Malaikat penolong 2

Sudah hampir 2 minggu Amyra tinggal di rumah Elsa . Elsa yang hanya tinggal berdua dengan kakak perempuan nya di rumah mewah itu merasa sangat senang dengan kehadiran Amyra .

Amyra pun memang sudah terbiasa menginap di rumah Elsa , jadi tidak terasa canggung lagi .

Pagi itu Amyra dan Elsa berencana berbelanja di toko dekat rumah nya untuk membeli beberapa baju untuk Amyra, karena semenjak kejadian itu Amyra tidak membawa baju selain yang dia gunakan . Elsa hanya bisa meminjamkan baju milik nya yang memang kekecilan karena bada Elsa jauh lebih kecil dari Amyra .

Hanya butuh 10 menit menggunakan mobil menuju toko baju langganan Elsa .

Elsa membelikan beberapa baju untuk Amyra . Amyra tau betul kalau Elsa paling tidak suka kalau pemberian nya di tolak , maka dari itu Amyra hanya bisa pasrah dan menerima apapun yang di pilih kan Elsa untuk nya .

" Udah Sa ,, ini udah cukup " ucap Amyra karena Elsa masih saja memilih milih baju untuk Amyra .

" Ih , udah kamu diem aja . " ucap Elsa yang terus sibuk memilih baju . Amyra hanya menghela nafas .

" Aku ke toilet bentar ya Sa . " pamit Amyra . Elsa hanya mengangguk .

Amyra pun keluar dari toko itu setelah dari toilet karena merasa capek melihat sahabat nya itu yang sudah mulai kambuh penyakit belanja nya . Amyra tau kalau Elsa bisa menghabiskan berjam jam hanya untuk belanja .

Amyra duduk di sebuah bangku di depan toko baju itu , di bawah pohon .

" Ahh sejuk nya .. " Amyra pun memejamkan mata nya menikmati sejuknya angin di sana .

Tanpa disadari seorang pria berdiri tepat di depan nya .

" Halo nona . Apa kabar ?" sapa pria itu berhasil membangun kan lamunan Amyra . Mata Amyra perlahan terbuka . Dan menatap pria itu .

" Bima ?" Amyra yang masih kaget tapi juga ada rasa senang karena bisa bertemu lagi dengan pria yang menolong nya itu .

Pria itu tersenyum dengan hangat dan duduk di samping Amyra .

" Apa kabar anda nona ? apakah luka luka anda sudah sembuh ?" tanya Bima seraya memastikan kondisi tubuh Amyra .

" sa , saya sudah sembuh . Tolong , Apakah bisa jangan panggil saya dengan sebutan nona ?" ucap Amyra . Bima pun tersenyum .

" Panggil saja saya Amyra ." ucap Amyra .

" Baiklah , Amyra . " jawab Bima .

" Ngomong ngomong , kenapa kamu bisa berada disini ? " tanya Amyra .

" Harus nya saya , eh aku . Harus nya aku yang tanya , kenapa kamu berada disini ? Apa kami tinggal di sekitar sini ?" Bima balik bertanya .

" Ohh enggak ! masa iya aku bisa tinggal di lingkungan elite seperti ini . Aku sedang nganter temen ku belanja disini . " jawab Amyra sambil menunjuk ke toko baju itu .

" Oh , temen kamu Elsa ? Yang waktu itu jemput kamu di Rumah sakit ?" tanya Bima . Elsa mengangguk sambil tersenyum .

" Jadi , kamu tinggal di sekitar sini .Bima ?" tanya Amyra kembali .

" Iya , tapi ini hanya sanggar saja . " jawab Bima .

" Sanggar ?" Amyra penasaran .

" Iya , sanggar seni . Aku buka sanggar lukis untuk anak anak jalanan yang mau belajar melukis . " jawab Bima .

" Oh ya ? jadi kamu seorang pelukis ?" Amyra antusias mendengar cerita Bima sampai membuat Bima tertawa .

" Enggak kok , aku cuma hobi selagi mengisi waktu luang saja , tapi memang aku sering bermalam di sanggar karena terlalu betah . " jawab bima .

" Oh ,, "

" Kalau ada waktu , kamu boleh datang ke sanggar kalau mau ." ajak Bima .

" Benarkah ? " Amyra sangat antusias , karena memang sejak kecil Amyra sangat suka melukis dan menggambar . Bima pun mengangguk .

