...Bab 12...
...—Yang Terjadi Tetaplah Terjadi—...
...( Aoba Fujima )...
...———...
Matahari sudah hampir tenggelam. Walau begitu restoran ini akan selalu buka, sesuai dengan prinsip yang dulu kami putuskan bersama.
Jam dinding berdetik secara teratur. Kebanyakan dari meja makan yang tersedia masih dalam kondisi mengilap sejak pagi tadi. Mirisnya, sejauh ini tidak lebih dari empat atau lima pelanggan yang datang melewati pintu masuk restoran.
Jika harus berterus terang, aku sudah terbiasa dengan pengalaman itu. Hari-hari yang jauh lebih buruk sudah pernah kualami sebelumnya.
“Akan selalu seperti ini”—Aku mengencangkan ikat celemekku yang longgar—“Sejak tiga tahun yang lalu, restoran ini sepertinya semakin terpuruk saja.”
Setelah itu aku memutar tombol radio kayu dengan frekuensi acak. Berharap ada siaran menarik yang bisa membuatku nyaman.
Butuh waktu semenit hingga aku menarik jariku darinya. “... yang satu ini mungkin bisa didengar,” gumamku.
Suara reporter wanita muda yang khas mulai terdengar. Pemberitaan yang termaktum di dalamnya seketika membuatku terkejut.
Ini seperti mengembalikan masa lalu yang telah lama dilupakan.
“Dihimbau untuk seluruh masyarakat di sekitar Distrik Alkina agar tetap tenang. Sekali lagi, dimohon untuk tidak panik dengan arus angin aneh yang terjadi di Distrik Alkina atau distrik-distrik yang berdekatan dengannya. Saat ini, Pemerintah Kota Satsumi sedang berusaha untuk mengambil tindakan yang lebih kritis guna menyelidiki sebab akibat dari fenomena tersebut. Maka dari itu—“
Aku langsung mematikan radio itu—jariku refleks bergerak sendiri.
“Ini ... lebih buruk dari yang aku kira."
Hatiku berubah resah. Rasa takut seolah-olah kembali menarikku ke dalam lubang kegelapan. Saat itu juga, aku membenci siaran yang baru saja kudengar dan mulai menyesalinya.
Kenangan akan masa lalu yang pernah terlukiskan itu sangat menyakitkan. Namun, bagaimanapun juga, semua yang terjadi tetaplah terjadi; waktu akan terus berjalan ke depan, bukan sebaliknya. Aku sadar jika tidak ada cara untuk kembali, dan tidak ada sesuatu yang lebih baik selain menggunakan semua sisa hidupku yang tersisa untuk menghidupkan restoran ini.
Pria berumur tiga puluh enam tahun sepertiku masih tetap dalam status berjuang. Sejauh ini pula, aku sudah berusaha bangkit dari keterpurukan itu, mencoba untuk menemukan bagaimana caranya aku bisa membangun lagi kebahagiaan bersama dengan kedua anakku. Mereka adalah satu-satunya keluarga kecil kami yang tersisa.
Maka dari itu, sekarang aku berjalan meninggalkan tempat kasir untuk mendekati kaca depan restoran.
Pemandangan di luar sana menampilkan banyaknya kendaraan yang melintas, menimbulkan polusi udara yang berkepanjangan.
Itu akan menyakiti mereka, pikirku.
Entah kenapa dadaku mulai terasa sesak.
Ini masih mengenai pemberitaan radio tersebut.
Sebenarnya fenomena aneh yang sedang terjadi bukanlah sesuatu yang bisa pemerintah analisa dengan mudah.
Di lain sisi, padahal aku sudah tidak lagi berhubungan dengan mereka. Namun demikian, walau aku tidak bisa melihat wujud atau warnanya, tetapi angin yang bergerak di sekitar kota saat ini hadir pasti karena ulah gadis pengendali angin itu.
Sambil mengepalkan tangan aku bergumam, “Seseorang telah kembali memegang takdir terkutuk itu.”
Beberapa saat kemudian, aku mencoba untuk tenang. Bukan kebencian yang seharusnya aku pikirkanan, melainkan bagaimana cara gadis atau wanita pengendali angin itu bisa menerima takdir keji yang akan menunggu mereka di akhir.
Apa pun yang terjadi, tolong jangan menyerah, pikirku dalam-dalam, memohon dengan penuh kesungguhan.
Dengan begitu, maka semuanya akan kembali dimulai.
Aku berharap siapa pun dari mereka yang kembali memikul tanggung jawab itu tetap kuat, agar tidak berakhir tragis seperti dirinya.
...———...
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
DamnJo
:( semoga ga terjadi sama aku
2022-04-16
0
lysaa
Sking gugup dan malunya mau ngelamar kerja aja, hiro harus menghafalkan teks
2022-04-16
1