Ternyata Tidak Seperti Yang Di Pikir Kan

Dinda yang kaget karena mendengar suar, tiba-tiba tertusuk duri mawar, saat sedang mencium harum bunga tersebut .

"Aaaaw...." Pekik Dinda saat tertusuk duri mawar.

"Tuan, Anda mengagetkan, Saya," sambung nya sambil memegang tangan nya dan melihat ke Farel .

"Apa yang kau lakukan di sini? hmmm," tanya Farel sambil berjalan menuju ke arah Dinda .

Dinda memundurkan tubuhnya, sementara Farel terus berjalan maju ke depan, hingga Dinda kepentok ke belakang besi penghalang, membuat Dinda semakin takut dan panik.

"Tidaaaak! " teriakan nya sambil berlari ketakutan, membuat Farel heran dan menutup telinga nya karena teriakan Dinda yang hampir membuat gendang telinga nya pecah.

Dinda yang sudah masuk kedalam kamar pun segera sembunyi di balik sofa .

"Huuuh huuuh " suara nafas Dinda yang tak beraturan .

Farel pun segera masuk mencari gadis tersebut menengok ke sana kemari .

"Gadis kecil, di mana kau!" teriak nya memanggil-manggil Dinda .

Dinda yang bersembunyi di balik sofa hanya diam .

"Bagaimana ini? kalau dia marah, apa dia akan membunuh ku?" gumam Dinda di dalam hati nya, sambil berusaha untuk menenangkan debaran jantung yang tak beraturan.

Farel terus mencari kesana kemari namun tiba-tiba .

"Saya, di sini Tuan, jika anda ingin membunuh Saya, Anda harus berjanji, jangan sakiti Bunda Saya, Anda tidak boleh memenjarakan bunda saya!" celoteh Dinda panjang lebar menyerahkan diri nya, membuat Farel mengerutkan keningnya heran di buatnya.

"Apa? yang kau katakan!" tanya Farel sambil menyentil kening Dinda .

" Aaaaw... sakit Tuan," pekik Dinda sambil menyengir kesakitan .

"Aku, tidak akan membunuh mu, sebelum melihat mu menderita dan puas menyiksa mu, kau akan mati secara perlahan-laha, dengan cara ku sendiri, hidup dan mati mu Aku yang memikirkan nya, jadi jangan berani macam-macam dengan ku! " ucap Farel panjang lebar dengan seringai jahatnya .

Mendengar hal itu membuat Dinda menelan ludah nya, padahal tadinya Dinda hanya takut dengan ketinggian dan tidak bersungguh-sungguh untuk minta di bunuh, namun justru malah membuat nyalinya menciut . Dinda berusaha menutupi ketakutan nya dan berusaha biasa saja , meskipun tangan nya sudah gemetar.

"Baik, Tuan, Saya mana berani, macam-macam Tuan," jawab Dinda dengan bergetar .

"Baik lah, kau harus mendapatkan hukuman mu, karena sudah berani kurang ajar pada ku," ucap Farel dengan seringai jahatnya .

Farel berfikir sejenak, rasanya ingin mengerjai gadis di hadapannya tersebut, pikir nya sangat menarik.

"Baiklah, Aku ingin makan-makanan seafood," sambung nya dengan seringai jahatnya setelah beberapa saat berpikir.

"Maksudnya? Tuan ingin Saya memasak, makanan seafood?" tanya Dinda memastikan .

"Semua makanan seafood!" jawab Farel dengan tersenyum seringai, lalu mengatakan beberapa nama makanan lain nya. Dinda yang di suruh pun hanya menatap heran dan segera bergegas ke dapur .

Dinda pun segera ke dapur dan melihat beberapa pelayan yang sedang bekerja, ada juga yang sedang memasak. Pelayan pun heran saat Dinda mengatakan kalau Farel ingin makanan yang Dinda katakan, dari semua yang Dinda katakan semua nya adalah makanan yang tidak di sukai Farel .

Pelayan pun hanya diam, sambil sesekali ada yang membantu Dinda untuk menyiapkan bumbunya. Dinda pun bekerja dengan cekatan dengan raut wajah senang, entah mengapa? gadis itu justru lebih senang di suruh bekerja yang lain nya dari pada harus melayani keperluan Farel .

