Ekspresi wajah Miaoling segera berubah menjadi lebih lembut. Nada bicara Miaoling berubah seratus delapan puluh derajat. “Jing Yiniang, apa yang kau lakukan?” Dia menyentuh pundak Jingxiang, menyuruhnya untuk segera berdiri. “Berdirilah! Kau adalah seorang selir, bukan pelayan! Selain itu, kau adalah selir satu-satunya selir milik Ayah. Ayah akan menghukumku habis-habisan kalau tahu kau berperilaku seperti ini.”
Bohong. Semua adalah kebohongan, Jingxiang tahu dengan jelas betapa Huang Qinghao menyayangi anak-anaknya dengan Wei Ningxin. Kalaupun Jingxiang kehilangan nyawanya karena Miaoling, Huang Qinghao tidak akan berbuat banyak.
Dari kejauhan, Miaoling bisa mendengar hentakan kaki tiga orang. “Kakak Pertama.”
Mendengar namanya dipanggil, Yade langsung menyahut, “Ya?”
Yade sama sekali tidak sadar kalau dirinya hanya terdiam selagi menonton perdebatan Miaoling dengan Wushuang dan Jingxiang. Seperti berada di bawah sihir, Yade hanya bisa terdiam memperhatikan Miaoling membereskan Jingxiang.
Sedari dulu, Yade sudah kurang suka dengan Jingxiang. Di matanya, wanita itu seakan mencuri posisi ibunya di dalam kediaman Huang. Sikapnya yang begitu arogan membuat Yade merasa tidak nyaman.
Dulu, ketika ibunya masih ada, Jingxiang selalu memanggil Yade dengan panggilan ‘Tuan Muda’. Akan tetapi, sejak ibunya tidak ada, semua peraturan dan etika seakan dilupakan begitu saja oleh Jingxiang. Jingxiang mulai berani memanggil namanya dan adik-adiknya secara langsung.
Walau tahu tindakan Jingxiang banyak yang melanggar etika, tapi Yade tidak bisa melakukan apa-apa. Di benaknya, sang Ayah adalah kepala keluarga yang sebenarnya, orang yang memiliki hak untuk mengatur semuanya. Akan tetapi, sang Ayah tak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Oleh karena itu, Yade pun hanya bisa terdiam.
Situ Yangle pernah memberitahu Yade mengenai hal ini, bagaimana Jingxiang berlaku kelewatan sebagai seorang selir. Akan tetapi, Jingxiang begitu licik dan Wushuang pintar bersilat lidah. Di depan semua orang, gadis itu berpura-pura lemah. Kalau Yangle menekan Wushuang, semua orang akan mengatakan kalau dia adalah wanita galak yang menekan adik ipar.
Mengenai Shang Meiliang … dia baru menikah kurang dari satu tahun. Belum genap satu bulan, suaminya sudah dikirim ke medan perang. Tanpa pijakan nyata di kediaman Huang, Meiliang juga memutuskan untuk terdiam. Selama Jingxiang tidak mencari masalah dengannya, dia tidak akan mengurusi masalah selir rendahan itu. Meiliang adalah Junzhu [2], masalah seperti ini … bukan hal yang pantas untuk dia campuri.
Melihat hari ini Miaoling meluruskan semuanya membuat hati ketiga orang ini terasa sedikit lega, seakan ada sebuah beban tak terlihat yang terangkat. Jujur saja, Yade sedikit khawatir Wushuang akan melaporkan kejadian ini kepada sang Ayah dan Miaoling akan terkena teguran. Akan tetapi, pancaran mata Miaoling yang penuh percaya diri membuat Yade tenang. Dia percaya … adiknya itu akan membereskan semuanya.
Di sisi lain, Miaoling tahu kenapa selama ini tidak ada yang melakukan apa-apa, terutama Huang Qinghao. Huang Qinghao dan Huang Yade adalah pria. Yang satu adalah seorang Jenderal Besar yang menghabiskan separuh hidupnya di medan perang, yang satu lagi adalah menteri pertahanan yang menghabiskan waktunya meneliti strategi perang.
Apakah mereka punya waktu untuk mempelajari maupun membenarkan etika seorang wanita?
Tentu saja, tidak!
Semua masalah yang berhubungan dengan etika dan peraturan di rumah ditetapkan dan diatur oleh Wei Ningxin, Zhumu yang bertanggung jawab atas rumah tangga di kediaman Huang Qinghao. Sama seperti Miaoling yang dulu bertanggung jawab atas Istana Belakang ….
Sejak Wei Ningxin tidak ada, kedudukan wanita tertinggi dipegang oleh Miaoling. Akan tetapi, Miaoling masih terlalu muda dan tidak mengerti apa-apa. Oleh karena itulah, semua orang, termasuk para pelayan, hanya bisa menuruti Jingxiang.
