Di panggung tengah, terlihat tiga wanita sedang menampilkan sebuah pertunjukan. Satu gadis memainkan sitar, satu gadis memainkan seruling, dan yang terakhir menari dengan gemulai.
Gadis yang memainkan sitar memiliki mata lancip yang terlihat picik penuh siasat, pancaran mata yang arogannya itu tak akan pernah Miaoling lupakan. Gadis itu bernama Ying Hualan, putri pertama dari istri sah keluarga adipati Ying.
Di sebelah Ying Hualan adalah putri pertama dari selir keluarga Feng, Feng Shumei. Tubuhnya ramping dan tinggi, sangat tinggi sampai Miaoling yakin kalau dirinya harus sedikit mendongak untuk melihat wajahnya. Wajahnya yang begitu tirus dan tubuhnya yang kurus sangat mencolok, membuat Miaoling berpikir kalau gadis itu tidak pernah makan seumur hidupnya. Jari-jarinya yang panjang dengan ahli memainkan seruling.
Gadis yang menari di panggung tengah memiliki wajah imut dan tubuh yang mungil. Akan tetapi, walau tubuhnya mungil, tapi setiap gerakan yang dia ambil terlihat begitu anggun. Miaoling tahu kalau gadis itu adalah Ying Xiayue, putri kedua dari selir keluarga adipati Ying, Dahi yang sempit, pipi bundar yang tinggi, ditambah dengan bibir kecil yang menggemaskan membuat Miaoling membandingkan gadis itu dengan boneka.
“Huang Miaoling, aku tidak menyukaimu sama sekali.”
Miaoling melirik ke arah Pangeran Mahkota di sebelahnya. Pria itu menatap ke arah panggung sembari mengunyah anggur yang disediakan di meja. Wajahnya terlihat datar, tidak ingin Permaisuri dan Kaisar menegurnya nanti karena telah memperlakukan Miaoling dengan tidak sopan.
‘Bagus,’ Miaoling berkata dalam hatinya. “Aku tidak memiliki pilihan dalam hal ini juga, Pangeran,” jawab Miaoling singkat sembari menyesap teh dalam cangkirnya.
Pangeran Mahkota menoleh ke arah Miaoling dengan begitu cepat. ‘Apakah dia sedang mengatakan kalau dia sebenarnya enggan?! Lalu, pertunjukan yang dia berikan tadi semua adalah kepura-puraan?!’ Zhengyi mengerutkan alisnya. “Huang Miaoling, kau—”
Tangan Miaoling meraih teko anggur dan menuangkannya ke dua cangkir di hadapannya. Kemudian, dia meletakkan satu cangkir di hadapan Zhengyi dan mengangkat cangkir yang lain di hadapannya, mengundang pria itu untuk bersulang.
“Pangeran, ada baiknya kita menunjukkan keharmonisan agar Permaisuri dan Kaisar tidak khawatir.” Miaoling tersenyum tipis. “Kulihat Permaisuri sedang memperhatikan kita sekarang,” tambahnya lagi.
Ucapan Miaoling membuat Zhengyi menarik napas dalam-dalam, menahan emosinya. Kemudian, pangeran itu mengambil cangkirnya dan bersulang dengan Miaoling. Ekspresi wajah pangeran itu dihiasi senyuman.
Permaisuri yang melihat hal ini segera berbisik kepada Kaisar. Keduanya pun menganggukkan kepala dan tersenyum puas, mengira pasangan itu begitu harmonis.
Pandangan Miaoling berbalik kepada ketiga wanita yang berada di atas panggung. “Pangeran, aku tidak akan pernah menganggumu melakukan hal yang kau mau. Apa yang membuatmu begitu membenciku?” tanya Miaoling.
“Yang aku cintai bukan dirimu.”
Kemudian, Huang Miaoling tersenyum. “Adikku, bukan?”
Sekali lagi, Zhengyi terkejut. “Kau tahu dari mana?”
‘Tatapan nafsu yang kau berikan pada adikku tentu saja.’ Miaoling kemudian berkata, “Kau memberikannya tatapan yang begitu lembut di awal perjamuan.” Kepala Miaoling menoleh kepada Wushuang yang sedang bercakap-cakap dengan seorang gadis lain. “Adikku begitu cantik dan juga baik. Andai saja aku bisa menyerahkan posisiku padanya.”
Alih-alih merasa senang, Wang Zhengyi merasa kalau dirinya sedang ditolak oleh Huang Miaoling. “Kau tidak menginginkan posisimu?”
Miaoling menundukkan pandangannya dan menyesap tehnya lagi. “Pangeran, siapa yang tidak menginginkan posisi yang begitu mulia ini?” tanyanya kepada Zhengyi. “Akan tetapi, aku sadar akan posisiku. Selain itu, aku juga tahu kalau adikku lebih pantas bersanding denganmu.”
Zhengyi mendengus. ‘Gadis ini tahu diri juga.’ Kemudian, dia bertanya, “Lalu, kau ingin membatalkan pernikahan ini?”
“Yang Mulia, tidakkah kau lihat kalau tadi aku sudah mencoba? Kau jelas tahu kalau Permaisuri tidak mengizinkanku membatalkan pernikahan ini.”
“Aku tidak melihat kau benar-benar menolak.”
Miaoling meletakkan cangkirnya. “Kalau aku terus bersikeras membatalkan pernikahan, tidakkah itu akan berujung pada malapetaka untuk diriku sendiri?” Tatapan Miaoling berpindah menatap pangeran di sebelahnya itu dengan begitu lembut. “Pangeran, Permaisuri Mingmei adalah seseorang yang begitu baik hati karena menganggapku sebagai sebuah permata. Oleh karena itu ….” Miaoling membungkukkan kepalanya di depan Zhengyi. “Aku bersedia menerima perjodohan ini.”
