Hingga tengah malam lewat, bunda Armita belum sedikit pun ingin beranjak dari jendela tempatnya menanti sang putri tercintanya.
Drrtttt....drrttt.
Bunda Armita mendial nomer seseorang, hingga tersambung karena diseberang nampak lelaki muda menjawab sambungan ponsel itu.
"Ilham tolong bunda nak?"
Suara bunda nampak lirih juga serak.
"Bunda ada dimana?"
"Bunda dirumah, tolong bunda nak carikan Cinta belum pulang dari oagi sampai sekarang"
Ucap bunda sambil mengusap air matanya yang meleleh.
"Ilham akan mencari kesemua tempat dan menghubungi semua teman teman Cinta, bunda tenang saja, bunda istirahat saja besok pagi Ilham kabari bunda ya"
Ucap Ilham, rupanya yang dihubungi bunda adalah Ilham Liam putra tertua sang kakak dari bunda Armita. Ilham pemuda yang pendiam, cerdas namun juga pengasih penuh rasa sayang yang tulus.
Diseberang sana Ilham langsung bergegas meraih jaket tebal miliknya, karena sudah memakai kais tipis dan celana olah raga.
"Mau kemana?"
Saat ditangga berpapasan dengan adik sepupu nya Elyas.
"Mencari Cinta, barusan bunda mengabari kalau Cinta belum pulang dari pagi"
"Apa!"
Elyas terkejut dan dengan cepat hendak melangkah kembali ke kamarnya tapi Ilham segera mencekal kerah baju Elyas.
"Jika kau terlibat, maka aku pastikan kau berada di neraka"
Elyas langsung memandang kearah Ilham, namun Ilham menghempaskan cekalannya hingga Elyas terhempas membentur meja dapur. Ilham memacu kendaraan roda empat nya. Berhenti disekolah tempat Cinta bersekolah, mengecek cctv lalu melacak nya ke cafe ketika tadi siang mereka singgahi. Dan ketika ke toilet, Cinta sudah hilang. Dan satu satunya petunjuk adalah Lusira teman dekat Cinta.
Tok...tok....tok.
Ilham mengetuk rumah kost yang dihuni Lusira, sebelumnya sudah meminta ijin pada pemilik kost karena berhubungan dengan kehilangan seseorang maka Ilham diijinkan menemui Lusira.
"Siapa?"
Namun ketukan dipintu terus menerus, hingga gadis yang masih setengah sadar itu membuka pintu kamr kostnya.
Klek.
Lusira nampak terkejut akan kedatangan Ilham, hendak menutup kembali namun Ilham segera menahan pintu nya sekuat tenaga. Hingga gadis itu hampir terjengkang.
"Dimana Cinta?"
Lusira menggelengkan kepalanya.
"Dia belum pulang dari oagi, dan seharian kalian bersama kan?"
"Aku tidak tahu kak Ilham"
Dengan gemetar Lusira menjawab.
"Sehabis ke kamar mandi dia kemana? bilang!"
Lusira menggeleng.
"Kalau begitu kau harus ku tahan, karena telah menghilangkan Cinta"
"Tidak kak, aku tidak melakukan itu, sungguh, aku hanya ke cafe bersama nya, setelah dia ke kamar mandi, dia mendengar akan ada orang yang menculiknya, tapi aku tidak tahu siapa yang akan menculik Cinta. Cinta menyuruh ku untuk pulang lebih dulu sedangkan dia pergi membawa motor nya"
Ucap Lusira gemetar dan hampir menangis.
"Aku berkata jujur, jangan penjarakan aku kak"
Lanjut Lusira.
"Baik lah, tapi jika ucapan mu tidak sesuai maka kau akan ku cari kemana pun kau pergi"
Ilham segera bergagas, dia mendial nomer seseorang.
"Bantu aku untuk melacak id ini"
Ucapnya pada seseorang.
Tak berselang lama ponselnya berdering.
"Bis didekat stasiun kereta api"
"Baik"
Ilham menuju ke stasiun kereta api, lalu dengan segera menuju ke bagian informasi.
"Selamat malam, permisi bisa dicek atas nama Amara Thitania Arcinta pernah memesan tiket perjalanan kesini?"
Ucap Ilham pada bagian informasi.
"Maaf mas, kami tidak bisa memberikan info pada sembarang orang"
"Saya kakak lelakinya, adik saya belum pulang dari pagi, tapi motornya ditemukan di dekat sini mas"
"Sebentar saya cek ya"
Ilham menunggu selama 5 menit.
"Maaf mas tidak ada nama yang mas sebutkan itu"
Ilham menghela nafas nya berat.
'Kemana anak itu?'
Monolognya dalam hati.
Tiba tiba terlintas ide cemerlang.
"Maaf mas bisa cek satu nama lagi?"
"Baik sebutkan"
"Lusira Nilam"
"Sebentar"
Setelah lama menunggu, lalu bagian informasi memanggil.
