Dengan wajah sedingin es, Miaoling melirik Wushuang. “Adik keempat, kalau memang niatku adalah untuk menyadarkan Jing Yiniang akan statusnya, kau menganggapku orang yang tidak tahu cara menghormati orang yang lebih tua, begitu?”
Kalau Miaoling masih sama seperti dulu, dia pasti akan merasa serba salah dan akhirnya hanya bisa mengiyakan ucapan Wushuang. Akan tetapi, bertahun-tahun berdebat dengan para wanita di istana telah melatih kemampuannya dalam bersilat lidah, begitu pula dengan keberaniannya.
Sekilas, terlihat kekagetan di wajah Wushuang, tidak menyangka kakaknya akan membalas ucapannya dengan sebuah pertanyaan. Tujuan Wushuang memang untuk menjebak Miaoling dan mengatakan kalau dia adalah orang yang tidak tahu cara menghormati senior, tapi … Miaoling sadar akan hal ini.
Bagaimana Huang Miaoling tiba-tiba menjadi secerdik ini?
“T—tentu saja, bukan begitu, Kakak!”
“Jadi, apa maksudmu?” Miaoling menatap Wushuang dengan tajam, membuat gadis itu membeku di tempatnya. “Seorang selir … betapapun besar jasanya di keluarga ini, tetap seorang selir. Sebagai keluarga terhormat, kita harus hidup sesuai dengan norma yang ada.”
Mendengar ucapan Miaoling, ekspresi Wushuang berubah sedih dan kecewa. Ekspresi ini adalah senjata Wushuang paling ampuh untuk membuat semua orang melakukan apapun yang dia inginkan.
“Akan tetapi, bukankah dengan begitu … kita melukai harga diri Jing Yiniang, Kakak?” tanya Wushuang dengan suara rendah yang seakan menuduh Miaoling berniat menghina Jingxiang.
Suasana di ruang tengah sedikit menegang, tidak ada yang berani angkat bicara. Sebagian orang kaget dan bingung dengan sikap Miaoling yang menjadi tegas, berbeda dengan Miaoling yang sebelumnya jauh lebih … ceria dan sembrono.
Di sisi lain, beberapa pasang mata menatap perubahan sikap Miaoling dan merasa tertarik dengan gadis itu. Miaoling yang dulu memiliki sifat yang terlalu polos dan mudah dimanipulasi oleh orang lain. Bisa dibilang … Miaoling adalah seorang gadis bodoh. Akan tetapi, sepertinya, dewa telah mencerahkan akal sehatnya.
Kata-kata yang dikeluarkan oleh Wushuang membuat ekspresi Miaoling berubah tegas. Kedua alis Miaoling bertaut, dahinya berkerut dan sepasang mata hitam bulat itu seakan ingin memakan Wushuang hidup-hidup.
“Huang Wushuang!” Miaoling memanggil nama Wushuang dengan nada membentak, mengagetkan semua orang. “Aku rasa kau tidak sadar kalau kau sedang berusaha melukai harga diriku?”
Wushuang terbelalak, tidak percaya kalau Miaoling akan menaikkan nada bicaranya. Tatapan Miaoling yang mengerikan membuat Wushuang takut memperpanjang masalah ini. Wushuang bukanlah seorang gadis bodoh, dia merasa kalau Miaoling tidak lagi bisa dengan mudah dia manipulasi.
Miaoling adalah putri satu-satunya dari istri sah. Selain itu, dia adalah putri kesayangan Huang Qinghao. Kalau Wushuang memperpanjang masalah ini sekarang, bagaimanapun juga … pasti dirinya yang akan terkena hukuman nantinya.
“Bukan begitu maksudku, aku—”
Belum sempat Wushuang menyelesaikan ucapannya, Miaoling menghampiri gadis itu. Jarak di antara keduanya begitu dekat. Karena tubuh Miaoling memang lebih tinggi daripada Wushuang, Wushuang merasa dirinya jauh lebih rendah dibandingkan Miaoling …. Bukan hanya tinggi tubuhnya, tapi juga harga dirinya.
“Jing Yiniang adalah seorang selir. Apakah kau berniat menjadikannya sebagai Zhumu [1] di rumah ini?!”
Shang Meiliang tersenyum kecil mendengar ucapan Miaoling, mengejek kemungkinan kalau seorang selir bisa menjadi ibu sah dalam sebuah keluarga. Di sisi lain, Situ Yangle mengernyit, jijik ketika membayangkan kemungkinan tersebut.
Melihat kedua wanita itu bereaksi sedemikian rupa, Wushuang mengepalkan tangannya yang tersembunyi di balik lengan bajunya yang panjang. Dia mengerti kalau Miaoling sedang memperingatinya, ‘Jangan bermimpi terlalu jauh!’
Setelah ruang tengah diselimuti keheningan untuk beberapa saat, Yade baru tersadar kalau dia harus segera melerai kedua adiknya. Jantungnya berdebar begitu kencang. Dia bisa merasakan tekanan yang diberikan Miaoling kepada Wushuang, seakan-seakan Miaoling sedang berhadapan dengan dirinya.
