Aksara sudah duduk di sofa single yang ada dikamar nya. Menantikan Cinta dengan sebuah map di tangannya.
"Kemarilah!"
Cinta dengan patuh nya datang mendekat.
"Lusa kita akan pulang ke negara kita"
"Iya"
"Kita akan menikah seminggu setelahnya"
Deg......
Mata Cinta melotot, apa katanya tadi menikah oh big no jerit hati Cinta.
"Tuan Aksara, begini?"
Aksara mendongak lalu mengamati tingkah laku gadis didepannya.
"Silahkan!"
"Maksud ku, apa....apa kita akan menikah?"
Aksara mengangguk.
"Tapi aku tidak pernah menyetujui pernikahan"
Lirih Cinta sambil memilin kimino nya.
"Dan kau tidak menyebutkan syarat apa saja yang tidak boleh ku ajukan"
Mendadak otak Cinta kosong, benar apa yang lelaki ini katakan. Aksara tersenyum tipis, melihat gadis didepannya sedang berpikir. Dengan gerakan cepat Aksara mendekat, lalu mengecup pipi calon istrinya. Cinta repleks menengok ketika ada benda basah nan kenyal mendarat di pipi nya. Mata Cinta membulat, mengelus pipinya, sedikit gugup juga gemetar namun takut menolak.
"Om apa tidak ada syarat yang lain?"
Cinta masih berusaha bernegosiasi, karena bagi nya pernikahan hanya ingin sekali dilakukan seumur hidup.
"Tentu ada"
"Apa?"
Mata Cinta sudah berbinar, dan itu terlihat berkali lipat kecantikan Cinta.
"Menjadi istri ku"
"Itu sama saja, maksud ku selain pernikahan"
"Ya perkawinan"
Aksara segera melangkah keluar dari kamar, setelah mengecup kedua pipi Cinta.
"Tidur lah"
Ucap Aksara dengan lembut pada gadis cantik itu. Seraya akan meninggalkan kamar nya.
"Om"
Aksara berbalik, menantikan perkataan Cinta selanjutnya.
"Dimana kamar ku?"
Aksara mendekat kembali kearah Cinta, gadis itu melangkah mundur sambil menundukkan kepalanya. Semakin mundur hingga Cinta sampai terduduk ditempat tidur.
"Kamar mu dan kamar ku disini, ini kamar kita"
Aksara berbisik ditelinga Cinta dengan sensualnya. Aksara kembali bangkit, namun lengannya di cekal.
"Om tu....tunggu dulu"
'Gadis ini berani menghentikan ku'
Gumam Aksara dalam hati nya.
"Aku.... aku punya prinsip"
"Baik lah"
"Sebelum menikah, aku... aku tidak ingin tidur bersama"
Aksara tersenyum tipis, lalu mendekatkan wajahnya hingga dia menempelkan bibirnya pada bibir manis milik Cinta. Cinta terdiam membisu, seperti patung tubuhnya menjadi kaku.
'First kiss ya, manis juga'
Gumam Aksara dirinya begitu senang karena bibir itu yang pertama kali mencicipi adalah Aksara. Aksara segera berlalu ke ruang kerjanya, bersama dengan 2 asisten nya memulai rapat online mereka untuk perusahaan di negara asalnya.
"Kalian urus tiket kepulangan untuk lusa"
"Apa kau serius ingin menikah dengannya?"
Ucap Dino.
"Tentu saja"
"Jangan mempermainkan anak gadis orang"
"Dia milik ku seorang, jika pun aku tidak menikahi nya maka dia tidak berhak menikah dengan siapa pun"
"Cih, sok kuasa lo"
"Emang"
Melki hanya tersenyum sambil menyimak obrolan mereka.
Aksara segera kembali ke kamar nya, benar dugaannya gadis nya belum tidur.
"Belum tidur juga"
Cinta menggelengkan kepalanya, Aksara memberikan amplop yang sudah dia tanda tangani kepada Cinta.
"Apa ini?"
"Copy an surat perjanjian kita"
Cinta membaca dengan seksama, membolak balik setiap lembar.
'Dia tidak rugi sama sekali, dan kontrak ini seumur hidup, jika ingin meminta cerai maka harus memiliki minimal 3 anak dengannya'
Cinta menggelengkan kepalanya, karena perjanjian itu aneh pikir nya.
"Ayo kita tidur"
Aksara menarik lembut tangan Cinta membawanya ke ranjang.
"Om biar Cinta tidur di sofa saja"
"Jika kau tidur di sofa, malam ini juga kita menikah"
Memandang Cinta yang seketika menunduk. Dengan terpaksa Cinta naik keatas ranjang lalu masuk ke dalam selimut yang sama dengan Aksara. Ada rasa yang berbeda lagi takut dirasakan Cinta. Lampu sudah dimatikan, Cinta masih terdiam mata nya tidak mengantuk sedikit pun.
"Kenapa?"
"Aku tidak mengantuk"
Cetaakk..
Lampu dihidupkan kembali, semuanya terang.
"Apa kau suka terang?"
Cinta menggelengkan kepalanya.
