Nona Muda mengerti apa?
Demi cinta melawan surga
Nona Muda mengerti apa?
Demi cinta mengorbankan semua
Nona Muda berubah tua
Cinta Tuan berupa dusta
Nona Muda berubah tua
Demi Tuan kehilangan nyawa
________________________ 【闺中少女不知愁 Guī zhōng shàofù bùzhī chóu】
Hati Miaoling merasa diremas oleh tangan tak terlihat, napasnya sedikit sesak. Entah kenapa, dia merasa kalau dirinya dulu begitu menyedihkan. Bisa-bisanya dia mengorbankan segalanya untuk sebuah cinta tak bermata. Sampai akhir hayatnya, semua pengorbanannya itu sia-sia … karena cintanya sama sekali tidak berharga.
Miaoling menghela napas. ‘Aku tidak boleh memikirkan hal-hal tidak penting seperti ini lagi. Sekarang, aku harus memandang ke depan dan hanya ke depan …. Hal-hal di belakang … cukup jadikan pelajaran berharga yang tidak boleh terulang.’
Di saat Miaoling berniat untuk berdiri dan kembali ke aula utama, sebuah suara mengagetkannya. “Tidak kusangka kalau Miaoling Meimei adalah seseorang yang begitu piawai dalam menyairkan puisi. Kau harus mengikuti pagelaran penutupan nanti.”
Terlihat Wang Wuyu tersenyum lembut ke arah Huang Miaoling. Matanya mencerminkan sebuah kekaguman. Pria itu sedikit heran, kenapa puisi yang diucapkan wanita muda itu memiliki arti kesedihan dan penyesalan yang begitu mendalam. Kalau hanya mendengar puisi tersebut, pasti Wuyu akan mengira yang menciptakan puisi itu adalah seorang wanita lanjut usia yang dikhianati suaminya.
“Miaoling memberi salam kepada Pangeran Kelima.”
“Berdirilah,” balas Wuyu.
Wuyu memperhatikan Miaoling dengan seksama. Gadis ini memiliki wajah yang biasa, tapi aura yang menyelimuti gadis ini sangat berbeda dengan gadis-gadis lain. Dibandingkan berhadapan dengan seorang gadis yang lebih muda, Wuyu merasa sedang berhadapan dengan seorang senior. Hal ini membuat Wuyu penasaran, apa yang membuat gadis ini bisa bersikap seperti ini?
Huang Miaoling … siapa yang tidak pernah mendengar nama gadis ini di ibukota? Putri kesayangan Jenderal Huang Qinghao, pecinta ilmu bela diri yang tidak memiliki etika dan kemampuan untuk bersikap seperti seorang gadis.
‘Semua itu hanya rumor belaka …,’ ujar Wuyu dalam hatinya.
“Kenapa kau bisa di sini?” tanya Wuyu yang tersadar kalau Miaoling berada di paviliun terpencil yang tidak terurus ini. “Kau tersesat?” tanya pria itu lagi.
Miaoling menutup setengah wajahnya dengan kipas. “Miaoling telah melakukan hal yang memalukan. Miaoling memohon maaf kepada Pangeran Kelima.” Dengan ahli, Miaoling memberikan sebuah jawaban yang begitu ambigu.
Ucapan Miaoling membuat Wuyu berpikir kalau gadis itu mengiyakan pertanyaannya. “Kalau kau tidak keberatan, aku akan mengantarmu kembali ke kolam bunga teratai.”
Ekspresi Miaoling terlihat santai, tapi sebenarnya otaknya berputar. Wang Wuyu adalah salah satu pangeran yang paling misterius. Di siang tadi, Miaoling melihat sikap pria itu kepadanya tidak panas dan tidak dingin. Sekarang, dia bersikap begitu ramah.
Niat apa yang mungkin pria ini miliki?
Masing-masing anggota keluarga kerajaan memiliki agenda mereka sendiri-sendiri. Walau Wang Wuyu tidak pernah menunjukkan keinginan untuk meneruskan takhta maupun mencari muka di hadapan sang Kaisar, tapi siapa yang tahu isi hatinya yang sebenarnya.
‘Tunggu dulu.’ Benak Miaoling seakan berhasil mendapatkan sebuah pengertian. ‘Tempat ini tersembunyi dan terpencil. Tidak ada mata lain yang mengetahui pertemuan kami. Apakah Pangeran Kelima sedang berusaha untuk mendekatiku karena aku adalah anak dari Jenderal Besar?’ Sebuah kemungkinan yang tidak akan terpikirkan oleh dirinya di kehidupan sebelumnya.
Bagaimanapun juga, Huang Miaoling adalah satu-satunya putri sah dari Jenderal Besar Huang Qinghao. Kedudukan gadis itu sendiri cukup untuk menjadi dorongan bagi pangeran manapun untuk mencalonkan dirinya sebagai kaisar di masa depan.