Sebelum Yade sempat melerai kedua adik perempuannya itu, Miaoling tiba-tiba tersenyum dengan begitu lembut dan menarik satu tangan Wushuang, menepuk-nepuknya pelan. “Adikku yang manis, apakah aku telah menakutimu?” tanya Miaoling. “Maaf … aku tidak bermaksud seperti itu.”
Wushuang merasa rambut di belakang lehernya berdiri, seluruh tubuhnya bergidik ngeri. Dia pun memaksakan sebuah senyuman. “Tidak, Kak. Aku tahu maksudmu baik. Terima kasih karena telah mengajarkan adikmu yang bodoh ini.”
Tangan Miaoling terulur ke arah wajah Wushuang, membuat gadis itu sedikit menghindar. Miaoling tertawa dalam hati melihat hal itu. Akan tetapi, Miaoling kemudian mendorong beberapa helai rambut Wushuang yang terjatuh ke depan wajahnya kembali ke belakang telinga.
Tanpa mengalihkan pandangannya dari Wushuang, Miaoling memanggil Jingxiang, “Jing Yiniang.”
Jingxiang yang berada di belakang Wushuang hanya bisa menunduk. Awalnya, dia mengira kalau Wushuang akan dengan mudah membereskan Miaoling seperti biasanya. Akan tetapi, melihat perkembangan yang kurang baik, Jingxiang pun memilih untuk diam sepanjang perdebatan dua gadis muda itu. Sebagai seorang selir, dia jelas tahu kalau dirinya tidak bisa melawan Miaoling yang memiliki status lebih tinggi daripadanya.
Mendengar namanya dipanggil, Jingxiang segera menengadahkan kepalanya. Bola mata Miaoling yang tadinya terarah kepada Wushuang yang sedang membelakanginya dalam sekejap bergeser kepadanya.
“Siapa kau di rumah ini?” tanya Miaoling lagi.
“A—aku adalah seorang selir.”
“Ya, kau adalah seorang selir. Kedudukanmu hanya berbeda tipis dengan pelayan,” tegas Miaoling tanpa belas kasihan. “Siapa Junyi?”
Benak Jingxiang berputar mencoba mencari jawaban yang tepat. Miaoling yang sedari dulu di matanya hanyalah seorang gadis kecil yang bodoh berubah menjadi serigala yang bisa menerkamnya kapan saja. Jingxiang merasa, kalau dia salah menjawab … Miaoling benar-benar akan menghabisinya.
“J—Junyi adalah salah satu tuan muda di rumah ini.”
“Hmm, begitukah?” Miaoling mengitari Wushuang dan sekarang berada tepat di hadapan Jingxiang yang sedang menundukkan kepalanya. “Aku ingat … tadi kau sempat ingin memukulnya?”
Jingxiang segera menengadahkan pandangannya. “Aku hanya sedang mengajarinya!”
Kening Miaoling berkerut, alisnya bertaut. “Apakah kau tahu hukuman yang diberikan kepada seorang pelayan yang menyakiti majikannya?” Miaoling tersenyum dan mendekati telinga Jingxiang, berbisik “Tiga puluh pukulan dan dijual dari rumah ini.”
“M—Miaoling, kau sedang mengancamku?” tanya Jingxiang, berusaha untuk terlihat tidak takut kepada Miaoling.
Masih mendengar Jingxiang memanggil namanya secara langsung membuat Miaoling semakin kesal. Miaoling tertawa kecil. “Jing Yiniang, jangan salah paham. Aku tidak sedang mengancammu.” Dalam sekejap, tawa Miaoling menghilang dan ekspresinya berubah menjadi sangat dingin. “Aku sedang memperingatkanmu.”
Seisi ruangan terdiam. Hening. Tidak ada yang berani berbicara.
“Kali berikutnya aku melihat dirimu berniat memukul Junyi, aku tidak akan segan-segan menjatuhkan hukuman padamu.” Kedua bola mata Miaoling yang berwarna hitam seakan ingin menelan Jingxiang hidup-hidup. “Kakak Pertama mungkin bersikap lembut, tapi aku tidak memiliki hati yang begitu mulia.”
Jingxiang bukanlah orang bodoh. Mendengar ucapan Miaoling, dia segera mengerti kalau gadis ini tidak hanya membual. Kalau Jingxiang terus bersikap semena-mena, seakan-akan dirinya adalah nyonya besar di rumah ini, maka Miaoling benar-benar akan membereskannya.
Tanpa berpikir dua kali, Jingxiang segera berlutut di hadapan Miaoling. “Nona, aku tidak akan mengulangi kesalahanku! Aku tidak akan berani melakukannya lagi!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Dilla
sebenarnya memang lebih akur, kalo selir ga punya anak dan hanya punya anak istri sah, cerita ini bagus nyonya sah adalah cinta dan kesayangan sementara selir hanya pelampiasan
2024-10-28
0
Onyah Nie
baru ini ad selir yg kalah telak... cerita2 di seblah selir sllu di syang dan di mnja stlh istri sah mninggal...
2023-04-11
6
Zhixin
udah berkali kali baca ini, tetep aja ga pernah bosen
2023-03-08
0