‘Sudah waktunya … aku harus mengambil plakat rumah tangga [3] dari tangan wanita ****** ini,’ ujar Miaoling dalam hatinya.
Dengan anggun, Miaoling memutar tubuhnya sehingga dia menghadap Yade dan membelakangi Jingxiang yang berdiri dengan tubuh bergetar. “Sudah hampir waktunya, bukan? Kita harus segera pergi.”
Tepat ketika Miaoling mengatakan hal itu, Junyi dan Hanrong yang diantarkan oleh Qiuyue pun muncul. Melihat hal ini, Yade tersenyum. “Ah, ya. Aku yakin kereta-kereta kita sudah menunggu di depan gerbang. Ayo, kita pergi.”
Yade menghampiri Situ Yangle dan menyodorkan tangannya. Yangle menerima tangan Yade dan keduanya pun pergi meninggalkan ruang tengah. Ketika kedua pasangan itu melewati Jingxiang, mereka melirik sekilas. Entah apakah itu pancaran mata kasihan atau jijik.
Di sisi lain, Shang Meiliang menghampiri Miaoling. “Miaoling, ayo kita pergi,” ajak Meiliang.
Miaoling tersenyum. Ini adalah pertama kalinya Meiliang menunjukkan sikap baik kepada Miaoling. Di kehidupan sebelumnya, Meiliang lebih memilih untuk menjauhi Miaoling karena sikapnya yang begitu tidak tahu aturan.
“Baiklah.” Miaoling berjalan mengikuti Meiliang. Kemudian, dia teringat akan sesuatu. “Junyi, Hanrong, kalian berdua ikut denganku dan Kakak Ipar Kedua.”
“Baik!” balas Hanrong, selagi Junyi hanya menganggukkan kepalanya dengan patuh.
Miaoling pun menggandeng kedua tangan adik kecilnya selagi berjalan bersama Meiliang menuju gerbang depan. Wushuang yang berada di barisan paling belakang langsung tercenggang.
“Kakak, aku bagaimana?” tanya Wushuang kepada Miaoling.
Miaoling menoleh dan berpura-pura lupa akan keberadaan Wushuang. “Ah ….” Setelah beberapa saat, Miaoling berkata, “Masih ada satu kereta kosong lagi, bukan?” tanyanya ke arah Meiliang.
Meiliang yang mengerti maksud Miaoling langsung tersenyum. Di dalam hatinya, Meiliang tahu kalau ini adalah hukuman Miaoling kepada Wushuang. ‘Jangan melawanku, ada ganjarannya.’ Itu adalah yang ingin Miaoling katakan kepada Wushuang.
Wushuang tahu kalau tadinya kereta terakhir itu seharusnya ditempati oleh kedua adik paling kecilnya, Hanrong dan Junyi. Wushuang seharusnya duduk bersama Miaoling dan Meiliang. Akan tetapi, karena Junyi dan Hanrong duduk bersama Miaoling dan Meiliang, Wushuang tidak ada pilihan selain duduk di kereta terakhir sendirian. Tidak mungkin dia ikut dengan Yade dan istrinya. Hal itu tidak pantas!
Di acara prosesi penyambutan, akan ada ratusan pasang mata yang memperhatikan kedatangan anggota keluarga Huang. Kalau mereka melihat Wushuang duduk di kereta yang berbeda dari saudara-saudaranya yang lain, semua orang akan langsung mempertanyakan kedudukannya dalam keluarga Huang.
Semua orang pasti akan berpikir kalau hubungan Wushuang dengan saudara-saudaranya yang lain tidak baik. Entah apakah itu adalah kenyataan atau tidak, tapi itulah kesimpulan yang akan semua orang ambil.
Di dalam kereta, Wushuang mengepalkan tangannya dengan sangat erat dan memukul kursi kereta. ‘Huang Miaoling!’
Di sisi lain, Huang Miaoling yang sedang bercanda dengan Kakak Ipar Keduanya dan kedua adiknya tertawa dalam hati. ‘Huang Wushuang, ini hanyalah permulaan.’
_______________________________________
[1] Zhumu (主母): wanita yang memiliki hak dan kewajiban untuk mengatur semua hal dalam sebuah keluarga. Biasanya istri sah dari seorang lelaki akan mengambil posisi ini.
[2] Junzhu (君主): panggilan untuk kemenakan perempuan Kaisar.
[3] Plakat rumah tangga (主母): Plakat yang dimiliki oleh Zhumu untuk menunjukkan hak mengatur rumah tangga (keuangan, pelayan, dll.)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus bersyukur
2022-09-17
1
Dewi Ansyari
Ceritanya bagus semoga sampe Tamat tetap bagus ceritanya👍👍👍👍
2022-05-27
0
Aditya Rinjani
ahh mantep banget ceritanya, langsung jadi favorit
2022-05-15
0