidadari Roh Selendang Pelangi
81 Selendang Pelangi Yang Sangat Unik
82 Keanehan Yang Disadari oleh Ivander Liam
83 Rencana Keberangkatan Bo Li
84 Bandara
85 Pohon Ajaib Amethyst Ungu
86 Selamat Tinggal Liburan Musim Panas
87 Kembali Ke Kota B-One
88 Pembicaraan Hangat
89 Senyuman Lembutnya
90 Anting-Anting Cantik
91 Acara Makan Malam
92 Kejanggalan Di Restoran
93 Murdhuaca Yang Menyamar
94 Pria Dengan Biola Emas Datang
95 Pertempuran Kecil Di Sebuah Restoran
96 Terasa Sepi
97 Cerita Bo Li
98 Kedatangan Ivander Liam
99 Menemui Kakek Li Sanders
100 Pasangan Romantis
101 Kakek Li Sanders
102 Perbincangan Singkat
103 Mengungkap Cerita
104 Hadiah Kecil Untuk Kakek
105 Waktu Bersama
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bo Li
2
Musim Panas
3
Hari Istimewa
4
Sistem Bo Li 115 telah diaktifkan
5
Hukuman dari Sistem
6
Tunangan Bo Li
7
Terdampar di Pantai
8
Munculnya Peri Cantik
9
Selamat Datang Bo Li
10
Ternyata Hukuman yang menyenangkan
11
Surga Para Peri
12
Buah Amethyst Ungu
13
Apa Yang Terjadi Disini
14
Keajaiban Buah Surga
15
Tiga Hari Menghilang
16
Percakapan antara pria
17
Hampir Ketahuan
18
Waktu Berjalan Sama
19
Berubah Menjadi Ungu
20
Tembus Pandang
21
Identitas Tersembunyi
22
Kerongsang Ajaib
23
Percakapan Dengan Zaban
24
Menulis Buku Kisah Diumur Sepuluh Tahun
25
Kematian Yang Memilukan
26
Gadis Kecil
27
Janji 1001 Zaban
28
Bangkit dari Kematian
29
Waktu mulai berjalan cepat
30
Reinkarnasi
31
Efek dari memakan Buah Surga
32
Mengingat
33
Pohon Hutan
34
Kembali Pulang
35
Kesabaran Ivander Liam
36
Apakah dia menyadarinya
37
Buku Harian
38
Undangan Makan Malam
39
Mulai Mencair Gunung Es itu
40
MURDHUACHA
41
Penyebab Munculnya Murdhuacha
42
Pagi Yang Sibuk Untuk Bo Li
43
Pertemuan Itu
44
Musuh Itu Datang
45
REBECCA MENFEZ
46
Makam Gantung
47
Pembicaraan Di Api Unggun
48
Selendang Pelangi
49
IVANDER LIAM
50
Gaun Malam Sang Puteri
51
Mahkota Yang Dapat Berubah Fungsi
52
Kemampuan Senjata Api Milik Bo Li
53
Pistol Revolver
54
BONUS Dari Sistem Bo Li 115
55
Membeli Dengan Poin
56
Tugas Misi Dari Sistem Bo Li 115
57
Terpesona
58
Pembicaraan Dalam Mobil
59
Bersikap
60
Mata Iblis
61
Menggunakan Pistol Revolver M&W 500M
62
KILATAN MATA MERAH
63
Onggokan Tubuh Yang Mengering
64
PANCASONA
65
Pria Dengan Biola Emasnya
66
Menjadi Dekat
67
Liburan Musim Panas
68
Wife Carrying Festival
69
Ciuman Mesra Itu
70
Betapa Beruntungnya Menikah Denganmu
71
Di Kamar Itu
72
Modifikasi Senjata
73
BERPERGIAN
74
Ke Lokasi lomba menembak
75
PRIA BERTOPENG
76
Bertemu Kembali Dengan Mata Iblis
77
Mencari Selendang Pelangi
78
Danau Sunyi
79
Pria Misterius
80
Bidadari Roh Selendang Pelangi
81
Selendang Pelangi Yang Sangat Unik
82
Keanehan Yang Disadari oleh Ivander Liam
83
Rencana Keberangkatan Bo Li
84
Bandara
85
Pohon Ajaib Amethyst Ungu
86
Selamat Tinggal Liburan Musim Panas
87
Kembali Ke Kota B-One
88
Pembicaraan Hangat
89
Senyuman Lembutnya
90
Anting-Anting Cantik
91
Acara Makan Malam
92
Kejanggalan Di Restoran
93
Murdhuaca Yang Menyamar
94
Pria Dengan Biola Emas Datang
95
Pertempuran Kecil Di Sebuah Restoran
96
Terasa Sepi
97
Cerita Bo Li
98
Kedatangan Ivander Liam
99
Menemui Kakek Li Sanders
100
Pasangan Romantis
101
Kakek Li Sanders
102
Perbincangan Singkat
103
Mengungkap Cerita
104
Hadiah Kecil Untuk Kakek
105
Waktu Bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!