Bab 9. Pahit Manis Kehidupan

Arumi terbangun di tengah malam. Kepalanya masih terasa pusing. Arumi melihat sekeliling ruangan kamar. Arumi merasa asing.

Di mana ini? Bukan kamar aku menginap.

Arumi mencoba duduk dan kaget ketika menyadari dirinya memakai jas.

Ini jas siapa? Apa yang terjadi? Kepalaku pusing banget.

Arumi mencoba mengingat apa yang terjadi dengan dirinya. Saat ingatannya mulai kembali, Arumi memukul dahinya.

"Kenapa aku bisa minum sebanyak itu? Pasti aku mabuk. Siapa yang membawaku ke kamar ini?" gumam Arumi dengan dirinya sendiri.

Arumi kaget saat mendengar sesuatu yang jatuh. Ia bangun dari tidurnya dan mendekati sofa, tempat di mana asal suara.

Wanita itu makin kaget melihat siapa yang ada dibalik sofa. Tampak Shaka yang meringis menahan sakit, dengan memegang pinggangnya.

"Shaka ...."ucap Arumi kaget.

Shaka tersenyum miring dengan Arumi. Ia merasa malu karena Arumi melihat saat terjatuh tadi.

Shaka berdiri dan duduk di sofa tempat ia tadi membaringkan tubuh. Tersenyum dengan kikuk.

"Kenapa aku disini?" tanya Arumi.

"Kamu mabuk, aku nggak tau kamar kamu di mana. Aku bawa ke kamar ini saja."

Arumi duduk di samping Shaka. Ia merapatkan jas agar menutupi tubuhnya yang terbuka.

"Apa yang kamu dan aku lakukan? Kenapa pakaianku sobek?"

"Aku dan kamu tidak ada melakukan apa-ap. Pakaianmu robek, karena ulahmu sendiri. Kamar ini ada CCTV, jika kamu tak percaya, kita bisa minta pihak hotel untuk memutarnya."

"Aku tak ingat apa-apa? Maaf ... aku bukan menuduh kamu. Karena ini semua juga salahku. Kenapa mesti mabuk?" Arumi menunduk dan memainkan jarinya.

"Kenapa aku merobek pakaianku?"

"Kamu mengira aku suamimu dan meminta melakukan hubungan." Arumi memandangi Shaka.

"Kamu masih nggak percaya dengan apa yang aku katakan? Coba aja ingat-ingat."

Arumi memandangi langit-langit kamar DNA menyandarkan tubuhnya ke sofa. Ia lalu memijat kepalanya yang masih terasa pusing.

"Apa saja yang aku lakukan dan katakan?"

"Nggak banyak yang kamu lakukan. Kamu hanya menangisi cintamu yang tak dibalas dan diabaikan suamimu. Maaf, bukannya aku ikut campur. Semua itu kamu yang katakan."

"Aku mengatakan semua tentang suami dan rumah tanggaku?" tanya Arumi.

"Ya ...."

"Apakah aku salah jika saat ini aku pergi menjauh. Aku memiliki raganya tapi tidak hati suamiku. Apakah aku nggak pantas dicintai?"

"Setiap orang pantas dicintainya. Semua orang juga ingin dicintai. Jika kita telah melakukan yang terbaik buat pasangan, tapi ia tak juga menyadari dan mencintai kita. Bukan kita yang nggak dicintai, tapi pria itulah yang nggak pantas kita cintai."

"Aku selalu berusaha menjadi yang terbaik. Aku berdandan karena ingin selalu terlihat cantik dimatanya, tapi ternyata itu salah. Dia nggak suka wanita yang dandan. Aku manja, karena ia suamiku. Aku boros, mungkin itu salahku. Lungsuran berubah. Mungkin memang pria tak suka wanita manja. Aku mau mandiri mulai hari ini."

"Manja dengan pasangan itu nggak salah."

"Maaf, kenapa aku jadi curhat?"

"Arumi .... Karena kamu pantas dicintai setulus kamu mencintai orang lain. Kalau memang orang itu tak membalasnya, itu bukan salahmu. Mungkin pria itu bukan yang terbaik buatmu. Terkadang kita ditemukan dengan orang yang salah sebelum bertemu cinta sejati"

"Apakah cinta sejati itu ada?" tanya Arumi.

