With You Again

With You Again

Mulai melawan.

Setiap hari aku selalu memenuhi kewajiban ku sebagai seorang istri. Kata orang, rumah adalah tempat paling nyaman untuk pulang. Tapi tidak dengan diriku. Aku selalu takut pulang, membayangkan aku sampai ke rumah saja napas ku terasa sesak. Aku tidak akan pernah menyalahkan Tuhan akan apa yang menimpaku tapi bolehkah aku lari dari situasi ini. Adakah orang yang masih peduli kepadaku. Adakah orang yang menginginkanku. Mencintai ku dengan sepenuh hati.

"Clara! kenapa baru sampai? kemana saja kau?" Teriakan suamiku yang ku dengar setiap hari hampir memecahkan gendang telingaku. Aku ingin kembali ke masa dulu kami saling mencintai. Apakah kebanyakan orang mengalami hal yang aku alami saat ini. Setelah beberapa tahun pernikahan.

Ku buang napas kasar." Bisakah tidak berteriak Mas? aku tidak tuli!" Jawabku dengan nada yang tak kalah tinggi dengannya. Rasanya aku sudah lelah hidup seperti ini terus. Entahlah aku tidak tahu ini keberanian dari mana. Tapi rasanya aku harus keluar dari keadaan ini.

"Kau sudah berani membantah ucapan ku?" Ucapnya dengan nada yang sedikit rendah.

"Sekarang tidak ada alasan untuk aku takut padamu." Aku langsung pergi meninggalkan Dimas begitu saja. Dia hanya diam di tempat. Mungkinkah masih terkejut, karena aku yang tidak pernah membantah ucapannya, kini berani berteriak.

Ku tutup pintu kamar dengan keras. Aku berjalan cepat menuju kamar mandi. Aku menangis sejadi jadinya. Orang yang dulu saling mencintai kenapa sekarang saling menyakiti. Tekat ku sudah bulat aku akan mengajukan gugatan cerai kepadanya.

"Clara! kenapa kau berani membantah ku sekarang?" Dia menanyakan pertanyaan yang bahkan, ia sendiri tahu jawabannya. Aku menghiraukan ucapan Dimas. Rasanya aku tidak punya tenaga untuk menjawab pertanyaan nya.

Ragaku begitu lelah tapi hatiku lebih lelah lagi. Bukankah segala sesuatu bisa saja terjadi. Waktu akan mengubah segalanya. Dan inilah yang aku rasakan saat ini. Aku membaringkan tubuhku di ranjang king size milik kami. Ku miringkan badanku ke kanan,ku tutup rapat - rapat telinga kiri dengan bantal.

"Clara! kau berani mengabaikan suamimu?" Dimas menarik paksa bantal yang aku pakai untuk menutupi telinga ku.

"Kenapa aku tidak berani mengabaikan mu? bukankah dirimu yang lebih dulu mengabaikan ku? kau pikir aku apa Mas! kau anggap aku apa Mas?" Air mata ku mengalir dengan deras nya. Napas ku sesak jantung ku terpacu lebih cepat. Pertama kalinya aku membantah suamiku.

" Aku sengaja pulang malam kenapa? rumah yang harusnya penuh cinta sekarang hanya ada kebencian. Kau seolah tidak menganggap ku ada. Apa salahku Mas? apa masih kurang pengorbanan ku selama ini!" Aku berteriak sekencang mungkin.

"Kau sendiri lah yang paling tahu apa kekurangan mu Clara?"

Aku hapus air mata yang mengalir di pipiku dengan kasar. "Heh... Anak bukan? Kenapa selalu diriku yang di salahkan? bukankah anak urusan Tuhan Mas?"

"Itu urusan Tuhan tapi kau, terlalu sibuk bekerja. Aku masih sanggup menghidupi mu." Nada bicara ya mulai melunak.

Ia genggam tanganku. "Kau berhentilah bekerja? mungkin kita akan segera memiliki momongan kalau kau tidak sibuk bekerja."

"Mas pekerjaan ku sama sekali tidak sibuk. Bukankah sudah kita bicarakan ini sebelumnya. Kalau Mas mau aku berhenti bekerja baik, aku akan menurut. Tapi bisakah kita pindah dari sini?" Aku ajukan syarat kepadanya. Karena sampai sekarang aku masih hidup numpang dengan mertua.

Jangan lupa like dan komen ya..

