Hanya Titipan

Jodoh Titipan Bagian 2

Oleh Sept

Kediaman Zain Malik, rumah almarhum yang terlihat asri dengan banyak bunga angrek tergantung indah. Rumahnya tertata begitu rapi, terlihat nyaman bila ditingali. Apalagi penghuninya adalah pengantin baru, pasti rumah itu menjadi rumah paling nyaman, paling ideal untuk ditempati.

Rumah yang sebelumnya dipenuhi gelak tawa saat Zain dan Nada bercanda kala tinggal di sana, kini menjadi suram. Rumah itu sekarang dipenuhi duka. Penuh dengan aroma kesedihan. Di setiap sudut dipenuhi isak tangis, entah pelayat ataupun keluarga yang larut dalam kehilangan. Sejak jenazah tiba, suara tangis tidak kunjung hilang dari kediaman Zain tersebut.

***

'Mengapa kita dipertemukan jika Ia mengambilmu dengan begitu cepat? Mengapa aku yang harus mengalami ini? Mengapa aku?' batin Nada sambil memejamkan mata.

Bulir bening terus keluar dari matanya yang sembab. Meski ia usap dengan tangan, air matanya tidak kunjung berhenti keluar. Terus saja mengalir, seolah masih banyak kesedihan yang tersimpan di dalam sana.

'Mas Zain ... bagaimana ini?' batin Nada yang tidak tahu harus bagaimana nanti saat mendapati kenyataan, sang suami sudah pergi untuk selamanya.

Tidak tahan dengan rasa sesak di dalam ddada yang terus menyeruak dan memporak-poranda hati janda muda tersebut. Nada menutup wajahnya dengan tangan, ia kembali terseduh di samping jenazah sang suami.

Ummi terus saja mencoba menenangkan menantunya itu, meski hatinya juga sama teririsnya dengan Nada. Lebih sakit, lebih perih. Putra satu-satunya yang ia miliki, anak kesayangan, harapan ummi di masa depan, kini harus pergi selama-lamanya. Terlalu cepat, terlalu singkat.

Menyaksikan kematian anak sendiri ternyata memberikan penyiksaan yang tersendiri. Entah sudah berapa lama ummi juga menangisi kepergian Zain, yang jelas sudah cukup membuat jiwa hati ummi luluh lantah, hancur lebur. Seolah dunianya sudah runtuh. Kini, harapan ummi hanya pada benih cinta putranya itu.

Calon cucu pertamanya, dan mungkin akan menjadi satu-satunya penerus keluarga Yusuf dan jadi harapan ummi. Ya, janin yang kini dalam kandungan Nada merupakan satu-satunya harapan keluarga Zain Malik. Harapan ummi dan harapan abah Yusuf. Harapan untuk yayasan Amsojar ke depannya, karena Zain sudah pergi dan hanya meninggalkan benih dalam rahim istrinya itu.

Zain pergi begitu cepat, hingga membuat semua shock dan merasakan rasa kehilangan yang begitu mendalam. Mereka yang ditinggal belum siap, tapi umur manusia hanya Tuhan yang tahu. Tidak ada siapapun yang mengerti kapan mereka akan mati. Seperti Nada, sampai sekarang ia belum percaya, bahwa sang Pencipta telah mengambil belahan jiwanya.

Di depan jenazah suaminya, Nada masih terisak, terseduh dan larut dalam lautan kesedihan yang tidak bertepi. Rasa kehilangan membuat Nada lemah, seolah tidak memiliki kekuatan untuk bertahan.

Ummi sampai harus memeluknya berkali-kali, mengatakan kalimat penguat, meski hati ummi juga sudah hancur tidak terurai. Kehilangan Zain, putra semata wayangnya, juga sangat membuat ummi terpuruk. Tapi, melihat wajah Nada rasanya hati ummi jauh lebih hancur. Memikirkan nasib menantunya yang menjadi janda dengan kurun waktu yang sangat cepat. Apalagi Nada kini tengah hamil tanpa suami di sisinya, hati ummi langsung nyeri.

"Nada kuat, ya ... Harus kuat ... Semua ... semuanya sudah menjadi ketentuan Allah. Mungkin ... mungkin Allah sangat sayang pada Zain ... sayang sekali ... hingga Allah panggil dengan cepat ... Nada yang ikhlas ya ... Ummi ... ummi yakin ... Nada bisa lewati ini," ucap ummi dengan terpotong-potong. Meski sesak, ia mencoba memberi dukungan untuk menantunya itu. Nada hamil, ummi tidak mau Nada terlalu dihujani kesedihan, hingga nanti berdampak pada buah hati dalam kandungan Nada.

Mendengar nasehat sang mertua, Nada bukannya semakin kuat, ia malah meratapi nasibnya. Nada yang sadar sedang hamil muda tersebut, tangisnya pecah. Ia pegang perutnya, kemudian terisak semakin dalam.