Jam menunjukkan pukul 8 malam, Dinda sudah menghidangkan makanan nya di meja. Pelayan pun membantu Dinda dan Pa Beni menghidangkan makanan yang dia sendiri masak .

Masakan sudah tertata rapi, sementara tiga wanita menatap Dinda dengan tajam .

"Siapa yang menyuruh masak, masakan seafood? perasaan jarang sekali masak-masakan seafood?" gumam nyonya besar heran menatap banyak nya makanan laut .

Sementara Dinda segera menaiki anak tangga tidak ingin berurusan dengan tiga wanita tersebut .

Dinda segera berjalan ke kamarnya, tidak lupa juga mengetuk pintu terlebih dahulu, dan masuk saat ada suara sahutan dari dalam. Farel yang sedang fokus dengan laptopnya kini menoleh saat melihat Dinda yang masuk.

"Tuan, apa yang anda inginkan sudah siap," jelas Dinda setelah sudah berada di ambang pintu.

"Oya, cepat sekali tapi ... " ucap Farel menggantung masih fokus pada layar laptop nya .

"Tapi apa Tuan?" tanya Dinda dengan penasaran .

"Tapi, sayangnya, apa yang kau masak, Aku tidak menyukainya," jawab Farel tanpa dosa lalu meninggalkan Dinda yang mematung .

Farel pun menuruti anak tangga, di ikuti Dinda dari belakang nya dengan raut wajah kesal namun berusaha tenang .

"Malam Farel," sapa nyonya besar tersenyum pada putranya itu.

Farel pun hanya diam dan duduk tanpa sedikitpun menjawab. Setelah Pa Beni mempersilahkan untuk duduk, Dinda pun duduk di samping Farel .

Farel yang melihat semua makanan di meja makan, menatap tak percaya, ternyata gadis kecil itu benar-benar memasak semua makanan seafood. Farel pikir Dinda gadis yang tidak bisa apa-apa, ternyata dugaan nya salah, saat melihat kedua adiknya makan dengan lahap tanpa sedikitpun berkomentar. Ya keduanya tidak tahu kalo Dinda yang memasak masakan tersebut, jadi memakannya tanpa banyak bertanya .

Sementara Farel memakan, makanan yang pa Beni masak, karena Farel memang tidak menyukai makanan seafood .

Makan malam pun berjalan dengan hidmat, tanpa ada pembicaraan apa pun, baik semua nya hanya diam. Dinda membereskan meja setelah semuanya selesai dan memberikan semua masakan nya pada pelayanan, pelayan pun ragu-ragu namun memakannya dan mengucapkan terima kasih dan mengatakan kalo masakan Dinda enak .

Setelah selesai melakukan tugas nya Dinda segera masuk ke kamar nya tidak lupa mengetuk pintu .

"Dari mana saja kau? beraninya membuat ku menunggu!" ucap Farel menghentikan aktivitas nya saat melihat Dinda datang .

"Maaf, Tuan tadi Saya habis membantu para pelayan," jawab Dinda sambil menunduk .

"Kau hanya pelayan ku, tugas mu hanya melayani ku, mengerti tidak!" ucap Farel menatap tajam Dinda .

"Baik, Tuan" jawab Dinda mengangguk mengiyakan, segera masuk berganti pakaian tidur, lalu menyiapkan pakaian tidur untuk Farel .

Setelah beberapa saat kemudian Dinda menyiapkan tempat tidur nya di lantai, Farel pun menaiki tempat tidur nya .

"Matikan lampu !" perintah Farel setelah merebahkan tubuhnya .

"Baik, Tuan" ucap Dinda Patuh, setelah itu Dinda pun segera bergegas untuk tidur, hari ini adalah hari panjang menurut nya dan badannya terasa remuk .