"Pasti kamu hanya belum menemukan.Itu hanya masalah waktu saja. Jangan berpikir kalau orang itu terlambat atau orang itu tidak akan pernah datang. Pasti ada alasan kenapa kamu belum bertemu dengannya sekarang, mungkin saja inilah saat di mana kamu bisa belajar tentang arti cinta yang sesungguhnya - dan betapa kamu sungguh pantas menerima cinta sejati itu."

"Aku begitu menyayanginya, hingga membuatku begitu bodoh untuk percaya bahwa aku adalah satu-satunya.Aku menyesal, karena pernah menyayanginya dengan sangat dalam, hingga akhirnya aku tenggelam dalam kesedihan yang tak berkesudahan." Arumi menarik napasnya sejenak.

"Aku ingin berhenti, menganggap bahwa dia adalah orang yang berarti. Mulai saat ini aku akan berhenti, memikirkannya yang nyatanya hanya membuat sakit hati," ucap Arumi sambil menerawang.

"Jangan pernah menyesali yang terjadi. Melangkahlah ke depan. Jangan memandang ke belakang. Biarkan semua menjadi kenangan. Jika kamu memang sudah tak ingin memperbaiki, tapi jika kamu masih ingin mencintainya, kamu juga harus melupakan kenangan pahit itu. Bicarakan baik-baik."

Pahit manis kehidupan terkadang memberikan pelajaran berharga buat kita untuk dijadikan renungan dan introspeksi diri. Sebab, perjalanan hidup tak lepas dari beragam persoalan dengan sejuta rasa berbedaJangan jalani hidup dengan penyesalan. Kesalahan adalah pelajaran. Nikmati hidupmu, jadikan sebuah kenangan yang pantas diceritakan.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Siti Aminah

Siti Aminah

good shaka...kamu the best...pemikiran dan pemahaman kamu keren

2024-12-09

2

Rafly Rafly

Rafly Rafly

shaka ternyata pria yg bijak dlm bertutur kata...