Ummi menepuk, mengusap punggung Nada berkali-kali, tapi tidak pernah bisa menenangkan gelombang rasa patah hati pada diri wanita muda tersebut. Saat ini Nada hanya ingin menangis, mengeluarkan semua yang ia rasa. Karena hanya menangis, setidaknya bisa mengurangi rasa sesak di dalam ddadaa.

***

Di sebuah pemakaman yang luas dan dihadiri banyak pelayat. Langit yang semula cerah, tiba-tiba mendadak menjadi mendung seketika. Angin begitu kencang, membawa awan-awan hitam dan berhenti tepat di kawasan pemakaman.

Seolah langit pun ikut menangis bersama keluarga dan kawan-kawan yang merasakan kehilangan. Dan perlahan gerimis pun datang, membasahi bumi pemakaman yang dipenuhi oleh orang-orang berbaju hitam tersebut.

Tapi itu bukan kendala, sebab sebuah tenda besar sudah didirikan sebelumnya. Zain yang baik, sosok muda yang dermawan memiliki banyak orang yang merasa kehilangan atas kepergiannya yang mendadak itu.

Tidak hanya keluarga, yang datang adalah kebanyankan mereka yang kenal baik dan mengenal Zain selama ini. Mereka semua datang mengantar Zain ke tempat peristirahatan terakhirnya. Memberikan doa terbaik untuk pria baik yang selama ini terkenal baik budinya tersebut.

Proses pemakaman hampir selesai, Nada dan ummi masih terpaku di samping makam. Begitu juga dengan abah, pria yang dipenuhi uban tersebut sejak di rumah sakit sampai sekarang tidak banyak bicara. Hanya saja, matanya cukup mengatakan begitu jelas, bahwa kepergian Zain cukup membuat abah terpukul.

Abah Yusuf mematung, menatap gundukann tanah yang basah dengan banyak taburan bunga di atasnya. Memakamkan anak sendiri, membuat abah merasakan sakit, hatinya terasa nyeri. Abah tidak banyak menangis, tapi matanya selalu berkaca-kaca. Mungkin abah terlihat kuat dari yang lainnya, tapi aslinya tidak.

Hati abah Yusuf juga hancur, kehilangan Zain seperti kehilangan harapan. Tapi abah bersyukur, ada calon cucu yang Allah titipkan. Itu adalah salah satu sumber kekuatan abah. Ya, demi calon cucu mereka, abah tidak boleh larut dalam kesedihan. Hidup harus tetap berjalan. Karena anak adalah titipan. Allah berhak atas semuanya, karena abah hanya dititipi, semua bukan milik abah. Bukan, tidak ada satupun.

Kini, proses pemakaman sudah usai. Tapi Nada enggan diajak pulang oleh ummi.

"Langit mulai gelap, ayo pulang Nada," bujuk ummi yang melihat menantunya itu enggan meninggalkan makam Zain.

Nada menggeleng pelan, "Nada masih ingin di sini, Ummi. Ummi pulang saja ... Nada masih mau menemani Mas Zain," ucap Nada. Suaranya tidak jelas, serak dan lirih.

"Nada, ayo pulang!" ajak abah Yusuf yang jarang bicara sejak kematian Zian.

"Abah ... Nada mau menemani Mas Zain, sebentar lagi, Bah ..." Nada memohon, meskipun selama ini ia tidak pernah meminta apapun pada ayah mertuanya itu.

"Langit mulai gelap, lebih baik cepat pulang," ucap abah tegas. Sepertinya ia tidak mau menantunya itu sampai malam di pemakaman.

Benar kata abah, sebentar lagi adzan magrib. Tapi Nada masih belum mau pulang. Berat hatinya meninggalkan Zain sendirian terkubur di dalam sana.

"Nada, dengar kata Abah! Ayo pulang, Nak." Ummi mendekati Nada. Membantu Nada untuk bangun dan beranjak dari makam Zian.

Hati nada semakin sakit, melihat harus pergi dan benar-benar melepas suaminya. Apalagi saat ia melihat ke arah papan nisan yang tertulis nama suaminya. Mendadak matanya berkunang-kunang. Nada kembali ambruk di samping puasaran suaminya.

"Nada!!!" pekik ummi yang terkejut.

Abah juga langsung mendekat, abah panik. Tapi tiba-tiba hadir sosok yang sejak tadi mengamati dari belakang, ia langsung membopong tubuh Nada yang munggil tersebut. Pria itu langsung membawa Nada masuk ke dalam mobil, diikuti oleh abah dan juga ummi. BERSAMBUNG

Semoga bisa menghibur hari-hari kalian, lewat ketikan tanganku yang gabut ini. Hehehe

IG : Sept_September2020

Terpopuler

Comments

indah

indah

Bawang Bombay
😭😭😭

2024-10-03

0

Pepah Syaripah

Pepah Syaripah

🥺🥺

2023-03-18

0

Yenti Boby

Yenti Boby

😭😭😭😭

2022-12-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!