Memperhatikan atau menjadi mata mata rahasia memang sangat melelahkan, tapi bukan itu fokus nya saat ini. Fokus nya adalah si cantik imut yang entah sejak kapan mengisi hatinya sejak pertama kali bertemu.
"Benar dia, sedang apa di negara ini?"
Gumam Aksara pada diri sendiri.
Aksara tersenyum, kini setelah 3 bulan lama nya berpisah dengan jarak puluhan kilo meter, tapi saat ini mereka berjarak sudah beratus mil jauhnya, saat ini gadis imut nan cantik itu berada didepan matanya. Ah si cantik, sungguh Aksara tidak akan melepaskan gadis itu. Didepan sana gadis cantik itu melesat diam diam ke toilet, dan dengan sengaja Aksara membuntuti nya.
"Sepertinya menarik, aku coba ikuti dia saja"
Gumam Aksara sambil mengikuti gadis cantik incarannya.
Lama menunggu, namun dengan sabar Aksara menunggu gadisnya. Tepat saat gadis itu keluar dari toilet wanita, Aksara secara bersamaan keluar.
Bughhh......
Gadis imut melihat ke arah belakang Aksara, dia bersembunyi dibalik baju tebal yang Aksara pakai.
"Maaf tuan, bisa kah kau membantu ku agar aku diperbolehkan bersembunyi di balik tubuh mu?"
Aksara dengan segera menempelkan tubuh gadis itu ditembok menghimpitnya, sedangkan Cinta hanya terdiam. Aksara memeluk gadis itu sedikit membungkukan badan nya seperti orang yang sedang berciuman.
Salah satu tangan kanan penting GR di utusnya Kendo Rinca, sebenarnya Kendo melihat gadis itu, namun dia mendapatkan kode dari Aksara selaku bos nya.
Beberapa lama kemudian Aksara pun terdiam karena gadis itu semakin masuk kedalam pelukannya. Aksara pun tak menyia nyiakan itu memeluk gadis itu dengan erat sesekali menciumi kepalanya.
'Ada masalah apa dengan gadis ini sehingga Kendo sendiri yang diutus?'
Ucap Aksara didalam hati.
Cinta mengintip dari sisi kiri dan kanan.
"Mereka sudah pergi kau boleh keluar?"
Ucap Aksara.
'Sepertinya aku pernah mengenal suara ini?'
Tanya nya dalam hati, seketika Cinta mendongak.
Deg......
"Om Aksara"
"Kau mengenali ku?"
"Tentu saja, sukur lah ada om"
"Sedang apa kau disini?"
"Aku....aku......"
Cinta terlihat kebingungan ingin menjelaskan nya.
"Siapa mereka?"
"Aku tidak tahu om, om ......."
Cinta hendak melanjutkan perkataannya namun Aksara sudah berjalan. Cinta mengikuti lelaki itu dari belakang, Aksara terlihat berhenti.
Dugh.....
Cinta mengelus hidung nya karena menabrak bahu Aksara yang kokoh.
"Kita makan dulu atau kau lebih suka cemilan?"
'Benar aku belum makan dari tadi siang'
Monolog Cinta di dalam hatinya.
"Makan"
Aksara mengangguk lalu menggeser tempat duduk, mereka duduk berdua bersampingan. Aksara sengaja memesan 5 porsi menu berbeda, tak berapa lama menu yang Aksara pesan datang. Namun sebelum memakan makanan itu ada 3 orang berpakaian hitam menuju ke meja mereka, sontak Cinta memegang lengan Aksara.
"Tuan......"
Aksara mendongak, sedangkan ketiga orang itu membungkukkan badan mereka.
"Mohon anda serahkan gadis yang disamping anda"
Aksara melirik Cinta yang menggeleng pelan, lalu kembali memandang Kendo dengan kedua anak buahnya.
"Aku yang akan mengantarkannya sendiri"
Deg.....
Jantung Cinta berdegup dengan kencang atas perkataan Aksara, Cinta terdiam membisu merenggangkan cekalan tangan nya dipergelangan tangan Aksara.
"Makan lah"
"Aku tidak lapar"
"Apa kau yakin?"
Cinta terdiam, mengangguk lalu menggeleng.
"Apa kau dikejar oleh mereka?"
Cinta mengangguk.
"Kau ingin bebas?"
Cinta kembali mengangguk.
"Makan lah dulu, lalu kita temui mereka"
"Kau akn mengembalikan ku?"
"Tergantung pada mu, jika kau ingin kembali pada mereka, maka aku akan mengembalikan mu, cepat makan dulu"
Dengan cepat Cinta memakan menu permenu hingga menghabiskan 3 porsi menu sekaligus.
"Sudah?"
Cinta mengangguk.
"Kau yakin sudah kenyang?"
"Sudah om"
"Baik lah kita berangkat"
Aksara menggandeng Cinta menuju parkiran lalu melajukan mobilnya ke jalanan.
"Sebutkan apa mau mu?"
"Aku ingin mereka tidak mengejar ku"
"Baik lah, apa yang mau kau pertaruhkan untuk menebus kebebasan mu?"
Cinta memandang kearah Aksara lalu sejenak berpikir.
"Tidak ada om"
Lirih Cinta sambil menundukan kepala nya.