Dengan pengalaman menikah dengan Wang Chengliu, Miaoling sekarang tahu jelas harga dirinya di mata semua anggota keluarga kerajaan. Dia hanyalah sebuah plakat hidup yang bisa digunakan untuk mengontrol pasukan Jenderal Besar.
“Kalau Pangeran Kelima—”
Sebelum Miaoling bisa membalas ucapan Wang Wuyu, suara lain menyela dirinya, “Kakak Kelima?”
Miaoling dan Wuyu menoleh dengan cepat ke arah sumber suara dan mendapati kalau Wang Chengliu sedang berada di sana.
“Apa yang kalian lakukan di tempat sepi seperti ini?” tanya Chengliu dengan sekelibat nada mengancam. Pandangan mata pria itu terlihat sangat tidak senang.
Jantung Miaoling berdetak kencang. Kenapa pria itu menatapnya seakan sedang menangkap seorang istri yang berselingkuh? Dia belum menjadi istrinya!
…
Tunggu, salah! Miaoling tidak akan pernah menjadi istrinya lagi!
“Miaoling memberi salam kepada Pangeran Keenam.”
Miaoling tetap bersikap tenang. Lagi pula, dia memang tidak berselingkuh atau melakukan hal tidak senonoh apapun. Pertemuannya dengan Wang Wuyu adalah sebuah kebetulan.
Benar, kan?
“Kau tidak menjawab pertanyaanku,” balas Chengliu membuat Miaoling terbelalak.
Kali ini, Wuyu bisa mendengar nada tidak senang dari ucapan Chengliu. Dirinya memang bingung, tapi … entah kenapa dia tidak suka mendengar nada menuduh yang ditujukan Chengliu kepada Miaoling yang masih bersikap sopan.
“Chengliu, jangan lancang. Kau menakuti Miaoling Meimei.”
“Meimei?” Chengliu mengulangi panggilan yang digunakan oleh Wuyu kepada Miaoling. Hatinya terasa membara. Perasaan macam apa ini? Dia merasa begitu tidak nyaman dan seakan ingin meninju seseorang. “Panggilan yang sangat intim ….”
Miaoling mengerutkan dahinya. ‘Apakah pria busuk ini sedang menuduhku berkencan diam-diam dengan Pangeran Kelima?!’ Sadar dengan maksud ucapan Wang Chengliu, Miaoling segera maju satu langkah dan menatap Wang Chengliu tajam.
“Pangeran Keenam, ada beberapa hal yang tidak boleh dikatakan sembarangan. Kalau orang yang mendengar mengerti konteks pembicaraan, mereka tidak akan berpikir yang tidak-tidak. Kalau tidak, mereka akan mengira kalau kau sedang menuduhku melakukan hal yang tidak senonoh. Apakah kau tahu kalau reputasi seorang gadis sepertiku merupakan hal yang sangat penting?”
Tatapan tajam yang diberikan oleh Huang Miaoling kepada Wang Chengliu membuat amarah dalam hati pria itu mereda dan berubah menjadi rasa bersalah. “A-aku tidak bermaksud—”
“Ha ha ha, Wushuang Meimei, jangan bersikap seperti itu. Tunggu hari perayaan selesai, aku akan segera mengajukan permohonan kepada Jenderal Besar untuk menjodohkanmu denganku.”
Suara tawa seorang pria dan wanita yang terdengar saling menggoda membuat ketiga orang di dalam pavilion itu kaget. Mereka bertiga tahu kalau mereka akan segera bertemu dengan satu pasangan yang berlaku tidak senonoh sebenarnya.
Sebuah ide muncul di benak Miaoling. Alih-alih membiarkan Wushuang melihatnya dikelilingi dua pria dan mendapatkan kesempatan untuk melemparkan lumpur kepada reputasinya di depan ayahnya nanti, lebih baik Miaoling mengambil kesempatan ini untuk menyimpan lumpur untuk dilemparkan kepada Wushuang di lain hari.
Dengan gesit, Miaoling mencengkeram lengan Wang Chengliu dan Wang Wuyu, menarik kedua pria itu dengan paksa untuk bersembunyi di balik semak. Kedua pria itu terlalu kaget untuk melawan dan detik berikutnya mereka tersadar kalau mereka telah berada di balik semak-semak bersama dengan Miaoling. Jujur, keduanya sedikit kaget dengan tenaga yang bisa dikeluarkan gadis bertubuh mungil itu.
“Miaoling Meimei—”
“Huang Miao—”
Baru saja kedua pria itu ingin mengutarakan keberatan dan kebingungan mereka, Miaoling segera menempelkan jari telunjuk di bibirnya.
Karena sebuah alasan yang tidak kedua pangeran itu ketahui, mereka pun hanya bisa menuruti Miaoling dan bersembunyi bersamanya. Dalam hati mereka, mereka juga sedikit penasaran siapa yang mungkin berani bertindak tidak senonoh di istana.
