Seorang gadis belia terbaring disebuah ruang kamar yang amat teramat luas, seolah sedang menikmati mimpi indah yang tanpa ujung.
"Enngggghh"
Cinta melenguh, baru kali ini tidur nya serasa begitu nyenyak, udara begitu segar. Cinta membuka jendela nampak jalanan masih sepi, pada hal jam menunjukan pukul 7. Cinta berpikir dan seketika sekelebat bayangan tentang ingatannya kemaren singgah di otak kecil nya. Dengan segera Cinta membekap mulutnya sendiri, dia langsung sadar memandang sekeliling pantas 180° berbeda dengan suasana yang selalu dia lihat.
Dengan segera Cinta mengecek keadaan sekitar dan baju nya, oh masih untung baju yang kemaren pikirnya.
Klek seketika pintu kamar terbuka, seorang lelaki brengsek mendekat dengan senyum yang begitu menjijikan dimata Cinta.
"Sudah bangun rupanya, gadis keberuntungan ku!"
Cinta hanya memasang pandangan waspada.
"Tenang saja kau tidak usah khawatir pada ku, tapi kau harus khawatir pada pemilik baru mu"
Cinta dengan cepat mercerna kata kata dari Arhan itu. Dengan cepat Cinta menggeram dan melotot tajam kearah lelaki kejam itu.
"Ha..ha....ha"
"Brengsek kau, apa yang kau lakukan pada ku, dimana aku?"
Cinta menjerit dikamar itu, sementara Arhan segera keluar dari kamar itu.
"Awasi dia, nanti malam kita transaksi dengan bos"
"Baik tuan"
Cinta mendengar ucapan Arhan itu lalu segera menyusun rencana, untung Cinta membeli obat bius spray yang sudah di masukkan dalam botol kecil minyak wangi. Dan si bodoh Arhan membawa tas nya itu.
"Untung masih ada, tapi ini di luar negeri, aku harus bagaimana?"
Monolog Cinta pada diri sendiri.
"Pikirkan nanti saja, yang penting saat ini keluar dulu dari kamar terkutuk ini"
Lanjutnya.
Pas makan siang ada seorang penjaga masuk.
"Bisa kau tolong aku?"
Lelaki itu mengangguk, lalu Cinta menunjukkan kearah ranjang nya jika ada sesuatu dibalik selimut. Lelaki itu memeriksanya segera.
"Hei"
Cinta menepuk bahu lelaki berbadan tinggi besar itu, otomatis yang ditepuk menoleh.
Sproott.....
Sekali semprot lelaki itu tumbang, Cinta segera memanggil kawannya yang berjaga diluar, dan dengan segera lelaki satunya pun mengikuti Cinta.
"Lihat dia kenapa jadi pingsan"
Lelaki itu memeriksa, Cinta juga langsung beraksi hingga mereka semua terkapar tak berdaya.
"Semoga saja tidak ada penjaga lainnya"
Cinta segera keluar dengan memakai masker di wajah nya.
"Lelah sekali"
Cinta sudah sampai di halte bus, namun tidak memiliki uang, hanya uang negaranya beberapa puluh juta juga ATM.
"Aku harus bagaimana?"
"Tentu saja harus kembali ke tempat ku"
Cinta menengok, dilihatnya Arhan.
"Kenapa kau selalu ingin menangkap ku, lepaskan aku!"
Cinta menjerit namun tidak ada yang menghiraukannya.
"Karena sekarang kau sudah ku jual, aku sudah mendapat keuntungan jadi aku harus menyerahkan mu pada pemilik mu"
Ucap Arhan tanpa rasa bersalah berkata dengan enteng. Ditariknya tubuh Cinta masuk kedalam mobil, kembali ke tempat semula Cinta berada.
"Makan lah makan siang mu"
Cinta dengan lahap memakan yang Arhan berikan.
"Ini ada pakaian, kau pergi lah mandi dan juga rias diri mu itu"
Arhan seketika hendak berbalik namun dia berhenti sejenak.
"Dan nanti malam kau harus ketempat mu yang sesungguhnya jadi bersikap lah dengan elegan, meski kau akan menjadi pelacur tapi harga mu sangat fantastis"
Cinta melotot dengan ucapan Arhan barusan. Arhan berlalu dengan tawa nya yang begitu keras lagi bersemangat.
Cinta dengan segera bergegas mandi, lalu sedikit merias wajahnya. Lalu beberapa orang mengiring dirinya untuk menuju ke mobil dan langsung melakukan perjalanan. Selama di perjalanan Cinta begitu awas, jika dirinya 1% saja memiliki kesempatan untuk lolos maka itu akan dia lakukan.
Bertepatan malam minggu dan lagi sedang lampu merah, mobil berhenti dan ada yang membagikan makanan mereka sibuk menerima makanan. Sedangkan Cinta keluar dari mobil dengan perlahan, melepas pakaian diberikan pada seorang wanita dijalanan karena pakaian luar yang dia kenakan itu memiliki pelacak akan dirinya.