" Kapan kapan boleh aku berkunjung ?" tqnya Amyra .

" tentu saja Amyra . " jawab Bima dengan senyuman nya .

Mereka berdua kini terlihat lebih akrab setelah perbincangan itu , Bima tak ingin melewatkan nya begitu saja .

" Boleh aku minta nomor telepon mu Amyra ? " Bima memberanikan diri .

" Oh ya , boleh . Sini hape mu , biar aku tulis . " Amyra tanpa ragu langsung menuliskan nomor nya di handphone Bima , Karena Amyra merasa kalau Bima bukan orang jahat .

" Ah . Terima kasih Amyra . " jawab Bima .

" Panggil Aku Rara . Elsa biasa panggil aku Rara . " ucap Amyra .

" Baik lah , Ra . "

Tak lama kemudian Elsa keluar sambil membawa beberapa tas besar berisi baju yang baru saja dia beli .

" Aish ! Ra . Aku cari kamu kemana mana , eh kamu malah disini sama ... " ucapan Elsa terhenti ketika dia melihat Amyra yang tengah duduk bersama Bima .

" Kamu kan cowo yang waktu itu .. " Elsa coba mengingat ingat .

" Iya Sa , dia Bima . Yang waktu itu di rumah sakit . " ucap Amyra .

" Ah iya iya . Kok bisa ketemu disini ya ? " tanya Elsa .

" Itu tempat ku . " jawab Bima sambil menunjuk sebuah sanggar di seberang jalan .

" Sanggar lukis ?" tanya Elsa kembali . Bima mengangguk .

" Kebetulan banget Ra , kamu kan suka banget ngelukis . Eh malah ketemu orang yang suka lukis juga , takdir banget tuh ! " ucap Elsa sesuka hati nya .

" Ehh , ssshh ! Sa diem ah ! " Amyra mencoba membungkam Elsa .

" Emang kamu beneran suka lukis Ra ?" tanya Bima . Amyra tersenyum malu .

" Cuma suka aja , kok . " Jawab Amyra malu .

Bima pun tersenyum hangat .

" Kalo gitu kami permisi dulu yaa . " ucap Amyra segera menyeret Elsa menuju mobil .

" Kapan kapan mampir ya Ra ." Teriak Bima yang melihat Amyra dan Elsa sudah masuk kedalam mobil .

"Amyra ." gumam Bima .

Sejak kejadian itu , Amyra dan Bima semakin dekat . Bahkan bukan hanya sekali Amyra saling telepon nan atau hanya sekadar bertanya kabar .

Amyra pun sering berkunjung ke sanggar Bima , melihat anak anak yang terlihat bahagia ketika diajarkan menggambar oleh Bima .

Amyra memperhatikan Bima yang dengan sepenuh hati mengajarkan anak anak jalanan itu menggambar tanpa mau di bayar sepeser pun .

Bima terlihat sangat tulus dan senang .

Suatu hari , Amyra yang mulai bosan karena tidak di ijinkan untuk bekerja oleh Elsa dengan alasan agar tak bertemu om dan tante nya akhirnya memberanikan diri untuk meminta bantuan pada Elsa agar mengijinkan nya untuk bekerja .

" Ayolah Sa . Aku gak bisa terus terusan bergantung sama kamu Sa .Aku mau Cari kerja Sa . " Amyra memohon pada Elsa .

" Amyra ! Kalo nanti kamu kerja . Terus ketemu sama Om dan Tante gila mu itu gimana coba ? Kenapa sih gak nurut banget " ucap Elsa kesal .

" Kita cari tempat kerja yang jauh dari mereka Sa . " jawab Amyra . Elsa semakin kesal .

" Ihh ni anak susah bener dikasih tau ! " ucap Elsa sambil mengapit kedua pipi Amyra dengan telapak tangan nya karena gemas .

Amyra hanya memohon dengan wajah manis nya .

" Boleh yaa Sa . "

" Nggak !"

" Ayolah Sa . Elsa sayang , Elsa Cantik . Elsa baik . " Amyra terus merayu Elsa . Akhirnya Elsa pun kalah .

" Iya iya iya . Kamu menang ! Tapi . Aku yang pilih kerjaan dan tempat nya . " ucao Elsa . Amyra pun langsung memeluk Elsa karena kegirangan .

