Aku menikahi mu karena mencintai mu.

"Mas,apakah kau masih mencintai ku?" Tiba-tiba pertanyaan itu muncul di benakku, sepertinya timbul rasa ragu di hatiku. Kepalaku tiba-tiba pusing karena memikirkan permintaan mama mertuaku.

"Kenapa hal yang sudah pasti masih kau tanyakan Clara!" Mas Dimas berucap dengan pelan.

"Jika Mama memintamu untuk menikah lagi, apakah Mas mau?" Pandangan ku kini beralih menatap suamiku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kepadaku kalau ini benar-benar terjadi. Membayangkan nya saja napas ku begitu sesak.

Jari-jari Mas Dimas terulur untuk menghapus air mataku." Aku dulu mencintaimu, maka dari itu aku menikahi mu. Dan sampai detik ini aku masih mencintaimu. Walaupun terkadang sikap ku kepadamu kasar."

Air mataku semakin deras. Rasanya aku tidak sanggup untuk berpisah dengan suamiku. Aku sangat mencintainya. "Tapi Mama bagaimana? keluarga mu dari dulu tidak pernah menyukaiku. Dan sampai detik ini pun semua tidak berubah."

Mas Dimas langsung memelukku dengan erat. "Aku minta maaf karena sifat keluargaku kepadamu keterlaluan. Maafkan aku atas semua hal yang kau terima selama ini?" Suara Mas Dimas bergetar, seperti nya ia juga menangis.

***

Sementara di rumah Dimas semua sibuk membicarakan pasangan suami istri yang tadi pergi.

" Mama kenapa keterlaluan sekali terhadap Clara?" Satrio merasa tidak terima atas perlakuan istrinya kepada menantunya tersebut.

"Sejak awal Mama tidak suka Pa, ia tidak pantas bersanding dengan Dimas.

" Dia cantik baik dan juga pintar,kau mencari yang seperti apa lagi? " Satrio tidak habis pikir dengan istrinya Ani. Selama hampir tujuh tahun Clara menjadi menantu nya selalu saja sikapnya seperti itu. Puncak nya adalah tahun ini, karena istrinya ingin sekali segera menimang cucu.

" Tapi sampai sekarang belum bisa memberi kita cucu. Teman Mama semua rata-rata sudah menimang cucu Pa."

"Itu bukan urusan kita, itu urusan Tuhan karena belum memberikan kepercayaan kepada mereka." Sebenarnya Satrio juga tidak terlalu suka dengan Clara, karena ia berasal dari keluarga biasa. Tapi karena melihat sifat dan sikap Clara yang baik Satrio perlahan luluh.

" Mama heran ke apa belain Clara terus." Ani berlalu pergi meninggalkan anak dan suaminya yang sedang menikmati makan malam.

"Kenapa malah jadi Mama dan Papa yang bertengkar?" Tanya Ardi adik dari Dimas.

"Mama mu itu keterlaluan Ardi. Tidak seharusnya tadi berkata seperti itu kepada Clara. Pasti hatinya sangat terluka."

Di dalam kamar.

"Apakah aku keterlaluan bicara tadi kepada Clara? tapi aku mau segera menimang cucu. Mungkin Clara saja yang terlalu sensitif."

Anu segera membaringkan tubuhnya di ranjang king size miliknya. Wanita paruh baya tersebut tidak ingin ambil pusing soal perasaan menantunya.

Dimas dan Clara sedang menikmati makan malam. Mereka hanya diam, suasana hati keduanya masih tidak menentu.

Aku potong steak yang ada di depanku. Rasanya sulit sekali menggerakkan tanganku untuk menyuapkan makanan masuk ke dalam mulutku. Rasanya nafsu makan ku sudah hilang seketika.

"Makanlah Clara? kau harus makan supaya tidak sakit!" Ucap Mas Dimas sambil menyuapi aku dengan steak miliknya.

Rasanya sudah lama sekali aku tidak pernah di perlakukan manis oleh suamiku seperti ini. Rasanya ingin menangis.

"Mas kita jadi cari rumah?" Aku menanyakan kembali soal janji Mas Dimas yang akan mencari tempat tinggal di dekat mertuaku.

" Nanti Mas pikirkan."