"Untuk sementara mereka sibuk, sebaiknya aku ke mall besar itu"
Sementara Aksara sudah hampir 3 bulan berada di negara B, dia sudah mulai menstabilkan perusahaannya yang ada di negara itu. Bahkan kerap kali Caterine membawa anak lelakinya ke perusahaan, tujuannya tak lain dan tak bukan untuk mendekatkan putra nya dengan seorang Aksara.
"Om"
Aksara menoleh karena disisi nya ada seorang bocah lelaki yang kerap kali muncul selama dirinya berada di negara B.
"Iya"
"Tolong om, aku ingin mencuci tangan ku"
Dengan segera Aksara membopong tubuh kecil itu ke tempat cuci tangan.
"Terimakasih ya om"
Aksara hanya mengangguk tersenyum setelah menurunkan bocah lelaki itu.
"Om apa aku boleh bertanya?"
"Silahkan"
"Apa om sudah menikah?"
"Om masih lajang"
Aksara tahu jika bocah lelaki itu tersenyum, entah apa motif dari lelaki kecil itu.
"Om kenapa wajah kita mirip?"
Seketika Aksara berhenti, lalu menengok kearah lelaki kecil itu, Aksara tahu jika lelaki kecil 6 tahun itu ketakutan terlihat dari sorot matanya. Aksara menunduk, lalu mensejajarkan tubuhnya dengan lelaki kecil itu.
"Karena kita tinggal di benua yang sama, maka satu sama lain pasti memiliki kemiripan, apa kau mengerti hem?"
Aksara berkata selembut mungkin sambil mengelus rambut bocah lelaki itu dan menoel hidung nya. Bocah itu segera saja tersenyum memamerkan deretan gigi susu nya yang sedikit ompong.
Aksara memasuki kantornya setelah menggandeng bocah lelaki itu, dan mengantarkan nya ke ruangan Caterine.
"Terimakasih pak"
Ucap Caterine, hanya diangguki oleh Aksara lalu dengan segera Aksara segera ke kantornya. Sudah sering hal itu terjadi dan bahkan menjawab semua pertanyaan dari anak kecil itu.
"Ajari dia seperti anak seusianya, jangan mengajarkan dia seperti diri mu"
Caterine terdiam.
Waktu pulang kantor Aksara segera ke mension nya. Kebetulan Judit Almero sedang ada urusan, Melki dan Dino pula masih mengurus kontrak dengan kolega yang lain. Jadi lah Aksara pulang ke mension Alkatiri sendirian dengan si hitam kesayangannya.
Klek.
Pintu sudah biasa dibiarkan saja karena ada banyak nya maid juga penjaga, namun Aksara salah karenanya. Caterine sudah berada diruang tamu, dengan gaya glamour lagi sexy, pakaian mini yang berbalut jaket tebal namun bagian depan terbuka. Aksara melirik kelakuan Caterine yang menjijikan itu. Aksara segera berbalik melangkah menjauh ke kamar, namun rupanya wanita ular itu mengikuti nya.
"Apa kau sedang menghindar dari ku?"
Aksara berbalik, Caterine tersenyum menggoda.
"Bukan kah kau selalu menunggu ku?"
Ucap nya dengan nada dibuat se sexy mungkin.
"Pulang lah, Ahaaz membutuhkan mu"
"Dia juga anak mu"
"Aku tidak ada urusan dengan mu, sejak 9 tahun lalu"
"Ray, kau masih seperti dulu, mata itu selalu penuh cinta saat memandang ku"
"Aku tidak memikirkan mu lagi Cath, pergi lah, kau bersuami dan kau yang memilih dia"
"Aku sadar Ray"
"Karena aku seorang pewaris Alkatiri, kau salah mendekati orang, begitu!"
Catherine terdiam.
"Tapi aku sadar aku menyukai mu"
"Dan rasa cinta ku pada mu 9 tahun lalu itu perasaan yang salah, selamanya aku tidak pernah mencintai mu"
"Jangan pergi"
Ketika Aksara hendak berlalu keluar Catherine mencekal lengannya, dengan segera Aksara mengibaskan tangannya menghalau cekalan Catherine. Catherine terduduk menangis, sementara Aksara pergi ke pusat perbelanjaan sekedar duduk dan memesan makanan. Tidak berniat untuk berkeliling atau mencari udara segar karena malam minggu pasti akan padat oleh orang orang ingin bersama pasangan mereka. Tak sengaja sapuan mata Aksara menangkap perempuan yang berdiri agak menyelinap di antara patung patung di toko.
"Aku seperti mengenalnya"
Deg......
"Gadis itu"
Tiba tiba muncul ide cemerlang di otak Aksara yang cerdas, karena kelakuan gadis itu juga siapa orang orang yang dihindarinya.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 417 Episodes
Comments
🦂⃟ғᷤεᷤɓყᷫ ayyu🌟
sekuat apa pun kau lari Athan akan tetap menemukan mu Cinta
2023-02-10
1
lestari saja💕
untung ketemu aksara.semoga ditolong aksara
2022-08-16
1
lestari saja💕
untung ketemu aksara
2022-08-16
0