Beberapa hari kemudian , Elsa mendapatkan pekerjaan di sebuah restoran milik keluarga nya . Amyra pun sangat bersemangat .

Amyra pun mulai bejerja di restoran itu . Dengan catatan pulang pergi harus di jemput Elsa . Elsa memang sangat protektif pada Amyra , karena Elsa tau kalau Om dan Tante Amyra yang sangat licik dan jahat . Elsa sudah menganggap Amyra seperti saudara nya sendiri , begitu pun Amyra .

Malam itu restoran tempat Amyra bekerja sudah tutup . Amyra mendapat telepon kalau Elsa tidak bisa menjemput nya karena ada keperluan keluarga , Amyra pun harus pulang sendiri .

Selagi menunggu taksi yang dipesan kan oleh Elsa datang .

Tiba tiba ada sebuah mobil yang berhenti di depan Amyra . Amyra merasa tidak asing dengan mobil tersebut . Kemudian seorang pria paruh baya turun dari kemudi nya .

" Akhir nya kamu ketemu juga !" ucap pria itu .

" Om !" Amyra kaget ketika mengetahui kalau pria itu adalah Om Bagja , Orang yang hampir saja menjual nya pada pria hidung belang .

Amyra yang kaget langsung melarikan diri , mencoba kabur dari Om nya itu .

" Jangan kabur kamu ! " Om Bagja pun berlari mengejar Amyra .

Amyra yang ketakutan berlari secepat mungkin entah kemana asal kan dia bisa kabur dari Om Bagja .

Ketika Amyra berlari tiba tiba sebuah mobil berhenti dan membuka pintu .

" Ayo cepat naik !"

Ternyata itu Bima , tanpa pikir panjang Amyra pun langsung naik dan Bima langsung tancap gas melajukan mobil nya hingga Om Bagja tidak bisa lagi mengejar nya .

" Sialan anak itu !" Umpat Pm Bagja karena kesal .

Amyra masih terus memperhatikan belakang karena takut Om Bagja akan mengejar nya lagi . Bima yang bingung belum berani bertanya melihat Amyra yang terlihat sangat ketakutan dan hampir menangis itu . Amyra dengan nafas yang masih terengah engah karena berlari akhir nya bisa sedikit bernafas lega .

" Bima , sekali lagi . Makasih banget udah nolongin aku . " ucap Amyra .

" Iya . Tapi siapa dia Ra ?" tanya Bima penasaran .

" Dia Om Bagja . Om ku . " jawab Amyra .

Bima kini ingat percakapan Amyra dan Elsa di rumah sakit waktu itu . Om Bagja adalah orang yang hampir menjual Amyra .

" Kamu baik baik aja kan Ra ?" tanya Bima khawatir .

" Aku gak apa apa kok , untung ada kamu . " jawab Amyra .

" Kalo ada apa apa kamu bisa langsung telepon aku Ra , kapanpun . " ucap Bima serius . Amyra pun mengangguk .

Bima pun mengantar Amyra sampai ke rumah Elsa .

" Sekali lagi makasih ya ." ucap Amyra . Bima pun mengangguk kemudian pergi dengan mobil nya .

Amyra pun masuk ke rumah Elsa yang masih kosong karena Elsa dan kakak perempuan nya belum pulang dari acara keluarga nya .

Amyra membaringkan dirinya di tempat tidur .

" Aku gak boleh ceritain kejadian tadi sama Elsa , yang ada aku malah gak bisa kerja lagi . " Pikir Amyra .

Tak terasa Amyra pun tertidur karena kelelahan .

Semenjak kejadian itu , Amyra semakin berhati hati ketika akan pergi ataupun pulang kerja . Dia akan menutup wajah nya dengan topi dan masker agar tidak ketauan dan berharap Om nya tidak akan mencoba mencari nya lagi .

...*********************...

