BAB 20

"Kenapa buru-buru?" Tanya Tedi bingung karena Sultan menarik tangan sambil berlari.

Peringatan! Peringatan!

Ada musuh datang!

Baru saja mereka ingin menyelinap masuk ke gang mereka di hadang oleh 7 orang.

"Aku melihat wajahmu terekaman cctv kecil itu dan kamu yang menghancurkan kamera itu, apa kamu ingin mencari masalah dengan kami?" ujar pria itu bercekak pinggang.

"Bagaimana ini Sultan?" Tanya Tedi ketakutan.

"Nih kamu pegang tas ini, mereka biar aku membereskannya," ujar Sultan melempar tasnya ke arah Tedi.

"Dasar bocah tengik, kamu sendiri ingin melawan kami? Lebih baik kamu menyerahkan uangmu dan kami akan melepaskan mu," tawarnya.

"Heh! Apa kalian pikir aku tidak bisa menghabisi kalian semua?" Tanya Sultan mencibir.

"Bocal tengil, ayo habisi dia," perintah pria itu.

Sultan hanya mengibaskan tangannya keluar cahaya putih dan mereka berada di depat Sultan terpental.

Tapi...

"Kenapa tubuhku lelah?" batin Sultan.

SULTAN:

Sistem, kenapa tubuhku lelah?

SISTEM:

Serangan jarak jauh menggunakan tenaga 2x lebih banyak dari serangan jarak dekat Tuan.

SULTAN:

Hais... kenapa kamu tidak bilang dari awal.

SISTEM:

Tuan tidak menanyakannya.

"Baiklah, aku mengunakan serangan jarak dekat saja, untuk serangan jarak jauh itu sebagai kartu As saja," ujar Sultan mematahkan ruas-ruas jarinya.

"Aaaaaaa...," teriak Sultan berlari ke arah mereka dan menghajarnya. Sultan melakukan salto depan dan menghantam kepalanya lalu membantingnya di tembok, Sultan meringankan tubuhnya dan meloncat ia naik ke tembok dan menghantam wajah satu pria itu dari atas lalu memutar kepalanya dan menendangnya.

"Astaga!!! Dia bukan manusia, dia adalah monster," teriak Para kawanan penjahat, mereka itu ketakutan dan lari, Sultan mengejar mereka dan menarik bajunya lalu melemparnya ke tembok. Sisa 2 orang lari lainnya, Sultan menendang punggungnya hingga ia terjatuh dan temannya yang lain, Sultan menarik kepalanya dan membantingnya di tanah dan menginjak perutnya hingga ia tak bergerak.

"Jika kalian masih melakukan kejahatan lagi, aku tidak akan segan-segan membunuh kalian," ancam Sultan.

Sultan menghampiri Tedi dan mengambil tas di tangan Tedi, sedangkan Tedi masih ternganga.

"Kamu... keren bangeeeeeettt... aku ngak takut jika menghadapi penjahat kalau ada kamu," puji Tedi memukul pundak Sultan.

"Sudah, pulang kuliah nanti temani aku beli rumah untuk ibuku dan sebidang tanah untuk ibuku berkebun, 800 meter dari kontrakanku ada orang kaya yang rumahnya ngak di huni, jadi aku ingin membelinya," ujar Sultan.

"Wah... kau memang anak yang berbakti Sultan," puji Tedi sambil menggelengkan kepalanya.

"Tentu saja, karena aku sayang Ibuku, emang kamu anak durhaka," ejek Sultan sambil menyunggingkan bibirnya. Tedi memutar bola matanya rasanya ia tak terima di bilang anak durhaka.

Mereka berangkat ke kampus dengan menaiki taksi.

"Sultan, kenapa kamu ngak beli mobil aja?" Tanya Tedi.

"Masalah mobil mah gampang, tunggu ada sisa beli rumah kita beli mobil oke!" ujar Sultan menaik turunkan alisnya.