"Atas nama Lusira Nilam, kelahiran xxx, memesan tiket pada pukul 17.20 menuju kota xxx"
"Terimakasih"
Dengan segera Ilham bergegas menuju ke bandara untuk mempercepat pencarian dia juga menghubungi orang orang yang berada dikota tempat Cinta berada.
"Kau memang gadis cerdik kakak, tapi kakak rasa kabur tidak cukup, kenapa tidak mencari kakak apa kau juga tidak percaya pada kakak mu ini?"
Ilham sampai dibandara dia segera terbang ketika pukul 04 pagi, karena bandara baru dibuka.
Sementara Arhan sedang asik dugem disalah satu club dikota, dan sekarang anak buahnya mendatangi dia.
"Bos darurat"
"Apa?"
"Cinta kabur, sepertinya dia sudah tahu rencana kita"
"Tidak mungkin, pasti 3 kotoran itu tidak becus"
"Bahkan mereka belum bertemu bos"
"Lalu bagaimana gadis itu kabur?"
"Saya juga tidak tahu persis bos, tapi Lusira dan Liza menginformasikan itu"
"Lalu dimana gadis itu?"
"Di kota ini"
"Kenapa diam, tangkap lah"
"Maka dia akan tahu siapa kita?"
"Kasih ke bis besar dinegara B"
"Bukan kah dia calon istri mu?"
"Dia sudah berani masuk kandang kita, salahnya sendiri lah"
"Baik bos"
"Jangan sampai gagal dan menarik lebih banyak orang untuk melihat kedok kita"
"Baik bos"
"Kalau kalian gagal, terima akibatnya"
"Baik bos"
Mereka semua bergerak untuk menyisir seluruh area ibu kota, tanpa terkecuali namun nihil.
"Kenapa kau datang lagi, mengganggu ku saja"
Arhan sedang berciuman dengan 3 gadis yang melayani nya malam ini.
"Maaf bos, nihil"
"Memang apa saja kerja mu, kau fikir gadis itu dijalanan seperti gembel, sisir hotel dan restoran dia punya banyak tabungan, dasar bodoh"
Tangan kanan Arhan segera pergi, sementara dia sedang bercumbu dengan salah satu gadis kesukaannya.
"Bos kau nakal malam ini"
"Aku sedang bergairah, ayo layani bos mu"
Tepat ketika jam 4 pagi mereka masih menyisir, mengecek cctv.
"Bos"
"Kenapa, gagl lagi"
"Tidak ada juga"
"Apa kau bawa cctv stasiun nya"
"Ini bos"
Tangan Arhan menyerahkan laptop yang menyala, sambil mencumbu ketiga gadis yang ada disekitar Arhan lelaki itu memperhatikan dengan seksama.
"Gadis dengan hoody hitam itu adalah dia, lihat kemana dia mencari hotel, dalam 10 menit dapatkan dia jika tidak kalian semua mati"
Tanpa perintah kedua mereka sudah bergegas menemukan hotel yang disinggahi gadis itu. Lalu mereka memanjat hotel mencari diseluruh kamr, terdengar jeritan. Hingga membangunkan Cinta, dengan segera Cinta memasang telinga dan bersembunyi, sebelumnya dia melihat kelubang pintu, disana banyak lelaki berseragam hitam mengetuki seluruh pintu. Cinta segera Cinta berdandan dan memakai baju olah raga karena hampir jam 5 pagi, dia yang ahli make up membuat wajahnya tampil beda, dia juga membuang pakaian lainnya ke tanaman yang berada dibawah hotel. Cinta keluar, lalu berjalan setenang mungkin kearah mereka.
"Mba ini kunci nya terimakasih ya?"
"Oh iya mba"
Cinta memberikan kunci ke resepsionis, lalu dia pergi mengambil paper bag dan menghentikan taksi untuk pergi jauh dari hotel itu. Sementara anak buah Arhan kembali dengan tangan kosong, Arhan mengamuk dengan hasil anak buah nya.
"Perlihatkan cctv nya pada ku?"
Mereka menayangkan cctv nya pada Arhan.
"Dasar bodoh, dia melewati kalian, gadis itu yang memakai pakaian jogging itu dia bangsat"
Mereka saling pandang dan menundukkan kepalanya.
"Cepat cari dia sebelum bertemu Rista"
Mereka bergegas mencari gadis yang sudah berusia genap 18 tahun itu kesegala penjuru. Namun gadis itu seperti jarum bahkan licin seperti belut.
"Menangkap seorang gadis kecil saja tidak mampu"
Braakkk.......
Arhan menghempas semua minuman yang ada dimeja, waktu hampir pagi namun gara gara seorang gadis kepuasannya belum juga terpenuhi.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 417 Episodes
Comments
Anthy Aswandi panrelly
lah si bapak ternyata sama aja dengan calon mantunya...
2022-08-17
1
🏁BLU⭕
Waaahhh punya anak buah melempem gitu
2022-06-19
1
🏁BLU⭕
Jitu banget gertakan Ilham
Mantab bro 👍👍👍
Thor jangan suka menyingkat kata. Tulis dengan benat dan jelad
2022-06-19
1