Di perjalanan menuju kota A, hanya ada keheningan, Zevan yang masih pusing memikirkan bagaimana hubungan nya dengan Zahra, yang tidak ada perkembangan selama 6 thun menikah
Memikirkan nya saja sudah membuat Zevan sakit kepala, segera Zevan harus mengambil keputusan untuk ke dua nya, dan yang sangat menjadi pertimbangan adalah sang anak yang tidak mau dekat oleh sang Zahraa. justru itu membuat mudah untuk segera berpisah dengan Zahra.
kira kira begitu yang difikirkan Zevan...
Di mansion Zahra sedang meratapi nasib yang seolah tidak mau berpihak kepada nya, tidak seperti yang diharapkan oleh semua kaum wanita bahwa, setelah menikah kehidupan nya akan terasa sangat lengkap, dengan ada nya suami dan seorang anak diantara keluarga kecil mereka
Namun berbeda dengan kehidupan Zahra sekarang, jauh dari kata bahagia, Zahra selama ini bertahan karena sang Papa mertua yang dulu membiyayai pengobatan untuk operasi lambung ayah nya
Zahra merasa sangat berhutang budi pada sang Papa mertua, bagaimana pun beliau sangat baik pada Zahra, bahkan memperlakukan Zahra dengan baik layaknya seorang anak sendiri.
Sangat berbanding terbalik dengan Ibu mertua dan juga suaminya, Zahra menyayangkan sikap Zevan yang seperti ibu mertua nya
flashback
Malam didalam ruangan rumah sakit dimana sang ayah sudah 3 hari dirawat disini...
Walupun sudah 3 hari dirawat kesehatan ayah nya tidak ada kemajuan, sang Ayah menderita penyakit lambung yang kronis, karna dulu tidak terlalu memperdulikan sakit yang dirasa nya sehingga sekarang penyakit itu menjadi penyakit yang menghawatirkan dan bisa saja merengut nyawa sang ayah
Sebenarnya dari 2 hari yang lalu pihak Rumah Sakit sudah memeriksa secara keseluruhan, dan menyatakan kan pada keluarga untuk segera melakukan operasi untuk ayah Syamsir! membuang bagian yang dirasa mengagu di bagian lambung nya
Namun, pihak Zahra masih belum menyetujui, karna terkendala biaya yang sekitaran puluhan juta.
Pihak Rumah Sakit sudah memberikan perintah terakhir malam ini. dan kalo terjadi sesuatu makan dari pihak RS tidak akan bertangung jawab karna sudah disarankan sebelum nya...
Ayah Zahra yang hanya seorang petani sayur dan ibu yang hanya seorang ibu rumah tangga, dan keuangan pas pas an, hanya bisa untuk membeli kebutuhan sehari hari yang kadang juga masih kurang karena panen yang tidak menentu.
"Ndo, bagaimana ini ayah mu semakin parah kalo tidak segera dibawa ke ruma sakit. ibu takut ayah akan..." ucap ibu Zalifah dengan mata yang berkaca kaca
"Ussst." Zahra mengarahkan jari telunjuk nya kearah bibir sang ibu, Zahra tidak kuasa bila harus mendengarkan nya lagi
"Ibu ga boleh ngomong gitu. Zahra akan cari cara supaya ayah bisa segera oprasi." perkataannya menenangkan sang ibu, walaupun Zahra tidak tau bagianmana mendapatkan uang sebanyak itu...
Zahra melagkahkan kaki nya keluar ruangan, sebelum itu Zahra meminta izin untuk mencari pinjaman ketempat kepada kepala desa, sebelum berangkat Zahra minta agar ibu ny mendoakan diri nya supaya mendapatkan pinjaman...
Dengan hati hancur, Zahra melangkah dengan gontai. ia bingung bagaimana mendapatkan uang sebanyak itu
Zahra sebenarnya ragu ingin meminjam ke tempat pak kepala desa, namun, ia tak mempunyai pilihan lain.
Ada pilihan lain dia harus menerima tawaran dari kakek salman, seorang juragan kaya raya dikampung nya untuk menikah dengan cucu satu satu nya yang juga sudah menyukai Zahra...
Bukan nya Zahra bersikap sombong atau sok jual mahal, namun, sikap dari Arya yang tak lain adalah cucu dari kakek salman sangat tidak dia sukai
Meskipun Arya memiliki tampang dan tubuh seperti oppa oppa Korea namun minim ahlak, dan Zahra tidak menyukai itu
Arya yang seorang pemabuk dan mengagu gadis gadis didesa nya, itu yang membuat Zahra tidak berniat untuk menikah dengan Arya.
Zahra sudah sampai dirumah pak lurah...
