didalam mobil Natasha hanya bisa terduduk diam ditambah lagi dengan adanya Thomas disampingnya, keringat dingin mengucur di seluruh tubuhnya.
"apa kamu sakit Natasha?" tanya Thomas
"tidak aku baik-baik saja Thomas." jawabnya
"lalu kenapa tubuh berkeringat dingin seperti itu."
"oh ini karena didalam mobil panas sekali" jawab nya memberi alasan pada Thomas tanpa harus memberi tau apa yang sebenarnya Natasha rasakan sekarang.
"coba pak kamu atur suhu dimobil ini menjadi yang paling dingin." pinta nya pada supir itu.
"baik Tuan." lalu si supir pun kembali mengatur suhu didalam mobil menjadi dingin sekali.
Thomas merasa seperti didalam sebuah lemari es yang besar, setelah suhu mobil itu diganti menjadi yang paling dingin, ia melihat kearah Natasha. "Nah bagaimana menurut kamu Natasha apa didalam mobil ini masih panas?" Namun Natasha hanya terdiam "apa perlu aku tambahkan suhu dingin nya" tanya Thomas kembali
"tidak, tidak perlu Thomas ini sudah cukup dingin" jawab Natasha dengan pelan.
Natasha yang hanya bisa diam merasakan tubuhnya yang semakin menggigil karna suhu dimobil itu terlalu dingin, sebenarnya Natasha malu mengakui pada Thomas bahwa dia berkeringat bukan karena panas melainkan dirinya berkeringat karena berada terlalu dekat dengan pria itu. Entahlah mengapa Natasha bisa secanggung itu berada disamping Thomas, padahal Natasha tadi terlihat baik-baik saja.
Thomas yang memperhatikan Natasha dari tadi melihatnya semakin menggigil apalagi dengan ukuran tubuhnya yang kecil itu, Thomas saja yang bertubuh besar merasa kedinginan dengan suhu didalam mobil bagaimana dengan dirinya. dan akhirnya Thomas mempunyai inovatif untuk berhenti ditepi jalan yang berseberangan dengan hotel dari pada harus memutar kendaraannya lebih jauh lagi."pak kita berhenti disini saja."
pak supir langsung berhenti secara perlahan dan memarkirkan mobilnya di tepi jalan.
Thomas melirik pada Natasha yang terlihat sangat pucat. "ayo Natasha kita turun disini saja. " pinta Thomas pada Natasha, "kebetulan tempat yang kita tuju ada diseberang sana" kata Thomas sambil menunjukkan sebuah hotel yang ada di seberang jalan.
Natasha melihat keluar kearah yang ditunjukkan Thomas padanya, dan benar saja di seberang jalan sana ada sebuah hotel yang sederhana tapi terkesan mewah dengan gaya bangunannya yang kuno.
Natasha langsung mengangguk mengiyakan perkataan Thomas yang menurutnya lebih baik bagi dirinya, dari pada dia harus memutar arah dan menunggu lebih lama lagi.
Entah apa yang ada dipikiran Thomas chadwik dia tau benar kalau Natasha ingin cepat turun dari dalam mobil karna sudah tak tahan lagi dengan dingin yang melanda tubuhnya batin Natasha. Natasha segera turun dari dalam mobil setelah Thomas membukakan pintu mobil untuknya, Natasha yang sangat gugup saat itu langsung berjalan mendahului Thomas.
Thomas melihat Natasha berjalan mendahuluinya ia sangat bingung dengan tingkah laku Natasha saat ini. "Natasha" Thomas meneriakkan namanya tapi
Natasha yang pura-pura tak mendengar panggilan Thomas terus berjalan tanpa menghiraukan suara Thomas, dan tanpa melihat keadaan jalan yang saat itu sedang ramai.
Thomas melihat Natasha yang dengan sengaja menghiraukan perkataannya langsung berlari, menghampiri Natasha yang sedang dalam bahaya karna ada mobil yang akan melintasi jalan yang akan dilalui Natasha dengan kecepatan tinggi.