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

Yang sabar ya Dinda

2023-02-11

0

@Kristin

@Kristin

Takut Thor 😫

2023-02-11

0

Muly Yanti

Muly Yanti

kasian sm dinda.. benci sm farel

2022-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Perjanjian
2 Pengantin Pengganti
3 Tugas Di Hari Pertama
4 Di Jadikan Pelayan
5 Ternyata Tidak Seperti Yang Di Pikir Kan
6 Kembali Sekolah
7 Lupa Waktu
8 Hukuman
9 Membuat Bekal Untuk Tuan Galak
10 Selalu Di Salahkan
11 Lupa Mengerjakan Tugas
12 Jelek Dan Kampungan
13 Berubah Menjadi Cantik
14 Acara Kolega Bisnis
15 Tidak Bisa Berkutik
16 Pertengkaran Keluarga Argadinata
17 Sikap Tegas Juan
18 Keberanian Dinda
19 Ternyata Hanya Mimpi
20 Kemarahan Clara
21 Kenapa Naik Angkot?
22 Penyesalan Clara
23 Wanita Tak Tahu Malu
24 Menantu Yang Tak Di Anggap
25 Semuanya Sama Saja, Matre
26 Habis Jatuh Tertimpa Tangga Pula
27 Kekepoan Dua Sahabat
28 Demam
29 Kembali Sekolah
30 Amanda Meminta Maaf
31 Kartu Tanpa Batas
32 Sisi Lain Fikram
33 Sikap Aneh Tuan Galak
34 Obsesi Clara
35 Amanda Yang Selalu Membela
36 Napas Buatan Dan Ciuman Itu Beda
37 Pernyataan Cinta Juan
38 Rencana Licik Stella Dan Clara
39 Kemarahan Devit Dan Farel
40 Bunga Mawar Putih
41 Terlalu Berharap Lebih
42 Masa Lalu Farel
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77
78 episode 78
79 episode 79
80 episode 80
81 episode 81
82 episode 82
83 episode 83
84 episode 84
85 episode 85
86 episode 86
87 episode 87
88 episode 88
89 episode 89
90 episode 90
91 episode 91
92 episode 92
93 episode 93
94 episode 94
95 episode 95
96 episode 96 Visual author
97 episode 97
98 episode 98
99 episode 99
100 episode 100
101 episode 101
102 episode 102
103 episode 103
104 episode 104
105 episode 105
106 episode 106
107 episode 107
108 episode 108
109 episode 109
110 episode 110
111 episode 111
112 episode 112
113 episode 113
114 episode 114
115 episode 115
116 episode 116
117 episode 117
118 episode 118
119 episode 119
120 episode 120
121 episode 121
122 episode 122 21+
123 episode 123
124 episode 124
125 episode 125
126 episode 126
127 episode 127
128 episode 128
129 episode 129
130 episode 130
131 episode 131
132 episode 132
133 episode 133
134 episode 134
135 Tingkah aneh Dinda
136 Cerita Farel
137 Sisi lain Dinda
138 Kejadian tak terduga
139 Pulang ke Indonesia
140 Kedatangan tamu
141 Kecemburuan yang berujung malu
142 Rasa iri itu pasti ada
143 Kejutan untuk Bunda
144 Perasaan dokter Aldo
145 Sarapan pagi yang memalukan
146 Perdebatan Dinda Vs Devit
147 Perdebatan dokter kandungan vs Farel
148 Triple Date
149 Triple Date Konyol
150 Akhir dari persahabatan
151 Kegalauan Dinda
152 Menjelang Hari kelahiran
153 Persatuan Keluarga
154 Konferensi Pers
155 Gara-gara Perawan atau Janda
156 Tragedi Yang berujung kencan
157 Kisah Masa Lalu Devit
158 Extra Part Anjani Devit
159 Anjani Vs Stella
160 Kejujuran Yang Selama Ini Di Pendam
161 Izin Yang Tertunda
162 Kekhawatiran Farel
163 Menjadi Pengasuh
164 Penderitaan Kedua Ayah
165 Ayah Siaga
166 Kejadian Tak Terduga
167 Kesedihan Farel
168 Keajaiban
169 Birthday Darel
170 Lamaran Tak Terduga