"Pak, kedatagan Zahra kesini mau minta tolong sama bapak, bisakah pinjamkan uang Zahra 80jt untuk operasi bapak?" ucapnya degan penuh keberanian, tangan nya terus meremat ujung baju untuk menyembunyikan rasa gugup nya...
"Maaf ndo, bapak nda punya kalo sebanyak itu, kemaren anak bapak putri baru aja dapat musibah di kota, dan sekarang uang bapak sudah nda ada" ucapnya merasa menyesal karna tidak bisa membantu salah satu warga ny terlebih dia memang dekat dengan ayah Zahra dan Zahra juga sudah seperti putri nya sendiri.
"Zahra mohon pak! hiksss. kemana lagi Zahra akan mendapatkan uang untuk operasi bapak, hiks.. " ucapnya dengan putus asa air mata terus mengalir di pipi nya
"Bapak minta maaf ndo. bapak benar benar tidak ada" ucap pak lurah kasihan melihat kondisi Zahra.
Pak lurah berdiri dan bejalan menuju kamar ny, hanya beberapa menit pak lurah sudah kembali lagi dengan membawa amplop coklat ditangan nya...
"Ini ndo kamu bawa, tapi jumlah nya sangat jauh dari yang kamu mau, bapak hanya punya itu ndo semoga bisa membantu" ucapnya menyerahkan sebuah amplop coklat kepada Zahra...
Zahra menerima amplop itu, bagaimanapun ia saat ini membutuhkan uang, dan tidak memikirkan yang lain lagi...
Setelah mengucapkan terimakasih Zahra melangkah pergi...
Kaki nya melangkah tanpa tujuan yang pasti Zahra harus mendapatkan uang untuk sang ayah...
Diperjalanan Zahraa terus melangkahkan kaki nya
Dijalan raya, yang memang tidak telalu ramai karna memang sudah malam sekitar jam 9 Zahra hendak menyebrang...
Namun baru ditengah jalan
Ciittttttt
"Aaaaaa..." reflek Zahra menagkup tangan nyq kearah wajah nya
Mobil membating stir kearah kiri Zahra..
Seorang pria kisarah umur 45 tahunan keluar daridalam mobil dan menghampiri Zahra...
"Kamu tidak apa apa nak? " tanya pria itu dengan khawatir, memegang pundak Zahra melihat bagimana keadaan Zahra
Zahra kemudian melepaskan tangan yang menagkup wajah nya, dilihat nya pria paruh baya namun masih telihat tampan, mengunakan setelan jas mahal bisa dipastikan bahwa pria yang berada di hadapan nya itu adalah orang kaya pikir Zahra
"Nak,kamu tidak papa?" tanya pria itu lagi karena tidak mendapat respon dari Zahra
"Emmmm,enga om " ucap Zahra dengan jatung yang masih berdetak cepat karna kejadian barusan membuat nya sedikit shock...
"Apa yang kamu lakukan malam malam begini?" tanya lelaki itu
"Saya mencari pinjam uang untuk operasi Ayah saya om" jawab Zahra jujur karna itu yang saat ini ada difikiran nya
"Berapa yang kamu perlu kan?" tnya pria itu tanpa berbasa basi
"Sekitar 80 juta om" ucapnya dengan percaya diri Zahra mendapatkan keberanian, berkata yang sebenarnya, kenapa dia bisa spontan begini pada orng asing. yang jelas yang dia butuhkan hanyalah uang untuk sang ayah...
"Baiklah, ayo saya antar, dimana ayah mu dirawat?" tanya pria itu, hati nurani nya bergerak saat melihat wajah teduh gadis yang ia hampir tabrak itu...
Namun Zahra masih diam ditempat
"Kenapa nak? " tanya nya pada zahra yang masih mematung
"Saya belum dapat uang nya om saya harus cari pinjaman dulu." ucap polos Zahra.
Pria itu hanya bisa tersenyum,anak gadis di hadapan nya ini begitu polos dan lugu juga sangat cantik
"Sudah Jangan difikirkan saya akan urus semua, mari kita kerumah sakit." ucapnya lagi membatu Zahra berdiri
Kedua nya pun mengendarai mobil menuju Rumah Sakit dimana sanga ayah dari gadis cantik polos dan lugu ini dirawat...
Bismillah revisi ulang untuk semua bab
Semoga lebih baik ya ka, jagan lupa kasih support nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Bu Kus
pasti karena di jodohkan Zahra ceritanya balas Budi nih
2024-03-06
2
Rai maher Maher
seperti nya bener, menerima pernikahan SBG hutang Budi
2024-02-28
3
@sulha faqih aysha💞
oh Zahra menerima zev Sebangai hutang Budi kah
2024-02-16
1