" Tin ... Tiiiin... Tiiiiiiinnn.........." suara klakson berbunyi nyaring sekali di telinga Natasha dan mobil itu semakin dekat dengannya,
Natasha kaget melihat kearah suara klakson mobil tersebut dan benar saja ada mobil yang hampir menabraknya.
untung saja Thomas chadwik dengan kakinya yang jenjang berlari cepat kearah Natasha dan menarik tangannya kearah Thomas dan tubuh Natasha langsung jatuh dalam dekapan Thomas.
rona merah di pipi Natasha langsung terlihat apa lagi pipinya terasa semakin panas berada di posisi seperti ini. Tubuh pria ini sangat besar bahkan hampir menutupi seluruh tubuh Natasha bila ia berada di pelukannya seperti ini .
"kamu tidak apa-apa kan Cha" tanya Thomas pada Natasha yang masih tampak gemetar.
Natasha yang sudah tersadar segera melepaskan tangannya yang menempel pada dada Thomas. "ya aku baik-baik saja Thomas, terimakasih atas pertolongannya" jawab Natasha dengan terbata-bata.
Thomas tampak kesal pada Natasha, namun ia sangat perhatian padanya. "Kenapa kamu sangat tidak memperhatikan jalan disekitar mu dan menghiraukan panggilan ku tadi" Nada Thomas terdengar seperti sedang memarahi seorang anak kecil.
Natasha terdiam sejenak, merasa bersalah karena kegugupannya pada pria ini ia hampir saja celaka. "maaf Thomas aku tadi mengacuhkanmu dan tidak memperhatikan jalan sekitar karena aku sudah tidak sabar ingin melihat hotel itu dari dekat" ucap Natasha.
Thomas melihat tubuh wanita mungil ini, masih gemetar. ia takut jika wanita ini tak sanggup lagi untuk berjalan. "apa perlu kita naik mobil lagi."
"Tidak perlu Thomas kita jalan saja, sebentar lagi kita juga akan tiba di hotel itu."
"oke kalau itu mau mu, tapi dengan syarat kau tidak boleh jalan mendahuluiku seperti tadi!" kata Thomas dengan tegas.
Natasha menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan persyaratan dari Thomas.dan tanpa meminta persetujuan dari Natasha, Thomas langsung meraih tangannya dan menggenggamnya dengan erat menyeberangi jalan. hati Natasha sangat senang dengan Sifat Thomas yang sangat lembut padanya hari ini. Natasha tidak menyangka Thomas yg sifatnya sangat kaku bisa selembut ini padanya. "akankah sifat lembutnya hanya karena sementara" pikir Natasha dalam hatinya.
kemudian mereka tiba di hotel, Thomas menuju resepsionis untuk memesan kamar suite untuk mereka berdua.
Natasha yang sangat kelelahan saat itu hanya bisa mengikuti Thomas tanpa tau apa-apa, kemudian Thomas meninggalkan Natasha didepan pintu kamar hotel dan pergi sejenak untuk mengobrol dengan pelayan hotel. Natasha tiba-tiba merasakan kepalanya sangat pusing sekali sampai-sampai ia tak sanggup menahannya dan tak lama kemudian Natasha jatuh pingsan didepan pintu kamar.
Thomas yang saat itu sedang berbincang dengan seorang pelayan mendengar seperti ada yang terjatuh, ia melihat kearah Natasha dan ia tampak kaget melihat wanita yang tadi bersamanya sudah terbaring dilantai depan pintu kamar hotel. Thomas langsung segera berlari menghampiri Natasha dengan langkahnya yang lebar. "Natasha, Natasha, bangun kamu kenapa Cha?" Thomas panik saat itu juga, ia merasa sangat khawatir pada Natasha. dan akhirnya Thomas membopong Natasha kedalam kamar dan segera menyuruh pelayan memanggil dokter untuk memeriksa keadaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Mahasana (IG: @anaalien10)
Next Thorrr 😁 Jgn lupa like back ceritaku yaa 👌
2020-04-25
0