Bab 7. Reuni (Arshaka Virendra)

Saat Arumi memasuki aula tempat diadakan reuni, suasana hiruk pikuk langsung ditangkap gendang telinganya. Ia masuk perlahan menuju teman-teman sekelasnya berkumpul.

Reuni hari ini diadakan untuk teman seangkatan, bukan hanya sekelas. Sehingga suasana cukup ramai dan riuh.

Arumi tersenyum dengan siapapun ia bertemu. Hampir semua mengenal Arumi. Gadis cantik yang kaya tapi ramah.

Tasya yang melihat kedatangan Arumi langsung mengejar sahabatnya itu dan mengajak bergabung dengan yang lain.

Semua teman Arumi menanyakan tentang Gibran. Biasanya Gibran selalu ada di samping Arumi kemanapun ia pergi.

Arumi hanya memberikan alasan jika suaminya sibuk bekerja. Hati Arumi sakit setiap ada yang bertanya tentang suaminya.

Acara Reuni Sekolah Menengah Pertama Tunas Karya telah dimulai dengan sambutan panitia penyelenggara. Pembawa acara meminta Arumi memberikan kata sambutan mewakili kelasnya.

Dengan langkah pasti Arumi naik ke panggung dan memberikan sedikit kata sambutan. Di sudut ruangan tampak sepasang mata memperhatikannya dengan seksama.

Arumi turun dari panggung dan menuju meja makanan. Ia mengambil segelas air jeruk dan sepiring kecil buah.

Wanita itu memilih menyendiri di sudut ruangan. walaupun suasana ramai, hatinya terasa hampa. Dua tahun selalu bersama sang suami kemanapun pergi, bukan mudah untuk melupakan kebiasaan itu.

Arumi baru menyadari, kenapa Gibran selalu memintanya menggunakan alat kontrasepsi. Ternyata suaminya belum siap memiliki anak dari rahimnya. Dulu Arumi percaya saja, saat Gibran mengatakan ingin puas berdua dan bermesraan dulu sebelum memutuskan memiliki anak darinya.

Pria yang dari tadi memperhatikan Arumi, mendatangi wanita itu. Arumi yang belum menyadari kehadiran seseorang di samping tempat ia duduk masih asyik dengan lamunannya.

"Arumi ...." ucap pria itu dengan menyentuh bahu Arumi, membuat gadis itu kaget dan langsung menoleh.

Arumi tersenyum dan memperhatikan wajah pria yang ada dihadapannya.

"Pasti kamu lupa? Aku memang tak pantas diingat."

"Jangan berburuk sangka dulu, dosa."

"Siapa? kalau kamu ingat."

"Arshaka Virendra."

"Woow, tersanjung banget gadis secantik kamu masih ingat dengan pria seperti aku ini."

"Aku bukan gadis lagi."

"Tapi kamu masih pantas dikatakan gadis, masih sangat cantik."

"Terima kasih atas pujiannya, tapi terasa seperti gombalan."

"Aku bukan gombal, itu kenyataan. Kamu dari awal bertemu hingga hari ini masih sama, tak ada yang berubah. Termasuk hatiku, masih juga sama."

"Apa maksudnya, aku nggak ngerti."

"Maksudnya, aku tetap menganggap kamu wanita paling cantik yang pernah aku temui. Beruntung banget suami kamu. Pasti ia sangat mencintaimu."

Kamu salah Shaka, pria itu tak pernah mencintaiku dan menganggap aku ada. Aku masih hidup atau matipun mungkin ia tak peduli. Aku saja yang bodoh, masih terus memikirkan dirinya. Sedangkan pria itu, entah sedang apa dia saat ini, mungkin sedang bahagia karena bisa lepas dari wanita manja dan boros seperti aku.

"Hai ... aku masih di sini." Shaka melambaikan tangannya di depan wajah Arumi. Wanita itu tersadar dari lamunannya.

"Maaf ...."

"Kamu pasti ingat suami, ya? Dari yang aku dengar kamu biasanya hadir dengan suamimu. Tapi kenapa kali ini datang sendirian."

"Lagi pengin sendiri, biar dikira jomblo," ucap Arumi akan tertawa.

