Bab 5. Saatnya Pergi

Jangan mengukur kesetiaan dengan kamu harus terus bersama dengan orang itu sepanjang waktu.

Bukan kamu harus terus bersamanya walau kamu tidak dihargai. Itu bukan kesetiaan, itu penghancuran dirimu sendiri.Jangan menguji dirimu yang sudah sedih, lebih baik kamu berhenti.

Kadang-kadang, cara terbaik untuk membuatnya sadar adalah dengan tidak melakukan apapun lagi untuknya, menjauh darinya dan menutup mata dan telinga padanya. Mereka akan sadar, bahwa mereka telah kehilangan orang yang tulus dengan mereka yaitu dirimu.(sebagian di kutip dari Google)

............

Arumi mengambil tas koper-nya dan memasukan beberapa helai pakaian. Tadi di kantor Gibran udah melarangnya pergi. Tapi Arumi sudah tak peduli, ia butuh waktu untuk merenungi jalan apa yang akan ia ambil dalam rumah tangganya.

Arumi teringat tadi saat di kantor, hampir saja tangisnya pecah dalam pelukan Gibran.

"Apa kamu telah mengetahui sesuatu?" tanya Gibran.

"Kenapa Mas bertanya begitu? Apa Mas menyembunyikan sesuatu?"

"Maafkan aku, Arumi."

"Maaf untuk apa?"

"Mungkin aku telah melukai hatimu."

"Mungkin?"

"Aku tak tau, Arumi. Aku rasa kamu pasti telah mengetahui sesuatu."

"Apa Mas ingin mengatakan sesuatu itu?"

"Aku belum bisa. Aku tak mau kamu terluka karena aku sangat menyayangi kamu."

"Aku nggak percaya. Jika Mas menyayangiku, nggak mungkin berbohong. Aku menunggu kejujuran dari Mas."

Arumi melepaskan pelukan Gibran dan berjalan cepat meninggalkan pria itu. Sakit terasa dadanya. Pria yang selama ini ia anggap sempurna ternyata tak lebih dari pecundang.

Arumi menghentikan taksi di depan perusahaan orang tuanya. Dalam taksi tangisnya pecah. Arumi memegang dadanya yang terasa sesak.

Percuma cinta yang aku berikan selama ini jika tak pernah kau hargai. Kadang seseorang berhenti peduli, bukan karena sudah tidak peduli lagi, tapi karena dia sadar kepeduliannya tidak dihargai sama sekali.

Ketika pedulimu sudah tidak dihargai, tak ada alasan bagimu untuk terus menangisi. Ketika pedulimu sudah tak dianggap, tak ada alasan bagimu untuk tetap berharap."Orang yang tidak bisa menghargai orang lain, dia tidak akan pantas untuk dihargai.

Terkadang lebih baik menjauh daripada tidak dihargai bukan maksud membenci tapi agar sadar diri

Arumi meminta supir mengantarnya hingga le bandara. Ia ingin ke Bandung. Teman-teman satu sekolahnya akan mengadakan reuni. Rencana awalnya,Arumi ingin mengajak Gibran.

Semua hanya tinggal rencana. Arumi tidak ingin mengajak suaminya. Ia ingin menyendiri beberapa hari ini. Ponselnya telah dimatikan agar Gibran tak bisa menghubungi dirinya.

Sementara di kantor, Gibran termenung di kursi sambil berpikir apa yang membuat sikap Arumi berbeda sejak kemarin.

Tanpa sengaja mata Gibran tertuju ke file yang berisi foto-foto dirinya dan Joana.

"Astaga, apakah tadi Arumi melihat dan membuka file ini. Jika benar, kenapa sikap Arumi berubah dari kemarin,"gumam Gibran pada diri sendiri.

Gibran mematikan laptop dan segera meinggalkan ruang kerjanya. Gibran melajukan mobil dengan kecepatan lumayan tinggi.

Di tengah perjalanan Joana menghubunginya. Gibran awalnya tak peduli, tapi karena terus berdering Gibran mengangkatnya.

"Ada apa Joana."

"Kenapa sih dari kemarin kamu sulit dihubungi, apakah kamu sudah tak peduli lagi."

"Sudah dihubungi bagaimana? Bukankah malam kemarin kita mengobrol."

