Cinta Mr. Boy
Natasha addrew memoleskan lipstick bernuansa nude ke bibirnya yang mungil.
tidak lama kemudian dia mengambil tisu basah lalu menghapusnya, dan memakainya kembali, lalu menghapusnya kembali.
Simbok pembantu dirumah itu memperhatikan jika sikap Nona itu sangat aneh, ia menghampiri dan menanyakan sikapnya itu. "Non Acha kenapa,? dari tadi simbok lihat Non kayak orang kebingungan sendiri."
"Acha bingung mbok harus tampil seperti apa didepan tamunya papa."
" ya ampun Non, pakai pusing segala. Non Acha tampil saja seperti biasa, karena Non Acha kan sudah cantik dari asalnya."
"Benarkah itu,? jika demikian aku pakai lipstik warna ini saja." Acha mengambil lipstick bernuansa pink sehingga warnanya menyatu dengan warna bibirnya.
"coba sini simbok lihat" Simbok menatapnya untuk melihat tampilan Nonanya.
"Lihatlah dicermin," simbok memegang dagunya agar Natasha memperhatikan secara cermat "Non Acha cantik dengan riasan apapun, dan andai saja simbok ini seorang pria pasti simbok sudah jatuh hati pada Non Acha pada pandangan pertama."
"aaaaahhhhh . . . .simbok mah pintar membuat acha malu." wajahnya langsung merah karena malu.
"simbok berkata apa adanya Non."
Natasha yang sudah yakin dengan tampilanya bergegas ganti baju dan bersiap untuk bertemu dengan tamu papanya.
Ponselnya berdering dan Natasha segera mengambil handphonenya dan menjawabnya.
"hallo . . . Papa, iya ini aku sedang menuju kesana."
"Bagus sayang, Papa harap pria itu menyukaimu. oh ya sayang didepan gerbang sudah ada sebuah mobil yang nantinya akan mengantarmu ketempat pertemuan."
"Oke pa aku akan segera kesana."
lalu Natasha pun segera keluar rumah dan melihat kearah gerbang dan tampak sebuah mobil mewah berwarna hitam mengkilat.
"seperti nya itu mobilnya."
Natasha menghampiri mobil tersebut dan dari dalam mobil seorang supir langsung keluar menyambut Natasha.
"mari non kita segera berangkat." Pak supir itu membukakan pintu mobil untuknya.
"terimakasih pak." senyumannya langsung mengembang seketika itu juga karena pak supir menyambutnya dengan ramah .
perjalanan dari rumah nya menuju tempat pertemuan nya dengan pria itu lumayan cukup jauh, sambil menunggu perjalanan yang sangat membosankan Natasha mengajak pak supir berbincang dengannya.
"maaf pak boleh saya menanyakan sesuatu.?"
"boleh non silahkan tanya apa saja" Namun pak supir mendengar suara Natasha terdengar ragu-ragu dan langsung saja pak supir langsung mengucapkan apa yang dibenak Natasha. "pasti non penasaran dengan tuan Thomas chadwik."
Natasha heran karena pak supir ini tahu isi benak hatinya, ia sudah sangat penasaran orang seperti apa Thomas. Natasha langsung mengiyakan pertanyaan dari supir itu.
"Tuan Thomas merupakan pria yang baik walaupun sifatnya pemarah tapi ia perhatian terhadap semua bawahannya, tapi apakah Non tahu jika tuan Thomas dijuluki Mr. Boy?" Pak supir itu menutup mulutnya karena spontan menyebutkan kata Mr. Boy.
Natasha langsung terperanjat kaget " apa pak? . . . Mr. Boy apa maksudnya dengan julukannya itu pak, bukankah sepengetahuanku Mr. Boy itu Pria paling kejam dikota ini?."