"Hati-hati ... jangan sering pergi sendiri. Nanti kamu dan suami terlalu nyaman dengan kesendirian. Lagi pula nanti banyak yang salah paham."

Arumi memandangi wajah Shaka dengan seksama tanpa kedip. Ia akhirnya tersenyum. Shaka juga ikut tersenyum.

"Salah paham Gimana?"

"Nanti di kira orang kamu telah pisah dengan suami. Bisa-bisa banyak yang berharap, termasuk aku nantinya."

"Berharap? Berharap apa?"

"Udahlah, aku ambilkan makanan dulu. Kamu mau apa? Aku ambilkan."

"Aku bisa ambil sendiri."

Arumi berdiri diikuti Shaka dibelakangnya. Tasya dan teman sekelas lainnya yang sedang mengobrol jadi memperhatikan mereka. Shaka yang terkenal ketampanannya dan Arumi dengan kecantikannya sedang berjalan beriringan, membuat mata mereka seolah tak ingin berkedip dari memandangi mereka.

Tasya langsung menghampiri Arumi dan Shaka. Menyapa pria itu dengan kegenitan ciir khas Tasya. Ia memang gadis yang ceria, sama seperti saat masih sekolah dulunya.

Tasya tak hentinya mengajak Shaka mengobrol dan bertanya tentang keseharian pria itu.

Sementara itu di rumah kediaman Arumi, tampak Gibran yang sedang termenung sendiri di meja makan.

Semua hidangan masih utuh, belum disentuh Gibran. Biasanya Gibran selalu makan ditemani Arumi istrinya. Gibran merasa ada yang kurang.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Enny Sukaeni

Enny Sukaeni

seruju dech jika Shaka berjodoh dgn Arumi, cinta Shaka buat Arumi tulus drpd Gibran bkn suami setia,cinta palsu

2025-03-21

0

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

kenapa dulu g milih shaka yg tulus mencintaimu

2024-08-13

2

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

ada untungnya juga kan ikut KB jadi g ada anak yg akan tersakiti lw nanti kalian pisah