"Tapi sorenya. Setelah aku spam Chat, kamu bukannya membalas tapi hanya di read aja."

"Tunggu ...."

Gibran menepikan mobilnya,.ia tak ingin terjadi kecelakaan karena menyetir sambil bicara.

"Sore kamu menghubungi aku."

"Iya, Mas. Apakah kamu udah pikun. Atau hanya pura-pura lupa agar aku tak marah."

"Tapi aku nggak tau kamu ada Chat aku."

"Lalu siapa yang baca Chat dariku."

"Arumi ...."

Tanpa berpikir lagi, Gibran mematikan sambungan ponselnya dengan Joana. Ia mencoba menghubungi Arumi, tapi ponselnya istrinya itu sudah tidak aktif lagi.

Gibran kembali menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sampai di rumah ia langsung menuju kamar.

Tidak melihat Arumi, Gibran bertanya dengan pembantunya. Jawaban dari pembantu yang mengatakan jika Arumi pergi dengan membawa satu koper membuat Gibran kaget.

Apakah Arumi telah mengetahui semua ini? Apakah itu yang menyebabkan sikapnya berubah dari kemarin.

Gibran menghubungi supir yang mengantar Arumi, meminta agar membawa Arumi kembali. Tapi sang supir mengatakan jika ia telah pulang dari mengantar Arumi ke bandara. Saat ini sedang dalam perjalanan.

Gibran meminta supir itu cepat kembali. Ia yakin Arumi ke Jogja . Ia akan menyusul istrinya itu.

Apakah Arumi akan mengatakan pada Papa. dan Mama semua kebenaran ini.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

goo log bangt si gibran,kami tau ga seseorang begitu berharga ketika dia telah pergi,kamu akan merasakannya betapa berharganya orang itu kasian arumi🥹