"Ini nih yang aku suka dari kamu," tawa Tedi mengelegar.

Sesampainya di kampus mereka masuk ke ruangan. Sultan terdiam di depan pintu karena ia melihat seseorang yang ia harus hindari.

Dia Sarah, anak baru pindah ke kampusnya sekali gus mantan Sultan.

"Sultan," Sarah juga terkejut melihat Sultan. Tiba-tiba saja pacarnya datang menghampiri Sarah.

"Sayang ayo kita pergi makan," ajak Roni dan kemudian ia melihat ke arah Sultan.

"Oh ternyata ada seseorang yang kita kenal," Roni mendekati Sultan. "Bagaimana kabarmu Bro?" Tanyanya menepuk pundak Sultan.

Sultan menepis tangan Roni dan menatap tajam arahnya.

"Jangan sok kenal, aku sama sekali tidak mengenalmu," tukas Sultan.

"Tentu saja, mana mungkin orang miskin sepertimu mengenalku," ejeknya sambil menyenggol Sultan. "Dan satu hal lagi, jangan pernah kamu mendekati Sarah, atau aku akan menghabisimu," bisiknya mencengkam pundak Sultan dengan kuat. Sultan mengengam tangan Roni lalu membantingnya ke lantai.

"Aduh!!," teriaknya meringgis ke sakitan.

"Roni," Sarah mendekati Roni dan memegang tangannya.

"Aku tidak akan mengambil barang milik orang lain, hanya orang sepertimu yang suka merampas milik oang lain," ejek Sultan.

"Sultan! Apa maksudmu? Kami di jodohkan dan juga karena ia bisa memberi apa yang aku suka, sedangkan kamu orang miskin, ketika aku minta di belikan barang yang ku suka kau tak bisa memenuhinya," ujar Sarah marah.

"Begitu ya, jika begitu dari awal kita memang tidak cocok," jawab Sultan mencibir lalu duduk di kursinya.

"Aku nyesal sudah mengenalmu," teriaknya.

"Hey, seharusnya aku yang bicara begitu," ujar Sultan sewot.

"Ya sudah sayang, aku bawa kamu ke UKS," ujar Sarah membantu Roni berdiri.

"Awas saja kamu, aku tidak akan membiarkanmu begitu saja," ancam Roni. Sultan mencibir dengan menaiki kakinya di atas meja.

Tak lama dosen masuk ke ruangan dan mulai memberikan materi.

SULTAN:

Sistem, aku ingin menukarkan poin dengan materi.

SISTEM:

Silakan Tuan.

Ting ting.

Semua pilihan tertera di sistem, Sultan menekan gambar orang yang berdiri dengan toga.

Ting ting.

Pengambilan materi sedang proses...

Mempelajari materi otomatis...

Mulai...

Transfer ilmu...

Selesai...

Di kepala Sultan telah terisi dengan materi perkulihan.

"Hehehe... aku jadi orang pintar mulai sekarang," ujar Sultan menyeringai.

Ting ting.

Poin Anda di potong 20 poin.

Sisa poin Anda 11 poin.

"Huhuhu... kenapa mahal sekali," Sultan menagis tapi tidak mengeluarkan air mata. "Tapi tidak masalah, aku jadi orang pintar hahahaha," Sultan tertawa sangat kencang, ia berdiri sambil bercekak pinggang.

Seluruh mahasiswa termasuk dosen melihat ke arah Sultan dengan heran.

"Apa yang kamu tertawakan Sultan?" Tanya dosen menatap Sultan. Sultan baru sadar dan melihat sekeliling semuanya menatapnya.

"Eh maaf pak, sila lanjutkan," ujar Sultan dan kembali duduk. Dosen mengeleng kepalanya kemudia melanjutkan materinya.

"Sultan, jawab pertanyaan di papan tulis ini, tadi Bapak dengar kamu mengatakan jika kamu sudah pintar, jika sudah pintar di jawab sekarang," ucap dosen itu.