2024-10-19

0

Efilia Delmi

Efilia Delmi

sempurna bnget,puitis lgi semngt thorrr,aku sngt suka ceritanya

2024-07-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Arumi Nadya Karima dan Gibran Erlangga.
2 Bab 2. Aku harus Kuat
3 Bab 3. Cinta Tak Pernah Salah
4 Bab 4. Hargai Aku
5 Bab 5. Saatnya Pergi
6 Bab 6. Rencana Tuhan pasti Lebih Indah
7 Bab 7. Reuni (Arshaka Virendra)
8 Bab 8. Mabuk
9 Bab 9. Pahit Manis Kehidupan
10 Bab 10. Kehilangan
11 Bab 11. Alana
12 Bab 12. Arumi dan Alana
13 Bab 13. Siapa yang harus dipercaya?
14 Bab 14. Kita Bicarakan di Rumah.
15 Bab 15. Jangan Berbohong
16 Bab 16. Perpisahan Akan selalu Meninggalkan Luka
17 Bab 17. Pengkhianatan
18 Bab 18. Adakah Kesempatan Kedua?
19 Bab 19. Sekedar menguji Kebenaran?
20 Bab 20. Arumi dan Joana
21 Bab 21. Siapa yang harus aku percaya?
22 Bab 22. Apakah itu Anakku?
23 Bab 23. Pulang Ke Yogyakarta
24 Bab 24. Aku Ingin Mengakhiri Semua
25 Bab 25. Maafkan Aku,Pa!
26 Bab 26. Maafkan, semua harus berakhir!
27 Bab 27. Aku Pergi Bukan Karena Tak Cinta
28 Bab 28. Cinta tak pernah salah.
29 Bab 29. Meninggalkan Kantor.
30 Bab 30. Ayah Masuk Rumah Sakit
31 Bab 31. Si Ular Joana
32 Bab 32. Arumi Dan Alana
33 Bab 33. Kepercayaan Itu Mahal
34 Bab 34. Kepergian Ayah
35 Bab 35. Pemakaman Ayah
36 Bab 36. Pengkhianat dan Pecundang
37 Bab 37. Foto-foto Joana.
38 Bab 38. Aku Memang Selingkuh.
39 Bab 39. Ketemu Shaka Kembali.
40 Bab 40. Pengakuan Joana
41 Bab 41. Semua Akan Berakhir.
42 Promo novel SELEPAS KATA TALAK
43 Bab 42. Berpisah Akhirnya
44 Bab 43. Pelukan Pepisahan
45 Bab 44. Pamit
46 Bab 45. Keberangkatan.
47 Bab 46. Arumi Sakit.
48 Bab 47. Positif
49 Bab 48. Sembunyikan Kebenaran
50 Bab 49. Akan Aku Pertahankan.
51 Bab 50. Perusahaan dan Arumi
52 Bab 51. Bertemu Shaka Kembali.
53 Bab 52. Kamu Begitu Berarti.
54 Bab 53. Kehamilan Yang Makin membesar.
55 Bab 54. Maafkan Aku Papa, Mama
56 Bab 55. Kembali ke Jakarta
57 Bab 56. Perusahaan Bangkrut.
58 Bab 57. Kepergian Papa
59 Bab 58. Wafatnya Papa
60 Bab 59. Pemakaman Papa
61 Bab 60. Kehamilan Arumi.
62 Bab 61. Kedatangan Gibran
63 Bab 62. Aku ingin bersama kembali.
64 Bab 63. Baby Boy
65 Bab 64. Bertemu Joana.
66 Bab 65. Menikah Kembali.
67 Bab 66. Kepergian Gibran
68 Bab 67. Perlengkapan Bayi.
69 Bab 68. Perjodohan Shaka
70 Bab 69. Tujuh Bulanan
71 Bab 70. Shaka dan Alana
72 Bab 71. Berita Baik
73 Bab 72. Alana dan Andre
74 Bab 73. Apakah Kamu Udah Siap?
75 Bab 74. Shaka Menyatakan Cinta.
76 Bab 75. Apakah Ini tanda-tanda akan lahiran?
77 Bab 76. Menjelang Persalinan
78 Promo Novel Hasrat Terlarang Gigolo
79 Bab 77. Persalinan Arumi
80 Bab 78. Proses Lahiran.
81 Bab 79. Arzan Ravindra Malik Narendra
82 Bab 80. Joana dan anaknya.
83 Bab 81. Arumi dan Joana
84 Bab 82. Alana
85 Bab 83. Shaka dan Alana
86 Bab 84. Kepiting Rebus
87 Bab 85. Ada apa Alana?
88 Bab 86. Kawin apa Nikah?
89 Bab 87. Kepergian Gibran.
90 PROMO NOVEL ISTRIKU HARAM DISENTUH.
91 Bab 88. Rendra
92 Bab 89. Joana
93 Bab 90. Surat Pernyataan
94 Bab 91. Aqiqah Arzan Ravindra Malik Narendra
95 Bab 92. Lamaran
96 Bab 93. Masih Lamaran.
97 Bab 94. Arumi dan Gibran
98 Bab 95. Penyesalan Joana
99 Bab 96. Pernikahan Alana
100 Bab 97. Ijab Kabul
101 Bab 98. Shaka yang Mesum.
102 Bab 99. Alana yang Polos
103 Bab 100. Terima kasih
104 Bab 101. Pesta Berakhir.
105 Bab 102. Bonchap 1
106 Bab 103. Bonchap 2