2024-01-03

0

Nur Suci Aeni

Nur Suci Aeni

nyesek 😭

2023-12-08

1

novi 99

novi 99

ngapa di Uber klo gak cinta ...
apa karena takut hengkang dari kursi yang enak

2023-04-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Arumi Nadya Karima dan Gibran Erlangga.
2 Bab 2. Aku harus Kuat
3 Bab 3. Cinta Tak Pernah Salah
4 Bab 4. Hargai Aku
5 Bab 5. Saatnya Pergi
6 Bab 6. Rencana Tuhan pasti Lebih Indah
7 Bab 7. Reuni (Arshaka Virendra)
8 Bab 8. Mabuk
9 Bab 9. Pahit Manis Kehidupan
10 Bab 10. Kehilangan
11 Bab 11. Alana
12 Bab 12. Arumi dan Alana
13 Bab 13. Siapa yang harus dipercaya?
14 Bab 14. Kita Bicarakan di Rumah.
15 Bab 15. Jangan Berbohong
16 Bab 16. Perpisahan Akan selalu Meninggalkan Luka
17 Bab 17. Pengkhianatan
18 Bab 18. Adakah Kesempatan Kedua?
19 Bab 19. Sekedar menguji Kebenaran?
20 Bab 20. Arumi dan Joana
21 Bab 21. Siapa yang harus aku percaya?
22 Bab 22. Apakah itu Anakku?
23 Bab 23. Pulang Ke Yogyakarta
24 Bab 24. Aku Ingin Mengakhiri Semua
25 Bab 25. Maafkan Aku,Pa!
26 Bab 26. Maafkan, semua harus berakhir!
27 Bab 27. Aku Pergi Bukan Karena Tak Cinta
28 Bab 28. Cinta tak pernah salah.
29 Bab 29. Meninggalkan Kantor.
30 Bab 30. Ayah Masuk Rumah Sakit
31 Bab 31. Si Ular Joana
32 Bab 32. Arumi Dan Alana
33 Bab 33. Kepercayaan Itu Mahal
34 Bab 34. Kepergian Ayah
35 Bab 35. Pemakaman Ayah
36 Bab 36. Pengkhianat dan Pecundang
37 Bab 37. Foto-foto Joana.
38 Bab 38. Aku Memang Selingkuh.
39 Bab 39. Ketemu Shaka Kembali.
40 Bab 40. Pengakuan Joana
41 Bab 41. Semua Akan Berakhir.
42 Promo novel SELEPAS KATA TALAK
43 Bab 42. Berpisah Akhirnya
44 Bab 43. Pelukan Pepisahan
45 Bab 44. Pamit
46 Bab 45. Keberangkatan.
47 Bab 46. Arumi Sakit.
48 Bab 47. Positif
49 Bab 48. Sembunyikan Kebenaran
50 Bab 49. Akan Aku Pertahankan.
51 Bab 50. Perusahaan dan Arumi
52 Bab 51. Bertemu Shaka Kembali.
53 Bab 52. Kamu Begitu Berarti.
54 Bab 53. Kehamilan Yang Makin membesar.
55 Bab 54. Maafkan Aku Papa, Mama
56 Bab 55. Kembali ke Jakarta
57 Bab 56. Perusahaan Bangkrut.
58 Bab 57. Kepergian Papa
59 Bab 58. Wafatnya Papa
60 Bab 59. Pemakaman Papa
61 Bab 60. Kehamilan Arumi.
62 Bab 61. Kedatangan Gibran
63 Bab 62. Aku ingin bersama kembali.
64 Bab 63. Baby Boy
65 Bab 64. Bertemu Joana.
66 Bab 65. Menikah Kembali.
67 Bab 66. Kepergian Gibran
68 Bab 67. Perlengkapan Bayi.
69 Bab 68. Perjodohan Shaka
70 Bab 69. Tujuh Bulanan
71 Bab 70. Shaka dan Alana
72 Bab 71. Berita Baik
73 Bab 72. Alana dan Andre
74 Bab 73. Apakah Kamu Udah Siap?
75 Bab 74. Shaka Menyatakan Cinta.
76 Bab 75. Apakah Ini tanda-tanda akan lahiran?
77 Bab 76. Menjelang Persalinan
78 Promo Novel Hasrat Terlarang Gigolo
79 Bab 77. Persalinan Arumi
80 Bab 78. Proses Lahiran.
81 Bab 79. Arzan Ravindra Malik Narendra
82 Bab 80. Joana dan anaknya.
83 Bab 81. Arumi dan Joana
84 Bab 82. Alana
85 Bab 83. Shaka dan Alana
86 Bab 84. Kepiting Rebus
87 Bab 85. Ada apa Alana?
88 Bab 86. Kawin apa Nikah?
89 Bab 87. Kepergian Gibran.
90 PROMO NOVEL ISTRIKU HARAM DISENTUH.
91 Bab 88. Rendra
92 Bab 89. Joana
93 Bab 90. Surat Pernyataan
94 Bab 91. Aqiqah Arzan Ravindra Malik Narendra
95 Bab 92. Lamaran
96 Bab 93. Masih Lamaran.
97 Bab 94. Arumi dan Gibran
98 Bab 95. Penyesalan Joana
99 Bab 96. Pernikahan Alana
100 Bab 97. Ijab Kabul
101 Bab 98. Shaka yang Mesum.
102 Bab 99. Alana yang Polos
103 Bab 100. Terima kasih
104 Bab 101. Pesta Berakhir.