"Baiklah," ujar Sultan percaya diri. Sultan menjawab pertanyaan semua dengan benar.

"Jawabannya adalah........ benar," ucap dosen tersenyum.

Seluruh mahasiswa bertepuk tangan. Sultan tersenyum bangga.

Saat pulang kuliah, Tedi menghampiri Sultan.

"Bagaimana? Jadi mencari rumahnya?" Tanya Tedi merangkul pundak Sultan.

"Ayo," angguk Sultan.

Peringatan! Peringatan!

Ada musuh.

Dari kejauhan sekelompok pria datang yang di ketuai oleh Roni dan Sarah.

"Ayo ikut kami sebentar," ajak Roni tersenyum. Sultan dengan santai mengikuti mereka dan ternyata mereka membawanya ke gang buntu.

"Habisi mereka," perintah Roni tanpa basa basi.

"Minggir Tedi," ujar Sultan menghalangi Tedi.

Mereka berlari ke arah Sultan dan meninjunya namun Sultan menangkapnya lalu melemparnya keluar dari pagar.

"Sepertinya jika aku tidak memukulmu, kalian tidak akan kapok," ujar Sultan.

BERSAMBUNG

JANGAN LUPA LIKE,SARAN DAN HADIAH

TERIMA KASIH.

Terpopuler

Comments

Sutikno 23

Sutikno 23

roni ajak teman mau hajar Sultan

2023-11-01

1

🌟Sugali🌟

🌟Sugali🌟

jadi gila njirrr

2023-05-26

0

glanter

glanter

bikin mampus aha semua bro sultan

2023-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB 133
135 BAB 134
136 BAB 135
137 BAB 136
138 BAB 137
139 BAB 138
140 BAB 139
141 BAB 140
142 BAB 141
143 BAB 142
144 BAB 143
145 BAB 144
146 BAB 145
147 BAB 146
148 BAB 147
149 BAB 148
150 BAB 149
151 BAB 150
152 BAB 151
153 BAB 152
154 BAB 153
155 BAB 154
156 BAB 155
157 BAB 156
158 BAB 157
159 BAB 158
160 BAB 159
161 BAB 160
162 BAB 161
163 BAB 162
164 BAB 163
165 BAB 164
166 BAB 165
167 BAB 166
168 BAB 167
169 BAB 168
170 BAB 169
171 BAB 170
172 BAB 171
173 BAB 172
174 BAB 173
175 BAB 174
176 BAB 175
177 BAB 176
178 BAB 177
179 BAB 178
180 BAB 179
181 BAB 180
182 BAB 181
183 BAB 182
184 BAB 183
185 BAB 184
186 BAB 185
187 BAB 186
188 BAB 187
189 BAB 188
190 BAB 189
191 BAB 190
192 BAB 191
193 BAB 192
194 BAB 193
195 BAB 194
196 BAB 195
197 BAB 196
198 BAB 197
199 BAB 198
200 BAB 199
201 BAB 200
202 BAB 201
203 BAB 202
204 BAB 203
205 BAB 204
206 BAB 205
207 BAB 206
208 BAB 207
209 BAB 208
210 BAB 209
211 BAB 210
212 BAB 211
213 BAB 212
214 BAB 213
215 BAB 214
216 BAB 215
217 BAB 216
218 BAB 217
219 BAB 218
220 BAB 219
221 BAB 220
222 BAB 221
223 BAB 222
224 BAB 223
225 BAB 224
226 BAB 225
227 BAB 226
228 BAB 227
229 BAB 228
230 BAB 229
231 BAB 230
232 BAB 231
233 BAB 232
234 BAB 233
235 BAB 234
236 BAB 235
237 BAB 236
238 BAB 237
239 BAB 238
240 BAB 239
241 BAB 240
242 BAB 241
243 BAB 242
244 BAB 243
245 BAB 244
246 BAB 245
247 BAB 246
248 BAB 247
249 BAB 248
250 BAB 249
251 BAB 250
252 BAB 251
253 BAB 252
254 BAB 253
255 BAB 254
256 BAB 255
257 BAB 256
258 BAB 257
259 BAB 258
260 BAB 259
261 BAB 260
262 BAB 261
263 BAB 262
264 BAB 263
265 BAB 264
266 BAB 265
267 BAB 266
268 BAB 267
269 BAB 268
270 BAB 269
271 BAB 270
272 BAB 271
273 BAB 272
274 BAB 273
275 BAB 274
276 BAB 275
277 BAB 276
278 BAB 277
279 BAB 278
280 BAB 279
281 BAB 280
282 BAB 281
283 BAB 282
284 BAB 283 TAMAT
Episodes