"Baca koran di dalam dashboard itu!"
Cinta mengambil sebuah koran bekas yang agak usang lalu membaca nya. Mata Cinta melotot karena adanya penjualan manusia secara bebas dinegara tersebut. Hanya dengan tanda tangan atau sidik jari korban bisa dijul secara legal meskipun dia di chlik, semua identitas nya diubah.
"I.....ini"
"Kau salah satu dari mereka"
Cinta terlihat syock dengan perkataan yang dilontarkan Aksara.
"Lalu.... lalu bagaimana cara nya aku bebas"
"Aku bisa membebaskan mu, tapi dengan syarat yang ku ajukan"
"Apa pun syarat nya om Cinta akan lakukan"
"Baik kau tanda tangani kertas kosong yang ada dibawah koran itu"
"Hanya ini?"
"Ya"
"Baik lah"
Cinta tanpa pikir panjang Cinta segera membubuhkan tanda tangan juga namanya lengkapnya.
"Sudah"
Cinta menyimpannya di dalam dashboard.
Drrtt......ddrrttt.
Terlihat Aksara menghubungi seseorang.
"Kita pergi ke Blue Angels, untuk transaksi"
Tut.
Ponsel Aksara segera dimatikan, dengan kecepatan sedang Aksara membawa gadis nya itu menuju suatu tempat.
"Kita mau kemana om?"
Begitu Aksara mematikan mesin roda empat nya tepat didepan pintu masuk sebuah club malam terbesar di negara itu.
"Mau menyelesaikan urusan mu itu, ayo"
Aksara mengajak Cinta untuk turun.
Terlihat club sengaja dikosongkan, lalu Aksara memasuki club tersebut dengan menggandeng Cinta.
Semua orang berbaju hitam itu berbaris menyambut, diantaranya ada beberapa pembisnis yang memakai pakaian dengan stelan mahal.
"Tuan muda Alkatiri, apa kabar?"
"Baik"
Aksara duduk di kursi yang sudah disediakan.
"Bos"
Sapa GR menunduk.
"Tuan muda, kita langsung saja"
Ucap lelaki berjambang tebal dengan rokok yang mengepul di mulutnya itu.
"Hemm"
"Dia gadis ku, dia didatangkan dari negara jauh dan aku lebih dulu membelinya dari produsen, dia masih segar jadi......."
"10 kali lipat dan enyah lah"
"Oh bukan tuan muda, jika kau menyukai gadis milik ku maka ambil lah"
"Aku tidak suka barang pemberian, Dino"
Dino maju memberikan uang 500 juta dollar kepada pria berjambang tebal itu dan 1 koper emas batangan.
"Jika cukup maka enyah lah"
"Wah tuan muda Alkatiri sungguh murah hati"
Sekilas lelaki itu melirik Cinta.
'Gadis kremoeng ini siap juga yang mau, tapi 1 miliar dollar ini cukup fantastis'
Gumamnya dalam hati sembari membungkuk dan keluar dari club tersebut.
"Melki, ambil kertas yang ada didashboar, urus dan aku akan mengirimkan email nya kepada mu"
"Baik bos"
"Siapa produsen itu?"
"Arhan Daseno"
"Bereskan dia!"
"Baik bos"
Semua menunduk hormat pada Aksara.
"Ayo kita pulang?"
Cinta mengangguk.
"Apa semudah itu om?"
"Tentu saja?"
"Cinta bisa pulang?"
"Sekarang juga kita sedang pulang?"
"Maksud Cinta ke negara asal Cinta"
Cinta menunduk sambil memilin baju nya. Mereka sudah sampai di mension Alkatiri. Cinta turun dan memandang takjub, begitu megah dan indah.
"Ayo masuk, bagaimana?"
"Indah sekali, Cinta suka"
Cinta dan Aksara memasuki ruang tamu, disana sudah duduk Dino, Melki juga Judit Almero.
"Itu Judit kepala pelayan di rumah ini?"
"Judit, dia adalah Cinta calon istri ku"
Sambil melangkah Aksara memperkenalkan Cinta, Cinta yang kurang jelas dengan pernyataan Aksara segera mengejar lelaki itu kelantai 3 mension.
"Om"
Cinta ikut masuk kedalam kamar Aksara, lalu melihat kamar yang begitu luas. Aksara menekan telepon rumah.
"Antar baju untuk calon istri saya?'
Cinta masih terdiam, dia begitu canggung.
Tok....tok.
"Masuk"
"Tuan ini pakaian nona"
"Letakkan ditempat tidur"
Pelayan wanita itu segera pamit undur diri.
"Mandi, dan pilih pakaian mu dulu, setelah itu kita bicara"
1 jam baik Aksara atau pun Cinta sudah selesai melakukan ritual mandi mereka.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 417 Episodes
Comments
🦂⃟ғᷤεᷤɓყᷫ ayyu🌟
Mandi bareng ga eh belum sah ya🤭🤭🤭
2023-02-10
1
🦂⃟ғᷤεᷤɓყᷫ ayyu🌟
woaahhhh jiwa jelata ku meronta ronta😱😱😱😱
2023-02-10
1
🦂⃟ғᷤεᷤɓყᷫ ayyu🌟
pucuk di cinta ulam pun tiba😂
2023-02-10
1