Sikap Nabila

Dibalik dinding, Zahra mendengar semua perkataan yang begitu menyayat hati nya dari sang ibu mertua, dulu Zahra berbuat kesalahan yang sedikit teledor menjaga Nabila

Namun dengan memadikan Nabil dengan air panas, bagaimana mungkin Zahra melakukan itu terhadap anak kandung nya sendiri, jelas-jelas itu adalah kebohongan besar

Zahra begitu menyangi Nabila, walaupun terkesan berjarak antara hubungan ibu dan anak itu namun rasa sayang nya begitu besar untuk sang anak...

Buru buru Zahra menghapus air mata nya dan berjalan menuju dapur, melewati sang suami dan juga mama nya memalingkan wajah tanpa melihat mereka....

"Lihatlah Zev penampilan istrimu itu!" ucap sang mama pada Zevan

"Seperti pelayan saja, bahkan pelayan lebih layak dibandingkan dia." sambung nya lagi memberikan tatapan jijik pada menantu nya itu.

"Sudahlah ma, aku tak ingin membahas nya, dia hanya tidak mau merawat diri nya sendiri. bukan kah selama ini aku selalu memberikan bulanan yg cukup banyak untuk nya dia kemanakan semua uang itu?" ucap Zev mengarahkan kan pandangan nya kerah dapur melihat Zahra dengan tatapan malas nya

"Emmmmm, iyaa Zev jangan-jagan istrimu itu mempunyai pria lain " kata sang mama memberikan bumbu pada hubungan sang anak...

"Siapa yang mau dengan wanita seperti itu Ma? lihatlah melihat wajah nya saja membuat ku muak. aku tidak akan memberikan jatah bulanan lagi pada nya." ucap Zevan degan nada kesal

"Ya seperti itu lebih baik, sebaiknya berikan saja pada Mama, Maama bisa bersenang-senang dengan uang anak mama,bukan begitu Zev?"

"Ckk Mama, bukan kah Zevan juga memberikan bulanan untuk mama walaupun tak sebanyak pemberian papa?" kata sang anak

"Emmmm,kau bisa saja Zev, mama mau kekamar istirahat dulu" (****sebelum pembicaraan ini bertambah panjang sebaik ny aku kekamar sajaa****) imbuh nyonya merry dalam hati

Nyonya merry berjalan menuju kamar nya...

Setelah sang Mama pergi Zevan celigukan mencari keberadaan sang putri....

"Nabil,kamu dimana nak?" panggil nya bergema mencari keberadaan sang putri...

Gara-gara asik mengobrol dengan sang mama,sampai tidak menyadari bahwa putri nya sudah tidak berada disana...

Zevan berjalan menuju dapur mencari sang putri, dilihat nya mbo siti sedang membersihkan ikan yang akan dimasak...

"Apakah nabil kesini mbo? " tanya Zevan pada mbo Siti

"Tidak Tuan, saya tidak melihatnya kemari" jawab mbo Siti

Zevan lalu berjalan menuju halaman belakang.

Mata nya langsung tertutuju pada sepasang ibu dan anak yang berjarak itu, dilihatnya sang anak yang sedang bermain dengan boneka nya, dan tidak jauh dari sana Zahra melihat nya dengan posisi duduk dikursi yang agak jauh dari Nabila.

Zevan berjalan mendekati sang putri...

"Sayang, sedang apa?kenapa tidak beritahu papa kalo pergi bermain disini" tanyanya dengan lembut duduk disamping Nabila

"Papa sama oma sibuk berantem, Nabil males gangu" jawab nya ketus.

"Siapa yang berantem, papa kan emang gitu kalo ngomong sama oma"

"Papa mau pergi ya? " tanya nya tiba-tiba padagan nya menatap sayu pada sang Papa...

"Mmmm iya sayang, sebentar mugkin 3 hari papa disana" jawab nya memberi pengertian pada sang putri

"Lama Paa, terus nanti Nabil gimna? " tanya nya lagi

"kan ada oma sayang. "

"Nabil mau nya sama papa... "

"Kenapa? "tanya Zevan

"Kan Nabil udah biasa dikelonin sama papa, mana bisa Nabil kalo tidur ga ditemenin Papa, huh" jawab nya memoyogkan bibir merah muda nya.