Updated 284 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB 133
135
BAB 134
136
BAB 135
137
BAB 136
138
BAB 137
139
BAB 138
140
BAB 139
141
BAB 140
142
BAB 141
143
BAB 142
144
BAB 143
145
BAB 144
146
BAB 145
147
BAB 146
148
BAB 147
149
BAB 148
150
BAB 149
151
BAB 150
152
BAB 151
153
BAB 152
154
BAB 153
155
BAB 154
156
BAB 155
157
BAB 156
158
BAB 157
159
BAB 158
160
BAB 159
161
BAB 160
162
BAB 161
163
BAB 162
164
BAB 163
165
BAB 164
166
BAB 165
167
BAB 166
168
BAB 167
169
BAB 168
170
BAB 169
171
BAB 170
172
BAB 171
173
BAB 172
174
BAB 173
175
BAB 174
176
BAB 175
177
BAB 176
178
BAB 177
179
BAB 178
180
BAB 179
181
BAB 180
182
BAB 181
183
BAB 182
184
BAB 183
185
BAB 184
186
BAB 185
187
BAB 186
188
BAB 187
189
BAB 188
190
BAB 189
191
BAB 190
192
BAB 191
193
BAB 192
194
BAB 193
195
BAB 194
196
BAB 195
197
BAB 196
198
BAB 197
199
BAB 198
200
BAB 199
201
BAB 200
202
BAB 201
203
BAB 202
204
BAB 203
205
BAB 204
206
BAB 205
207
BAB 206
208
BAB 207
209
BAB 208
210
BAB 209
211
BAB 210
212
BAB 211
213
BAB 212
214
BAB 213
215
BAB 214
216
BAB 215
217
BAB 216
218
BAB 217
219
BAB 218
220
BAB 219
221
BAB 220
222
BAB 221
223
BAB 222
224
BAB 223
225
BAB 224
226
BAB 225
227
BAB 226
228
BAB 227
229
BAB 228
230
BAB 229
231
BAB 230
232
BAB 231
233
BAB 232
234
BAB 233
235
BAB 234
236
BAB 235
237
BAB 236
238
BAB 237
239
BAB 238
240
BAB 239
241
BAB 240
242
BAB 241
243
BAB 242
244
BAB 243
245
BAB 244
246
BAB 245
247
BAB 246
248
BAB 247
249
BAB 248
250
BAB 249
251
BAB 250
252
BAB 251
253
BAB 252
254
BAB 253
255
BAB 254
256
BAB 255
257
BAB 256
258
BAB 257
259
BAB 258
260
BAB 259
261
BAB 260
262
BAB 261
263
BAB 262
264
BAB 263
265
BAB 264
266
BAB 265
267
BAB 266
268
BAB 267
269
BAB 268
270
BAB 269
271
BAB 270
272
BAB 271
273
BAB 272
274
BAB 273
275
BAB 274
276
BAB 275
277
BAB 276
278
BAB 277
279
BAB 278
280
BAB 279
281
BAB 280
282
BAB 281
283
BAB 282
284
BAB 283 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!