171 Gara-gara Hujan
172 Pernikahan Kedua Mempelai (Happy Ending)
173 Terimakasih Author
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Perjanjian
2
Pengantin Pengganti
3
Tugas Di Hari Pertama
4
Di Jadikan Pelayan
5
Ternyata Tidak Seperti Yang Di Pikir Kan
6
Kembali Sekolah
7
Lupa Waktu
8
Hukuman
9
Membuat Bekal Untuk Tuan Galak
10
Selalu Di Salahkan
11
Lupa Mengerjakan Tugas
12
Jelek Dan Kampungan
13
Berubah Menjadi Cantik
14
Acara Kolega Bisnis
15
Tidak Bisa Berkutik
16
Pertengkaran Keluarga Argadinata
17
Sikap Tegas Juan
18
Keberanian Dinda
19
Ternyata Hanya Mimpi
20
Kemarahan Clara
21
Kenapa Naik Angkot?
22
Penyesalan Clara
23
Wanita Tak Tahu Malu
24
Menantu Yang Tak Di Anggap
25
Semuanya Sama Saja, Matre
26
Habis Jatuh Tertimpa Tangga Pula
27
Kekepoan Dua Sahabat
28
Demam
29
Kembali Sekolah
30
Amanda Meminta Maaf
31
Kartu Tanpa Batas
32
Sisi Lain Fikram
33
Sikap Aneh Tuan Galak
34
Obsesi Clara
35
Amanda Yang Selalu Membela
36
Napas Buatan Dan Ciuman Itu Beda
37
Pernyataan Cinta Juan
38
Rencana Licik Stella Dan Clara
39
Kemarahan Devit Dan Farel
40
Bunga Mawar Putih
41
Terlalu Berharap Lebih
42
Masa Lalu Farel
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77
78
episode 78
79
episode 79
80
episode 80
81
episode 81
82
episode 82
83
episode 83
84
episode 84
85
episode 85
86
episode 86
87
episode 87
88
episode 88
89
episode 89
90
episode 90
91
episode 91
92
episode 92
93
episode 93
94
episode 94
95
episode 95
96
episode 96 Visual author
97
episode 97
98
episode 98
99
episode 99
100
episode 100
101
episode 101
102
episode 102
103
episode 103
104
episode 104
105
episode 105
106
episode 106
107
episode 107
108
episode 108
109
episode 109
110
episode 110
111
episode 111
112
episode 112
113
episode 113
114
episode 114
115
episode 115
116
episode 116
117
episode 117
118
episode 118
119
episode 119
120
episode 120
121
episode 121
122
episode 122 21+
123
episode 123
124
episode 124
125
episode 125
126
episode 126
127
episode 127
128
episode 128
129
episode 129
130
episode 130
131
episode 131
132
episode 132
133
episode 133
134
episode 134
135
Tingkah aneh Dinda
136
Cerita Farel
137
Sisi lain Dinda
138
Kejadian tak terduga
139
Pulang ke Indonesia
140
Kedatangan tamu
141
Kecemburuan yang berujung malu
142
Rasa iri itu pasti ada
143
Kejutan untuk Bunda
144
Perasaan dokter Aldo
145
Sarapan pagi yang memalukan
146
Perdebatan Dinda Vs Devit
147
Perdebatan dokter kandungan vs Farel
148
Triple Date
149
Triple Date Konyol
150
Akhir dari persahabatan
151
Kegalauan Dinda
152
Menjelang Hari kelahiran
153
Persatuan Keluarga
154
Konferensi Pers
155
Gara-gara Perawan atau Janda
156
Tragedi Yang berujung kencan
157
Kisah Masa Lalu Devit
158
Extra Part Anjani Devit
159
Anjani Vs Stella
160
Kejujuran Yang Selama Ini Di Pendam
161
Izin Yang Tertunda
162
Kekhawatiran Farel
163
Menjadi Pengasuh
164
Penderitaan Kedua Ayah
165
Ayah Siaga
166
Kejadian Tak Terduga
167
Kesedihan Farel
168
Keajaiban
169
Birthday Darel
170
Lamaran Tak Terduga
171
Gara-gara Hujan
172
Pernikahan Kedua Mempelai (Happy Ending)
173
Terimakasih Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!