2024-08-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Arumi Nadya Karima dan Gibran Erlangga.
2 Bab 2. Aku harus Kuat
3 Bab 3. Cinta Tak Pernah Salah
4 Bab 4. Hargai Aku
5 Bab 5. Saatnya Pergi
6 Bab 6. Rencana Tuhan pasti Lebih Indah
7 Bab 7. Reuni (Arshaka Virendra)
8 Bab 8. Mabuk
9 Bab 9. Pahit Manis Kehidupan
10 Bab 10. Kehilangan
11 Bab 11. Alana
12 Bab 12. Arumi dan Alana
13 Bab 13. Siapa yang harus dipercaya?
14 Bab 14. Kita Bicarakan di Rumah.
15 Bab 15. Jangan Berbohong
16 Bab 16. Perpisahan Akan selalu Meninggalkan Luka
17 Bab 17. Pengkhianatan
18 Bab 18. Adakah Kesempatan Kedua?
19 Bab 19. Sekedar menguji Kebenaran?
20 Bab 20. Arumi dan Joana
21 Bab 21. Siapa yang harus aku percaya?
22 Bab 22. Apakah itu Anakku?
23 Bab 23. Pulang Ke Yogyakarta
24 Bab 24. Aku Ingin Mengakhiri Semua
25 Bab 25. Maafkan Aku,Pa!
26 Bab 26. Maafkan, semua harus berakhir!
27 Bab 27. Aku Pergi Bukan Karena Tak Cinta
28 Bab 28. Cinta tak pernah salah.
29 Bab 29. Meninggalkan Kantor.
30 Bab 30. Ayah Masuk Rumah Sakit
31 Bab 31. Si Ular Joana
32 Bab 32. Arumi Dan Alana
33 Bab 33. Kepercayaan Itu Mahal
34 Bab 34. Kepergian Ayah
35 Bab 35. Pemakaman Ayah
36 Bab 36. Pengkhianat dan Pecundang
37 Bab 37. Foto-foto Joana.
38 Bab 38. Aku Memang Selingkuh.
39 Bab 39. Ketemu Shaka Kembali.
40 Bab 40. Pengakuan Joana
41 Bab 41. Semua Akan Berakhir.
42 Promo novel SELEPAS KATA TALAK
43 Bab 42. Berpisah Akhirnya
44 Bab 43. Pelukan Pepisahan
45 Bab 44. Pamit
46 Bab 45. Keberangkatan.
47 Bab 46. Arumi Sakit.
48 Bab 47. Positif
49 Bab 48. Sembunyikan Kebenaran
50 Bab 49. Akan Aku Pertahankan.
51 Bab 50. Perusahaan dan Arumi
52 Bab 51. Bertemu Shaka Kembali.
53 Bab 52. Kamu Begitu Berarti.
54 Bab 53. Kehamilan Yang Makin membesar.
55 Bab 54. Maafkan Aku Papa, Mama
56 Bab 55. Kembali ke Jakarta
57 Bab 56. Perusahaan Bangkrut.
58 Bab 57. Kepergian Papa
59 Bab 58. Wafatnya Papa
60 Bab 59. Pemakaman Papa
61 Bab 60. Kehamilan Arumi.
62 Bab 61. Kedatangan Gibran
63 Bab 62. Aku ingin bersama kembali.
64 Bab 63. Baby Boy
65 Bab 64. Bertemu Joana.
66 Bab 65. Menikah Kembali.
67 Bab 66. Kepergian Gibran
68 Bab 67. Perlengkapan Bayi.
69 Bab 68. Perjodohan Shaka
70 Bab 69. Tujuh Bulanan
71 Bab 70. Shaka dan Alana
72 Bab 71. Berita Baik
73 Bab 72. Alana dan Andre
74 Bab 73. Apakah Kamu Udah Siap?
75 Bab 74. Shaka Menyatakan Cinta.
76 Bab 75. Apakah Ini tanda-tanda akan lahiran?
77 Bab 76. Menjelang Persalinan
78 Promo Novel Hasrat Terlarang Gigolo
79 Bab 77. Persalinan Arumi
80 Bab 78. Proses Lahiran.
81 Bab 79. Arzan Ravindra Malik Narendra
82 Bab 80. Joana dan anaknya.
83 Bab 81. Arumi dan Joana
84 Bab 82. Alana
85 Bab 83. Shaka dan Alana
86 Bab 84. Kepiting Rebus
87 Bab 85. Ada apa Alana?
88 Bab 86. Kawin apa Nikah?
89 Bab 87. Kepergian Gibran.
90 PROMO NOVEL ISTRIKU HARAM DISENTUH.
91 Bab 88. Rendra
92 Bab 89. Joana
93 Bab 90. Surat Pernyataan
94 Bab 91. Aqiqah Arzan Ravindra Malik Narendra
95 Bab 92. Lamaran
96 Bab 93. Masih Lamaran.
97 Bab 94. Arumi dan Gibran
98 Bab 95. Penyesalan Joana
99 Bab 96. Pernikahan Alana
100 Bab 97. Ijab Kabul
101 Bab 98. Shaka yang Mesum.
102 Bab 99. Alana yang Polos
103 Bab 100. Terima kasih
104 Bab 101. Pesta Berakhir.
105 Bab 102. Bonchap 1
106 Bab 103. Bonchap 2
107 Bab 104. Bonchap 3
