Di dalam kamar hotel VIP, duduk lah Ariya sambil meminum, minuman beralkohol dan menghisap rokoknya dalam-dalam lalu menghembuskan perlahan, sambil menatap foto vania di layar hpnya, "Malam ini kamu akan menjadi milikku".
*Iya bisa di pastika pria yang memesan Vania kali ini adalah Ariya wiraguna*
Tidak lama kemudian pintu pun di ketuk, Ariya membuka pintunya, betapa kagetnya Vania ternyata pria yang mengajaknya kencang malam ini adalah Ariya, tapi Vania berusaha bersikap profesional.
"Silahkan masuk" dengan badan yang tegak dan memasukkan satu tangan di saku celananya Ariya mengajak Vania masuk. Dengan gayanya yang anggun, Vania masuk.
Tampa di suruh duduk, Vania sudah ada di ranjang king size yang ada di kamar VIP tersebut. sambil bergaya anggun dan centil, Vania berkata "Tuan mau langsung atau pemanasan dulu?".
Ariya memperhatikan gerak gerik Vania tampa berkedip batinnya "Sepertinya dia wanita yang berpengalaman, pantas saja tarifnya mahal" lalu melangkah mengambil dua gelas minuman beralkohol yang ada di meja tempat Ariya tadi menunggu Vania datang.
Lalu Ariya menyodorkan satu gelas ke Vania "Minum lah dulu,santai saja kita ngobrol aja dulu" ucap Ariya dengan gayanya yang sedikit santai.
Vania mengambil gelasnya dan meminumnya seteguk "Maaf tuan saya bekerja secara profesional".
"Hahahaha...." Ariya tertawa, "Benarkah?" dengan berjalan menuju sofa yang tidak jauh dari Vania.
"Vania sebenarnya aku kesepian, aku butuh teman ngobrol" ucap Ariya.
Vania menkerukkan dahinya heran "Baiklah tuan" sambil berjalan menuju sofa yang di tempati Ariya duduk.
"Vania, aku tidak akan banyak bicara. aku cuma ingin kamu melayaniku, anggap saja kamu sugar baby ku" sambil menatap Vania dalam-dalam.
Vania kaku dan tubuhnya membeku, dengan mata berkaca-kaca, dia tidak menyangka ada yang mengatakan itu padanya "Benarkah?" ucap Vania.
"Vania" Ariya mengibaskan tangannya di depan mata Vania.
"i iyya" jawab Vania gugup.
"Ayo minum lagi" sambil menuangkan minuman di gelas Vania, Vania mengambil gelasnya dan meminumnya sampai habis.
Kemudian Vania mendekat ke arah Ariya dan memegang bahu Ariya sambil tersenyum sangat manis. Vania lalu mendekatkan wajahnya di depan wajah Ariya yang masi menatapnya.
Ariya melirik paha Vania yang sangat mulus, reflek Ariya membuka jasnya dan menutup paha Vania.
Vania kaget memundurkan diri dari Ariya.
"Maaf Vania itu terlalu indah untuk di pandang" ucap Ariya.
"Apa?" bentak Vania
"Anda menghina pekerjaan saya tuan?"
"Bu bukan begitu Vania" dengan tatapan memelas.
Kemudian Ariya berdiri di depan jendela, memasukan satu tangannya di saku celananya. setelah kejadian tadi tidak ada yang bicara, keheningan itu berlangsung cukup lama.
Batin Ariya "Kenapa aku bisa bersikap seperti tadi, kenapa aku bisa menghargai seorang wanita" Ariya masi berdiri di depan jendela, sambil melirik Vania yang masi duduk di sofa.
Ariya kemudian mendekati Vania di sofa, Ariya duduk di dekat vania. "Ini kartu namaku" sambil menyodorkan kartu namanya "Besok sore datang ke kantorku" aku ingin mengajak kamu ke suatu tempat"
"Baik tuan" Vania mengambil kartu nama itu "Kalau begitu saya permisi dulu tuan" Vania berdiri dari duduknya.
secepatnya Ariya juga berdiri dan menggenggam tangan Vania, "Tunggu Vania".
"Iya tuan ada yang bisa saya bantu?" sambil menyelipkan rambut di telinganya.
"Begini Vania, bersikaplah biasa saja jangan terlalu formal, kamu lebih terlihat seperti sekertaris ku.
"Hehehe" Vania tertawa mendengar ucapan Ariya
Keduanya saling menatap dan sama-sama tertawa. "Van panggil aku Ariya saja" ucap Ariya.
"Iya Ariya" jawab Vania singkat.
Ariya kemudian berjalan ke meja yang ada di dekat ranjang dan mengambil dompetnya, mengeluarkan satu kartu ATM lalu menuju ke arah Vania.
"Ambil kartu ini untuk kebutuhanmu"
Vania mengambilnya "Makasih ya Ariya". Ariya cuma mengangguk. "Gue permisi dulu Ariya, daah sampai jumpa besok" sambil membuka pintu kamar hotel. Ariya melambaikan tangannya sambil tersenyum sangat lebar.
*Ariya bahkan jarang tersenyum, image angkuh dan dingin sudah melekat pada dirinya, entah kenapa di depan Vania sangat berbeda dia juga lebih sering tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Nines Windia Anggaraeni
Dari episode pertma Sampe sekarang ko masih sma ya hurup nya coba D perhatikan Lgi kak
Semngat kak yakin sukses dengan karyanya tetep Semngat
2022-04-29
1
reza
agak kurang nyaman membacanya, tanda baca kurang pas, huruf besar kecil di perhatikan kak
2022-04-20
1
THE LIGHT
Ada yang salah lagi ni kak.
Kakak kalau menulis nama seseorang,harus memakai huruf besar ya kak.
Contohnya: Aldi,Zani,Ani dan lain - lain
2022-03-30
1