Aksara bangkit duduk sejajar dengan Cinta, melihat gadis itu yang sedikit demi sedikit menjauh. Aksara menarik tangan mungil itu sekali sentak tubuh Cinta sudah berada diatas tubuhnya. Cinta yang baru sadar akan keadaan yang menimpa dirinya segera bangkit, namun Aksara sudah mengunci dirinya. Meraih tengkuk gadis itu, lalu menempelkan bibir nya ke bibir manis gadis pujaan hati nya. Cinta kaget hendak menolak namun pergerakannya sama sekali tidak berefek apa pun.
"Heemm"
Cinta merontak kala bibir nya sudah dikuasai oleh Aksara, tangannya digenggam Aksara dengan satu tangan dan jangan lupa kaki Cinta juga ditindih. Tubuh Cinta yang ramping juga mungil begitu mudah diringkus Aksara. Aksara sudah mengecupi bibir manis itu, lidahnya menyentuh gigi cantik yang bertengger didalam mulut Cinta. Aksara begitu ketagihan dengan mulut manis gadis yang sudah ditindih nya. Lidah besar Aksara menerobos masuk begitu ia menggigit bibir itu, bergumul dengan lidah gadis nya. Berdecap, memburu juga menikmati lilitan lidah nya. Setelah beberapa lama Aksara mulut gadisnya, dia melepaskan nya. Nampak nafas gadis itu tersengal tak beraturan. Aksara hanya tersenyum memandang gadis nya.
"Tidur lah, aku tidak akan berbuat macam macam pada mu"
Cinta mengangguk, dengan segera merebahkan dirinya menghadap sisi lain.
'Dia baru saja mencuri ciuman pertama ku'
Gumam Cinta dalam hati.
'Aku menyerahkan ciuman itu pada orang yang tidak aku kenal sama sekali'
Lanjut nya ingin menjerit.
'Bibir ku sakit dia gigit, seenaknya saja menggigit'
Cinta masih bergelut dengan pikirannya.
Cinta berbalik berniat mengata ngatai lelaki yang baru saja mencuri ciuman pertama nya. Namun mata Cinta beradu dengan mata tajam milik Aksara.
"Belum tidur juga"
Cinta terdiam.
'Bagaimana aku bisa tidur dengan lelaki ditempat tidur ku yang juga mencuri ciuman pertama ku'
Monolognya dalam hati.
"Ingin mengulang yang tadi"
Dengan cepat Cinta membalikkan badan.
"Aku tidak pernah tidur dengan seorang lelaki tuan"
"Maka biasakan lah mulai sekarang"
Cinta terdiam, Aksara segera merapatkan badannya memeluk calon istrinya.
'Memang tidak boleh menjamah mu dulu, ini hanya untuk membiasakannya, aku ingin kau juga terbiasa dengan kehadiran ku'
Gumam Aksara dalam hati.
Mereka berdua terlelap dalam mimpi karena waktu yang sudah larut.
Kini lusa yang dijanjikan Aksara pun tiba, dia sudah mengemas beberapa pakaian begitu pun Cinta mengemas pakaian nya yang diberikan Aksara tentunya.
Sementara didalam negeri semua fasilitas yang sudah Arhan terima dari hasil menjual Cinta ditarik kembali bahkan ia mendapat kerugian dari pengeluaran perusahaan yang membengkak.
"Apa yang terjadi ini?"
Ucap Dayat Daseno, melihat pengeluaran yang begitu besar sementara pemasukannya tidak ada.
"Maaf pah, sepertinya ada yang salah"
"Kalau begitu bereskan, kenapa kau selalu membereskan wanita wanita mu saja"
'Cih, bahkan jadwal papah lebih sering berkunjung ke selingkuhan dan para selirnya dibanding diri ku'
Ucap Arhan dalam benaknya.
Papahnya ini, bahkan main wanita sebelum menikahi ibunya mungkin jika dihitung dari kelahiran entah Arhan anak yang keberapa ratus. Mengingat selir sang papah yang bejibun seperti semut, bahkan pembantu cantik nya yang diambil dari agen itu sudah dicicipi papah nya setiap malam. Dari jam 10 malam hingga menjelang pukul 3 pagi sang papah selalu keluar dari kamar pembantu cantik itu untuk memuaskan nafsu nya. Meski sang mamah juga tahu, namun wanita itu hanya bungkam dan memilih tertidur dengan damai.
Arhan mengirim anak buahnya untuk menanyakan pada bos nya yang memasok keuangan dari luar negeri, namun mereka telah memutuskan kontak dengan perusahaan Arhan.
"Kenapa jadi begini?"
Ucap Arhan membanting semua benda yang ada dimeja kerjanya.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 417 Episodes
Comments
Cherry🍒
propesinya guru tiba di kota jadi mucikari emmmm agak Setan gituh 😡
2022-12-16
1
bangkrut juga kan akhirnya..baguslah
2022-06-11
5
💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌
sookooor, emang enak ngejual anak gadis orang, dari perut di keluarin, dari kecil di besarin enak bener main jual, anggap nya bonaka apa, kan emosi akoh....
2022-05-25
2