105 Bab 102. Bonchap 1
106 Bab 103. Bonchap 2
107 Bab 104. Bonchap 3
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1. Arumi Nadya Karima dan Gibran Erlangga.
2
Bab 2. Aku harus Kuat
3
Bab 3. Cinta Tak Pernah Salah
4
Bab 4. Hargai Aku
5
Bab 5. Saatnya Pergi
6
Bab 6. Rencana Tuhan pasti Lebih Indah
7
Bab 7. Reuni (Arshaka Virendra)
8
Bab 8. Mabuk
9
Bab 9. Pahit Manis Kehidupan
10
Bab 10. Kehilangan
11
Bab 11. Alana
12
Bab 12. Arumi dan Alana
13
Bab 13. Siapa yang harus dipercaya?
14
Bab 14. Kita Bicarakan di Rumah.
15
Bab 15. Jangan Berbohong
16
Bab 16. Perpisahan Akan selalu Meninggalkan Luka
17
Bab 17. Pengkhianatan
18
Bab 18. Adakah Kesempatan Kedua?
19
Bab 19. Sekedar menguji Kebenaran?
20
Bab 20. Arumi dan Joana
21
Bab 21. Siapa yang harus aku percaya?
22
Bab 22. Apakah itu Anakku?
23
Bab 23. Pulang Ke Yogyakarta
24
Bab 24. Aku Ingin Mengakhiri Semua
25
Bab 25. Maafkan Aku,Pa!
26
Bab 26. Maafkan, semua harus berakhir!
27
Bab 27. Aku Pergi Bukan Karena Tak Cinta
28
Bab 28. Cinta tak pernah salah.
29
Bab 29. Meninggalkan Kantor.
30
Bab 30. Ayah Masuk Rumah Sakit
31
Bab 31. Si Ular Joana
32
Bab 32. Arumi Dan Alana
33
Bab 33. Kepercayaan Itu Mahal
34
Bab 34. Kepergian Ayah
35
Bab 35. Pemakaman Ayah
36
Bab 36. Pengkhianat dan Pecundang
37
Bab 37. Foto-foto Joana.
38
Bab 38. Aku Memang Selingkuh.
39
Bab 39. Ketemu Shaka Kembali.
40
Bab 40. Pengakuan Joana
41
Bab 41. Semua Akan Berakhir.
42
Promo novel SELEPAS KATA TALAK
43
Bab 42. Berpisah Akhirnya
44
Bab 43. Pelukan Pepisahan
45
Bab 44. Pamit
46
Bab 45. Keberangkatan.
47
Bab 46. Arumi Sakit.
48
Bab 47. Positif
49
Bab 48. Sembunyikan Kebenaran
50
Bab 49. Akan Aku Pertahankan.
51
Bab 50. Perusahaan dan Arumi
52
Bab 51. Bertemu Shaka Kembali.
53
Bab 52. Kamu Begitu Berarti.
54
Bab 53. Kehamilan Yang Makin membesar.
55
Bab 54. Maafkan Aku Papa, Mama
56
Bab 55. Kembali ke Jakarta
57
Bab 56. Perusahaan Bangkrut.
58
Bab 57. Kepergian Papa
59
Bab 58. Wafatnya Papa
60
Bab 59. Pemakaman Papa
61
Bab 60. Kehamilan Arumi.
62
Bab 61. Kedatangan Gibran
63
Bab 62. Aku ingin bersama kembali.
64
Bab 63. Baby Boy
65
Bab 64. Bertemu Joana.
66
Bab 65. Menikah Kembali.
67
Bab 66. Kepergian Gibran
68
Bab 67. Perlengkapan Bayi.
69
Bab 68. Perjodohan Shaka
70
Bab 69. Tujuh Bulanan
71
Bab 70. Shaka dan Alana
72
Bab 71. Berita Baik
73
Bab 72. Alana dan Andre
74
Bab 73. Apakah Kamu Udah Siap?
75
Bab 74. Shaka Menyatakan Cinta.
76
Bab 75. Apakah Ini tanda-tanda akan lahiran?
77
Bab 76. Menjelang Persalinan
78
Promo Novel Hasrat Terlarang Gigolo
79
Bab 77. Persalinan Arumi
80
Bab 78. Proses Lahiran.
81
Bab 79. Arzan Ravindra Malik Narendra
82
Bab 80. Joana dan anaknya.
83
Bab 81. Arumi dan Joana
84
Bab 82. Alana
85
Bab 83. Shaka dan Alana
86
Bab 84. Kepiting Rebus
87
Bab 85. Ada apa Alana?
88
Bab 86. Kawin apa Nikah?
89
Bab 87. Kepergian Gibran.
90
PROMO NOVEL ISTRIKU HARAM DISENTUH.
91
Bab 88. Rendra
92
Bab 89. Joana
93
Bab 90. Surat Pernyataan
94
Bab 91. Aqiqah Arzan Ravindra Malik Narendra
95
Bab 92. Lamaran
96
Bab 93. Masih Lamaran.
97
Bab 94. Arumi dan Gibran
98
Bab 95. Penyesalan Joana
99
Bab 96. Pernikahan Alana
100
Bab 97. Ijab Kabul
101
Bab 98. Shaka yang Mesum.
102
Bab 99. Alana yang Polos
103
Bab 100. Terima kasih
104
Bab 101. Pesta Berakhir.
105
Bab 102. Bonchap 1
106
Bab 103. Bonchap 2
107
Bab 104. Bonchap 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!