"Sayang, kan masih ada Mama, nanti Mama temenin tidur Nabil ya" ucap Zahra begitu berada di hadapan Nabil mendegar perdebatan antara anak dan ayah itu membuat nya gemas.

Nabil dan Zevan menatap Zahra secara bergantian...

"Gak mau. mau nya sama papa aja." jawab Nabil ketus

"Kenapa sayang? mama juga bisa ceritakan cerita yang bagus untuk Nabil." bujuk Zahra menahan sesak didada nya, hubungan nya dengan sang anak memang tidak dekat karna mertua nya selalu melarang untuk Zahra mendekati Nabil, jadi Nabil juga terbiasa jauh oleh Zahra.

"Kenapa sayang mama juga bisa cerita,atau ga nanti minta oma cerita kan cerita yang bagus untuk Nabil" bujuk Zevan

Zahra merasa meghangat dalam hati nya, karna Zevan berusaha membujuk anak nya untuk diri nya

"Nda mau. Nabil gak biasa deket sama mama, mama gak kaya oma yang ngerti semua mau Nabil,kaya Papa yang selalu nurutin semua mau Nabil dan sayang sama Nabil. " ucap bocah itu

"Nabil. Mama sayang sama Nabil, Mama juga akan turutin semua mau Nabil." Zahra dengan air mata yang mengedang dipelupuk mata nya, mencoba sekuat tenaga agar tidak menagis mencoba meraih badan anak nya untuk ia peluk...

Namun Nabila malah berjalan mundur menghindari Zahra yang terus berjalan kearah nya.

"Aaaaa..."teriakan Nabila

"Nabil." ucap zahra berusaha meraih tubuh putri nya, namun kalah cepat degan Zevan yang lebih dulu mengendong Nabila.

"Sayangg. kamu ga papa?" tanya Zevan begitu meraih tubuh anak nya yang hampir terjatuh ke kolam

"Papa. Nabil gak mau sama Mama. Nabil mau nya sama papa aja hiks hiks. " tangis bocah itu pecah di dalam pelukan Zevan

Zevan mengeratkan pelukan nya pada sang anak dan mengendong nya, hendak menuju kamar, pandangan Zevan beralih pada Zahra

"Kau tunggu disini! aku bawa Nabil masuk ke kamar nya, ingat tunggu disini!!" tegas Zev penuh penekanan di setiap kalimat nya

Meninggalkan Zahra yang menatap sendu kerah nya

Zahra mematung lebih tepat nya shok dengan kejadian barusan, bagaimana bisa anak nya tidak mau dia sentuh bahkan anak yang selama 2 tahun disusui nya malah menjauhi nya.

"*ken*apaaa.kenapa nabil seperti itu tadiii...?"

" kenapa dia tidak mau disentuh olehku. kenapaa. apa saja yang sudah mereka ajarkan pada putri ku sehingga putri ku membenci mama ny. "

Isak Zahra membayang kan banyak kejadian dari mulai bagaimana metua nya sangat membatasi nya dengan sang anak..

Dulu, setelah 2 tahun berhenti meminum asi, Zahra sudah tidak diperbolehkan mengurus Nabila. dengan berbagai alasan namun, dulu masih bisa bermain saat sang Papa mertua masih disini. beda dengan 3 tahun belakangan ini sang Papa lebih sering diluar negeri untuk mengurus bisnis disana.

Malah sudah 3 tahun sang papa tidak pulang karena covid dan ppkm besar besaran..

Saat ada sang papa mertua, Nyonya Merry bersikap baik dan seperti tidak terjadi apa apa. walaupun masih dingin namun tidak membatasi nya dengan Nabila..

Namun berbeda saat sang papa mertua nya tidak ada, sedangkan menyentuh Nabil hanya mendekati nya saja, nyonya Merry akan sangat melarang malah memberi nya kata-kata pedas..