Terpopuler

Comments

🌸🦉•Martabak Manis•🦉🌸

🌸🦉•Martabak Manis•🦉🌸

mama mertua tidak bersyukurr

2023-12-14

0

🌸🦉•Martabak Manis•🦉🌸

🌸🦉•Martabak Manis•🦉🌸

halah

2023-12-14

0

🌸🦉•Martabak Manis•🦉🌸

🌸🦉•Martabak Manis•🦉🌸

anak mama pasti nurut ra

2023-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Mulai melawan.
2 Waktu tidak mengubah rasa bencinya kepadaku.
3 Apakah kau masih mencintai ku?
4 Aku menikahi mu karena mencintai mu.
5 Perdebatan kakak adik
6 Kau terlalu berharga untuk di sakiti.
7 Kau itu baik atau bodoh?
8 Tidak ada balasan kebaikan, melainkan kebaikan pula.
9 Cintaku lebih besar dari rasa sakit ku.
10 Mulai di mengerti
11 Bertemu orang di masa lalu
12 Bertemu orang di masa lalu 2
13 Penjelasan yang sia-sia
14 14.Aku temanmu yang akan selalu mencintaimu
15 Kau bukan untukku.
16 Merelakan
17 Berubahnya sikap Rendra.
18 Waktu yang akan menyembuhkannya.
19 Ciuman yang tidak disengaja.
20 Cewek itu, maha benar.
21 Aku hanya malu.
22 Sebuah doa yang tidak baik.
23 Amarah membawa musibah.
24 Aku yang diabaikan.
25 Sayap ku patah.
26 Aku hanya rapuh sebentar.
27 Kabar bahagia.
28 Hanya terlihat baik-baik saja.
29 Air mata putus asa.
30 Mulai membuka hati.
31 Bermalam bersama.
32 Diam adalah puncak dari amarahku.
33 Rumah mana yang nyaman untukku?
34 Lebih peka lah, sebagai suami.
35 Kata maaf yang terlambat.
36 Janji yang terlupakan.
37 Tidak ada lagi kata mesra.
38 Dipermainkan sebuah rasa.
39 Sudah mati rasa.
40 Maafkan aku yang banyak kurangnya.
41 Penyesalan Dimas.
42 Belajar menjadi tega.
43 Akhir kisah kita.
44 All about novel ini.
45 Bonchap ( Aku rindu dia)
46 Bonchap (Aku kalah, dan aku menyerah )
47 Bonchap ( Tak berarti lagi)
48 Bonchap ( Tidak mau mengulang kisah yang sama)
49 Bonchap ( Mengembalikan cincin perkawinan)
50 Bonchap ( Tegar dan kuat adalah keharusan)
51 Bonchap ( Membuka hati untuk yang lain)
52 Last bonchap (Malam pertama)
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Mulai melawan.
2
Waktu tidak mengubah rasa bencinya kepadaku.
3
Apakah kau masih mencintai ku?
4
Aku menikahi mu karena mencintai mu.
5
Perdebatan kakak adik
6
Kau terlalu berharga untuk di sakiti.
7
Kau itu baik atau bodoh?
8
Tidak ada balasan kebaikan, melainkan kebaikan pula.
9
Cintaku lebih besar dari rasa sakit ku.
10
Mulai di mengerti
11
Bertemu orang di masa lalu
12
Bertemu orang di masa lalu 2
13
Penjelasan yang sia-sia
14
14.Aku temanmu yang akan selalu mencintaimu
15
Kau bukan untukku.
16
Merelakan
17
Berubahnya sikap Rendra.
18
Waktu yang akan menyembuhkannya.
19
Ciuman yang tidak disengaja.
20
Cewek itu, maha benar.
21
Aku hanya malu.
22
Sebuah doa yang tidak baik.
23
Amarah membawa musibah.
24
Aku yang diabaikan.
25
Sayap ku patah.
26
Aku hanya rapuh sebentar.
27
Kabar bahagia.
28
Hanya terlihat baik-baik saja.
29
Air mata putus asa.
30
Mulai membuka hati.
31
Bermalam bersama.
32
Diam adalah puncak dari amarahku.
33
Rumah mana yang nyaman untukku?
34
Lebih peka lah, sebagai suami.
35
Kata maaf yang terlambat.
36
Janji yang terlupakan.
37
Tidak ada lagi kata mesra.
38
Dipermainkan sebuah rasa.
39
Sudah mati rasa.
40
Maafkan aku yang banyak kurangnya.
41
Penyesalan Dimas.
42
Belajar menjadi tega.
43
Akhir kisah kita.
44
All about novel ini.
45
Bonchap ( Aku rindu dia)
46
Bonchap (Aku kalah, dan aku menyerah )
47
Bonchap ( Tak berarti lagi)
48
Bonchap ( Tidak mau mengulang kisah yang sama)
49
Bonchap ( Mengembalikan cincin perkawinan)
50
Bonchap ( Tegar dan kuat adalah keharusan)
51
Bonchap ( Membuka hati untuk yang lain)
52
Last bonchap (Malam pertama)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!