Sang Pria menyebutkan nama ‘Wushuang’, mungkinkah … gadis yang sedang bersama pria itu adalah ‘Huang Wushuang’? ‘Adik tiri Huang Miaoling? Apakah gadis ini sedang berusaha mencari kesalahan adik tirinya?’ pikir Wang Wuyu bertanya-tanya.
Tiba-tiba, Wang Wuyu tersadar kalau tangan mungil Miaoling masih menahan lengannya. Pria itu merasakan ada sengatan listrik pada sentuhan gadis itu. Lebih tepatnya, pria itu tidak pernah disentuh wanita mana pun. Oleh karena itu, sentuhan Miaoling memberikan sensasi yang terasa asing … dan menggelitik hati.
Di sisi lain, Wang Chengliu memaki dalam hati, ‘Sial, Aku yakin itu adalah suara Kakak Pertama. Aku harus menghentikannya!' Akan tetapi, kemudian dia tersadar akan cengkeraman Miaoling yang masih berada di lengannya. ‘Tapi ….’
Wang Chengliu memperhatikan tangan Miaoling yang masih bersentuhan dengannya. Tapi, kemudian dia tersadar kalau hal yang sama juga terjadi pada Wuyu. Hal ini membuat hatinya kembali terasa panas. Tanpa mengucapkan apa-apa, pria itu langsung menarik tangannya lepas dari Miaoling.
Sadar kalau kedua tangannya masih memegang lengan kedua pangeran di sisi kiri dan kanannya, Miaoling berniat untuk segera menarik tangannya. Akan tetapi, Wang Chengliu dengan cepat menarik lengannya lepas. Hal itu membuat Miaoling tersentak dan sedikit kesal.
‘Memangnya, dia pikir aku juga ingin menyentuh dirinya?’ pekik Miaoling dalam hati. Mengingat bagaimana Wang Chengliu mengkhianati dirinya, amarah Miaoling kembali menggebu-gebu.
Miaoling melihat kalau Chengliu berniat keluar dari persembunyian. Takut kalau rencananya akan berantakan—dan karena sedikit kesal—dia menarik lengan pria itu dengan kasar. Karena tarikan wanita itu terlalu kuat, Chengliu jatuh ke belakang menimpa tubuh Miaoling. Kepala Chengliu mendarat di paha Miaoling selagi bokong Miaoling menabrak tanah dengan keras. Wuyu yang berada persis di sebelah Miaoling segera menangkap punggung Miaoling yang hampir saja bertemu dengan tanah.
Posisi mereka yang begitu memalukan membuat ketiga manusia itu membeku. Wajah Chengliu merona merah, Wuyu merasa dirinya tidak sopan telah menyentuh kepala seorang gadis, dan Miaoling hanya membeku karena harga dirinya benar-benar hancur di depan kedua pria itu.
Dengan cepat, Chengliu mengangkat kepalanya dari paha Miaoling dan mendudukkan dirinya. Miaoling pun juga segera mendudukkan dirinya dan menundukkan kepalanya ke bawah. Wuyu hanya bisa terdiam dan mengalihkan pandangannya ke tempat lain.
Chengliu melirik Miaoling dan merasa benar-benar bersalah karena telah menimpa tubuh gadis itu. “Aku—”
Sebelum Chengliu bisa mengatakan apa-apa, dia mendengar langkah kaki dua orang melangkah masuk ke dalam area paviliun. Sesuai dugaannya, sosok Pangeran Mahkota dan Huang Wushuang muncul di hadapan ketiganya.
__________
A/N: Heyho! Sorry Author telat update. Sedang sedikit kelabakan ngurusin Thesis Defense yang sungguh mendadak. Masa skripsi final dan ppt disuruh kumpul tgl 10\, tapi dikasih tahu suruh bikin pptnya h-2. GG emang dosen-dosen zaman sekarang. *eh jadi curhat*
Anyway! Kalian mungkin mulai baca dengan puisi yang SUNGGUH CRINGE. Tapi, Author nggak bisa apa-apa. Soalnya, itu cuma Author translate dari puisi yang Author bikin. Tadinya mau tulis aslinya aja, tapi takut nggak ada yang ngerti kan percuma ya. wkwkkw
Ini puisi asli tertera di bawah yaa:
闺中少女不知愁 guī zhōng shàonǚ bùzhī chóu
为了爱情不知轻重 wèile àiqíng bùzhī qīngzhòng
闺中少女不知愁 guī zhōng shàonǚ bùzhī chóu
为了郎君命也送 wèile láng jūn mìng yě sòng
Iya, emang cuma empat bait, empat baik kelanjutannya Author ngarang ngidul pake indo hahaha. Dimaklumi ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Nisa Mansur
semua pangeran penjahat kelamin tidak ada yg baik baik at maoling
2022-12-04
0
fifid dwi ariani
sukses selalu
2022-09-18
0
Dewi Ansyari
Wushuangkan gampangan jadi mana mungkin Dy menolah putra mahkota dasar licik😠😠😠😠
2022-05-27
0