Pak supir pun tampak kaget mendengar pernyataan Natasha jika Mr. Boy itu orang paling kejam dikota ini, tapi tuan Thomas itu orangnya baik. "apa non tidak salah?, tapi yang bapak dengar tidak begitu, awalnya julukan mr.boy ini dari mantan kekasih tuan yang berada di luar negri. tuan ini mempunyai sifat yg sangat lembut pada setiap wanita yg dijumpai nya, sampai-sampai semua wanita ingin semuanya menjadi kekasih tuan.dan setiap kali bertemu tuan, semua wanita itu selalu menempel pada tuan dimana pun tuan berada. kekasih tuan yang sangat pencemburu itu pun sangat marah kepada tuan, dan didepan umum mantan kekasih tuan itu menjuluki nya dengan Mr. Boy.
begitulah Non cerita Mr. Boy yang saya tahu."
setelah mendengarkan cerita Pak supir tentang Thomas chadwik sampai dengan julukan nya Natasha pun tertawa sendiri sekaligus penasaran dengan pria itu, walaupun cerita dari pak supir itu terdengar aneh.
sekitar sejam perjalanan nya tiba juga Natasha didepan sebuah kafe yang sangat mewah, Pak supir itu memarkirkan mobilnya dengan sangat hati-hati dan setelah itu ia turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Natasha "kita sudah sampai, silahkan Non tampaknya tuan Thomas sudah menunggu kedatangan Non" pak supir mempersilahkannya untuk turun dari mobil.
Natasha melangkahkan kakinya untuk turun dari mobil, tampak kaki jenjangnya dari belahan dari gaunnya yang sampai batas paha. "akhirnya sampai juga, terimakasih pak."
Natasha berjalan dengan santai dan setibanya di pintu kafe tampak dua orang pramusaji yang sudah siap melayani nya.
"silahkan masuk non" Natasha tersenyum atas sambutan ramah pramusaji itu.
Pramusaji yang satunya mengarahkan Natasha ketempat duduknya untuk bertemu dengan orang yang sedang menunggunya "mari non saya antar ke tempat tuan Thomas chadwik." Natasha hanya tersenyum menyambut pelayanan ramah dari pramusaji
Natasha mengikuti pramusaji arahan dari pramusaji, dan tibalah di sebuah tempat dimana pria itu duduk. dari belakang tampak sebuah punggung yang sangat lebar dan tegap, Natasha terus berjalan dan tibalah ia dihadapkan pria yang sedang menunggunya, mata Natasha dengan beradu pandang denganThomas chadwik. sorot matanya tampak sangat dalam dan gelap.
Natasha dipersilahkan duduk berseberangan dengan pria itu, "hai Natasha" terdengar keluar suara yang parau dari mulutnya.
Natasha menelan ludah mendengar suaranya, "hai juga" ia tak tahu harus berkata apalagi selanjutnya tapi Pria itu justru mengeluarkan perkataan yang membuat Natasha kesal. "kamu terlambat dua puluh menit sayang."
Natasha langsung melihat jam tangannya dan memang benar ia terlambat seperti yang dikatakan pria itu, namun itu karena perjalanan menuju tempat ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Natasha mengambil nafas panjang untuk menjawab perkataan tuan Mr. Boy ini,
"oh maaf tuan Thomas chadwik perjalanan dari rumah saya kesini memakan waktu yang cukup lumayan lama, jadi jangan salahkan aku jika aku datang dengan terlambat."
Thomas mengangkat alisnya sebelah memandangi Natasha dari atas kebawah,
"baiklah aku sudah cukup membuang waktu ku disini" Thomas langsung berdiri dan mengeluarkan pernyataan yang membuat Natasha lebih kesal. "sekarang kamu bisa menikmati makan siang mu, aku akan pergi ke rapat yang sangat penting sekarang, kita akan bertemu lagi di lain waktu" dan pria itu langsung pergi begitu saja meninggalkan Natasha yang sudah berhias berjam-jam demi untuk bertemu dengannya agar Papanya merasa senang, namun apa yang harus diterima olehnya "ia ditinggalkan begitu saja, setelah dia memandanginya sekejap. Natasha merasa seperti sebuah pajangan yang tidak ada artinya" pikir Natasha didalam hati.