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1. Arumi Nadya Karima dan Gibran Erlangga.
2
Bab 2. Aku harus Kuat
3
Bab 3. Cinta Tak Pernah Salah
4
Bab 4. Hargai Aku
5
Bab 5. Saatnya Pergi
6
Bab 6. Rencana Tuhan pasti Lebih Indah
7
Bab 7. Reuni (Arshaka Virendra)
8
Bab 8. Mabuk
9
Bab 9. Pahit Manis Kehidupan
10
Bab 10. Kehilangan
11
Bab 11. Alana
12
Bab 12. Arumi dan Alana
13
Bab 13. Siapa yang harus dipercaya?
14
Bab 14. Kita Bicarakan di Rumah.
15
Bab 15. Jangan Berbohong
16
Bab 16. Perpisahan Akan selalu Meninggalkan Luka
17
Bab 17. Pengkhianatan
18
Bab 18. Adakah Kesempatan Kedua?
19
Bab 19. Sekedar menguji Kebenaran?
20
Bab 20. Arumi dan Joana
21
Bab 21. Siapa yang harus aku percaya?
22
Bab 22. Apakah itu Anakku?
23
Bab 23. Pulang Ke Yogyakarta
24
Bab 24. Aku Ingin Mengakhiri Semua
25
Bab 25. Maafkan Aku,Pa!
26
Bab 26. Maafkan, semua harus berakhir!
27
Bab 27. Aku Pergi Bukan Karena Tak Cinta
28
Bab 28. Cinta tak pernah salah.
29
Bab 29. Meninggalkan Kantor.
30
Bab 30. Ayah Masuk Rumah Sakit
31
Bab 31. Si Ular Joana
32
Bab 32. Arumi Dan Alana
33
Bab 33. Kepercayaan Itu Mahal
34
Bab 34. Kepergian Ayah
35
Bab 35. Pemakaman Ayah
36
Bab 36. Pengkhianat dan Pecundang
37
Bab 37. Foto-foto Joana.
38
Bab 38. Aku Memang Selingkuh.
39
Bab 39. Ketemu Shaka Kembali.
40
Bab 40. Pengakuan Joana
41
Bab 41. Semua Akan Berakhir.
42
Promo novel SELEPAS KATA TALAK
43
Bab 42. Berpisah Akhirnya
44
Bab 43. Pelukan Pepisahan
45
Bab 44. Pamit
46
Bab 45. Keberangkatan.
47
Bab 46. Arumi Sakit.
48
Bab 47. Positif
49
Bab 48. Sembunyikan Kebenaran
50
Bab 49. Akan Aku Pertahankan.
51
Bab 50. Perusahaan dan Arumi
52
Bab 51. Bertemu Shaka Kembali.
53
Bab 52. Kamu Begitu Berarti.
54
Bab 53. Kehamilan Yang Makin membesar.
55
Bab 54. Maafkan Aku Papa, Mama
56
Bab 55. Kembali ke Jakarta
57
Bab 56. Perusahaan Bangkrut.
58
Bab 57. Kepergian Papa
59
Bab 58. Wafatnya Papa
60
Bab 59. Pemakaman Papa
61
Bab 60. Kehamilan Arumi.
62
Bab 61. Kedatangan Gibran
63
Bab 62. Aku ingin bersama kembali.
64
Bab 63. Baby Boy
65
Bab 64. Bertemu Joana.
66
Bab 65. Menikah Kembali.
67
Bab 66. Kepergian Gibran
68
Bab 67. Perlengkapan Bayi.
69
Bab 68. Perjodohan Shaka
70
Bab 69. Tujuh Bulanan
71
Bab 70. Shaka dan Alana
72
Bab 71. Berita Baik
73
Bab 72. Alana dan Andre
74
Bab 73. Apakah Kamu Udah Siap?
75
Bab 74. Shaka Menyatakan Cinta.
76
Bab 75. Apakah Ini tanda-tanda akan lahiran?
77
Bab 76. Menjelang Persalinan
78
Promo Novel Hasrat Terlarang Gigolo
79
Bab 77. Persalinan Arumi
80
Bab 78. Proses Lahiran.
81
Bab 79. Arzan Ravindra Malik Narendra
82
Bab 80. Joana dan anaknya.
83
Bab 81. Arumi dan Joana
84
Bab 82. Alana
85
Bab 83. Shaka dan Alana
86
Bab 84. Kepiting Rebus
87
Bab 85. Ada apa Alana?
88
Bab 86. Kawin apa Nikah?
89
Bab 87. Kepergian Gibran.
90
PROMO NOVEL ISTRIKU HARAM DISENTUH.
91
Bab 88. Rendra
92
Bab 89. Joana
93
Bab 90. Surat Pernyataan
94
Bab 91. Aqiqah Arzan Ravindra Malik Narendra
95
Bab 92. Lamaran
96
Bab 93. Masih Lamaran.
97
Bab 94. Arumi dan Gibran
98
Bab 95. Penyesalan Joana
99
Bab 96. Pernikahan Alana
100
Bab 97. Ijab Kabul
101
Bab 98. Shaka yang Mesum.
102
Bab 99. Alana yang Polos
103
Bab 100. Terima kasih
104
Bab 101. Pesta Berakhir.
105
Bab 102. Bonchap 1
106
Bab 103. Bonchap 2
107
Bab 104. Bonchap 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!