Pangeran Mahkota mengernyitkan wajahnya, tidak bisa menahan kekesalannya. Akan tetapi, setelah beberapa saat melihat ekspresi Miaoling yang begitu tulus, hati Pangeran Mahkota merasa tidak tega. Lagi pula, gadis itu juga tidak memiliki niat untuk menghancurkan hubungannya dengan Wushuang. Mungkin saja … mungkin saja dia dan Wushuang benar-benar tidak memiliki takdir di kehidupan ini.
Dengan helaan napas, Pangeran Mahkota menyentuh tangan Miaoling, menyuruhnya menegapkan tubuh. “Huang Miaoling, kau adalah gadis yang baik. Akan tetapi, aku tidak mencintaimu,” ucap Pangeran Mahkota dengan pandangan dingin. “Kalaupun kau menjadi istriku, aku tidak akan berjanji akan memberikanmu perlakuan yang kau harapkan.”
Wushuang yang melihat Zhengyi memperlakukan Miaoling dengan begitu lembut dan hormat meremas erat cangkir di tangannya. ‘Huang Miaoling! ****** itu!’
Sebuah senyuman menghiasi wajah Miaoling. Hal ini membuat Pangeran Mahkota terpana. “Pangeran Mahkota, kau salah paham.”
“Salah paham?”
“Aku tidak pernah mengharapkan apa-apa dari sebuah pernikahan. Selama kau tidak memperlakukanku dengan salah, aku tidak akan mengganggu hubunganmu dengan selir-selirmu,” jelas Miaoling sembari mengangkat kipas yang dia pegang untuk menutupi senyumannya yang semakin melebar. ‘Tentu saja aku tidak akan mengganggu hubunganmu dengan selir-selirmu, aku tidak akan pernah masuk ke kediaman belakangmu!’ ucap Miaoling dalam hati.
Wang Zhengyi terdiam, menatap Miaoling dalam-dalam. ‘Gadis ini … berbeda dari penjelasan Wushuang. Apakah Wushuang itu membohongiku?’ tanya Zhengyi dalam hati. Kemudian, dia mengerutkan keningnya. ‘Tidak, Wushuang bukanlah wanita seperti itu. Sepertinya, ini adalah siasat Huang Miaoling agar aku menerimanya sebagai istriku.’ Zhengyi mendengus, “Kau mungkin mengatakan itu sekarang, tapi aku tidak tahu mengenai nanti.”
Tepat ketika Zhengyi mengatakan hal tersebut, pertunjukkan ketiga gadis di panggung tengah selesai. Semua orang pun bertepuk tangan, menunjukkan basa-basi kalau mereka menghargai pertunjukkan yang diberikan.
Tiba-tiba, Kaisar dengan lantang berseru, “Bagus, bagus! Pertunjukkan yang bagus! Siapa lagi yang akan menampilkan keahlian di hadapanku?”
Zhengyi melirik ke arah Wushuang, memberikan wanita itu dorongan untuk menunjukkan keahliannya. Akan tetapi, Wushuang tersenyum lemah, menunjukkan kalau dia enggan dan malu.
‘Wushuang, bertahanlah. Hati Pangeran Mahkota masih terikat kepada jari telunjukmu. Miaoling dan Pangeran Mahkota … tidak akan mungkin berhasil!’ ujar Wushuang dalam hati, percaya kalau Zhengyi masih peduli padanya.
Sebuah senyuman muncul di bibir Miaoling melihat aksi saling melirik Zhengyi dan Wushuang tepat di depannya. Adiknya itu memang luar biasa …. Berani-beraninya dia bermain mata dengan calon suami orang lain tepat ketika calon istri pria itu ada di sebelahnya. Yah, memang Miaoling tidak akan menikahi pria ini, tapi tetap saja!
Tiba-tiba, Miaoling melihat Wang Zhengyi berdiri dari tempatnya dan memberi salam kepada Kaisar. “Yang Mulia, aku ingin menampilkan sesuatu untuk berterima kasih kepada Jenderal Huang atas kerja kerasnya. Akan tetapi, aku membutuhkan bantuan seseorang untuk melengkapi pertunjukanku.”
Kaisar menatap anaknya itu dengan sebuah senyuman, tertarik dengan apa yang Zhengyi akan lakukan. “Oh? Siapa yang mungkin bisa membantumu?”
Miaoling menutup matanya. Gadis itu menghirup teh yang mengeluarkan wangi yang menyegarkan. Kemudian, dia meneguk teh tersebut, terasa pahit. Sebuah rasa yang begitu dia sukai.
Mata Miaoling terbuka melihat Permaisuri menatapnya. Sepertinya, wanita itu berpikir kalau anaknya akan melakukan sebuah pertunjukan dengannya. Sayang sekali. Tapi, dia salah.
“Aku dengar Nona Kedua keluarga Huang adalah seseorang yang sangat ahli dalam menari. Aku ingin dia mengiringi permainan serulingku dengan tariannya,” ucap Zhengyi sembari tersenyum tipis ke arah Huang Wushuang yang merona.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Fitrian
🤮🤮🤮🤮🤮
2024-12-10
0
Bella Amalin Mahmud
Dah dapat calon istri, perkenalkan pula calon selir🤨😲😲
2023-01-11
1
fifid dwi ariani
trus semangat
2022-09-18
0