Hari terus berganti, dan tepat hari ini Zakir membawa pulang madunya Aisyah ke rumah dan Aisyah dengan amat terpaksa menerima madunya tersebut, walaupun dalam hatinya tiada keikhlasan sedikitpun.
Sejak pertukaran itu Zakir sudah menikahi pacar nya Vera. Namun bukan pernikahan SAH di mata hukum melainkan hanya secara siri.
Orang tua Zakir ataupun Aisyah tidak tahu apa apa akan perbuatan anak dan menantunya itu sebab Aisyah menutupinya karena dia tidak mau membuka aib suaminya tersebut apalagi Aish di bawah ancaman Zakir.
Tepat hari ini Zakir memboyong istri keduanya itu.
Tapi hari ini Aisyah mendengar ucapan suami nya yang pahit,
"Aish, kamu harus pindah kemar yang lain, sebab Vera akan menempati kamar itu!" Perintah Zakir tegas.
"Tidak mas, itu kamarku! Kenapa bukan dia saja yang menetap di kamar lain?" Jawab Aish sekenanya dengan perasaan yang dongkol.
"Mas aku tidak apa-apa tidur di kamar lain kok, walaupun aku ngidam tidur di kamar itu." Ujar Vera dengan nada sedih dibuat buat, dan tentunya licik.
"Tidak, aku tidak mau kamu sedang ngidam jadi aku wajib menuruti keinginanmu sayang! Dan kamu Aish, kamu yang harus pindah! Aku tidak mau tahu, kalau kau menolak enyahlah dari rumah ini!"
Ucapan Zakir bak petir yang menyambar di siang hari untuk Aish.
Dengan perasaan tidak rela, mau tak mau Aisyah pindah kamar lainnya.
Aisya meneteskan air matanya melihat perlakuan suaminya padanya,
perlakuan Zakir terhadap madunya sangatlah baik, terbalik dengannya yang selalu kena amarah. "Cobaan apalagi ini Ya Allah?!" Isak Aish dalam diam
Hari demi hari rumah tangga itu kian hambar dan terasa neraka bagi Aish, Aisyah diperlakukan buruk oleh istri kedua Zakir, namun Zakir seakan menutup mata. Bahkan anak saja tidak di responnya oleh Zakir.
Namun Aisyah tetap bertahan demi anaknya. Semua perlakuan buruk Zakir dan madunya ia telan bulat bulat karena anaknya iya semua demi anaknya!
Seperti saat ini,
"Mbk Aisyah tolong dong cuci bajuku!" Suruh Vera dengan nada memerintah.
Tapi mbak mau kepasar Vera." Jawab Aisyah karena emang dia mau pergi kepasar.
Namun Vera berpura-pura jatuh tepat saat Zakir datang, lantas Zakir langsung membantu Vera untuk berdiri.
"Kamu kenapa sayang?" Tanya Zakir khawatir.
Sedangkan Aisyah terkaget melihat madunya yang pura-pura jatuh.
"Mbak Aisyah mendorong aku mas, karena mbak Aish menyuruh aku mencuci baju mbak Aish. Tapi mas lihat aku sedang hamil kan tapi mbak Aish marah dan mendorong aku mas! Ujar Vera dengan akting yang luar biasa jahatnya.
Terlihat Vera menangis sambil tersenyum licik kehadapan Aisyah dan tentunya Zakir tidak melihat itu.
"Aisyah!!!" Panggil Zakir dengan suara yang keras.
Aisyah dengan takut maju perlahan dan,
"Plaaakk!" Satu tamparan mendarat di pipi mulus Aisyah.
Lagi lagi Aisyah menerima kenyataan pahit yang menyayat hatinya.
"Apa salahku mas?" Tanya aish terisak.
Kamu tanya apa salah mu? Tega kamu ya menyuruh menyuci baju kamu. Kamu ada hati tidak haaaa?!!"
Ucap Zakir dengan murkanya.
Abah jangan marahin umi, umi tidak jahat!" Teriak Zilla yang tiba-tiba datang.
Namun yang terjadi malah Zakir bertindak kasar ke pada anak gadisnya.
"Umi kenapa abah jahat pada kita. kenapa abah gak sayang kita lagi?" Tanya Zila kepada umi nya.
"Abah mungkin capek sayang." Jawab Aisyah seraya menghibur hati anak gadisnya itu.
Sebenarnya sangat luka melihat tingkah suaminya makin hari makin menjadi, Aish cuma bisa berdoa semoga ia kuat menghadapi ini semua.
Sedangkan di kamar lainnya,
"sayang," panggil Zakir buat istri siri nya, bahkan pada Aisyah si Zakir belum pernah memanggilnya dengan semesra itu. Lain halnya pada Aisyah
dia sengaja membuat Aisyah menderita agar Aisya mau berpisah secepatnya. Namun apa daya sampai saat ini dia belum mendapatkan kata ayo mas kita cerai dari bibir Aisyah. Karena di pikiran Zakir dengan begini Aisya akan meminta cerai namun pada nyatanya Zakir tak tahu bahwa seorang wanita akan kuat dan mampu bertahan dengan segala hinaan, caci maki, duka dan sakit hati demi orang-orang yang di sayanginya.
"Mas kapan mbak Aisyah pergi dari rumah ini sih?" Tanya Vera dengan manjanya.
"Sabar sayang kamu tahu Aisyah tidak mau pergi dari rumah ini. Jadi sabar yaa." Ucap Zakir sambi mencium pipi istri sirinya itu.
Namun Vera masih juga ngambek dan menepis mukanya Zakir,
"sayang aku mohon sabar yaa." Zakir berusaha membujuk Vera.
"Iya mas," jawab vera dengan malas.
Kini Zakir sudah berangkat ke kantor yang di mana Zakir menjadi direkturnya, semakin naik jabatannya semakin banyak saja tingkah nya.
Di sisi lain Vera makin menjadi memperbudak Aisyah seakan-akan dia adalah pembantu. Namun Zakir tentunya tahu akan hal itu, karena Zakir lah yang memberikan ide laknat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
➳βC᭄ ☠💤💤OFF💤💤(vika)
istri bodoh...aku tak akan bertahan dg semua perlakuan itu...kalo tak ingin pisah jadilah kuat. babat pelakoor dg cara licik..kalo tak kuat ya pisah aja...
2023-09-21
0
🏘⃝Aⁿᵘ≛🦆͜͡ᶍᷢɪⷪḛⷱᴙⷶḁᷞ𝐧ᷤ࿈°👻ᴸᴷ
bodoh bngeet nyianyiain istri yg soleha,suaminya buta kali ya
2023-08-13
0
Ney Maniez
anyutin ajj tuhh pelakor🤦♀️🤦♀️
2023-08-11
0