Setelah aku bisikkan kata mama, suamiku langsung bangun. Ku buang napas kasar. Aku langsung berdiri menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Kenapa tidak membangunkan ku dari tadi Clara!" Aku yang baru keluar dari kamar mandi sedikit kaget dengan perkataan Mas Dimas. Kenapa aku lagi yang di salahkan, bukankah aku juga tadi tidur dengannya.
"Aku saja juga baru bangun karena teriakan Mama Mas." Aku merasa tidak terima di salahkan oleh Mas Dimas.
"Sudahlah aku tidak ingin berdebat lagi, aku mau mandi dulu." Mas Dimas berlalu pergi meninggalkan ku yang masih mematung di tempat.
Ku hiraukan ucapan Mas Dimas. Aku segera menuju lemari dan mengambilkan pakaian ganti untuknya. Kami baru saja berbaikan aku tidak ingin ada pertengkaran lagi.
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka. Mas Dimas sudah selesai mandi ternyata. "Ini bajumu sudah ku siapkan Mas?"
Tanpa menjawab ia segera memakai baju yang aku berikan tadi. Aku selalu berpikir apakah sudah tidak ada cinta di hati suamiku sedikit pun. Semakin lama aku semakin tidak mengenali pria yang ada di hadapan ku ini. Tapi rasa itu selalu aku tampik. Aku tidak ingin rumah tanggaku yang sudah hampir tujuh tahun hancur begitu saja.
"Ayo kita keluar menemui Mama?" Aku geleng kan kepalaku pelan. Aku tidak mau bertemu mereka. Pasti nanti akan ada pertanyaan yang menyakitkan hatiku.
"Kau ini kenapa Clara! ayo kita menemui Mama?" Mas Dimas sedikit meninggikan suaranya.
"Aku sedang tidak enak badan Mas." Aku pura-pura sakit saja biar tidak di ajak makan bersama keluarga besar suamiku.
"Kau sakit?" Mas Dimas berjalan mendekat ke arah ku,Ia pegang keningku.
"Tidak panas kok."
"Apakah sakit hanya badan nya saja yang panas Mas?" Aku mengerucutkan bibirku. Rasanya sulit sekali membohongi suamiku ini.
"Mas tau kau tidak ingin makan bersama kan? baiklah nanti kita makan malam di luar kau mau?" Ku pastikan lagi pendengaran ku, suamiku mengajak ku makan malam di luar. Rasanya sudah lama sekali kita tidak makan malam bersama.
"Aku tidak salah dengar kan Mas?" tanya ku lagi kepadanya, aku ingin memastikan lagi benarkah apa yang aku dengar.
"Tentu saja benar Clara!" Ia berucap sambil memeluk tubuhku dengan erat.
"Kau bersiap lah? nanti kita keluar bersama?"
"Iya Mas." Aku segera menuju meja rias. Ku poles wajahku dengan sedikit makeup natural tapi tetap terlihat cantik.
"Ayo Mas aku sudah siap." Aku menghampiri suamiku yang sedang memainkan ponsel miliknya.
" Kau cantik sekali Clara." Pujinya kepadaku.
"Bukankah setiap hari aku juga cantik Mas? kau saja yang tidak memperhatikan ku selama ini. Jawabku sedikit ketus kepadanya.
" Iya maafkan Mas?" Ia berucap sambil menggenggam erat.
" Ayo kita berangkat?" Kami berjalan beriringan sambil ia yang terus menggenggam tanganku.
Saat tiba di ruang makan langkah ku terhenti. Saat suara mertuaku memanggil nama suamiku. Dan aku semakin menggenggam erat tangan Mas Dimas. "Kau mau kemana Dimas?"
"Aku dan Clara ingin makan malam di luar Ma? kami pergi dulu ya?" Mas Dimas berlalu pergi meninggalkan keluarganya yang sedang makan malam.
Aku juga ikut berpamitan kepada mereka. Langkah ku tiba-tiba terhenti karena omongan mertuaku yang lagi-lagi menusuk hati.
" Istri tidak berguna!" tiga kata yang terucap dari bibir mama mertuaku menghentikan Langkahku. Aku melepas genggaman Mas Dimas, ku balikan badanku dan berjalan menuju ke arah mereka yang sedang makan.
"Maksud Mama apa?" Aku masih tenang tidak ada getaran emosi sedikit pun di ucapan ku.
"Tentu saja kau Clara! lihat ini pelayan sudah masak untuk kita kenapa kau malah mengajak keluar makan Dimas?"
"Kenapa Mama tidak bertanya kepada putra Mama? siapa yang mengajak makan di luar. Kami suami istri Ma, ada kalanya ingin menikmati waktu sendiri."
"Iya tentu saja kau ingin sendiri. Aku yakin kau tidak ingin memiliki anak kan? kau terlalu sibuk bekerja di luar. Sehingga kau belum hamil sampai sekarang!"
"Mama!" kini suara Mas Dimas mengagetkan ku dan semua orang yang ada di ruang makan. Suaranya sedikit meninggi.
"Aku tahu Ma, aku belum bisa memberikan mama cucu. Tapi bisakah Mama tidak selalu mengingat kan hal ini terus setiap hari. Aku yakin Tuhan akan memberikan nya kepadaku." Cairan bening tiba-tiba keluar dari sudut mataku.
"Sudahlah ayo kita pergi?" Mas Dimas segera mengajakku pergi. Ia genggam tanganku sambil berjalan cepat meninggalkan keluarga nya.
"Dimas kau bisa menikah lagi! buat apa kau masih bersama Clara?"
"Dimas... Teriakan mertuaku di abaikan oleh suamiku.
Mas Dimas segera membuka pintu mobil untukku." Masuklah? "
Aku hanya bisa menurut. Aku dudukkan tubuhku sambil pandangan ku kosong mengarah ke depan. Sungguh baru kali ini aku dengar kata-kata yang menyakitkan dari mertuaku. Bukankah Mama juga seorang wanita, kenapa ia meminta Mas Dimas menikah lagi.
" Jangan dengarkan perkataan Mama."
"Mas apakah kau masih mencintai ku?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
🔵ᴳᴿ🐅⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Nah lo Dimas jawab dengan jujur jangan menipu dirimu sendiri 😤
apakah km. benar2 masih menyukai Clara 😤
2023-12-14
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Sikapmu Dimas bikin Clara bingung 😏
2023-12-14
0
🍒⃞⃟🦅Ney 🐌
kok geregetan ya... udh tau gt klrga knp dimas gk bw istrinya pergi dr rmh itu,,, ortunya terang2n lagi ngomong kasar ma istrinya🤦♀️🤦♀️
2023-12-13
2