"A*pa**a yang mencoba aku pertahankan* **Tuhan***, bahkan anak ku sendiri. hikss hiksss" ugkap nya* dalam hati meratapi nasip nya**

Zahra terus terisak, sakit hati pasti namun, sikap Nabila pada nya begitu menyigksa diri nya.

"Hentikan tagisanmu itu!" suara digin Zevan membentak Zahra.

Kasi like komen dan hadiah kalian untuk support karya ini..

Tinggalkan jejak supaya aku lebih semangat up cerita ini.

semoga sukaaa

😊😊😊

Terpopuler

Comments

vanilla althea smith

vanilla althea smith

dikelonin lebih baik diganti tidur sama papa

2024-08-29

1

Murni Murningsih

Murni Murningsih

semangat zahra,,,,,,,,,kamu harus berubah, buat suamimu jatuh cinta padamu

2024-03-26

1

Deviyanti Pasalu

Deviyanti Pasalu

kata "jangan" slalu typo

2024-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 Perkataan Setajam Belati
2 Perkataan Pedas Ibu Mertua
3 Sikap Nabila
4 Kebencian Zevan
5 Flasback Bertemu Papa Mertua
6 Flasback Bertemu Sahabat Lama
7 Lipstik 20 Ribuan Dan Pupur Bayi
8 Kehagantan Nabil dan Zahra
9 Mama Bukan Pembatu
10 Pulang Dini Hari
11 Pertemuan Tak Terduga
12 Wanita Masa Lalu
13 Di Hotel Cleo
14 Tertidur di Hotel Cleo
15 Elin Zevan Kurang Ajar
16 Keinginan Bercerai
17 Mari Bercerai
18 Keperdulian Nabil
19 Biarkan Nabila Bersama ku
20 Tiga Hari Terakhir
21 Resmi Bercerai
22 Meninggalkan Nabila
23 Kecelakaan ( Kehilangan Bayi)
24 Tidur Sekamar
25 Rendra Psikolog Dadakan
26 Dimana Mama
27 Mengantar Zahra Pulang
28 Kematian Ayah Syamsir
29 Dikira Suami Istri
30 Nabila Sakit
31 Menjual Cincin Pernikahan
32 Datang Ke Rumah Mantan Suami
33 Semua Tentang Zahra
34 Keindahan Di Balik Pakaian Lusuh
35 Diterima Bekerja
36 Gagal Bekerja dan Kemarahan Zevan
37 Keputusan Zevan
38 Dia Anakmu
39 Pinjam Daster Mbo
40 Menyusul Zahra (Tidur Bersama)
41 Ganti Baju Mu!
42 Mengetahui Kebenaran
43 Perubahan Zevan
44 Dimana Cicin Pernikahan Kita?
45 Membeli Cicin Itu Lagi
46 Sindiran Ibu Zalifah
47 Aku Akan Menginap!
48 Minyak Gosok
49 Menyuruh Zevan Pulang!
50 Suami Usil
51 Squishy Elastis
52 Pembicaraan Cleo dan Merry
53 Mengusir Rendra
54 Menangkap Ayam
55 Tuan Phillips Tidak Hadir
56 Datang Ke Pesta
57 Ide Jail Zevan
58 Wanita Sepolos Zahra
59 Nafkah 1 Juta Perbulan
60 Kejujuran Zahra
61 Ketahuan Nabila
62 Kejahilan Zevan Lagi
63 Bertemu Wanita Menyebalkan
64 Jangan Minum Pil KB lagi!
65 Aku Mencintaimu
66 Benda Tumpul Yang Mengeras
67 Ini Dia!
68 Kejutan Untuk Istriku
69 Tambah Cucu Untuk Ku!
70 Kabar Kecelakaan Nyonya Merry
71 Kebenaran Yang Dibongkar
72 Menginap Di Hotel
73 Model Dadakan
74 Kebenaran Tentang Zevan
75 Aku Anak Haram!
76 Naik Ambulance
77 Pergi ke Makam Ibu