Natasha sangat-sangat kesal dengan sikap pria yang bernama Thomas chadwik, dengan teganya meninggalkannya sendiri karena ia datang terlambat, hati Natasha dipenuhi dengan emosi yg meluap-luap. ingin rasanya ia memukul wajah pria itu"sabar, sabar, sabar Acha" ucapnya didalam hati.
kalau saja Natasha tidak terpesona dengan wajah tampannya mungkin hatinya tidak akan tampak sekesal itu. Akhirnya Natasha pergi dari kafe tersebut dan pulang kerumah dengan sangat kesal.
Rasa benci bercampur kagum melihat
ketampanan pria itu, walaupun didalam hatinya ada perasaan benci karna perbuatannya tadi di kafe. tapi entah mengapa hati Natasha berdegup begitu kencang melihat tatapan matanya yang sangat dalam dan gelap.
Natasha berteriak seorang diri dikamarnya membayangkan tatapan pria tidak tahu diri itu, "tidak, tidak, tidak, akan ku buat kamu menyesal meninggalkanku sendiri dikafe tadi" ucapnya memendam didalam hatinya.
Natasha mengambil handphonenya dan dia mengirim chat pada temannya, "Sam aku perlu bertemu denganmu, sekarang juga penting!" tulisnya singkat didalam sebuah chat yg dikirim kepada teman kecilnya, tak lama kemudian handphonenya berdering singkat tanda chattingnya dibales dengan cepat "oke Cha satu jam lagi kita ketemuan di tempat biasa ya."
Samuel stone merupakan temen kecil Natasha waktu sekolah dulu, Sam yang mencintai Natasha diam-diam dalam hatinya tak pernah mengungkapkan perasaannya sedikitpun padanya,
sebab pikir Sam kalau dia menyatakan perasaan cintanya pada temannya itu, malah akan membuat Natasha menjauhinya, jadi cukuplah ia menemaninya terus tanpa harus berterus terang padanya.
Natasha bergegas menuju ketempat pertemuannya dengan Sam disebuah kafe yang sudah menjadi langganan mereka. sesampainya Natasha dikafe dia melihat Sam Sudah duduk di meja tempat biasa kami pesan.
Natasha menghampirinya "hai Sam sudah lama datangnya" Natasha memberikan kecupan dipipi kanan dan kirinya.
Sam memandangi Natasha sejenak dan langsung berkomentar "what it this Cha?" terheran sebab tak seperti biasanya sahabatnya ini mengajak ketemuan dengan mendadak seperti ini.
Natasha yang baru duduk menceritakan semuanya kepada Sam dengan rinci dan gamblang.
Sam merasa marah mendengar ceritanya "yang benar Cha?, berani-beraninya dia ninggalin kamu begitu saja di kafe.
tenang cha masih ada aku yang bakal bantuin kamu balas dendam sama pria sialan itu!"
ucapan Sam terdengar berapi-api melihat wanita yang dicintainya tak dihargai sama sekali.
Natasha sangat senang melihat sahabatnya sangat peduli padanya , apalagi diwaktu susah seperti ini hanya Samuel lah yang selalu ada untuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Sabilla
Ayyooo, semangat lagi up ceritanya 😊💪
2020-04-24
0
Sabilla
Semangat & lanjut terus ya 😊
Kalau berkenan, silahkan mampir di kisah: Kakakku Wanita yang Kucintai
Vote, like dan comment sangat membantu untuk penyempurnaan karya ini. Terima kasih 🙏😉
2020-04-23
0
Elang Putih
Hallo Thor, udah aku like and rate 5 ya,,,
feedback ke
"mantan, i'm still loving you"
beri jejak disana... aku tunggu kedatanganmu 🤗
2020-04-23
0