107 Bab 104. Bonchap 3
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1. Arumi Nadya Karima dan Gibran Erlangga.
2
Bab 2. Aku harus Kuat
3
Bab 3. Cinta Tak Pernah Salah
4
Bab 4. Hargai Aku
5
Bab 5. Saatnya Pergi
6
Bab 6. Rencana Tuhan pasti Lebih Indah
7
Bab 7. Reuni (Arshaka Virendra)
8
Bab 8. Mabuk
9
Bab 9. Pahit Manis Kehidupan
10
Bab 10. Kehilangan
11
Bab 11. Alana
12
Bab 12. Arumi dan Alana
13
Bab 13. Siapa yang harus dipercaya?
14
Bab 14. Kita Bicarakan di Rumah.
15
Bab 15. Jangan Berbohong
16
Bab 16. Perpisahan Akan selalu Meninggalkan Luka
17
Bab 17. Pengkhianatan
18
Bab 18. Adakah Kesempatan Kedua?
19
Bab 19. Sekedar menguji Kebenaran?
20
Bab 20. Arumi dan Joana
21
Bab 21. Siapa yang harus aku percaya?
22
Bab 22. Apakah itu Anakku?
23
Bab 23. Pulang Ke Yogyakarta
24
Bab 24. Aku Ingin Mengakhiri Semua
25
Bab 25. Maafkan Aku,Pa!
26
Bab 26. Maafkan, semua harus berakhir!
27
Bab 27. Aku Pergi Bukan Karena Tak Cinta
28
Bab 28. Cinta tak pernah salah.
29
Bab 29. Meninggalkan Kantor.
30
Bab 30. Ayah Masuk Rumah Sakit
31
Bab 31. Si Ular Joana
32
Bab 32. Arumi Dan Alana
33
Bab 33. Kepercayaan Itu Mahal
34
Bab 34. Kepergian Ayah
35
Bab 35. Pemakaman Ayah
36
Bab 36. Pengkhianat dan Pecundang
37
Bab 37. Foto-foto Joana.
38
Bab 38. Aku Memang Selingkuh.
39
Bab 39. Ketemu Shaka Kembali.
40
Bab 40. Pengakuan Joana
41
Bab 41. Semua Akan Berakhir.
42
Promo novel SELEPAS KATA TALAK
43
Bab 42. Berpisah Akhirnya
44
Bab 43. Pelukan Pepisahan
45
Bab 44. Pamit
46
Bab 45. Keberangkatan.
47
Bab 46. Arumi Sakit.
48
Bab 47. Positif
49
Bab 48. Sembunyikan Kebenaran
50
Bab 49. Akan Aku Pertahankan.
51
Bab 50. Perusahaan dan Arumi
52
Bab 51. Bertemu Shaka Kembali.
53
Bab 52. Kamu Begitu Berarti.
54
Bab 53. Kehamilan Yang Makin membesar.
55
Bab 54. Maafkan Aku Papa, Mama
56
Bab 55. Kembali ke Jakarta
57
Bab 56. Perusahaan Bangkrut.
58
Bab 57. Kepergian Papa
59
Bab 58. Wafatnya Papa
60
Bab 59. Pemakaman Papa
61
Bab 60. Kehamilan Arumi.
62
Bab 61. Kedatangan Gibran
63
Bab 62. Aku ingin bersama kembali.
64
Bab 63. Baby Boy
65
Bab 64. Bertemu Joana.
66
Bab 65. Menikah Kembali.
67
Bab 66. Kepergian Gibran
68
Bab 67. Perlengkapan Bayi.
69
Bab 68. Perjodohan Shaka
70
Bab 69. Tujuh Bulanan
71
Bab 70. Shaka dan Alana
72
Bab 71. Berita Baik
73
Bab 72. Alana dan Andre
74
Bab 73. Apakah Kamu Udah Siap?
75
Bab 74. Shaka Menyatakan Cinta.
76
Bab 75. Apakah Ini tanda-tanda akan lahiran?
77
Bab 76. Menjelang Persalinan
78
Promo Novel Hasrat Terlarang Gigolo
79
Bab 77. Persalinan Arumi
80
Bab 78. Proses Lahiran.
81
Bab 79. Arzan Ravindra Malik Narendra
82
Bab 80. Joana dan anaknya.
83
Bab 81. Arumi dan Joana
84
Bab 82. Alana
85
Bab 83. Shaka dan Alana
86
Bab 84. Kepiting Rebus
87
Bab 85. Ada apa Alana?
88
Bab 86. Kawin apa Nikah?
89
Bab 87. Kepergian Gibran.
90
PROMO NOVEL ISTRIKU HARAM DISENTUH.
91
Bab 88. Rendra
92
Bab 89. Joana
93
Bab 90. Surat Pernyataan
94
Bab 91. Aqiqah Arzan Ravindra Malik Narendra
95
Bab 92. Lamaran
96
Bab 93. Masih Lamaran.
97
Bab 94. Arumi dan Gibran
98
Bab 95. Penyesalan Joana
99
Bab 96. Pernikahan Alana
100
Bab 97. Ijab Kabul
101
Bab 98. Shaka yang Mesum.
102
Bab 99. Alana yang Polos
103
Bab 100. Terima kasih
104
Bab 101. Pesta Berakhir.
105
Bab 102. Bonchap 1
106
Bab 103. Bonchap 2
107
Bab 104. Bonchap 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!