78 Pertemuan Dony dan Wanita Misterius
79 Tentang Adik Dony
80 Keputusan Besar
81 Kemarahan Tuan Philps
82 Pelukan Pagi Hari
83 Penyelidikan Zevan
84 Bayi Kembar
85 Dimana Adikku?
86 Syarat Bertemu Adik
87 Ada Apa Dengan Nabila?
88 Cup Cup Cup
89 Nenek Menjenguk Ibu dan Cucu
90 Penyakit Nabila
91 Kejadian Tak terduga
92 10 tahun kemudian
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Perkataan Setajam Belati
2
Perkataan Pedas Ibu Mertua
3
Sikap Nabila
4
Kebencian Zevan
5
Flasback Bertemu Papa Mertua
6
Flasback Bertemu Sahabat Lama
7
Lipstik 20 Ribuan Dan Pupur Bayi
8
Kehagantan Nabil dan Zahra
9
Mama Bukan Pembatu
10
Pulang Dini Hari
11
Pertemuan Tak Terduga
12
Wanita Masa Lalu
13
Di Hotel Cleo
14
Tertidur di Hotel Cleo
15
Elin Zevan Kurang Ajar
16
Keinginan Bercerai
17
Mari Bercerai
18
Keperdulian Nabil
19
Biarkan Nabila Bersama ku
20
Tiga Hari Terakhir
21
Resmi Bercerai
22
Meninggalkan Nabila
23
Kecelakaan ( Kehilangan Bayi)
24
Tidur Sekamar
25
Rendra Psikolog Dadakan
26
Dimana Mama
27
Mengantar Zahra Pulang
28
Kematian Ayah Syamsir
29
Dikira Suami Istri
30
Nabila Sakit
31
Menjual Cincin Pernikahan
32
Datang Ke Rumah Mantan Suami
33
Semua Tentang Zahra
34
Keindahan Di Balik Pakaian Lusuh
35
Diterima Bekerja
36
Gagal Bekerja dan Kemarahan Zevan
37
Keputusan Zevan
38
Dia Anakmu
39
Pinjam Daster Mbo
40
Menyusul Zahra (Tidur Bersama)
41
Ganti Baju Mu!
42
Mengetahui Kebenaran
43
Perubahan Zevan
44
Dimana Cicin Pernikahan Kita?
45
Membeli Cicin Itu Lagi
46
Sindiran Ibu Zalifah
47
Aku Akan Menginap!
48
Minyak Gosok
49
Menyuruh Zevan Pulang!
50
Suami Usil
51
Squishy Elastis
52
Pembicaraan Cleo dan Merry
53
Mengusir Rendra
54
Menangkap Ayam
55
Tuan Phillips Tidak Hadir
56
Datang Ke Pesta
57
Ide Jail Zevan
58
Wanita Sepolos Zahra
59
Nafkah 1 Juta Perbulan
60
Kejujuran Zahra
61
Ketahuan Nabila
62
Kejahilan Zevan Lagi
63
Bertemu Wanita Menyebalkan
64
Jangan Minum Pil KB lagi!
65
Aku Mencintaimu
66
Benda Tumpul Yang Mengeras
67
Ini Dia!
68
Kejutan Untuk Istriku
69
Tambah Cucu Untuk Ku!
70
Kabar Kecelakaan Nyonya Merry
71
Kebenaran Yang Dibongkar
72
Menginap Di Hotel
73
Model Dadakan
74
Kebenaran Tentang Zevan
75
Aku Anak Haram!
76
Naik Ambulance
77
Pergi ke Makam Ibu
78
Pertemuan Dony dan Wanita Misterius
79
Tentang Adik Dony
80
Keputusan Besar
81
Kemarahan Tuan Philps
82
Pelukan Pagi Hari
83
Penyelidikan Zevan
84
Bayi Kembar
85
Dimana Adikku?
86
Syarat Bertemu Adik
87
Ada Apa Dengan Nabila?
88
Cup Cup Cup
89
Nenek Menjenguk Ibu dan Cucu
90
Penyakit Nabila
91
Kejadian Tak terduga
92
10 tahun kemudian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!