Terimakasih

Terpopuler

Comments

ℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥ 𝓙𝓘𝓝 ◌ᷟ⑅⃝ͩ●

ℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥ 𝓙𝓘𝓝 ◌ᷟ⑅⃝ͩ●

hmm drama rumtang yg cukup pelik

2024-09-21

0

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ

singgah disini 😁

2024-04-13

1

Ryaici Saristi

Ryaici Saristi

mampir kk

2024-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Mulai melawan.
2 Waktu tidak mengubah rasa bencinya kepadaku.
3 Apakah kau masih mencintai ku?
4 Aku menikahi mu karena mencintai mu.
5 Perdebatan kakak adik
6 Kau terlalu berharga untuk di sakiti.
7 Kau itu baik atau bodoh?
8 Tidak ada balasan kebaikan, melainkan kebaikan pula.
9 Cintaku lebih besar dari rasa sakit ku.
10 Mulai di mengerti
11 Bertemu orang di masa lalu
12 Bertemu orang di masa lalu 2
13 Penjelasan yang sia-sia
14 14.Aku temanmu yang akan selalu mencintaimu
15 Kau bukan untukku.
16 Merelakan
17 Berubahnya sikap Rendra.
18 Waktu yang akan menyembuhkannya.
19 Ciuman yang tidak disengaja.
20 Cewek itu, maha benar.
21 Aku hanya malu.
22 Sebuah doa yang tidak baik.
23 Amarah membawa musibah.
24 Aku yang diabaikan.
25 Sayap ku patah.
26 Aku hanya rapuh sebentar.
27 Kabar bahagia.
28 Hanya terlihat baik-baik saja.
29 Air mata putus asa.
30 Mulai membuka hati.
31 Bermalam bersama.
32 Diam adalah puncak dari amarahku.
33 Rumah mana yang nyaman untukku?
34 Lebih peka lah, sebagai suami.
35 Kata maaf yang terlambat.
36 Janji yang terlupakan.
37 Tidak ada lagi kata mesra.
38 Dipermainkan sebuah rasa.
39 Sudah mati rasa.
40 Maafkan aku yang banyak kurangnya.
41 Penyesalan Dimas.
42 Belajar menjadi tega.
43 Akhir kisah kita.
44 All about novel ini.
45 Bonchap ( Aku rindu dia)
46 Bonchap (Aku kalah, dan aku menyerah )
47 Bonchap ( Tak berarti lagi)
48 Bonchap ( Tidak mau mengulang kisah yang sama)
49 Bonchap ( Mengembalikan cincin perkawinan)
50 Bonchap ( Tegar dan kuat adalah keharusan)
51 Bonchap ( Membuka hati untuk yang lain)
52 Last bonchap (Malam pertama)
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Mulai melawan.
2
Waktu tidak mengubah rasa bencinya kepadaku.
3
Apakah kau masih mencintai ku?
4
Aku menikahi mu karena mencintai mu.
5
Perdebatan kakak adik
6
Kau terlalu berharga untuk di sakiti.
7
Kau itu baik atau bodoh?
8
Tidak ada balasan kebaikan, melainkan kebaikan pula.
9
Cintaku lebih besar dari rasa sakit ku.
10
Mulai di mengerti
11
Bertemu orang di masa lalu
12
Bertemu orang di masa lalu 2
13
Penjelasan yang sia-sia
14
14.Aku temanmu yang akan selalu mencintaimu
15
Kau bukan untukku.
16
Merelakan
17
Berubahnya sikap Rendra.
18
Waktu yang akan menyembuhkannya.
19
Ciuman yang tidak disengaja.
20
Cewek itu, maha benar.
21
Aku hanya malu.
22
Sebuah doa yang tidak baik.
23
Amarah membawa musibah.
24
Aku yang diabaikan.
25
Sayap ku patah.
26
Aku hanya rapuh sebentar.
27
Kabar bahagia.
28
Hanya terlihat baik-baik saja.
29
Air mata putus asa.
30
Mulai membuka hati.
31
Bermalam bersama.
32
Diam adalah puncak dari amarahku.
33
Rumah mana yang nyaman untukku?
34
Lebih peka lah, sebagai suami.
35
Kata maaf yang terlambat.
36
Janji yang terlupakan.
37
Tidak ada lagi kata mesra.
38
Dipermainkan sebuah rasa.
39
Sudah mati rasa.
40
Maafkan aku yang banyak kurangnya.
41
Penyesalan Dimas.
42
Belajar menjadi tega.
43
Akhir kisah kita.
44
All about novel ini.
45
Bonchap ( Aku rindu dia)
46
Bonchap (Aku kalah, dan aku menyerah )
47
Bonchap ( Tak berarti lagi)
48
Bonchap ( Tidak mau mengulang kisah yang sama)
49
Bonchap ( Mengembalikan cincin perkawinan)
50
Bonchap ( Tegar dan kuat adalah keharusan)
51
Bonchap ( Membuka hati untuk yang lain)
52
Last bonchap (Malam pertama)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!