Episodes
1 Malaikat Penolong
2 Malaikat penolong 2
3 Kesucian Yang Di Renggut
4 Selalu Ada Bima
5 Dua Orang Berharga
6 Kenangan Satu Malam
7 Kehamilan Tanpa Bahagia
8 Ada Aku
9 Bertanggung Jawab
10 Wanita Yang Sama
11 Nyaman
12 Wajah Baru
13 Tebak siapa ?
14 Bertemu Lagi
15 Dilema
16 Tanggung Jawab Elvano
17 Terpaksa Melepaskan
18 Rencana
19 Keluarga Reynard
20 Calon Mertua
21 Goyah
22 Kalah Satu Langkah
23 Ingin Lebih Mengenal Mu
24 Takut Hujan
25 Mencari
26 Ingin Lebih dekat
27 Telepon Amyra
28 Ada Rindu
29 Masih Bima
30 Kepingan Masa Lalu
31 Ciuman pertama yang sesungguhnya
32 Menahan diri
33 Mengganjal Di hati
34 Kangen Elsa
35 Bercinta yang ke dua
36 Elvina Reynard
37 Calon Buah Hati Ku
38 Emosi yang tak tertahan
39 Bima Mahendra
40 Menyukai
41 Kata Maaf
42 Hawa Panas
43 Mencintaimu
44 Prasangka Buruk
45 Elvina
46 Acuh
47 Layaknya Saudara
48 Masalah Baru
49 Masalah Baru 2
50 Bertahan lah
51 Kenyataan pahit
52 Harus Menerima
53 tangis pilu
54 Tinggal dimana ?
55 bibir manis
56 Diantara mereka
57 Luka di balik senyuman
58 Runtuh
59 Rasa sakit
60 Rasa bersalah
61 Menyetujui perjodohan
62 Cahaya lilin
63 Jebakan
64 Hasrat yang tidak tertahan
65 Suami orang
66 Cemburu
67 Menikahlah dengan ku
68 Teman Baru
69 Semakin erat semakin lepas
70 Memastikan
71 kepastian
72 Rencana
73 Murka nya ombak di laut tenang
74 Aku cape
75 Layak nya di telan Bumi
76 Rindu yang masih tersimpan
77 danau kenangan
78 pelukan yang lama hilang
79 Berubah lebih baik ?
80 pelukan yang di rindukan
81 Kamar Amyra
82 tersinggung
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Malaikat Penolong
2
Malaikat penolong 2
3
Kesucian Yang Di Renggut
4
Selalu Ada Bima
5
Dua Orang Berharga
6
Kenangan Satu Malam
7
Kehamilan Tanpa Bahagia
8
Ada Aku
9
Bertanggung Jawab
10
Wanita Yang Sama
11
Nyaman
12
Wajah Baru
13
Tebak siapa ?
14
Bertemu Lagi
15
Dilema
16
Tanggung Jawab Elvano
17
Terpaksa Melepaskan
18
Rencana
19
Keluarga Reynard
20
Calon Mertua
21
Goyah
22
Kalah Satu Langkah
23
Ingin Lebih Mengenal Mu
24
Takut Hujan
25
Mencari
26
Ingin Lebih dekat
27
Telepon Amyra
28
Ada Rindu
29
Masih Bima
30
Kepingan Masa Lalu
31
Ciuman pertama yang sesungguhnya
32
Menahan diri
33
Mengganjal Di hati
34
Kangen Elsa
35
Bercinta yang ke dua
36
Elvina Reynard
37
Calon Buah Hati Ku
38
Emosi yang tak tertahan
39
Bima Mahendra
40
Menyukai
41
Kata Maaf
42
Hawa Panas
43
Mencintaimu
44
Prasangka Buruk
45
Elvina
46
Acuh
47
Layaknya Saudara
48
Masalah Baru
49
Masalah Baru 2
50
Bertahan lah
51
Kenyataan pahit
52
Harus Menerima
53
tangis pilu
54
Tinggal dimana ?
55
bibir manis
56
Diantara mereka
57
Luka di balik senyuman
58
Runtuh
59
Rasa sakit
60
Rasa bersalah
61
Menyetujui perjodohan
62
Cahaya lilin
63
Jebakan
64
Hasrat yang tidak tertahan
65
Suami orang
66
Cemburu
67
Menikahlah dengan ku
68
Teman Baru
69
Semakin erat semakin lepas
70
Memastikan
71
kepastian
72
Rencana
73
Murka nya ombak di laut tenang
74
Aku cape
75
Layak nya di telan Bumi
76
Rindu yang masih tersimpan
77
danau kenangan
78
pelukan yang lama hilang
79
Berubah lebih baik ?
80
pelukan yang di rindukan
81
Kamar Amyra
82
tersinggung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!